Pengertian Khutbah Jumat – Setiap muslim terutama muslim pria, setiap satu minggu sekali wajib melaksanakan salat Jumat. Salat yg dijalankan dlm waktu satu minggu satu kali, tak hanya umat Islam saja, orang-orang kristen pun melakukannya. Jika kita melihat fenomena tersebut, salah satu tujuannya yaitu sebagai penyatu antar ummatnya. Orang Islam melaksanakan salat Jumat, saban hari Jumat. Mereka bertemu setiap hari Jumat berkumpul dlm satu ruangan untuk bareng -sama mendengarkan tausiah atau bisa dikatakan khutbah Jumat.
Daftar Isi
Pengertian Khutbah Jumat
Khutbah dengan-cara bahasa berarti ceramah atau pidato. Khutbah bisa diartikan sebagai aktivitas rizalhadizan, mengajak, atau menyeruh orang lain sesama muslim untuk selalu dlm ketaatan, keimanan & kebaikan yg lain. Khutbah berasal dr akar kata bahasa ‘Arab yaitu Khotbah dr kata masdar & kata kerja yg artinya pidato atau ceramah. Sehingga arti yg lebih cocok yakni sebuah pidato yg berisi perihal keagamaan.
Syarat-Syarat Jumat
- Khutbah harus dilaksanakan dlm bangunan yg digunakan untuk salat Jumat
- Khutbah mesti disampaikan khattib dlm berdiri (bila bisa) & apalagi dahulu memberi salam.
- Khutbah dibawakan agak cepat, tetapi terstruktur & tertib.
- Khutbah pertama bersambung dgn khutbah ke dua.
- Khutbah ke dua bersambung dgn salat Jumat.
- Rukun Khutbah dibacakan dgn bahasa Arab, sedangkan materi khutbahnya mampu memakai bahasa lokal.
- Khutbah disampaikan dgn suara yg lantang & tegas, tetapi tanpa suara bergairah.
- Khutbah itu didengarkan/ dihadiri oleh sekurang-kurangnya40 orang yg wajib atas salat Jumat, sedangkan
- Khutbah dilaksanakan sehabis tergelincirnya matahari & dilaksanakan sebelum sakat Jumat.
Rukun Salat Jumat
- Membaca hamdalah
- Membaca salawat atas Nabi SAW.
- Membaca Syahadatain (yaitu syahadat tauhid & syahadat rasul)
- Berwasiat, atau memberi nasihat ihwal ketakwaan & menyampaikan ajaran Islam wacana doktrin, syariat atau muamalah.
- Membaca sebagian ayat Al-Quran pada salah satu dr dua khutbah (sebaiknya khutbah pertama)
- Mendoakan umat Islam pada salah satu dr dua khutbah, sebaiknya kedua.
Sunnah Khutbah Jumat
- Khubtah disampaikan di atas mimbar, atau kawasan yg sedikit lebih tinggi dr pada jamaah salat Jumat
- Khatib menyampaikan khutbah dgn kalimat yg jelas, terang, fasih, berurutan, & sistematik, gampang dipahami, & tak terlalu panjang atau terlalu pendek.
- Khatib senantiasa menghadap ke arah jamaah.
- Khatib memberi salam pada jamaah.
- Khatib hendaklah duduk sebentar di kursi mimbar sesudah mengucapkan salam & pada waktu adzan dikumandangkan.
- Khotib membaca surat al nrimo tatkala duduk diantara dua khotbah.
Hal-Hal yg Makruh dilakukan Dalam Khutbah
- Khatib meninggalkan seluruh sunnah khutbah
- Khutbah yg disampaikan oleh khatib mengandung pernyataan yg dapat memecah persatuan umat
- Khutbah yg disampaikan khatib terlalu panjang atau terlalu pendek
- Jamaah bermain-main tatkala khatib berkhutbah seperti aktivitas memangkas kuku atau mengatakan dgn jamaah lainnya.
- Imam atau Jamaah memicingkan mata tanpa suatu alasan tatkala khatib menyampaikan khutbah.
Fungsi Khotbah Jum’at
- Untuk memajukan keimanan & ketaqwaan setiap umat muslim
- Terjalinnya ukhuwah Islamiyah & silaturrahim antar sesama umat muslim
- Dapat dijadikan media dlm mengingatkan antar sesama muslim
- Meningkatkan persatuan & kesatuan antar sesama umat muslim didunia
- Memberikan perhiasan pengetahuan Islamiyah
- Menjadi kontrol diri & kontrol sosial didalam masyarakat
- Membentuk generasi Islam yg berakhlak mulia
- Mempertahankan ajaran Islam diantara umat muslim
Syarat-Syarat Untuk Menjadi Khatib
- Haru pria baliq & berakhlak mulia
- Mengetahui ajaran islam supaya khotbah yg disampaikan tak membingungkan & menyesatkan jamaahnya.
