close

Tanda Baca Alquran

Bacaan sekaligus tuntunan wajib bagi umat Muslim ialah Alquran. Namun, masih banyak yg belum membacanya dengan-cara tartil & sesuai tajwid. Kesalahan membaca sebab tak mengetahui tanda baca Alquran sangat biasa ditemui.

Olehnya itu, di ulasan kali ini Kita akan sama-sama mengenang kembali apa saja jenis-jenis tanda baca dlm Alquran.

Dengan menyempurnakan bacaan pastinya kesalahan makna dr Alquran yg Anda baca dapat dikesampingkan.

Sekilas Mengenai Pentingnya Tanda Baca Alquran

Tanda Baca Alquran yg dlm bahasa arab biasa disebut dgn harakat sungguh penting dlm penyempurnaan bacaan Alquran.

Sama halnya dgn tanda baca yg Anda kenal dlm bahasa Latin, tanda baca dlm Alquran pula mewakili tanda titik maupun koma yg menjadi penanda untuk jeda membaca.

“Harakat merupakan tanda baca atau diakritik yg ditempatkan pada aksara Arab yg dlm hal ini aksara hijaiyyah. Dimana harakat ini berperan dlm memperjelas pengucapan huruf tersebut.”

Harakat dipakai untuk memudahkan dlm mengucapkan lafaz atau huruf-abjad Alquran, utamanya bagi Anda yg sedang belajar membaca Alquran.

Tanda Baca Fathah

Tanda baca Fathah identik dgn satu garis horisontal yg berada di atas aksara Hijaiyah ( َ ).

Ketika suatu huruf bertanda baca Fathah maka suara yg dihasilkan dikala pengucapannya akan berbunyi /a/ layaknya penyebutan abjad ‘A’ yg ditandai dgn verbal yg terbuka.

Misalnya, kalau di atas aksara nun (ن ) terdapat Fathah maka menjadi na

Di dlm Alquran tanda baca Fathah pula hadir dlm bentuk garis vertikal pendek (ا) yg disebut mad fathah atau alif khanjariyah. Jika seperti ini, maka bacaannya agak dipanjangkan.

Begitupun kalau karakter berharakat Fathah diikuti oleh alif (ا), maka bacaan mesti dipanjangkan sebanyak 2 harakat. Sebagai contoh yakni huruf laa.

Tanda Baca Kasrah

Jika Fathah ditandai dgn satu garis horisontal di atas abjad maka berlawanan dgn Tanda baca kasrah yg garisnya terletak di bawah aksara  (  ِ   )

Cara pengucapan harakat kasrah berbunyi /i/. Misalnya, jikalau di atas huruf nun terdapat kasrah maka menjadi ni

Pengucapan aksara dgn harakat kasrah dipanjangkan tatkala bertemu karakter ya (ي). Sebagai teladan yakni abjad lii (..).

Baca Juga:  Hukum Tajwid Al Mujadalah Ayat 11

Tanda Baca Dammah

Tanda baca Dammah bisa ditandai dgn adanya kehadiran karakter waw kecil ( ُ  ) di atas sebuah karakter hijaiyyah. Cara pengucapan tanda baca ini berbunyi atau melambangkan fonem /u/.

Misalnya, jika di atas aksara nun terdapat Dammah maka bacanya menjadi nu

Saat membaca Alquran, bila Anda mendapatkan abjad yg berharakat Dammah diikuti dgn abjad waw ( ُ  ) maka bacaannya dipanjangkan. Contohnya yakni huruf luu (..).

Tanda Baca Waqaf

Waqaf artinya menahan atau berhenti. Tanda waqaf menjadi penanda di daerah-daerah mana saja Anda mampu berhenti sejenak untuk mengambil nafas sebelum melanjutkan membaca ayat selanjutnya.

Tanda ini sangat penting demi penyempurnaan bacaan Quran Anda. Tanda waqaf sendiri ada beberapa jenis. Sekarang, mari kita bahas jenis-jenis waqaf, tanda waqaf & misalnya semoga lebih gampang dipahami.

Waqaf Laa Washal

Waqaf laa washal menjadi penanda bagi pembaca semoga tak berhenti hingga mencapai simpulan ayat. Huruf lam Alif (لا) menjadi tanda dr waqaf laa washal.

Saat anda memperoleh tanda ini di pertengahan ayat, maka anda tak boleh berhenti membaca. Berbeda halnya jikalau anda menemukan waqaf laa washal di selesai ayat maka boleh berhenti.

