close

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

Pengertian Pemimpin & Kepemimpinan

Seorang pemimpin dlm kepemimpinan selalu mempunyai misi atau tujuan yg mesti diraih. Tujuan ini gres mampu direalisasi bilamana terdapat kerjasama diantara pemimpin dgn para bawahannya. Kerja sama yg diperlukan untuk meraih tujuan tersebut, disebabkan terbatasnya kemampuan fisik, mental & waktu dr seseorang. Dengan demikian maka diadakanlah pembagian kerja diantara orang-orang yg ada ikatan formil dlm organisasi.
Pemimpin merupakan unsur yg sangat memilih lancar tidaknya suatu organisasi dlm merealisasikan maksudnya, kepemimpinan merupakan inti & penggerakan ketimbang administrasi & manajemen.
Pemimpin (leader) yakni seseorang yg membimbing serta mengarahkan orang-orang dlm suatu kelompok untuk melakukan pekerjaan mencapai tujuan hingga berhasil dgn penuh rasa tanggung jawab. Dengan demikian, maka setiap pemimpin selamanya berafiliasi dgn suatu agresi dr sekelompok orang yg bekerjasama dlm ikatan yg terstruktur untuk mencapai tujuan yg sudah ditetapkan. Sedangkan yg dimaksud dgn kepemimpinan (leadership) yakni sifat-sifat yg mesti dimiliki oleh seorang pemipin semoga ia dapat mengarahkan bawahannya pada tingkatan & tujuan yg akan diraih.

Beberapa pendapat para jago perihal kepemimpinan yakni selaku berikut ::
1. Menurut G. R. Terry
Memberikan pemahaman : ‘Leadership is the activity of influincing people to strix waillingly for mutual objective” artinya kepemimpinan yaitu kegiatan untuk mensugesti orang-orang asal mau melakukan pekerjaan sama & bekerja dengan-cara sukarela untuk mencapait ujuan.
2. Menurut Howard W. Hoyt
“Leadership is the art of influencing human behaviour the ability to handle people’. Artinya kepemimpinan yakni seni untuk mensugesti tingkah laku manusia, kesanggupan untuk membimbing orang-orang.
3. Menurut Pfiffner & Presthus
“Leadership is the art of coordinating and motivating individuals and group to achieve the desired end”. Artinya kepemimpinan yakni seni untuk mengkoordinasikan & memberi motivasi pada individu- individu & kelompok guna tujuan yg sudah ditetapkan.
4. Menurut Chester Irving Barnand
Kepemimpinan ialah kemampuan pribadi untuk menegaskan keputusan yg menawarkan dimensi mutu & dimensi kesusilaan pada koordinasi kegiatan terorganisasi & pada perumusan tujuan.
Jadi kepemimpinan pada dasarnya bermakna seni atau kemampuan untuk mempengaruhi orang-orang yg ada disekelilingnya. Setelah kita perhatian pengertian kepemimpinan di atas, terang bahwa kepemimpinan bersifat acara atau kesanggupan bertindak & memimpin menyangkut orangnya atau orang yg menjalankan kepemimpinan dlm proses tata kelola.

Sedangkan pengertian pemimpin , berdasarkan usulan para ahli, yaitu :
1. Menurut Herbert A. Simon
Pemimpin yaitu seseoran gyang mampu mempersatukan orang-orang dlm memburu suatu tujuan.
2. Menurut Prof. DR. H. Arifin Abdurachman
Pemimpin selaku orang yg mampu menggerakan orang-orang yg ada disekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin itu.
3. Menurut Prof. Dr. Sarwono Prawirotardjo
Pemimpin yaitu orang yg sukses menjadikan pada bawahannya perasaan berpartisipasi, ikut bertanggung jawab terhadap pekerjaan yg sedang diselenggarakan dibawah pimpinannya.
4. Menurut Lao Tzu
Pemimpin yg terbaik yakni seseoran gyang mampu membantu mengembangkan orang lain, sehingga risikonya mereka tak lagi membutuhkan pemimpinnya itu. Dengan kata lain, pemimpin yg terbaik jikalau mampu menumbuhkan & membuatkan bawahannya, sehingga risikonya mereka memiliki keterampilan yg menyamainya malah kalau bisa bawahannya melebihi atasannya.
Berdasarkan pengertian-pemahaman tersebut mampu dikenali bahwa pemimpin ialah setiap orang yg mempunyai bawahan, bisa membina, memberi contoh, menggerakkan serta dapat menghipnotis tingkah laku orang lain.
Seseorang dapat dikatakan pemimpin (leader) bila ia mampu menerangkan kepandaiannya, kecerdasannya akan sanggup mensugesti & menggerakan orang lain yg ada disekelilingnya, walaupun dirinya tak ada ikatan formal (resmi) dlm suatu organsiasi.

TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
Terdapat aneka macam usulan perihal teori kepemimpinan yg berbeda satu dgn yg lainnya wacana terjadinya atau lahirnya seorang pemimpin dikalangan para jago administrasi & manajemen. tetapi dr sekian banyak teori kepemimpinan yg mungkin timbul disini akan ditampilkan 3 teori kepemimpinan, yakni :
1. Teori Genetis (Pembawaan Kelahiran / Keturunan)
Ajaran teori pembawaan kelahiran bersumber pada pendapat yg mengatakan bahwa munculnya seorang pemimpin lantaran pembawan kelahiran/keturunan. Inti dr teori ini seseorang akan menjadi pemimpin karena ia memang memiliki darah pemimpin, ia sudah dilahirkan dgn talenta kepemimpinan yg diturunkan dr orang tuanya.
2. Teori Sosial (kemasyarakatan)
Ajaran atau teori sosial berpegang pada prinsip bahwa pada hakekatnya setiap orang mampu menjadi pemimpin. Penganut pemikiran ini beropini bahwa pemimpin bukan milik atau monopoli dr suatu kelompok/golongan orang-orang tertentu saja. Teori sosial berkeyakinan bahwa seseorang memiliki kecakapan & kesanggupan menjadi pemimpin karena pendidikan & latihan yg diperoleh. Seseorang bisa menjadi pemimpin karena bersungguh-sungguh dlm praktek & mendapat dukungan dr masyrakat, serta adanya potensi yg sempurna untuk menunjang timbulnya seorang pemimpin yg mengagumkan & disegani.
3. Teori Ekologi (Pengaruh Lingkungan)
Pandangan teori ini merupakan campuran dr teori genetis & teori sosial, yakni seseorang cuma akan berhasil menjadi pemimpin yg baik, apabila ia pada waktu lahir mempunyai talenta kepemimpinan, bakat-talenta kepemimpinan tersebut harus dikembangkan dgn pendidikan yg terencana & pengalaman yg cukup. Di samping itu pula mampu mengambarkan prestise/kebanggaan, harga diri yg tinggi.

Koortz O’ Donnell mengatakan bahwa didalam menentukan hal tentang kepemimpinan ini dgn segala sifat-sifat kita dapati dua teori yg masing-masing mempunyai pengikut-pengikutnya.
Teori yg pertama memperinti sifat-sifat kepemimpinan teori itu berjulukan teori “traitist” (dari trait = sifat). Koortz menyebut diantara penunjang dr teori traitist ini sarjana-sarjana selaku berikut :
1. Ordway Tead
2. Chester l. Barnard
3. Erwin H. Schell

