close

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP )


Pengertian
Seorang pemimpin dlm kepemimpinan selalu mempunyai misi atau tujuan yg harus diraih. Tujuan ini gres mampu direalisasi bilamana terdapat kerjasama diantara pemimpin dgn para bawahannya. Kerja sama yg diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, disebabkan terbatasnya kesanggupan fisik, mental & waktu dr seseorang. Dengan demikian maka diadakanlah pembagian kerja diantara orang-orang yg ada ikatan formil dlm organisasi.
Pemimpin merupakan unsur yg sungguh menentukan lancar tidaknya suatu organisasi dlm merealisasikan tujuannya, kepemimpinan merupakan inti & penggerakan ketimbang administrasi & tata kelola.
Pemimpin (leader) yaitu seseorang yg membimbing serta mengarahkan orang-orang dlm suatu kelompok untuk bekerja meraih tujuan hingga berhasil dgn penuh rasa tanggung jawab. Dengan demikian, maka setiap pemimpin selamanya berafiliasi dgn suatu aksi dr sekelompok orang yg bekerjasama dlm ikatan yg teratur untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan. Sedangkan yg dimaksud dgn kepemimpinan (leadership) yakni sifat-sifat yg harus dimiliki oleh seorang pemipin agar ia mampu mengarahkan bawahannya pada tingkatan & tujuan yg akan dicapai.   
Beberapa pendapat para ahli wacana kepemimpinan yakni sebagai berikut ::
  1. Menurut G. R. Terry
Memberikan pengertian : ‘Leadership is the activity of influincing people to strix waillingly for mutual objective” artinya kepemimpinan yaitu kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang asal mau bekerja sama & bekerja dengan-cara sukarela untuk mencapait ujuan.
  1. Menurut Chester Irving Barnand
Kepemimpinan yaitu kesanggupan pribadi untuk memastikan keputusan yg menawarkan dimensi mutu & dimensi kesusilaan pada kerjasama kegiatan terorganisasi & pada perumusan tujuan.
Kaprikornus kepemimpinan pada dasarnya memiliki arti seni atau kesanggupan untuk mensugesti orang-orang yg ada disekelilingnya. Setelah kita perhatikan pengertian kepemimpinan di atas, terperinci bahwa kepemimpinan bersifat kegiatan atau kemampuan bertindak & memimpin menyangkut penduduknya atau orang yg menjalankan kepemimpinan dlm proses tata kelola.
Sedangkan pemahaman pemimpin , menurut  usulan para andal, yaitu :
  1. Menurut Herbert A. Simon
Pemimpin yaitu seseoran gyang dapat mempersatukan orang-orang dlm mengejar-ngejar suatu tujuan.
  1. Menurut Prof. DR. H. Arifin Abdurachman
Pemimpin selaku orang yg dapat menggerakan orang-orang yg ada disekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin itu.
  1. Menurut Prof. Dr. Sarwono Prawirotardjo
Pemimpin yakni orang yg sukses menjadikan pada bawahannya perasaan ikut serta, ikut bertanggung jawab terhadap pekerjaan yg sedang diselenggarakan dibawah pimpinannya.
  1. Menurut Lao Tzu
Pemimpin yg terbaik yaitu seseoran gyang mampu membantu membuatkan orang lain, sehingga hasilnya mereka tak lagi membutuhkan pemimpinnya itu. Dengan kata lain, pemimpin yg terbaik kalau mampu menumbuhkan & membuatkan bawahannya, sehingga akibatnya mereka memiliki keahlian yg menyamainya malah kalau bisa bawahannya melampaui atasannya.

Berdasarkan pemahaman-pengertian tersebut dapat dikenali bahwa pemimpin yaitu setiap orang yg mempunyai bawahan, bisa membina, memberi contoh, menggerakkan serta mampu menghipnotis tingkah laku orang lain.

Seseorang dapat dikatakan pemimpin (leader) bila ia mampu membuktikan kepandaiannya, kecerdasannya akan sanggup mensugesti & menggerakan orang lain yg ada disekelilingnya, walaupun dirinya tak ada ikatan formal (resmi) dlm suatu organsiasi.
