close

1770 Peribahasa dan Artinya

PERIBAHASA #A

PERIBAHASA DENGAN KATA “ABU”

_________________________________________________________

#1. Berdiang di debu cuek.
       Artinya: Minta tunjangan pada orang yg miskin/menderita. 

#2. Kalah jadi debu, menang jadi arang. 
    Artinya: Menang atau kalah dlm sebuah pertengkaran tentu merugi.

#3. Mengabui mata orang
       Artinya: Menipu orang lain. 

#4. Seperti debu di atas angin.
      Artinya: Menggantung diri pada orang yg berkuasa. 

#5. Sudah jadi bubuk arang.
      Artinya: Telah rusak sama sekali.

#6. Terpegang di bubuk hangat
      Artinya: Kecewa alasannya baru mulai sudah mendapat kecelakaan.

Untuk dibaca: Pantun Lucu Berbalas Lucu Banget Bikin Ngakak

PERIBAHASA DENGAN KATA “ADA”

_______________________________________________________________

#7. Ada udang di balik kerikil.
      Artinya: Mempunyai maksud tersembunyi yg tak ditampakkan. 

#8. Ada air ada ikan.
      Artinya: Dimana kita tinggal di situlah kita memperoleh rezeki.

#9. Asal ada kecilpun pada.
       Artinya: Kalaupun tak mendapat rezeki yg besar, yg kecilpun memadai pula.

#10. Waktu ada jangan dikonsumsi, bila tiada boleh dikonsumsi.
        Artinya: Berhemat-hematlah.

span>

______________________________________________________________

#11. Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung.
        Artinya: Tiap-tiap pekerjaan itu ada aturannya.

#12. Adat gunung tempatan kabut.
        Artinya: Orang pintar tempat bertanya. Orang kaya tempat meminta. 

#13. Adat muda menanggung rindu, budbahasa tua menahan garam.
        Artinya: Menanggung sesuatu yg tak dapat dielakan lagi. 

#14. Adat bersendi syarak, syarak bersendi budpekerti.
        Artinya: Segala pekerjaan yg berhubungan dgn peringatan hendaknya mengikuti 
                        adab & syarak.

#15. Adat diisi, adab dituang.
        Artinya: Hendaknya melaksanakan sesuatu kita mesti mengikuti adat penduduk  
                        setempat. 

#16. Sudah memakai budpekerti
         Artinya: Sudah beristri.
ِ 

PERIBAHASA DENGAN KATA “ADU”

_______________________________________________________________

#17. Mengadu ujung penjahit.
        Artinya: Menguji kecerdasan masing-masing.

PERIBAHASA DENGAN KATA “AIR”

ِ _______________________________________________________________


#18. Air beriak tanda tak dalam.
        Artinya: Orang yg selalu membangga-banggakan dirinya pandai bantu-membantu 
                        ia ndeso. 

#19. Air besar kerikil bersibak.
        Artinya: Persaudaraan akan cerai-berai apabila timbul perselisihan. 

#20. Air jernih ikannya jinak.
         Artinya: Suatu negeri yg terencana, kondusif sentosa, penduduknya halus budi bahasanya,
                         utamanya kaum perempuannya.

#21. Air dr cucuran atap, jatuhnya ke pelimbahan juga.
         Artinya: Tabiat anak itu biasanya mengikuti watak orang tuanya.

#22. Air ada pasang ada surut.
         Artinya: Nasib seseorang tak tetap. Ada kalanya untung adakalanya rugi.

#23. Air dicencang tiada putus.
         Artinya: Keluarga tak akan bercerai karena pertikaian saja.

#24. Air mata jatuh ke perut.
         Artinya: Bersusah hati namun tak terlihat oleh orang lain.

#25. Air hening menghanyutkan.
         Artinya: Orang pendiam lazimnya banyak ilmunya.

#26. Air diminum rasa duri, nasi disantap rasa sekam.
         Artinya: Karena susahnya makan tak enak, minumpun tak terteguk.

#27. Air damai jangan didugatak berbahaya.
         Artinya: Orang pendiam jangan didugatak berani.

#28. Air orang disauk, ranting orang dipatah.
         Artinya: Hendaknya kita mengikuti budbahasa istiadat negeri yg kita tempati.

