Kedudukan As-Sunnah sebagi sumber anutan Islam selain didasarkan pada keterangan ayat-ayat al-Qur’an, Hadits & pula didasrkan pada kesepakatan para sahabat Nabi. Yakni seluruh sobat setuju untuk menetapkan tentang wajibnya mengikuti Hadits, baik pada masa rasulullah masih hidup maupun setelah wafat.
Menurut bahasa, As-Sunnah artinya jalan hidup yg dibiasakan apakah jalan tersebut baik atau buruk. Pengertian As-Sunnah seperti ini sejalan dgn makna Hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut: “Barang siapa yg menciptakan Sunnah (kebiasaan) yg terpuji, maka pahalalah bagi yg menciptakan Sunnah itu & pahala bagi yg mengikutinya; & barangsiapa yg membuat Sunnah yg buruk, maka dosalah bagi orang yg membuat Sunnah yg jelek itu & dosa bagi yg mengikutinya” (HR.Muslim).
Di dlm Islam ada banyak kitab Sunnah/Hadits yg menjadi acuan utama dlm penggalian hukum Islam. Dari sekian banyak kitab Hadits/Sunnah paling tak ada 12 kitab hadits yg paling populer. Dua belas kitab Hadits tersebut yakni:
Daftar Isi
1. Sahih Al-Bukhari.
Kitab Hadits ini disusun oleh Imam Bukhari, dikenal pula dgn Al-jami Al-Musnad As-Sahih Al-Mukhtasar Min Umur Rasulilah SAW Wa Sunanihi Wa Ayyamihi. Berdasarkan judul yg dkemukan Imam Bukhari tersebut, Hadits yg dibilang sahih dlm kitabnya adalah hadis yg bersambung sanadnya hingga pada Rasulullah SAW. Ada Hadits yg sanadnya terputus atau tanpa sanad sama sekali, namun hadis tersebut hanya bersifat pengulangan & merupakan pendukung kepada Hadits yg sedang dibahas. Oleh sebab itu, Imam Az-Zahabi menyampaikan bahwa kitab ini merupakan kitab yg bernilai tinggi & paling baik setelah Al-Qur’an.
Selema 16 tahun Imam Bukhari berkeliling ke aneka macam wilayah Islam untuk menemui para guru Hadits & meriwayatkan hadis dr mereka. Dalan mencari kebenaran sebuah Hadits, ia dengan-cara tekun menemui para periwayat Hadits tersebut sehingga yakin benar bahwa Hadits itu asli.
Sahih al-Bukhari memuat Hadits sahih yg dipilih Imam Bukhari dr 600.000 hadis yg dihafalnya. Hadits tersebut diterimanya dr sekitar 90.000 perawi Hadis. Berdasarkan keterangan dlm Mausu’ah Al-Hadits As-Syarif (ensiklopedia Hadits) yg dikeluarkan oleh Kementerian Wakaf – Majelis Tinggi Urusan Islam Pemerintah Mesir, bahwa asli Al-Bukhari memuat sebanyak 98 tema (kitab), dgn 7563 koleksi Hadits Nabi di dalamnya.
Baca Juga:
- Pengertian Hadits Mutawatir: Syarat, Pembagian, dan Contohnya
- √ Pengertian Hadits: Sejarah, Kedudukan, dan Struktur
2. Sahih Al-Muslim.
Kitab Hadits ini disusun oleh Imam Muslim. Hadits dlm kitab ini disusun berdasarkan sistematika fikih yg topiknya sama dgn Sahih Al-Bukhari. Menurut mausuah Hadits Syarif, bahwa Sahih Muslim menampung 57 tema (kitab) dgn 7748 koleksi Hadits di dalamnya. Kitab ini merupakan hasil seleksi Imam Muslim dr 300.000 Hadits yg dihafal Imam Muslim.
Imam Muslim tak mengemukan syarat terlalu ketat dlm menuliskan Hadits pada kitabnya bila dibandingkan dgn Imam Al-Bukhari. Sekalipun mengemukakan syarat yg sama, yaitu sanad Hadits bersambung serta diterima dr & oleh orang yg adil & dapat dipercaya, keduanya berbeda pendapat mengena syarat antara murid (peserta hadis) & guru (sumber hadis). Menurut Imam Muslim, murid & guru tak mesti berjumpa , tetapi ckup bahwa keduanya sama-sama hidup satu masa (Al-Mu’asarah). Namun Imam Al-Bukhari mensyaratkan, murid & guru mesti berjumpa (Al-Liqa’). Atas dasar ini, ulama Hadits menempatkan Sahih Al-Bukhari lebih baik dr Sahih Muslim meskipun mereka setuju menyatakan bahwa kedua kitab tersebut memuat Hadits sahih.