TEORI KEPEMIMPINAN
Terdapat banyak sekali pendapat perihal teori kepemimpinan yg berlawanan satu dgn yg yang lain ihwal terjadinya atau lahirnya seorang pemimpin dikalangan para andal manajemen & manajemen. tetapi dr sekian banyak teori kepemimpinan yg mungkin timbul disini akan ditampilkan 3 teori kepemimpinan, yakni :
1.      Teori Genetis (Pembawaan Kelahiran / Keturunan)
Ajaran teori pembawaan kelahiran bersumber pada pertimbangan yg mengatakan bahwa hadirnya seorang pemimpin lantaran pembawan kelahiran/keturunan. Inti dr teori ini seseorang akan menjadi pemimpin lantaran ia memang mempunyai darah pemimpin, ia telah dilahirkan dgn bakat kepemimpinan yg diturunkan dr orang tuanya.
2.      Teori Sosial (kemasyarakatan)
Ajaran atau teori sosial berpegang pada prinsip bahwa pada hakekatnya setiap orang dapat menjadi pemimpin. Penganut aliran ini beropini bahwa pemimpin bukan milik atau monopoli dr suatu kelompok/golongan orang-orang tertentu saja. Teori sosial berkeyakinan bahwa seseorang memiliki kecakapan & kemampuan menjadi pemimpin lantaran pendidikan & latihan yg diperoleh. Seseorang mampu menjadi pemimpin lantaran tekun dlm praktek & mendapat sokongan dr masyrakat, serta adanya potensi yg tepat untuk menunjang timbulnya seorang pemimpin yg fantastis & disegani.
3.      Teori Ekologi (Pengaruh Lingkungan)
Pandangan teori ini merupakan gabungan dr teori genetis & teori sosial, yaitu seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yg baik, apabila ia pada waktu lahir mempunyai bakat kepemimpinan, bakat-bakat kepemimpinan tersebut harus dikembangkan dgn pendidikan yg teratur & pengalaman yg cukup. Di samping itu pula mampu pertanda prestise/kebanggaan, harga diri yg tinggi.
Koortz O’ Donnell mengatakan bahwa didalam menentukan hal wacana kepemimpinan ini dgn segala sifat-sifat kita dapati dua teori yg masing-masing mempunyai pengikut-pengikutnya.
Teori yg pertama memperinti sifat-sifat kepemimpinan teori itu berjulukan teori “traitist” (dari trait = sifat). Koortz menyebut diantara penunjang dr teori traitist ini sarjana-sarjana sebagai berikut :
1.      Ordway Tead
2.      Chester l. Barnard
3.      Erwin H. Schell
Ad. 1.    Ordway Tead sudah hingga pada 10 sifat-sifat yg dianggapnya perlu ada pada seorang pemimpin, sifat-sifat itu adalah : a) energi, b) selera memimpin, c) enthusiasme, d) ramah-tamah, e) integritet, f) kemahiran teknis, g) sanggup mengambil keputusan, h) intelligensi, i) kecakapan mengajar & j) dogma yg kokoh.
             Lebih lanjut kata Tead :
a.      energi jasmani & rohani, pemimpin lazimnya mempunyai keuletan yg mengagumkan, kegiatan & kecerdasan yg melampaui insan biasa.
b.      Selera akan tujuan an tujuan
Ia memiliki kekuatan & kepercayaan wacana apa yg akan dilaksanakan, & dgn cara bagaimana mencapainya.
c.       Enthusiasme
Tujuan yg sehat & baik belum cukup untuk menimbulkan semangat untuk itu pada bawahannya mesti digerakan, baik emosinya maupun prospek & tekadnya. Semangat yakni alat yg penting untuk seorang pemimpin, akan tetapi ia harus mampu memberi arah & semangat pada orang-orangnya itu.
d.      Ramah-tamah
Ini perlu untuk dapat menimbal-balikan simpati orang-orangnya itu.