#29. Air yg dingin pula dapat memadamkan api.
         Artinya: Kata-kata yg lembah lembut pula mampu memadamkan hati yg marah.

#30. Bagai air di daun talas.
         Artinya: Orang yg tak tetap pendiriannya.

#31. Bagai air dgn minyak.
         Artinya: Orang yg senantiasa bertikai.

#32. Bagai membandarkan air ke bukit.
          Artinya: Mengerjakan sesuatu yg sungguh sukar & tak mungkin sukses.

#33. Bagai air titik ke batu.
         Artinya: Nasihat yg baik sukar masuk pada orang yg kurang pandai.

#34. Bagai kambing dihalau ke air.
         Artinya: Seseorang yg segan menjalankan suatu pekerjaan.

#35. Bakarlah air ambil abunya.
         Artinya: Mengerjakan sesuatu yg tidak mungkin. 

#36. Bermain air berair, bermain api letup.
         Artinya: Segala tindakan yg kurang baik pasti kita menanggung akhir yg tidak 
                         baik pula. 

#37. Berkering air liur.
         Artinya: Tiada gunanya kita menasehati seseorang karena tiada diturut. 

#38. Bukan muara yg ditimbanya, sudah disauk dr hulunya.
          Artinya: Kabar yg berasal dr sumber pertama & dapat mengemban amanah.

#39. Dimandikan dgn air segeluk.
         Artinya: Diberi perlindungan yg tiada mencukupi. 

#40. Hendak air pancuran terbit, hendak ulam pucuk menjulai.
         Artinya: Seseorang yg senantiasa beruntung, apa yg diinginkannya terkabul. 

#41. Menjilat air liur.
         Artinya: Sesudah dicela, disanjung kembali.

#42. Mencari jejak dlm air.
         Artinya: Mengerjakan sebuah pekerjaan yg tiada mungkin sukses. 

#43. Mengairi sawah orang
         Artinya: Melakukan pekerjaan yg menguntungkan orang lain.

#44. Membasuh wajah dgn air liur.
         Artinya: Maksud hati memperbaiki kesalahan, malah memperbesar kesalahan.

#45. Menepuk air di dulang, terpecik tampang sendiri.
         Artinya: Barang siapa menceritakan malu keluarga, ia sendiri mendapat malu 
                         karenanya. 

#46. Menunggang air ke laut.
         Artinya: Menolong seseorang yg sama sekali tak memerlukan pemberian. 

#47. Membuang air yg keruh, mengambil air yg jernih.

         Artinya: Memulai penghidupan yg gres yg lebih baik dr pada penghidupan                                     semula. 

#48. Orang yg haus diberi air, orang lapar diberi makan.
         Artinya: Orang yg menginginkan pinjaman datang-tiba mendapat pemberian. 

#49. Pandai berminyak air
         Artinya: Orang yg suka mengambil paras . 

#50. Rasan air ke air, rasan minyak ke minyak

         Artinya: Masing-masing orang mencari kelompok/bangsanya sendiri. 

#51. Sumur digali air terbit.

        Artinya: Rezeki yg didapat lebih dr pada orang yg dikehendaki. 

#52. Sekali air digedang, sekali tepian beranjak.

         Artinya: Bila sebuah negeri ganti pemimpinnya, berganti pula peraturannya. 

#53. Selama air hilir, selama gagak hitam.

         Artinya: Selama-lamanya diingat. 

#54. Seperti air pembasuh kaki/tangan. 

          Artinya: Mendapat hadiah berupa barang murah untuk digunakan sehari-hari. 

#55. Seperti air dlm kolam.

         Artinya: Orang yg amat hening. 

#56. Tak air talang dipancung.

         Artinya: Untuk mencapai suatu maksud janganlah jemu melaksanakan segala daya upaya.

#57. Tambah air tambah sagu.

          Artinya: Bertambah kerja, bertambah pula upahnya.

#58. Tiada membesarkan air.

          Artinya: Tidak dapat menolong keluarga yg dlm kesukaran.

ِ 

PERIBAHASA DENGAN KATA “AYUN”

_______________________________________________________________

#59. Belum diayun sudah bertarung.

         Artinya: Baru melaksanakan pekerjaan sudah mendapat halangan, alamat tak baik.

