close

Puisi Gaza Oleh Diana Aufa : Luka Gaza

Luka Gaza

Dentuman rudal bergema bertalu-talu
Jangan kamu tanya bagaimana rasa
Selaksa bergetar merobek gendang indera pendengaran
Jangan kamu tanya bagaimana rasa
Perih sembilu menyayat hati
Jangan kau tanya bagaimana rasa
Saat tangan, kaki bahkan kepala berpisah dr raga
Itu yg kami rasa

Kemana kami mesti berdiri
Sekedar berlindung menjauh menuju sepi
Jika tiap melangkah
Ledakan demi ledakan berkejaran
Kemana kaki mesti melangkah
Membawa perempuan-perempuanku
Ibu, Istri, anak & adikku
Yang menjerit histeris panik
Bersama pekikan menyebut asmaNya
Siapa yg peduli akan peluhku
Bahkan rembesan darah yg mengalir pun tak lagi terhirau
Siapa yg peduli akan sakitku
Saat ruh masih bersatu dgn raga pun syukurku
Jangan…
Tak usah kamu mengajukan pertanyaan
Cukup doakan kami
Biar kami tak lupa
Bahwa kami memiliki saudara
 Selaksa bergetar merobek gendang telinga Puisi Gaza Oleh Diana Aufa : Luka Gaza😭 Selaksa bergetar merobek gendang telinga Puisi Gaza Oleh Diana Aufa : Luka Gaza😭 Selaksa bergetar merobek gendang telinga Puisi Gaza Oleh Diana Aufa : Luka Gaza😭 Selaksa bergetar merobek gendang telinga Puisi Gaza Oleh Diana Aufa : Luka Gaza😭 Selaksa bergetar merobek gendang telinga Puisi Gaza Oleh Diana Aufa : Luka Gaza😭 Selaksa bergetar merobek gendang telinga Puisi Gaza Oleh Diana Aufa : Luka Gaza😭 Selaksa bergetar merobek gendang telinga Puisi Gaza Oleh Diana Aufa : Luka Gaza😭
Dalam keheningan malam
Baca Juga:  Berikut Ini Adalah Salah Satu Tokoh Bidang Geografi Adalah