e.      Integritas
Orang-orang akan memberikan kepercayaan mereka pada pemimpin mereka, apabila mereka yakin & percaya, bahwa ia akan menepati janjinya.
f.        Kemahiran teknis
Dalam setiap hal si pemimpin hendaklah berpengertian yg cukup wacana teknologi & cara meraih maksudnya, guna memberi pimpinan, kian ia mengerti hal-hal teknis itu, semakin gampang ia menghadapi persoalannya pada perusahaannya.
g.      Guna meraih hasil yg nyata, pemimpin mesti mengambil keputusan baik dlm mencapai persoalan yg besar maupun kadang-kadang dlm dilema yg kecil, proses mengambil keputusan itu yaitu menimbang-nimbang aneka macam faktor, mungkin pula berbagai pertimbangan dr kepala-kepala bagiannya & sebagainya dgn pengumpulan segala materi keterangan & faktor yg cukup.
h.      Intelligensi adalah syarat yg mutlak pada seorang manajer tak perlu diragu-ragukan.
i.        Akan tetapi selain dr hal-hal tersebut diatas berperan sebagai guru penting pula. Si pemimpin dapat mengharapkan bantuan yg besar dr bawahannya, apabila  mereka mengerti bahwa maksudnya itu adalah untuk kepentingan mereka pula.
j.        Akhirnya dogma yg kuat. Pimpinan harus berani menanggung resiko dr kepemimpinannya, jika perlu dgn mengorbankan segala yg berguna baginya. Di dlm sejarah dunia tidak sedikit acuan yg kita lihar dr pada orang-orang yg beriman pokok seperti itu.
Ad. 2.    Chester Barnard (The Functions of the Executive) sebaliknya membuktikan pada dua segi saja dr pada kepemimpinan, yakni :
a.      Superioritasnya pribadi di bidang teknik kepemimpinan.
Ia maksudkan superioritas dlm fisik, kemahiran, teknologi, penanggapan (perception), pengetahuan, ingatan & daya “imagination” verbeel dingskracth)
b.      Superioritas pribadi dlm tekad, keuletan & keberanian.
Tekad, keuletan & keberanian seseorang mampu memilih mutu langkah-langkah yg menimbulkan orang memuji & mematuhinya.
Ad. 3.    Erwin Schell beropini, bahwa tak ada gunanya untuk memperinci sifat-sifat yg essensial bagi pemimpin-pemimpin. Karena untuk itu kita harus menyebut semua budi insan, mental, akhlak & jasmani. Tapi satu hal ia dapat pastikan, jika seorang pemimpin tak mempunyai priadi tertentu, maka ia akan gagal sebagai pemimpin
             Sifat-sifat itu yaitu :
a.      Serba minat & keramahan terhadap orang-orang.
Seorang pemimpin pada kesudahannya yakni orang yg membentuk orang-penduduknya. Yang menjadi soal baginya adalah “human relationship’ (relasi dgn sesama insan) yg selalu berubah-ubah & menyimpang dr standard. Kita tak dapat mengumpulkan sejumlah orang & menempatkan seorang laki-laki, seorang perempuan & anak-anak di dlm satu rumah & mengharapkan timbulnya suatu keluarga senang dr pada mereka.
b.      Daya Kepribadian
Suatu organisasi memerlukan adanya eksekutif-administrator yg mempunyai kekuatan pribadi yg lebih dr pada biasa. Sifat ini memang merupakan satu dr pada unsur-unsur pokok yg agaknya membenarkan adanya hak wajar akan kekuasaan bagi seseorang.
c.       Kecondongan Serba Ilmu
Masalah yg dihadapai oleh si direktur pada umumnya mampu dituntaskan oleh seorang yg mempunyai jiwa serba ilmu dlm arti ia harus dapat berencana & berfikir dengan-cara ilmu pengetahuan.