ِ 

PERIBAHASA DENGAN KATA “AKAL”

_______________________________________________________________

#60. Akal akar berpulau tak patah.
         Artinya: Orang yg terpelajar tak habis akalnya walaupun ia dlm kesulitan. 

#61. Lubuk akal tepian ilmu.

         Artinya: Orang akil tempat bertanya segala hal. 

ِ 

PERIBAHASA DENGAN KATA “AKAR”

_______________________________________________________________

#62. Kalau cendekia mencecang akar, mati kemudian ke pucuknya.
         Artinya: Kalau kepalanya sudah tunduk, pengikutnya/anak buahnya akan menyerah 
                         pula. 

#63. Mencabut harus dgn akarnya.

         Artinya: Membasmi kejahatan hingga habis.

#64. Jika tak ada rotan, akarpun berkhasiat.

         Artinya: Bila tak barang yg baik, yg burukpun memiliki kegunaan pula.

#65. Sudah berurat akar.

         Artinya: Sesuatu sukar diubah.

Baca Juga:  Cerita Rakyat Nusantara Legenda Batu Menangis

PERIBAHASA DENGAN KATA “ALAH”

_______________________________________________________________

#66. Alah membeli menang memakai.
         Artinya: Mahal sedikit barang tak apa, asal baik & tahan digunakan.

#67. Alah bisa alasannya biasa.
         Artinya: Pekerjaan itu sekalipun sukar, tetapi kalau dijalankan sungguh tentu mampu. 
ِ 

PERIBAHASA DENGAN KATA “ALAS”

_______________________________________________________________

#68. Di bantalan bagai memengat.
         Artinya: Kalau berkata pikirlah dahulu baik buruknya semoga tak dicela oleh orang lain.

#69. Menjadi ganjal kubur.
         Artinya: Kita yg menanggung semua kejelekannya.
ِ 

PERIBAHASA DENGAN KATA “ALU”

______________________________________________________________

#70. Bagai guna-guna alu, sehabis menumbuk dicampakkan,
         Artinya: Jika sudah tak memiliki kegunaan umumnya dibuang begitu aja.

#71. Bak alu pencukil duri.
        Artinya: Mengerjakan sesuatu pekerjaan yg tidak berguna hasilnya.

PERIBAHASA DENGAN KATA “AMPANG”

__________________________________________________________

#72. Ampang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit.
         Artinya: Persaudaraan yg sudah putus karena persengketaan & tak mungkin mampu 
                         baik kembali. 

ِ 

PERIBAHASA DENGAN KATA “AMPAS”

_________________________________________________________


#73. Ambil sarinya, buang ampasnya.

         Artinya: Kerjakan tindakan yg baik, buanglah pekerjaan yg jelek, yang 
                         merugikan orang lain.


PERIBAHASA DENGAN KATA “ANAK”

__________________________________________________________


#74. Anak dipangku dilepaskan, beruk dirimba disusukan

         Artinya: Membereskan perkara orang lain, sedang urusannya sendiri dilupakan. 

#75. Anak sebatang kara.

         Artinya: Anak yg tak mempunyai sanak saudara. 

#76. Anak seorang penaka tidak.

         Artinya: Anak yg tidak mempunyai sanak saudara.

#77. Anak manis, menantu semok.
         Artinya: Seseorang yg sedang dlm kebahagiaan atau menemukan keuntungan 
                         yang sangat banyak. 

#78. Beranak tiada berbidan.
         Artinya: Seseorang yg kesulitan karena perbuatannya sendiri. 

#79. Kasihkan anak tangan-tangankan, kasihkan bini tinggal-tinggalkan.
         Artinya: Jika kita sayang akan anak harus kita marahi jikalau ia bersalah.

#80. Kecil-kecil anak, kalau besar menjadi onak.
          Artinya: Waktu masih kecil membuat hati senang, kalau sudah besar menciptakan 
                          kesusahan bagi kedua orang tuanya.

#81. Rusak anak oleh menantu.
         Artinya: Orang yg kita kasihi merusak harta benda yg kita berikan kepadanya. 

#82. Pandang anak pandang menantu.
          Artinya: Mencari menantu harus sepadan. 

ِ 

PERIBAHASA DENGAN KATA “ANJING”

__________________________________________________________

#83. Bagai anjing menyalak di ekor gajah.
          Artinya: Si lemah hendak melawan orang berkuasa, pastinya kalah. 