Contoh Waqaf La Washal (لا) yg ditandai dgn warna merah di bagian ayat surat An-Nahl ayat 32 berikut.

Waqaf Waqfu Aula

Waqaf waqfu aula ditandai dgn aksara lam dan qo (قال) yg bermakna ‘diutamakan berhenti’. Waqaf waqfu aula mampu dilihat misalnya pada potongan ayat di surat Al-Maaida ayat 38 berikut.

Waqaf Waslu Ula

Ditandai dgn abjad sod, lam, dan ya (صلى)waqaf waslu ula mempunyai arti ‘diutamakan untuk melanjutkan’.

Dengan artian, apabila Anda menemui tanda waqaf ini maka diusulkan untuk melanjutkan bacaan ketimbang berhenti. Contoh waqaf waslu ula ada pada pecahan ayat surat Az-zukruf ayat 44 berikut.

Waqaf Mu’anaqah

Waqaf Mu’anaqah (.’. ….  .’.) biasa pula dikenal dgn waqaf Muraqabah. Arti waqaf ini yakni “berhenti di salah satu tanda”.

Waqaf ini akan senantiasa timbul sebanyak dua kali, & kita mesti berhenti disalah satu tanda waqah tersebut. Contoh WaqaMu’anaqah  terdapat dlm surat Al-Baqarah ayat 2 :

Waqaf Saktah

Saktah (ساكته) tanda waqaf (س)  “Berhenti sejenak tanpa bernafas”. Makara apabila terdapat tanda waqaf tersebut, maka anda mesti berhenti sejenak sehingga memutus bacaan namun tak diperbolehkan bernafas.

Baca Juga:  √ Tajwid surat An Nisa ayat 5

Di dlm Al-Qur’an Saktah hanya ada 4 tempat, yaitu:

Di dlm surah Al-Muthaffifin, ayat 14.

Di dlm surah Al-Qiyaamah, ayat 27.

Di dlm surah Yaasiin, ayat 52.

Di dlm surah Al-Kahfi, ayat 1.

Waqaf Lazim

Waqaf Lazim tanda baca (م) berarti “mesti berhenti”. Waqaf lazim pula disebut waqaf tamm (tepat), karena tanda waqaf ini menunjukan sempurnanya sebuah kalimat.

Kaprikornus kalimat sebelumnya tak ada keterkaitannya dgn kalimat setelahnya. Contoh waqaf lazim terdapat dlm surat Al-An’aam ayat 20 :

Waqaf Jaiz

Waqaf Jaiz tanda waqaf (ج) artinya “boleh berhenti atau boleh melanjutkan”. Contoh waqaf jaiz terdapat pada surat Az-Zukhruf ayat 35 :

Selain tanda baca waqaf yg sering dijumpai yg sudah dikemukakan di atas, terdapat pula tanda waqaf yg yang lain yg cukup jarang ditemui. Diantaranya:

  • Waqaf Mutlaq yg disimbolkan dgn tanda (ط) yg mempunyai makna “mesti berhenti”. Saat anda menjumpai tanda Waqaf ini maka anda wajib berhenti terlebih dulu sebelum lanjut membaca.
  • Waqaf Mustahab yg disimbolkan dgn tanda (قيف) yg mempunyai makna “diutamakan berhenti”. Tanda ini mengisyaratkan pembaca untuk lebih baik berhenti daripada melanjutkan bacaan.
  • Waqaf Murakh-khas yg diberi tanda waqaf (ص) yg mempunyai makna “tidak berhenti”. Dengan artian Anda harus terus melanjutkan bacaan.
  • Waqaf Qabih yang mempunyai tanda waqaf (ق) yg mempunyai makna “diutamakan untuk melanjutkan”. Saat anda menjumpai tanda Waqaf ini di ayat Alquran maka semestinya bacaan tetap dilanjutkan.
  • Waqaf Mujawaz dgn tanda waqaf (ز)  yg pula mempunyai arti yg sama dgn Waqaf qabih yaitu “diutamakan untuk melanjutkan”. Makara lebih baik melanjutkan bacaan dibandingkan dengan berhenti.
  • Wakaf Kadzalik yg mempunyai tanda waqaf (ﻙ)  yg bermakna “sama dgn waqaf sebelumnya”. Maksudnya, jikalau anda memperoleh tanda waqaf ini, maka anda mesti membacanya sesuai dgn tanda waqaf sebelumnya.