3. Sunan Abu Dawud.
Kitab Hadits ini disusun oleh Imam Abu Dawud. Menurut mausuah Hadits Syarif, Sunan Abi Dawud menampung 42 tema (kitab) dgn 5276 koleksi Hadits di dalamnya, 4.800 hadis di antaranya merupakan Hadits hukum. Diantara Imam yg enam yg tergolong dlm Al-Kutub As-Sittah, Abu Dawud merupakan Imam yg paling fakih. Oleh sebab itu, Sunan Abi Dawud diketahui dgn selaku kitab Hadits hukum, sehinga ulama Hadits fikih mengakui bahwa seseorang Mujtahid cukup merujuk Sunan Abi Dawud di samping Al-Qur’an.
4. Sunan at-Tirmiziy.
Kitab ini pula dikenal dgn Nama Jami’ At-Tirmizi. Kitab ini disusun oleh Abu Isa Muhammad At-Tirmizi. Menurut mausuah Hadits Syarif, bahwa Sunan At-Tirmiziy memuat 46 tema (kitab) dgn 4415 koleksi Hadits di dalamnya.
Sunan At-Tirmizi menampung beberapa ungkapan ilmu Hadits yg belum pernah diungkap oleh para ahli Hadits sebelumnya, misalnya istilah Hadits hasan asli, Hadits otentik garib (abnormal, ganjil), Hadits hasan garib, & Hadits hasan asli garib. Imam At-Tirmizi tak menerangkan pengertian perumpamaan tersebut. Ulama Hadits sesudahnya mencoba untuk menerangkan ungkapan yg dipakai Imam Tirmizi tersebut, misalnya: Ibn As-Shalah.
5. Sunan an-Nasaiy.
Kitab ini disusun oleh Imam An-Nasai. Kitab Hadits ini pula diketahui dgn nama Sunan Al-Mujtaba & Sunan As-Sugra yg merupakan hasil seleksi dr Hadits yg terdapat dlm kitab As-Sunan Al-Kubra karya Imam An-Nasai sebelumnya. Menurut Mausuah Hadits Syarif, Sunan An-Nasaiy menampung 52 tema (kitab) dgn 5776 koleksi Hadits di dalamnya.
Sunan An-Nasai disusun sesuai dgn sistematika fikih dgn mempergunakan bab yg menerangkan serta mengistinbatkan aneka macam hokum yg dikandung suatu hadis. Oleh karena itu, kitab in menjadi tumpuan para hebat fikih setelah Sahih Al-Bukhari & Sahih Muslim, lantaran mutu Hadits yg ada di dalamnya menempati posisi dibawah kedua kitab hadis tersebut & di atas Sunan Abi Dawud & Sunan At-Tirmizi.
6. Sunan Ibnu Majah.
Kitab hadis ini ialah karya Abu Abdullah bin Yazid Al-Qazwaini yg dikenal dgn Ibn Majah (209 H/825 M- 273 H/887 M). Kitab ini disusun oleh Imam Ibn Majah. Menurut Mausuah Hadits Syarif, Sunan Ibn Majah memuat 38 tema (kitab) dgn 4485 koleksi Hadits di dalamnya.
Kitab Sunan ini adalah kitab Sunan yg ke-6, sebagaimana yg dinyatakan oleh Abu Al-Fadl Ibn Tahir Al-Maqdisi. Dalam kitab Sunan ini, menurut penilaian sebagain ahli, terdapat Hadits matruk & maudu’. Walaupun demikian, Hadits ini tetap dimasukan ke dlm kelompok Kutub As-Sitah lantaran banyak Hadits yg asli atau hasan, & banyak pula Hadits yg tak tercantum dlm kitab sebelumnya.
7. Muwatha’ Imam Malik.
Kitab Hadits ini disusun oleh Imam Malik. Dan merupakan kitab Hadits yg tertua yg hingga ke tangan umat Islam dikala ini. Imam Malik menghimpun Hadits yg dipandangnya berpengaruh, fatwa para sobat & tabi’in, pendapat fikih yg disandarkan pada konsensus penduduk Madinah, & kemudian menerangkan ijtihadnya sendiri dlm permasalahan yg dibahas. Bahkan sering ia mengemukakan kaidah usul fikih dlm mengistinbathkan hukum dr Hadits yg dibahas. Oleh karena itu, sebagain ulama hadai menilai Al-Muwatha’ lebih erat pada fikih dr pada buku Hadits, karena banyak sekali duduk perkara fikih yg diaungkapkan dlm kitab tersebut.
Al-Muwwatha’ disusun atas usul Abu Ja’far Al-Mansur (khalifah Abbasiyah, 137 H/754 M – 159 H/775 M). Menurut Mausuah Hadits Syarif, Muwatha’ Imam Malik menampung 61 tema (kitab) dgn 1861 koleksi Hadits Nabi di dalmnya.
8. Musnad Imam Ahmad.
Kitab ini disusun oleh Imam Ahmad bin Hambal, diketahui dgn Imam Hambali, merupakan kitab Hadits terbesar & terbanyak menampung Hadits. Menurut Mausuah Hadits Syarif, Musnad Imam Ahmad menampung 1295 tema (kitab) dgn 28464 koleksi Hadits Nabi di dalamnya.