#84. Anjing mengulangi bangkai.
         Artinya: Mengulangi perbuatan yg tak pantas.

#85. Angin ditepuk menjungkit ekor.
          Orang yg tiada berbudi bila dihormati angkuh. 

#86. Anjing galak, babi berani.
         Sama-sama berani.

#87. Anjing itu meski dirantai dgn rantai emas sekalipun, niscaya berulang
         ulang pula ke tempat najis.
         Orang yg bertabiat jahat, sekalipun dinasehati atau disenangkan tak akan berubah 
         kelakuannya. 

#88. Bagai anjing beranak enam.
          Sangat kurus tubuhnya.

#89. Bagai anjing tersepit pagar.
          Orang yg tak pernah tahu membalas budi orang yg menolongnya, malahan 
          membuat sakit hatinya. 

#90. Seperti anjing beroleh bangkai.
         Seorang yg rakus dgn mudah mendapatkan suatu benda. 

#91. Seperti anjing berebut tulang. 
         Orang yg tamak dlm perebutan mencari rezeki.

#92. Seperti anjing bercawat ekor.
         Orang yg pergi alasannya adalah malu. 

#93. Seperti anjing dgn kucing. 
         Tidak pernah rukun. 

#94. Seperti anjing kepala busuk.
         Orang yg dikenal jahat, kemanapun ia pergi & dimanapu ia berada tentu akan
         selalu dihinakan orang. 

#95. Seperti anjing terpanggang ekor.
          Mendapat kesusahan yg teramat sangat sehingga tak karuan tingkahnya.

#96. Seperti disalah anjing bertuah.
          Tidak dapat ditangguhkan/ditangguhkan lagi. 

ANJUNG

______________________________________________________________
#97. Sudah dianjung, diantakan (dihempaskan)
         Sudah diangkat dihina pula.

ANTAH

_______________________________________________________________

#98.  Antah berkumpul dgn antah, beras bareng beras.
          Setiap orang selalu mencari orang yg sederajat.

#99. Dipilih antah satu-satu.
         Dipilih atau diperiksa dgn seksama. 

#100. Tidak tahu antah terkunyah.
            Tidak merasa melakukan sesuatu yg tak patut. 

#101. Tiada berpisah antah & beras.
           Tiada tentu musuh atau kawan.

#102. Disisih sebagai antah.
           Tidak boleh ikut campur. 

ANTAN

______________________________________________________________


#103. Antan patah lesung hilang.
           Tertimpa aneka macam musibah atau kemalangan.

#104. Seperti antan pencungkil duri.
           Melakukan hal yg tidak berguna. 

#105. Datang tak berjemput, pulang tak berantar.
           Tidak diperlakukan sebagaimana mestinya. 

#106. Dekat tak tercapai, jauh tak antara.
            Sesuatu yg erat tetapi tak bisa diambil karena tiada upaya.

ASAP

______________________________________________________________

#107. Bagai api dgn asap.
           Persahabatan yg sungguh erat.

#108. Bersuluh menjumput api.
            Bertanya sesuatu yg sudah dikenali. 

#109. Kalau tak api masakan ada asap.
           Perbuatan asap karenanya tersiar juga. 

#110. Meletakan api di bubungan.
           Sengaja mencari bahaya. 

#111. Seperti api dlm sekam.
          Hal-hal yg tak baik yg tak terlihat . 

#112. Seperti api makan lalang kering, tiada mampu dipadamkan lagi.
          Orang yg lemah tak berdaya menolak bencana yg menimpanya. 

APUNG

______________________________________________________________


#113. Terapung sama hanyut, terendam sama lembap.
           Sehidup semati, senasib sepenanggungan. 

#114. Terapung tak hanyut, terendam tak berair.
           Belum tentu kesudahannya. 

ARA

_____________________________________________________________

#115. Menantikan ara tak bergetah.
          Mengharapkan sesuatu yg tak mungkin tercukupi.

#116. Searah bertukar jalan.
          Sama maksudtnya tetapi berlainan cara mencapainya.

#117. Berarak tak berlari.
          Melakukan sesuatu sebagaimana mestinya.

PERIBAHASA DENGAN KATA ” ARANG”

_____________________________________________________________

#118. Menghapus arang di tampang.
           Menghilangkan malu. 