Teori Serba Situasi Tentang Kepemimpinan
Teori ini hendak mencari jalan baru untuk mengidentifikasi pemimpin-pemimpin, ia bertolak dr pokok pangkal, bahwa ada beberapa hal yg sungguh dibutuhkan pada tiap-tiap pemimpin, hal-hal itu yakni : cakap & lincah, cerdas, stabil, & ulet. Setelah itu ditetapkan, maka ia menempatkan seorang akndidat pemimpin dlm suatu kelompok & melihat bagaimana ia bertindak dlm suasana yg dibuat serealistis mungkin, untuk mentest kecakapannya dlm menghadapi suasana itu.
Inti kepemimpinan adalah menggerakan orang-orang untuk bermitra untuk suatu tujuan, suatu harapan. Manajer yg memimpin perusahaan itu harus mampu meyakinkan bawahannya untuk mengikutinya. Ia mesti mempunyai kepribadian. Tapi ini saja belum cukup, diantara orang-orangnya itu pasti ada yg tak ingin mengikuti apa saja yg dikatakan oleh pimpinan mereka. Mereka ituperlu diyakinkan, kalau tak hendak dipecat. Jika pimpinan itu tak didalam satu tangan, melainkan dibagi-bagi berbagai anggota manajemen, maka bidang kepemimpinan mereka m asing-masing tak pula leluasa, melainkan ada batas-batasnya, yakni dimana mulai kawasan kekuasaan rekannya.
Semua ini menujukkan betapa kompelksnya sifat seorang manajer, ia mesti meyakinkan orang-orangnya, bahwa mereka mampu meraih kepuasan sebenar-benarnya dgn bekerja sekeras-kerasnya. Artinya & tak kurang penting pula, adalah kepuasan kebutuhannya sendiri. diantara komponen-komponen itulah ia harus meraih suatu keserasian & kesinambungan yg layak.
ASPEK2 KEPEMIMPINAN
Seorang pemimpin perlu menguasai & mendalami aspek-aspek kepemimpinan biar supaya mencapai hasil yg seoptimal mungkin dlm mengemudikan organisasi yg dipimpinnya.
Aspek Internal
Aspek  internal ialah kesanggupan seorang pemimpin menguasai & mendalami organisasi kedalam. Pemimpin mesti mempunyai mutu yg mencukupi akan segala hal organsiasi dengan-cara menyeluruh & garis besarnya, biar dapat memilih kebijaksanaan dgn tepat & mampu mengambil tindakan-langkah-langkah yg paling cocok dgn permintaan & perkembangan organisasi yg dipimpin.
Adapun yg diklasifikasikan atau digolongkan ke dlm faktor internal itu meliputi antara lain bahwa seorang pemimpin mesti :
a.      Memahami & mendalami tujuan organisasi.
b.      Memahami struktur organisasi & tata kerja dr organisasi yg dipimpinnya.
c.       Mampu mengikuti perkembangan organisasi
d.      Mampu menangani & memecahkan masalah yg timbul dengan-cara cepat & sempurna.
e.      Dapat menciptakan iklim kerja yg menggembirakan.
f.        Dapat menjamin keamanan & keamanan kerja.
g.      Memberi dorongan pada para pegawai untuk melakukan pekerjaan lebih produktif & efisien.
h.      Menjamin dipenuhinya keperluan fisik minimum pegawai beserta keluarganya.
i.        Memberi jaminan hari bau tanah pada pegawai & sebagainya.
Aspek Eksternal
Seorang pemimpin harus mampu & bisa mengetahui serta mengikuti aspirasi & perkembangan penduduk yg dengan-cara langsung atau tak langsung sungguh besar lengan berkuasa pada organisasi yg dipimpinnya. Dalam kaitannya dgn aspek eksternal ini, seorang pemimpin harus mempunyai kecakapan & kemampuan yg antara lain untuk :
a.      Mengadakan kontak atau relasi dgn tokoh-tokoh atau pemuka-pemuka masyarakat.
b.      Mewakili organisasi didepan pengadilan atau diluar pengadilan
c.       Dapat mengikuti keinginan & selera penduduk .
d.      Dapat mengikuti kemajuan & perkembangan masyarakat.
e.      Mendapat dukungan & sokongan penduduk .
f.        Menyatu dgn penduduk .
g.      Turut membantu mengendorkan beban penduduk disekitarnya.
h.      Dapat mempesona kesan & tanggapan positif masyarakat terhadap organisasi yg dipimpinnya.
i.        Dapat senantiasa menyesuiakan diri dgn apa yg hendak dicapai oleh organiasi dgn apa yg diinginkan oleh penduduk .
