13 Keutamaan & Manfaat Pentingnya Niat dalam Fiqh Pemahaman Islam

Niat mempunyai banyak keutamaan dalam berbagai urusan. Seperti yang pernah dibahas di bab yang lalu tentang pengertian niat. Niat adalah adalah pokok segala urusan dan fondasi sebuah bangunan. Niat adalah ruh amal; komandan dan penuntunnya. Sementara amal mengikutinya dan dibangun di atasnya, yang menjadi sah karena sahnya niat dan menjadi rusak karena rusaknya niat. Itu artinya niat itu penting.

Ada 13 keutamaan pentingnya niat yang akan dibahas kali ini, antara lain;

1. Manusia akan Dibangkitkan Sesuai dengan Niat Mereka

Diriwayatkan dari Jabir RA. Rasulullah pernah bersabda;

“Setiap hamba dibangkitkan sesuai dengan niatnya ketika dia mati”
(HR Muslim, Ibnu Majah, dan al-Hakim)

“Manusia akan dikumpulkan sesuai dengan niat-niat mereka. ”
(HR. Ibnu Majah dan al-Hakim)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,

“Manusia akan dibangkitkan sesuai dengan niat-niat mereka”
(HR Ahmad)

2. Dimudahkan dalam Membayar Hutang

Dengan niat yang baik dan kehendak yang bersungguh-sungguh dari orang yang berhutang untuk tujuan yang disyariatkan, yang bertekad mengerahkan segenap upayanya untuk membayar utang kepada temannya, seraya meminta kepada pertolongan kepada Allah dalam upayanya itu sesungguhnya Allah dengan rahmat dan karunia-Nya akan memudahkan urusannya dan menyediakan untuknya pembayar utang-utangnya.

Baca Juga:  Orang yang Meriwayatkan Hadits Disebut Rawi

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa yang mengambil (berhutang) harta orang lain dan berkehendak untuk membayarnya, niscaya Allah akan membayarkan untuknya. Siapa yang mengambilnya dan berkehendak untuk merusaknya, niscaya Allah akan merusaknya,”
(HR Ahmad, al-Bukhari, dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Maimunah bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa yang mengambil utang dan dia berkehendak untuk membayarnya, niscaya Allah akan membantunya,”
(HR. an-Nasa’i)

Diriwayatkan dari Maimunah bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa yang berhutang sambil berniat untuk melunasinya, niscaya Allah melunasi untuknya pada Hari Kiamat,”
(HR. ath-Thabarani)

Baca Juga:

3. Niat Tawakal kepada Allah dan Dimudahkannya Rezeki

Orang yang niatnya benar dan bertawakal kepada Allah dengan sebenar-sebenarnya dalam mencari rezeki maka Allah menuntunkan rezeki kepadanya, setelah dia mengerahkan segenap kemampuannya dan menjalani berbagai sebab yang telah diberikan oleh Allah kepadanya. Allah berfirman,

“Barang siapa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan_nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu,”
(QS. ath-Thalaq 2-3)

4. Niat Mengubah Perbuatan Mubah Menjadi Ibadah

Dengan niat, Allah SWT akan mengangkat status amalan yang hanya sekadar duniawi menjadi berpahala dan mempunyai ganjaran.

Contoh; Seseorang mencari makan atau rezeki di dunia. Tapi diniatkan ibadah supaya makanan atau rezekinya menjadikan dia kuat dalam ibadah.
Atau untuk diberikan kepada keluarganya. Maka akan bernilai pahala.

Baca Juga:  42 Gambar Kata kata Bijak, Kutipan, Motivasi, Nasihat, Petuah Imam Syafii

Sahabat Sa’ad bin Abu Waqqash meriwayatkan, Rasulullah pernah berkata;

“Tidaklah engkau memberikan/mencarikan suatu nafkah melainkan dengan niat untuk mencari keridhaan Allah, maka Allah memberi ganjaran kepadamu karenanya hingga suapan yang engkau letakkan di mulut istrimu”
(Muttafaq ‘alaih)

5. Niat dan Kesusahan Dunia Akhirat

“Siapa yang akhirat menjadi tujuannya, niscaya Allah menjadikan kekayaan di hatinya, merekatkan untuknya persatuannya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan hina. Sementara itu, siapa yang dunia menjadi tujuanya, niscaya Allah menjadikan kemiskinan di depan matanya, memisahkan persatuannnya, dan tidak datanga kepadanya dari dunia selain apa yang telah ditakdirkannya untuknya,”
(HR. at-Tirmidzi)

6. Kekal di Dalam Surga dan Neraka

Imam Ghazali menulis dalam karyanya Al-Ihya “Al-Hasan berkata, ‘Sesungguhnya dikekalkannya penghuni surga di surga dan penghuni neraka di neraka hanyalah karena niat-niatnya,'”

