Surat Maryam yakni surah ke-19 dlm Al Quran.
Surat ini terdiri atas 98 ayat & tergolong golongan surah-surah Makkiyah.
Dikutip dr quran.kemenag.go.id, berikut surat Maryam Ayat 1-11:
Surat Maryam Ayat 1-11
كٓهٰيٰـعٓـصٓ
Kaaaf-Haa-Yaa-‘Ayyyn-Saaad
1. Kaf Ha Ya ‘Ain Shad
ذِكۡرُ رَحۡمَتِ رَبِّكَ عَـبۡدَهٗ زَكَرِيَّا
Zikru rahmati Rabbika ‘abdahuu Zakariyya
2. (Yang dibacakan ini ialah) klarifikasi perihal rahmat Tuhanmu pada hamba-Nya, Zakaria,
اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَآءً خَفِيًّا
Iz naadaa Rabbahuu nidaaa’an khafiyyaa
3. (yakni) tatkala ia berdoa pada Tuhannya dgn suara yg lembut.
قَالَ رَبِّ اِنِّىۡ وَهَنَ الۡعَظۡمُ مِنِّىۡ وَاشۡتَعَلَ الرَّاۡسُ شَيۡبًا وَّلَمۡ اَكُنۡۢ بِدُعَآٮِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا
Qoola Rabbi innii wahanal’azmu minnii washta’alar raasu shaibanw wa lam akum bidu’aaa’ika Rabbi shaqiyyaa
4. ia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku sudah lemah & kepalaku sudah dipenuhi uban, & gue belum pernah kecewa dlm berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.
وَاِنِّىۡ خِفۡتُ الۡمَوَالِىَ مِنۡ وَّرَآءِىۡ وَكَانَتِ امۡرَاَتِىۡ عَاقِرًا فَهَبۡ لِىۡ مِنۡ لَّدُنۡكَ وَلِيًّا ۙ
Wa innii khiftul mawaa liya minw waraaa’ii wa kaana tim ra atii ‘aairan fahab lii mil ladunka waliyyaa
5. Dan sungguh, gue khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yg mandul, maka anugerahilah gue seorang anak dr segi-Mu,
Baca Juga:
- √ Surat An Naas Ayat 1-6 dan Keutamaan Membacanya, Bisa untuk Berlindung dari Segala Keburukan
- √ Surat Ar Rahman Ayat 1-78 dalam Tulisan Arab dan Latin Lengkap Beserta Terjemahannya
- √ Surat Ar Rum Ayat 21 – 25 Lengkap dengan Terjemahan, Tafsir dan Tulisan Latinnya
- √ Surat Asy-Syams Ayat 1-15: Tulisan Arab, Latin, Terjemahan serta Tafsirnya
- √ Surat At Taubah Ayat 1-10 dalam Tulisan Arab dan Latin, Lengkap dengan Terjemahannya
- √ Surat At Tin (Buah Tin) Ayat 1-8: Bacaan Arab, Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia, dan Tafsir
- √ Surat At Tin Ayat 1-8, Dilengkapi Tulisan Arab dan Latin serta Artinya
- √ Surat At Tin Lengkap Beserta Arti, Tulisan Latin dan Tafsirnya
- √ Surat Maryam Ayat 1-11 dalam Arab dan Latin Lengkap Beserta Terjemahannya
يَّرِثُنِىۡ وَيَرِثُ مِنۡ اٰلِ يَعۡقُوۡبَ ۖ وَاجۡعَلۡهُ رَبِّ رَضِيًّا
Yarisunii wa yarisu min aali Ya’quub, waj’alhu Rabbi radiyya
6. yg akan mewarisi gue & mewarisi dr keluarga Yakub; & jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yg diridhai.”