#119. Tercoreng arang di dahi
           Mendapat malu. 

#120. Terpijak arang hitam tampak.
           Orang yg berbuat jahat pasti akan mendapat halangan. 

PERIBAHASA DENGAN KATA “ASAL”

______________________________________________________________

#121. Asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan
          Tabit orang yg tak akan berganti. 

#122. Usul membuktikan asal.
            Kelakuan (budi bahasa) orang menunjukan asal keturunannya. 

PERIBAHASA DENGAN KATA “ASAM”

_______________________________________________________________



#123. Garam di maritim asam digunung, bertemu dlm belanga. 
           Laki-laki & perempuan kalau sudah jodoh berjumpa juga. 

#124. Kelihatan asam kelatnya.
           Kelihatan sifat-sifatnya yg kurang baik. 

#125. Sudah seasam segaramnya.
            Sudah tak ada celanya (tentang pekerjaan, perbuatan)

#126. Tahu asam garamnya.
            Tahu seluk beluknya (baik buruknya)

 

PERIBAHASA DENGAN KATA “ASAP”

_______________________________________________________________

 #127. Belum dipanjat asap kemenyan.
           Belum kawin. 

#128. Dari asa nasi saja.
           Mengakukan milik (kepunyaan orang lain).

#129. Menggantang asap, mengukir langit.
           Melakukan perbuatan sia-sia atau berangan-angan yg hampa belaka. 

Baca Juga:  Apakah Sifat Atau Kata Bijak Dari Cinta Ilmu Ali Bin Abi Thalib

ASING

_______________________________________________________________

#130. Asing lubuk, aneh ikannya.
          Lain kawasan, lain adatnya. 

#131. Asing maksud, aneh hingga. 
          Tidak sesuai dgn yg diharapkan. 

#132. Atap rumbia perabung upih
           Barang yg baik bercampur dgn barang yg jelek. 

#133. Aur ditanam, betung berkembang
           Mendapat untung (laba) yg banyak. 

#134. Seperti aur dgn rebung.
          Sangat karib tentang persahabatannya. 

#135. Seperti aur dgn tebing.
           Saling menolong, tunjang menunjang. 

#136. Awak yg payah membelah ruyung, orang lain mendapat sagunya.
           Kita yg bersusah payang, orang lain yg mendapat keuntungan.

#137. Awak yg tiada akil menari, dikatakan lantai berjungkat.
          Untuk menutupi kesalahannya, dicari alasan pada orang lain. 

PERIBAHASA DENGAN KATA “AYAM”

_______________________________________________________________

#138. Ayam bertelur di atas padi.
           Hidup dlm kesenangan & kemewahan. 

#139. Ayam bertelur di padi mati kelaparan.
           Selalu kekurangan meskipun berpenghasilan besar. 

#140. Ayam berkokok, hari siang.
           Sudah ada tanda yg tentu.

#141. Ayam ditambat disambar elang.
          Malang sekali, bernasib jelek. 

#142. Ayam beroga itu kalau diberi makan di pinggan emas sekalipun, 
          ke hutan pula perginya.
          Betapapun senangnya & bahagianya di perantauan, negeri asal kita tak 
          gampang dilupakan. 

#143. Ayam hitam melayang malam, hingga ke rimba dalam, bertali ijuk
          bertambang tanduk. 
          Sukar ketahuan (tentang kasus atau sebagainya).

#144. Ayam itik raja pada tempatnya.
           Setiap orang berkuasa di lingkungan atau tempatnya.

#145. Ayam putih melayang siang, hinggap di kayu merasi, bertali benang
          bertambah tulang. 
           Praktis tertangkap tangan.

#146. Bagai ayam dikonsumsi tungau.
           Tidak sehat badannya, lagi kurus & pucat wajahnya. 

#147. Menerka ayam di dlm telur.
           Menentukan sesuatu yg mustahil ditentukan. 

#148. Seperti anak ayam kehilangan induk.
           Menderita kesusahan sebab kehilangan pemimpinnya. 

#149. Seperti musang berbulu ayam. 
           Pura-pura berbuat baik untuk menyembunyikan kesalahannya. 


PERIBAHASA #B

PERIBAHASA DENGAN KATA “BABI”

____________________________________________________________

#150. Babi merasa gulai
           Menyama-nyamai orang besar (kaya).