Tanda Baca Sukun

Tanda baca sukun  ( ْ  ) memiliki ciri yaitu berbentuk bulatan kecil yg ditaruh di atas satu huruf hijaiyyah yg berperan mematikan huruf. Huruf dibilang mati disini tatkala tak berharakat fatha, kasrah, atau dammah. 

Jіkа anda mendapati huruf terakhir dr suatu ayat berharakat sukun (mati), maka cara membacanya tak ada pergeseran ѕаmа sekali.

Sebagai misalnya: فَارْغَبْ  —   فَحَدِّ ثْ  —  اَعْمَالَهُمْ 

cara bacanya tetap a’maalahum, fahaddits– & farghab Contoh yang lain harakat sukun pada kata mad (مـَدْ) yg terdiri dr abjad mim yg memiliki harakat fathah (مَ) dgn pengucapan yg menciptakan bunyi /ma/.

Baca Juga:  Jelaskan Hukum Bacaan Mim Mati Dalam Ilmu Tajwid!

Selanjutnya disertai dgn aksara dal yg berharakat sukun (دْ) yg menghasilkan konsonan /d/ sehingga menjadi /mad/.

Harakat Sukun pula menciptakan lafaz mirip “au” & “ai”. misalkan saja pada penggalan kata “naum(u)” yg bermakna tidur, & pula dlm kata yg berbunyi “lain” yg bermakna atau mempunyai arti lain atau berlainan.

Tanda Baca Tasydid

Tanda baca tasydid akan sering Anda jumpai tatkala membaca Alquran. Ditandai dgn aksara ‘w’ dlm bahasa Latin yg menyimbolkan gabungan dua karakter kembar, huruf pertama bersukun & huruf kedua berharakat.

Dalam pengertian lain, tanda baca tasydid ditandai dgn bentuk kepala pada abjad sin (س) atau ( ّ ).

Cara melafalkannya agak sedikit berlawanan yakni dgn melakukan pemfokusan pada karakter tersebut tanpa ditahan.

Terdapat pengecualian kalau huruf bertasydid tersebut yakni aksara nun & mim, maka cara membacanya dgn ditahan selama 2 harakat.

Contohnya pada kata شـَـدَّةٌ  dengan cara pengucapan /syaddah/ dgn huruf dal yg berharakat tasydid fatha (دَّ) yg berbunyi /dda/.

Tanda Baca Tanwin

Tanwin (التنوين) merupakan tanda baca yg pengucapannya layaknya bertemu dgn huruf nun mati.

Harakat tanwin ditulis bersama dgn harakat lain, seperti fathah dgn fathatain, kasrah dgn kasratain, & dammah dgn dammatain.

1. Fathatain

Fathatain mempunyai harakat berupa garis miring ganda yg terletak di atas sebuah huruf Hijaiyah. Pengucapan harakat fathatain akan berakhiran /an/. Apabila aksara ‘ba’ berharakat fathatain maka dibaca ‘ban’. Contoh lainnya:

قً           فً          غً            عً            ظً

Pengucapan karakter tersebut yakni qan, fan, gan, ‘an, zan.

2. Kasratain

Kasratain memiliki harakat berbentuk garis miring ganda yg terletak di bawah suatu aksara Hijaiyah. Pengucapan harakat kasratain akan berakhiran /in/. Apabila aksara ‘ba’ berharakat kasratain maka dibaca ‘bin’. Contoh lainnya:

طٍ           اٍ             ءٍ             يٍ           ذٍ

Pengucapan huruf tersebut yakni tin, in, in, yin, dzin.

3. Dammatain

Dammatain mempunyai harakat berupa gabungan tanda Dammah & nun mati yg terletak di atas sebuah huruf Hijaiyah.

Pengucapan harakat dammatain akan berakhiran /un/. Apabila abjad ‘ba’ berharakat kasratain maka dibaca ‘bun’. Contoh yang lain:

وٌ            نٌ            مٌ            لٌ            ك

Pengucapan karakter tersebut yaitu wun, nun, mun, lun, kun.

Ada banyak tanda baca Alquran yg memang harus Anda hafalkan. Namun, Anda tak perlu harus menghafalkan semua tanda baca untuk mampu menyempurnakan bacaan Alquran.

Cukup dgn berkala mengaji setiap hari maka Anda akan terbiasa & pribadi dgn mudah mengetahui tiap tanda baca Alquran setiap kali membaca.

Dengan menyempurnakan pelafalan dgn pemahaman tanda baca, insya Allah kekeliruan makna dr ayat-ayat suci Alquran bisa dihindari.