Hadits dlm kitab ini disusun dengan-cara berurut, sesuai dgn nama sobat yg meriwayatkannya dgn memperioritaskan sobat besar terlebih dahulu, seperti Abu Bakar aAs-Sidik, Umar Ibn Al-Khatab, Usman bin Affan & Ali bin Abi Thalib. Di samping itu, prioritas mendahulukan riwayat sahabat pula ditentukan menurut daerah tinggal meraka. Misalnya mendahulukan Sahabat yg bertempat tinggal di Madinah dr yg di Mekah. Hadits dlm kitab ini diakhiri dgn riwayat para teman perempuan yg dimulai dgn Aisyah binti Abi bakar, Fatimah Az-Zahra, Hafsah binti Umar, & istri Nabi lainya. Hadits dlm Musnad Ahmad bin Hambal yg ada kini ini tak semuanya diriwayatkan oleh Imam Hambali sendiri, tetapi pula oleh Abdulah bin Ahmad bin hambal (anak Imam hanbali) & Abu Bakr Al-Qutai’I(dari Abdullah bin Ahmad bin Hambal).
9. Sunan Ad-Darimiy.
Kitab Hadits ini disusun oleh Imam Ad-Darimi. Menurut Mausuah Hadits Syarif, Sunan Ad-Darimiy menampung 24 tema (kitab) dgn 3567 koleksi Hadits Nabi di dalamnya. Kitab ini disusun berdasarkan sistematika ilmu fikih namun di dalamnya terdapat Hadits yg sama sekali tak berkaitan dgn fikih. Kitab ini pula dikenal dgn Musnad Ad-Darmi, sedangkan penyusunan Hadits di dalamnya tak mengikuti metode Al-Musnad. Namun demikian, Ad-Darimi pula memilki kitab Hadits yg lain yg disebut Al-Musnad & dianggap oleh para mahir Hadits selaku kitab sahih.
10. Sunan Ad-Daruquthniy.
Kitab Hadits ini disusun oleh Imam Ad-Daruquthni (Abu Hasan bin Umar Ad-Daruquthni) pada abad ke- 4 hijriyah. Menurut Mausuah Hadits Syarif, Sunan Ad-Daruquthniy memuat 31 tema (kitab) dgn 4898 koleksi Hadits Nabi di dalamnya.
11. Musnad Al-Khumaidiy.
Kitab Hadits ini disusun oleh Imam Al-Humaidy. Menurut Mausuah Hadits Syarif, Sunan Al-Khumaidiy menampung 183 tema (kitab) dgn 1361 koleksi Hadits Nabi di dalamnya.
12. Sunan Al-Baihaqiy
Kitab Hadits ini disusun oleh Imam Al-Baihaqi. Kitab ini pula diketahui dgn nama Kitab Sunan Al-Kubra. Menurut Mausuah Hadits Syarif, Sunan Al-Baihaqiy menampung 72 tema (kitab) dgn 22340 koleksi Hadits Nabi di dalamnya.
Imam Al-Baihaqi adalah seorang ahli Hadits ternama & pengikut Mazhab Syafi’i. Ia yakni seorang saleh & sederhana, serta menganut teologi Asy’ariyah. Nama lengkapnya yakni Abu bakar Ahmad bin Al-Husain bin Ali bin Musa Al-Khorujirdi (334 H/994 M – 458 H/1066 M). untuk mencar ilmu Hadits, Al-Baihaqi mengembara ke beberapa negara & mencar ilmu pada seratus ulama, antara lain Abu Hasan Muhammad bin Husain Al-Alawi & Al-Hakim Abi Abdillah Muhammad bin Abdullah.
Meskipun dipandang selaku mahir Hadits terkemuka, Al-Baihaqi tak cukup mengenal karya Hadits At-Tirmizi, An-Nasai, & Ibn Majah. Ia pula tak berjumpa dgn buku Hadits atau Musnad Ahmad bin Hambal (imam Hambali). Ia menggunakan Mustadrak Al-Hakim karya Imam Al-Hakim dengan-cara bebas. Munurut Zz-Zahabi, kajian Al-Baihaqi dlm Hadits tak begitu besar, tetapi ia mahir dlm meriwayatkan Hadits lantaran ia betul-betul mengenali sub serpihan Hadits & para tokohnya yg telah timbul dlm isnad.
Karya Al-Baihaqi, Kitab As-Sunan Al-Kubra (terbit di Hydarabad, India, 10 jilid, 1344-1355) merupakan karya yg paling terkenal. Menurut As-Subki (jago fikih, usul fikih & hadis), tak ada sesuatu yg lebih baik dr kitab ini, baik dlm peneyesuaian penyusunannya maupun mutunya.
Pemahaman kepada Al-Quran & As-Sunah Al-Maqbulah dilakukan dengan-cara konprehensif integralistik baik dgn pendektan tekstual maupun kontekstual.