Ad. 1. Ordway Tead telah hingga pada 10 sifat-sifat yg dianggapnya perlu ada pada seorang pemimpin, sifat-sifat itu yakni : a) energi, b) selera memimpin, c) enthusiasme, d) ramah-tamah, e) integritet, f) kemahiran teknis, g) sanggup mengambil keputusan, h) intelligensi, i) kecakapan mengajar & j) keyakinan yg kokoh.
Lebih lanjut kata Tead :
a. energi jasmani & rohani, pemimpin biasanya mempunyai keuletan yg mengagumkan, aktivitas & kecerdasan yg melampaui manusia biasa.
b. Selera akan tujuan an tujuan
Ia mempunyai kekuatan & keyakinan ihwal apa yg akan dilaksanakan, & dgn cara bagaimana mencapainya.
c. Enthusiasme
Tujuan yg sehat & baik belum cukup untuk menjadikan semangat untuk itu pada bawahannya mesti digerakan, baik emosinya maupun prospek & tekadnya. Semangat ialah alat yg penting untuk seorang pemimpin, akan tetapi ia mesti mampu memberi arah & semangat pada orang-orangnya itu.
d. Ramah-tamah
Ini perlu untuk mampu menimbal-balikan simpati orang-penduduknya itu.
e. Integritas
Orang-orang akan memberikan kepercayaan mereka pada pemimpin mereka, apabila mereka percaya & percaya, bahwa ia akan menepati janjinya.
f. Kemahiran teknis
Dalam setiap hal si pemimpin hendaklah berpengertian yg cukup wacana teknologi & cara meraih tujuannya, guna memberi pimpinan, makin ia mengerti hal-hal teknis itu, makin mudah ia menghadapi persoalannya pada perusahaannya.
g. Guna meraih hasil yg faktual, pemimpin harus mengambil keputusan baik dlm mencapai duduk perkara yg besar maupun adakala dlm dilema yg kecil, proses mengambil keputusan itu yaitu mempertimbangkan banyak sekali faktor, mungkin pula berbagai pertimbangan dr kepala-kepala bagiannya & sebagainya dgn pengumpulan segala bahan keterangan & faktor yg cukup.
h. Intelligensi adalah syarat yg mutlak pada seorang manajer tak perlu diragu-ragukan.
i. Akan tetapi selain dr hal-hal tersebut diatas berperan sebagai guru penting pula. Si pemimpin mampu mengharapkan derma yg besar dr bawahannya, apabila mereka mengerti bahwa tujuannya itu yaitu untuk kepentingan mereka pula.
j. Akhirnya kepercayaan yg kokoh. Pimpinan harus berani menanggung resiko dr kepemimpinannya, jikalau perlu dgn mengorbankan segala yg berharga baginya. Di dlm sejarah dunia tidak sedikit pola yg kita lihar dr pada orang-orang yg beriman pokok seperti itu.
Ad. 2. Chester Barnard (The Functions of the Executive) sebaliknya menunjukan pada dua sisi saja dr pada kepemimpinan, yakni :
a. Superioritasnya pribadi di bidang teknik kepemimpinan.
Ia maksudkan superioritas dlm fisik, kemahiran, teknologi, penanggapan (perception), wawasan, ingatan & daya “imagination” verbeel dingskracth)
b. Superioritas pribadi dlm tekad, keuletan & keberanian.
Tekad, keuletan & keberanian seseorang dapat memilih mutu tindakan yg menimbulkan orang memuji & mematuhinya.
Ad. 3. Erwin Schell beropini, bahwa tak ada gunanya untuk memperinci sifat-sifat yg essensial bagi pemimpin-pemimpin. Karena untuk itu kita harus menyebut semua budi insan, mental, budpekerti & jasmani. Tapi satu hal ia mampu tentukan, jikalau seorang pemimpin tak mempunyai priadi tertentu, maka ia akan gagal selaku pemimpin
Sifat-sifat itu adalah :
a. Serba minat & keramahan terhadap orang-orang.
Seorang pemimpin pada akibatnya adalah orang yg membentuk orang-orangnya. Yang menjadi soal baginya yakni “human relationship’ (korelasi dgn sesama manusia) yg selalu berganti-ubah & menyimpang dr standard. Kita tak dapat mengumpulkan sejumlah orang & menempatkan seorang lelaki, seorang perempuan & belum dewasa di dlm satu rumah & mengharapkan timbulnya suatu keluarga bahagia dr pada mereka.
b. Daya Kepribadian
Suatu organisasi memerlukan adanya administrator-eksekutif yg mempunyai kekuatan pribadi yg lebih dr pada biasa. Sifat ini memang merupakan satu dr pada unsur-unsur pokok yg agaknya membenarkan adanya hak masuk akal akan kekuasaan bagi seseorang.
c. Kecondongan Serba Ilmu
Masalah yg dihadapai oleh si direktur kebanyakan dapat dituntaskan oleh seorang yg mempunyai jiwa serba ilmu dlm arti ia mesti mampu berencana & berfikir dengan-cara ilmu pengetahuan.