Adapun inti dr faktor eksternal tak lain merupakan manifestasi kelangsungan dr pada aspek internal. Keberhasilan pelaksanaan aspek eksternal akan sangat pengaruhnya pada perkebangan & kemajuan internal. Dengan demikian kegagalan faktor eksternal akan berakibat kemunduran aspek internal dr pada organsasi yg bersangkutan.
TIPE2 KEPEMIMPINAN
Kalau kita memperhatikan cara-cara pemimpin dlm melaksanakan kepemimpinannya, maka cara-cara kepemimpinan itu dilaksanakan ke dlm 5 (lima) tipe, yaitu :
1.      Tipe Pemimpin Otokratis
Tipe pemimpin otokratis ialah suatu tipe dimana seorang pemimpin :
a.      Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
b.      Mengidentikkan tujuan pribadi dgn tujuan organisasi
c.       Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
d.      Tidak mau menerima kritik, nasehat & usulan
e.      Dalam langkah-langkah penggerakannya sering mempergunakan approach (pendekatan) yg mengandung unsur paksaan & punitif (bersifat menghukum).
Dari sifat-sifat tersebut diatas terperinci terlihat bahwa tipe pemimpin yg demikian tak tepat untuk suatu organisasi, dimana hak-hak azasi insan yg menjadi bawahan itu mesti dihormati.
2.      Tipe Pemimpin Militeristis
Tipe pemimpin militeristis, perlu diamati dahulu bahwa yg dimaksud dgn seorang pemimpin tipe militeristis berbeda dgn seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yg bertipe militeristis adalah seorang yg mempunyai sifat-sifat :
a.      Menggerakkan bawahannya dgn cara memerintah
b.      Tergantung pada jabatan/pangkat yg dimilikinya
c.       Menuntut disiplin yg tinggi
d.      Sukar menerika kritikan dr bawahan
Terlihat pula dr sifat-sifat tersebut bahwa seorang pemimpin yg militeristis bukanlah seorang pemimpin yg ideal.
3.      Tipe Pemimpin Paternalistis
Seorang pemimpin yg tergologn sebagai pemimpin yg paternalistis adalah seorang yg :
a.      Menganggap bawahannya sebagai insan yg tak dewasa
b.      Bersikap terlalu melindungi (overly protective)
c.       Jarang memperlihatkan potensi pada bawahnnya untuk mengambil keputusan.
d.      Jarang menunjukkan kesempatan pada bawahannya untuk berbagi kreatifitasnya.
e.      Sering bersifat maha tahu dlm segala hal.
Harus diakui bahwa dlm kondisi tertentu seorang pemimin yg demikian sangat dibutuhkan, akan tetapi sifat-sifatnya yg negatif mengalahkan sifat-sifatnya yg positif.
4.      Tipe Pemimpin Kharismatik
Pemimpin bertipe kharismatik yakni pemimpin yg mempunyai daya tarik yg amat besar. Pada umumnya tipe ini mempunyai pengikut yg jumlah besar, walaupun para pengikutnya tak mampu menjelaskan kenapa mereka menjadi pengikut pemimpin tersebut.
Seorang pemimpin yg tergolong sebagai pemimpin yg kharismatik yaitu selaku berikut :
a.      Dalam menggerakan bawahannya bersikap memberi keleluasaan alasannya adalah manusia merupakan makhluk yg mulia.
b.      Selalu berupaya menyerasikan kepentingan organisasi dgn kepentingan priabdi bawahannya.
c.       Bersedia menerima anjuran , usulan & kritik yg bersifat membangun.
d.      Mengutamakan kerjasama dlm setiap usaha untuk meraih tujuan.
e.      Bawahan yg berbuat kekeliruan bukan dimarahi tetapi diberi potensi yg seluas-luasnya untuk mengadakan perbaikan supaya tak terulang pada waktu mendatang.
f.        Berusaha meningkatkan kesanggupan & kreativitas siapa pun yg menjadi bawahannya agar kemakmuran hidup mereka meningkat pula.
g.      Berusaha menyebarkan dirinya semoga lebih cakap & lebih bijaksana dlm memimpin bawahannya.