#151. Kalau sorok lebih dahulu daripada tokok, tak mati babi. 
           Kalau lagak atau bual yg didahulukan, maksud tak akan tercapai.

#152.  Badak makan anak. 
            Ayah mencampakkan anaknya sebab takut akan binasa kebesarannya (pada raja-raja
           zaman dahulu).

#153. Seperti kulit badak.
           Tidak punya perasaan. 

#154. Badan dapat dimiliki, hati tak dapat dimiliki. 
           Orang yg selalu menuruti perintah, tapi dlm hatinya melawan. 

#155.  Hancur tubuh di kandung tanah, budi baik dikenang juga. 
            Budi bahasa yg baik tak gampang dilupakan orang. 

#156. Beroleh badar ditimbahkan.
           Mendpat keuntungan yg tida disangka-sangka. 

#157. Kalau arif menggulai, badar jadi tenggiri. 
           Kalau arif mengatur, barang yg kurang baikpun menjadi bagus. 

#158.  Besar kayu besar bahannya. 
           Jika penghasilan besar, pengeluaran besar. 

#159. Bahasa menerangkan bangsa.
           Budi bahasa, perangai, & tutur kata menerangkan sifat & tabiat seseorang. 

#160. Memikul dibahu, menjunjung di kepala. 
           Mengerjakan sesuatu menurut aturan. 

#161. Tangan mencencang, bahu memikul.
          Siapa yg salah mesti mendapat eksekusi. 

#162. Bajak patah banting terambau.
           Menderita kecelakaan bertimpa-timpa. 

#163. Bajak senantiasa di tanah lembut.
           Orang yg selalu menderita yaitu orang yg lemah. 

#164. Bajak sudah terdorong ke bancah.
           Sudah kadung tak dapat kembali. 

#165. Dahulu bajak dibandingkan dengan jawi.
           Sesuatu yg layak didahulukan, dikebelangkankan/Tidak berdasarkan aturan biasanya.

#166. Baji dahan membelah dahan.
           Memboroskan harta tuannya.

#167. Bersua baji dgn matan, tahan baji oleh kelidai.
           Keras berani musuh keras berani pula. 

#168. Bagai menggunakan baju pinjaman.
           Tingkah laris yg dibentuk-buat sehingga terlihat canggung. 

#169. Bagai melulus baju sempit, bagai terbuang ke sisiran. 
           Seseorang yg senang sebab terlepas dr kesusahan. 

#170. Baju indah dr balai, tiba dirumah menyarungkan. 
           Hukuman sudah diputuskan & tak boleh dibanding lagi. 

#171. Jangan mengukur baju orang di badan sendiri. 
           Jangan mengukur orang lain dgn kejahatan & kebaikan kita sendiri.

#172. Mencabik baju di dada. 
           Menceritakan malu sendiri pada orang lain. 

#173. Mengukur baju di badan sendiri. 
          Menentuan baik & buruk menurut perasaan sendiri. 

#174. Bakarlah air ambilah abunya. 
           Menghendaki sesuatu yg mustahil kita peroleh.

#175. Dibakar tak hangus, direndam tak basah.
           Sangat kikir, sangat kuasa. 

#176. Bagai kebakaran jenggot.
           Bingung tak karuan. 

#177. Terbakar kampung kelihatan asap, terbakar hati siapa tahu. 
          Biasanya jarang sekali orang memperhatikan kesulitan orang lain. 

#178. Bala lalu dibawa singgah.
           Sengaja mencari kesulitan atau kecelakaan. 

#179. Bagai balam dgn ketitir. 
           Perihal orang yg senantiasa bertengkar, masing-masing membanggakan dirinya sendiri.

#180. Ibarat seekor balam, mata terlepas tubuh terkurung. 
            Ibarat perempuan pingitan. 

#181. Memikat balam dgn balam.
           Mendapat sesuatu dgn sebangsanya. 

#182. Alang berjawab, tepuk berbalas.
           Baik dibalas baik, jahat dibalas dgn jahat. 

#183. Balik belakang lain bicara.
           Tidak teguh memegang komitmen. 

#184. Tersembunyi di balik kata.
           Mempunyai maksud lain dr apa yg dibilang. 


Aduh kecapekan pula nulisnya… mending baca dulu pantun cinta romantis banget.