يٰزَكَرِيَّاۤ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ اۨسۡمُهٗ يَحۡيٰى ۙ لَمۡ نَجۡعَلْ لَّهٗ مِنۡ قَبۡلُ سَمِيًّا
Yaa Zakariyyaaa innaa nubashshiruka bighulaami nismuhuu Yahyaa lam naj’al lahuu min qablu samiyyaa
7. (Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar besar hati kepadamu dgn seorang anak laki-laki namanya Yahya, yg Kami belum pernah memperlihatkan nama mirip itu sebelumnya.”
قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوۡنُ لِىۡ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امۡرَاَتِىۡ عَاقِرًا وَّقَدۡ بَلَـغۡتُ مِنَ الۡـكِبَرِ عِتِيًّا
Qoola Rabbi annaa yakuunu lii ghulaamunw wa kaanatim ra atii aaqiranw wa qad balaghtu minal kibari ‘itiyyaa
8. ia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana gue akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yg mandul & gue (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yg sangat bau tanah?”
قَالَ كَذٰلِكَۚ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَىَّ هَيِّنٌ وَّقَدۡ خَلَقۡتُكَ مِنۡ قَبۡلُ وَلَمۡ تَكُ شَيۡـًٔـا
Qoola kazaalika qoola Rabbuka huwa ‘alaiya haiyinunw wa qad khalaqtuka min qablu wa lam taku shai’aa
9. (Allah) berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu gampang bagi-Ku; sungguh, kau-sekalian telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) kamu-sekalian belum berwujud sama sekali.”
قَالَ رَبِّ اجۡعَلْ لِّىۡۤ اٰيَةً ؕ قَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا
Qoola Rabbij ‘al liii Aayah; qoola Aayatuka allaa tukalliman naasa salaasa layaalin sawiyyaa
10. ia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, berilah gue suatu tanda.” (Allah) berfirman, “Tandamu ialah kau-sekalian tak dapat bercakap-mahir dgn insan selama tiga malam, padahal kamu-sekalian sehat.”
فَخَرَجَ عَلٰى قَوۡمِهٖ مِنَ الۡمِحۡرَابِ فَاَوۡحٰٓى اِلَيۡهِمۡ اَنۡ سَبِّحُوۡا بُكۡرَةً وَّعَشِيًّا
Fakharaja ‘alaa qawmihii minal mihraabi fa-awhaaa ilaihim an sabbihuu bukratanw wa ‘ashiyyaa
11. Maka ia keluar dr mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi aba-aba pada mereka; bertasbihlah ananda pada waktu pagi & petang.
Tafsir Surat Maryam Ayat 1-11
Berikut tafsir singkat dr Surat Maryam Ayat 1-11 oleh Kemenag:
1. Bila Surah al-Kahf ditutup dgn penegasan perihal luasnya ilmu Allah & perintah untuk berbuat kebajikan & bertauhid dlm ibadah kepada-Nya, maka Surah Maryam mengingatkan kembali manusia perihal ilmu Allah lainnya yg terkandung dlm banyak sekali ayat Al-Qur’an, mirip Kàf Hà Yà ‘Ain Sàd.
Makna bahu-membahu dr ayat ini hanya dimengerti oleh Allah. Tujuannya yaitu membangkitkan perhatian manusia ihwal Al-Qur’an yg sarat hikmah & tuntunan.
2. Wahai Nabi Muhammad, apa yg dibacakan kepadamu ini adalah klarifikasi perihal rahmat Tuhanmu Yang Maha Pengasih terhadap hamba-Nya, Zakaria, insan pilihan yg saleh & taat beribadah.
3. Yaitu rahmat Tuhanmu kepadanya ketika ia berdoa dengan khusyuk kepada Tuhannya dan mengajukan permohonan yg disampaikannya dengan bunyi yg lembut dan sarat pengharapan.
4. Dengan santun & bunyi yg lembut ia berkata, “Ya Tuhanku Yang Maha Pengasih & Maha Pemelihara, sungguh sekarang tulang belulangku telah menjadi lemah sehingga gue sering merasa lelah, & rambut kepalaku sudah memutih mirip perak karena dipenuhi uban, menandakan bahwa gue sudah berusia senja.