Teori Serba Situasi Tentang Kepemimpinan
Teori ini hendak mencari jalan baru untuk mengidentifikasi pemimpin-pemimpin, ia bertolak dr pokok pangkal, bahwa ada beberapa hal yg sungguh dibutuhkan pada tiap-tiap pemimpin, hal-hal itu yaitu : cakap & lincah, cerdas, stabil, & ulet. Setelah itu ditetapkan, maka ia menempatkan seorang akndidat pemimpin dlm suatu kelompok & menyaksikan bagaimana ia bertindak dlm situasi yg dibuat serealistis mungkin, untuk mentest kecakapannya dlm menghadapi suasana itu.
Inti kepemimpinan ialah menggerakan orang-orang untuk bekerjasama untuk suatu tujuan, suatu keinginan. Manajer yg memimpin perusahaan itu mesti dapat meyakinkan bawahannya untuk mengikutinya. Ia harus mempunyai kepribadian. Tapi ini saja belum cukup, diantara orang-penduduknya itu pasti ada yg tak mau mengikuti apa saja yg dibilang oleh pimpinan mereka. Mereka ituperlu diyakinkan, bila tak hendak dipecat. Jika pimpinan itu tak didalam satu tangan, melainkan dibagi-bagi berbagai anggota manajemen, maka bidang kepemimpinan mereka m gila-masing tak pula leluasa, melainkan ada batas-batasnya, yakni dimana mulai wilayah kekuasaan rekannya.
Semua ini menujukkan betapa kompelksnya sifat seorang manajer, ia harus meyakinkan orang-orangnya, bahwa mereka dapat meraih kepuasan sebenar-benarnya dgn melakukan pekerjaan sekeras-kerasnya. Artinya & tak kurang penting pula, adalah kepuasan kebutuhannya sendiri. diantara komponen-komponen itulah ia harus mencapai suatu keharmonisan & kesinambungan yg patut.

ASPEK-ASPEK KEPEMIMPINAN
Seorang pemimpin perlu menguasai & mendalami faktor-faktor kepemimpinan agar supaya meraih hasil yg seoptimal mungkin dlm mengemudikan organisasi yg dipimpinnya.
Aspek Internal
Aspek internal yaitu kesanggupan seorang pemimpin menguasai & mendalami organisasi kedalam. Pemimpin mesti memiliki kualitas yg memadai akan segala hal organsiasi dengan-cara menyeluruh & garis besarnya, agar dapat memilih kebijaksanaan dgn tepat & dapat mengambil tindakan-langkah-langkah yg paling sesuai dgn tuntutan & perkembangan organisasi yg dipimpin.
Adapun yg diklasifikasikan atau digolongkan ke dlm faktor internal itu meliputi antara lain bahwa seorang pemimpin mesti :
a. Memahami & mendalami tujuan organisasi.
b. Memahami struktur organisasi & tata kerja dr organisasi yg dipimpinnya.
c. Mampu mengikuti perkembangan organisasi
d. Mampu menangani & memecahkan kasus yg timbul dengan-cara cepat & tepat.
e. Dapat membuat iklim kerja yg mengasyikkan.
f. Dapat menjamin keamanan & keamanan kerja.
g. Memberi dorongan pada para pegawai untuk bekerja lebih produktif & efisien.
h. Menjamin dipenuhinya keperluan fisik minimum pegawai beserta keluarganya.
i. Memberi jaminan hari bau tanah pada pegawai & sebagainya.
Aspek Eksternal
Seorang pemimpin mesti mampu & bisa memahami serta mengikuti aspirasi & perkembangan masyarakat yg dengan-cara eksklusif atau tak eksklusif sungguh besar lengan berkuasa pada organisasi yg dipimpinnya. Dalam kaitannya dgn aspek eksternal ini, seorang pemimpin harus mempunyai kecakapan & kesanggupan yg antara lain untuk :
a. Mengadakan kontak atau korelasi dgn tokoh-tokoh atau pemuka-pemuka penduduk .
b. Mewakili organisasi didepan pengadilan atau diluar pengadilan
c. Dapat mengikuti keinginan & selera penduduk .
d. Dapat mengikuti perkembangan & perkembangan masyarakat.
e. Mendapat pinjaman & bantuan masyarakat.
f. Menyatu dgn masyarakat.
g. Turut membantu merenggangkan beban masyarakat disekitarnya.
h. Dapat menarik kesan & respon positif masyarakat terhadap organisasi yg dipimpinnya.
i. Dapat senantiasa menyesuiakan diri dgn apa yg hendak dicapai oleh organiasi dgn apa yg diinginkan oleh penduduk .
Adapun inti dr faktor eksternal tak lain merupakan manifestasi kelancaran dr pada faktor internal. Keberhasilan pelaksanaan aspek eksternal akan sangat pengaruhnya pada perkebangan & perkembangan internal. Dengan demikian kegagalan aspek eksternal akan berakibat kemunduran faktor internal dr pada organsasi yg bersangkutan.

TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
Kalau kita memperhatikan cara-cara pemimpin dlm melakukan kepemimpinannya, maka cara-cara kepemimpinan itu dilakukan ke dlm 5 (lima) tipe, yakni :
1. Tipe Pemimpin Otokratis
Tipe pemimpin otokratis yaitu suatu tipe dimana seorang pemimpin :
a. Menganggap organisasi selaku milik pribadi
b. Mengidentikkan tujuan pribadi dgn tujuan organisasi
c. Menganggap bawahan selaku alat semata-mata
d. Tidak mau menerima kritik, nasehat & pendapat
e. Dalam langkah-langkah penggerakannya sering memanfaatkan approach (pendekatan) yg mengandung unsur paksaan & punitif (bersifat menghukum).
Dari sifat-sifat tersebut diatas terang terlihat bahwa tipe pemimpin yg demikian tak sempurna untuk suatu organisasi, dimana hak-hak azasi manusia yg menjadi bawahan itu mesti dihormati.

2. Tipe Pemimpin Militeristis
Tipe pemimpin militeristis, perlu diperhatikan dulu bahwa yg dimaksud dgn seorang pemimpin tipe militeristis berlawanan dgn seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yg bertipe militeristis ialah seorang yg memiliki sifat-sifat :
a. Menggerakkan bawahannya dgn cara memerintah
b. Tergantung pada jabatan/pangkat yg dimilikinya
c. Menuntut disiplin yg tinggi
d. Sukar menerika kritikan dr bawahan
Terlihat pula dr sifat-sifat tersebut bahwa seorang pemimpin yg militeristis bukanlah seorang pemimpin yg ideal.

3. Tipe Pemimpin Paternalistis
Seorang pemimpin yg tergologn sebagai pemimpin yg paternalistis adalah seorang yg :
a. Menganggap bawahannya selaku manusia yg tak cukup umur
b. Bersikap terlalu melindungi (overly protective)
c. Jarang memperlihatkan kesempatan pada bawahnnya untuk mengambil keputusan.
d. Jarang memperlihatkan kesempatan pada bawahannya untuk mengembangkan kreatifitasnya.
e. Sering bersifat maha tahu dlm segala hal.
Harus diakui bahwa dlm keadaan tertentu seorang pemimin yg demikian sungguh diharapkan, akan tetapi sifat-sifatnya yg negatif mengalahkan sifat-sifatnya yg positif.

4. Tipe Pemimpin Kharismatik
Pemimpin bertipe kharismatik yakni pemimpin yg mempunyai pesona yg amat besar. Pada umumnya tipe ini mempunyai pengikut yg jumlah besar, meskipun para pengikutnya tak mampu menjelaskan kenapa mereka menjadi pengikut pemimpin tersebut.
Seorang pemimpin yg tergolong selaku pemimpin yg kharismatik yakni sebagai berikut :
a. Dalam menggerakan bawahannya bersikap memberi fleksibilitas alasannya insan merupakan makhluk yg mulia.
b. Selalu berusaha menyerasikan kepentingan organisasi dgn kepentingan priabdi bawahannya.
c. Bersedia mendapatkan anjuran , usulan & kritik yg bersifat membangun.
d. Mengutamakan kerjasama dlm setiap perjuangan untuk mencapai tujuan.
e. Bawahan yg berbuat kekeliruan bukan dimarahi tetapi diberi kesempatan yg seluas-luasnya untuk mengadakan perbaikan agar tak terulang pada waktu mendatang.
f. Berusaha meningkatkan kemampuan & kreativitas siapa saja yg menjadi bawahannya biar kemakmuran hidup mereka berkembangpula.
g. Berusaha menyebarkan dirinya supaya lebih cakap & lebih bijaksana dlm memimpin bawahannya.
Terlihat pula dlm sifat-sifat tersebut bahwa seorang pemimpin yg kharismatik merupakan pemimpin yg disegani & digemari. Sedangkan kekayaan, umur, kesehatan & profil tak dapat dipergunakan selaku standar kharisma.