- Mengetahui syarat, rukun, & sunnah khotbah
- Harus fasih & mampu bicara didepan lazim
- Harus fasih membaca ayat-ayat Al-Qur’an & hadis dgn baik & benar.
Tata Cara Salat Jumat & Khutbahnya
Orang Islam pria diwajibkan untuk melaksanakan salat Jumat setiap satu minggu sekali. Dalam melaksanakan salat Jumat & khutbahnya ada tata cara tersendiri. (Baca Juga: Pengertian hadits)
#1 – Khutbah Jumat dijalankan dua kali dlm satu salat Jumat. Khutbah pun dikerjakan sebelum salat Jumat terlaksana. Di antara dua khutbah yg pertama & kedua dipisah dgn duduk. Khutbah Jumat memiliki lima rukun, yakni pertama memuji pada Allah di kedua khutbah, dgn syarat menggunakan kata “hamdun” & lafadz yg masih sejenis. Misalnya alhamdulillah & lain sebagainya. Hal ini sesuai dgn kata Syekh Ibnu Hajar al-Haitami yg menyampaikan:
: ويشترط كونه بلفظ الل
ه ولفظ حمد وما اشتق منه كالحمد لله أو أحمد الله أو الله أحمد أو لله الحمد أو أنا حامد لله فخرج الحمد للرحمن والشكر لله ونحوهما فلا يكفي
“
Disyaratkan adanya pujian pada Allah memakai kata Allah & lafadh hamdun atau lafadh-lafadh yg satu akar kata dengannya. Seperti alhamdulillah, ahmadu-Llâha, Allâha ahmadu, Lillâhi al-hamdu, ana hamidun lillâhi, tak cukup al-hamdu lirrahmân, asy-syukru lillâhi, & sejenisnya, maka tak memadai.” (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, al-Minhaj al-Qawim Hamisy Hasyiyah al-Turmusi, Jedah, Dar al-Minhaj, 2011, juz.4, hal. 246)
#2 – Membaca salawat pada Nabi kita Muhammad SAW di dlm kedua khutbah. Untuk lafadznya harus menggunakan al-Shalatu & yg se akar dgn lafadz ini. kemudian untuk nama yg dipakai tak mesti kata Muhammad bisa saja menggunakan kata Ahmad, al-Basyir & lain sebagainy, tetapi dgn isim dhahir. Contohnya, ash-shalatu ‘alan-Nabi, & lainnya.
#3 – Berwasiat atau memberi pesan dgn ketakwaan di kedua khutbah. Pada intinya pesan yg disampaikan merupakan pesan kebaikan yg mengajak ketaatan atau menjauhi kemaksiatan.
#4 – Membaca ayat suci al-Alquran di salah satu dua khutbah. Membaca ayat suci al-Alquran dlm khutbah standarnya yakni ayat al-Qur’an yg dapat menawarkan pemahaman makna yg dimaksud dengan-cara sempurna. Baik berhubungan dgn akad-akad, bahaya, mauizhah, cerita & lain sebagainya. “Rukun keempat yaitu membaca satu ayat yg memberi pemahaman makna yg dapat dimaksud dengan-cara sempurna, baik berupa komitmen-kesepakatan, bahaya, hikmah atau kisah. Mengecualikan seperti ayat “tsumma nadhara”, atau “abasa” karena tak memberikan kepahaman makna dengan-cara tepat.
Membaca ayat lebih utama dilaksanakan di khutbah pertama dr pada ditempatkan di khutbah kedua, supaya mampu menjadi pembanding eksistensi doa untuk kaum mukminin di khutbah kedua. Ucapan Syekh Zainuddin, berdoa yg bersifat ukhrawi, maka tak cukup urusan duniawi, meski khatib tak hafal doa ukhrawi. Imam al-Ithfihi mengatakan, bergotong-royong doa duniawi mencukupi tatkala tak hafal doa ukhrawi sebab disamakan dgn masalah yg lalu terkait kondisi tak mampu membaca surat al-fatihah, bahkan dlm duduk perkara ini lebih utama.
Baca Juga: Pengertian Ilmu Tauhid
Demikian penjelesan mengenai rukun-rukun khutbah beserta pengertian kutbah jumat yg mampu kami bagikan untuk anda. Semoga dapat dipahami dgn baik. Kami sungguh terbuka untuk menerima kritik & rekomendasi.