Namun, gue tak pernah putus asa & gue belum pernah kecewa dlm berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. Engkau ialah Zat yg tak pernah mengecewakan semua orang.
5. Dan sungguh, di masa tuaku ini gue senantiasa merasa cemas terhadap kerabatku sepeninggalku kelak bila Engkau memanggilku, padahal istriku seorang yg mandul sejak masa mudanya, maka anugerahilah gue dgn rahmat & kasih sayang-Mu seorang anak dr segi-Mu yg akan melanjutkan keturunanku & menggantikanku berbagi aturan & pemikiran-Mu.
6. Ya Tuhanku, gue berharap anak itu kelak menjadi penerusku yg akan mewarisi gue dlm peran-tugasku selaku penyeru umat & mewarisi dr keluarga Yakub yg melanjutkan tradisi & agama Nabi Ibrahim.
Kabulkanlah doaku & jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yg selalu diridai & dirahmati.”
7. Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria. Allah berfirman, “Wahai Zakaria, Kami memperkenankan doamu. Melalui perantaraan Jibril, Kami memberi kabar gembira kepadamu dgn menganugerahimu seorang anak pria yg namanya Yahya. Nama ini merupakan istilah yg Kami belum pernah menunjukkan nama seperti itu sebelumnya pada siapa saja.”
8. Mendengar informasi besar hati itu Nabi Zakaria heran & mengajukan pertanyaan pada diri sendiri perihal kemungkinannya. ia berkata, “Ya Tuhanku Yang Maha Pemurah, bagaimana mungkin gue akan bisa mempunyai anak mirip yg Engkau beritakan, padahal istriku semenjak masa mudanya dulu adalah seorang yg mandul & gue sendiri sebetulnya sudah mencapai usia yg sangat bau tanah yg pada umumnyatak mungkin mendapatkan anak lagi?”
9. Menjawab keheranan Zakaria, Allah berfirman, “Demikianlah. Benar bahwa kau-sekalian sudah lanjut usia & istrimu mandul.” Memastikan kehendak-Nya, Tuhanmu berfirman, “Wahai Zakaria, sungguh hal itu, yaitu memberimu anak dlm kondisimu yg seperti itu, yaitu hal gampang bagi-Ku sebagaimana Aku menciptakan manusia dlm keadaan normalnya. Sungguh, kamu-sekalian tak perlu heran alasannya kamu-sekalian telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal pada waktu itu kamu-sekalian sama sekali belum berwujud sebagai apa pun.”
10. Berita itu mengasyikkan sekaligus mengagetkan Nabi Zakaria. Untuk memastikannya, ia berkata, “Ya Tuhanku, berilah gue suatu tanda yg menambah keyakinanku pada info itu. Bukan gue tak percaya akan kekuasaan-Mu, namun ini yaitu hal yg hebat bagiku.” Menjawab permohonan Nabi Zakaria, Allah berfirman, “Tanda yg Aku berikan terhadap-mu semoga kaupercaya sepenuhnya ialah bahwa kau-sekalian tak akan mampu bercakap-piawai dgn insan di sekelilingmu selama tiga hari tiga malam, kecuali dgn memberi instruksi, padahal bahwasanya kau-sekalian sehat & tak menderita penyakit apa pun.”
11. Mendengar akad & anugerah Allah, maka ia keluar dr mihrab tempatnya berdoa menuju kaumnya yg sudah lama menanti, kemudian ia memberi isyarat pada mereka tanpa mengatakan sepatah kata pun karena Allah sudah menahan kemampuannya untuk berbicara. Dengan aba-aba itu ia memberi pesan pada kaumnya, “Bertasbihlah ananda pada Allah dgn ketundukan hati & ketulusan niat pada waktu pagi & petang.”
(Rizalhadizan.com)