5. Tipe Pemimpin Demokratis
Pengetahuan perihal kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe-tipe pemimpin yg demokratis yg paling tepat untuk suatu organisasi, karena :
a. Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dr pertimbangan bahwa manusia itu adalah makhluk yg termulia didunia.
b. Selalu menyatukan kepentingan & tujuan organisasi dgn kepentingan dr tujuan pribadi daripada bawahannya.
c. Ia senang mendapatkan saran, usulan & bahkan kritik dr bawahannya.
d. Selalu berupaya mengutamakan kerjasama dlm perjuangan mencapai tujuan.
e. Berusaha membuatkan diri pribadi sebagai pemimpin.
Dari tipe-tipe yg disebutkan diatas, tipe pemimpin demokratisilah yg paling cocok pula cocok dgn situasi & kondisi penduduk mirip kini ini. Hanya pada tipe pemimpin demokratislah segala pikiran, usulan, & aspirasi sebagian besar anggota organisasi mampu disalurkan & ditampung oelh pemimpin organisasi. Semua usulan merupakan berita yg amat berkhasiat mengambil keputusan/kebijaksanaan dgn jalan penduduk untuk terciptanya kata sepakat. Tipe pemimpin ini yakni merupakan ciri utama dr prinsip demokrasi.

Walaupun agak menyimpang sedikit, akan tetapi perlu kita selipkan sekedar keterangan perihal sisi-sisi psikhologis yg terdapat pada manajer-manajer seperti yg diuraikan oleh Dr. Erich Fromm dlm bukunya “Man for him self’
a. Tipe yg bertahan atau serba diterima
Jika seseorang mempunyai orientasi yg serba terima, maka ia merasa bahwa sumber segala kebaikannya itu ada diluar & ia percaya, bahwa jalan satu-satunya untuk memperoleh apa yg diinginkannya itu yakni menerima dr sumber luar itu. Pada lazimnya perusahaan yg dipimpin oleh tipe manajer yg demikian, membuktikan suatu struktur yg mengenal pembagian tanggung jawab.
b. Tipe yg bersifat menyerang & menghisap
Pedoman dasarnya yaitu perasaan bahwa sumber dr segala kebaikan itu ada diluar, yg mesti direbut dr orang lain dgn jalan kekerasan atau dengan-cara tipu akal bulus. Manajer demikian suka memanfaatkan golongan-golongan dlm perusahaannya. Golongan-golongan itu sengaja diadakannya, biar mereka saling curiga & iri hati, sehingga kerjasama antara mereka dapat dicegah.
c. Tipe yg serba menguruk
Orientasi yg demikian membuat orang-orang tak mempunyai kepercayaan pada hal-hal yg gres yg mereka temukan dr dunia luar. Organisasi yg demikian dianggap selaku tubuh yg memperkuat kedudukan manajer. Meskipun demikian, ada pula segi yg baik padanya, yaitu tiap-tiap orang mengetahui tempatnya & percaya pada kekuatan & diri sendiri.
Tapi sisi jeleknya, manajer yg bertipe serba menimbun ini, tak akan menghancurkan wawasan yg sudah dipunyainya & dialaminya itu pada orang-orang bawahannya.
d. Tipe Marketing
Pedoman dasarnya adalahs iapa yg ingin maju, terus mampu mengikuti keadaan pada organsiasi yg besar & kecakapannya untuk memainkan peranan yg diharapkan dr padanya adalah modal yg besar & segi yg penting dr padanya.
e. Tipe Produktif
Produktif yaitu kecakapan seseorang untuk mempergunakan kekuatan & tenaganya & membuat potensi yg ada padanya, suatu realita. Tipe manajer ini mendidik & berbagi mereka yg dipimpin, sehingga mereka mampu tumbuh selaku manajer yg baik.