7. Dengan Niat, Seseorang Dapat Mencapai Apa yang Tidak Bisa Dicapai dengan Amalnya

“Niat seseorang lebih bagus daripada amalnya. Orang mukmin yang berniat untuk melaksanakan qiyamullail, menjalankan puasa pada siang hari, dan mengeluarkan sebagian dari hartanya, tetapi tidak diikuti oleh jiwanya untuk melaksanakannya maka niatnya lebih bagus daripada amal perbuatannya.”
(Tsabit al-Bunani Hulliyah al-Auliya)

8. Mendatangkan Pertolongan Allah

“Ketahuilah, pertolongan Allah kepada hamba-Nya sesuai dengan kadar niatnya. Siapa yang sempurna niatnya, niscaya sempurna pula pertolongan Allah untuknya; sedangkan jika kurang, niscaya berkurang pula kadar pertolongan-Nya”
(Imam Ghazali – Al ihya)

9. Niat Berjihad dengan Niat yang Lurus
Meskipun Tidak Bisa Berangkat tapi Bisa Mendapat Pahala yang Sama dengan yang Berangkat

“Sungguh, di Madinah ada sekelompok orang. Setiap kali kalian menempuh perjalanan dan menyebrangi lembah, mereka ikut (mendapatkan pahala yang sama seperti) kalian.
Mereka ikut (mendapatkan pahala yang sama seperti) kalian,” Mereka berkata. “Wahai Rasulullah, meskipun mereka berada di Madinah?”
Beliau berkata, meskipun mereka berada di Madinah, (mereka sebenarnya ingin berjuang seperti kalian) hanya saja mereka terhalang oleh suatu halangan”
(HR al Bukhori)

Baca Juga:  √ Bacaan Dzikir setelah Shalat Isya' dan Shalat Fardhu Lainnya

10. Pahala Syahid

“Siapa yang meminta kepada Allah agar gugur sebagai syahid dengan niat tulus, niscaya Allah akan menempatkanya pada kedudukan orang-orang yang mati syahid sekalipun dia mati di atas tempat tidurnya”
(HR Muslim)

11. Tertidur pun Tetap Mendatangkan Ganjaran

“Siapa yang beranjak ke tempat tidurnya seraya berniat untuk bangun mengerjakan qiyamullail, tetapi dia tertidur pulas hingga pagi, niscaya dituliskan untuknya apa yang telah diniatkannya dan tidurnya itu merupakan sedekah dari Rabb kepadanya”
(HR an-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

12. Siapa Berniat Mengerjakan Suatu Kebaikan, Tapi Tidak Mengerjakannya, Niscaya Ditulis Satu Kebaikan

Tertulis dalam hadits Qudsi oleh Imam Muslim

Dari Abu Hurairah. Bahwa Rasul Bersabda,

“Allah berfirman, ‘ Apabila (hati) hamba-Ku berniat untuk mengerjakan suatu kebaikan, aku menuliskan untuknya satu kebaikan selama dia belum mengerjakannya. Apabila dia mengerjakannya. Aku menuliskan sepuluh kebaikan yang serupa. Apabila dia berniat melakukan keburukan, aku mengampuninya selama dia belum mengerjakannya. Apabila dia mengerjakannya Aku menuliskan untuknya satu keburukan serupa,”

Rasulullah meneruskan,

“Para malaikat berkata, ‘Itu seorang hamba hendak berbuat kejahatan,’ Allah berfirman, ‘ Awasi dia. jika dia mengerjakannya, tulislah untuknya satu keburukan serupa; dan jika dia meninggalkannya, tulislah untuknya satu kebaikan. Sebab, dia meninggalkannya hanya karena Aku,'”

13. Satu Bentuk Ketaatan Bisa Menjadi Kebajikan Berlipat Ganda Karena Niat

Imam Ghazali dalam al-Ihya; “Sahnya amal tergantung niat, dan amal itu bisa menjadi berlipat ganda karena keutamaan dari niat

Berlipatgandanya amal tersebut karena banyaknya niat. Dalam satu ketaatan, bisa saja disertakan niat lebih dari satu. Dengan demikian, pelaku memperoleh pahala dari setiap niatnya.

Sebab, setiap niatnya akan mendapat satu kebajikan, kemudian setiap kebajikan akan dipitakan gandakan sebanyak sepuluh kali lipat yang semisal dengannya.”

Penutup

Demikianlah 13 Keutamaan & Manfaat Pentingnya Niat dalam Fiqh Pemahaman Islam. Semoga bermanfaat, kebenaran hanya milik Allah. Salah pemahaman, salah kutip, utamanya datang dari saya.