Terlihat pula dlm sifat-sifat tersebut bahwa seorang pemimpin yg kharismatik merupakan pemimpin yg disegani & disenangi. Sedangkan kekayaan, umur, kesehatan & profil tak dapat dipergunakan selaku standar kharisma.
5.      Tipe Pemimpin Demokratis
Pengetahuan tentang kepemimpinan sudah membuktikan bahwa tipe-tipe pemimpin yg demokratis yg paling sempurna untuk suatu organisasi, karena :
a.      Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dr pendapat bahwa insan itu ialah makhluk yg termulia didunia.
b.      Selalu menyatukan kepentingan & tujuan organisasi dgn kepentingan dr tujuan pribadi dibandingkan dengan bawahannya.
c.       Ia senang mendapatkan rekomendasi, usulan & bahkan kritik dr bawahannya.
d.      Selalu berupaya mengutamakan kerjasama dlm usaha meraih tujuan.
e.      Berusaha membuatkan diri pribadi selaku pemimpin.
Dari tipe-tipe yg disebutkan diatas, tipe pemimpin demokratisilah yg paling cocok pula cocok dgn suasana & kondisi masyarakat mirip kini ini. Hanya pada tipe pemimpin demokratislah segala pikiran, pendapat, & aspirasi sebagian besar anggota organisasi dapat disalurkan & ditampung oelh pemimpin organisasi. Semua pertimbangan merupakan informasi yg amat berkhasiat mengambil keputusan/kebijaksanaan dgn jalan penduduk untuk terciptanya kata sepakat. Tipe pemimpin ini adalah merupakan ciri utama dr prinsip demokrasi.
Walaupun agak menyimpang sedikit, akan tetapi perlu kita selipkan sekedar keterangan ihwal segi-sisi psikhologis yg terdapat pada manajer-manajer seperti yg diuraikan oleh Dr. Erich Fromm dlm bukunya “Man for him self’
a.      Tipe yg bertahan atau serba diterima
Jika seseorang mempunyai orientasi yg serba terima, maka ia merasa bahwa sumber segala kebaikannya itu ada diluar & ia percaya, bahwa jalan satu-satunya untuk memperoleh apa yg diinginkannya itu yaitu menerima dr sumber luar itu. Pada biasanya perusahaan yg dipimpin oleh tipe manajer yg demikian, mengambarkan suatu struktur yg mengenal pembagian tanggung jawab.
b.      Tipe yg bersifat menyerang & menghisap
Pedoman dasarnya yaitu perasaan bahwa sumber dr segala kebaikan itu ada diluar, yg harus direbut dr orang lain dgn jalan kekerasan atau dengan-cara tipu tipu muslihat. Manajer demikian suka memanfaatkan golongan-golongan dlm perusahaannya. Golongan-golongan itu sengaja diadakannya, agar mereka saling curiga & iri hati, sehingga kerjasama antara mereka mampu dicegah.
c.       Tipe yg serba menguruk
Orientasi yg demikian membuat orang-orang tak mempunyai kepercayaan pada hal-hal yg gres yg mereka peroleh dr dunia luar. Organisasi yg demikian dianggap selaku badan yg memperkuat kedudukan manajer. Meskipun demikian, ada pula sisi yg baik padanya, yaitu tiap-tiap orang mengetahui tempatnya & percaya pada kekuatan & diri sendiri.
Tapi sisi jeleknya, manajer yg bertipe serba menguruk ini, tak akan menghancurkan pengetahuan yg telah dipunyainya & dialaminya itu pada orang-orang bawahannya.
d.      Tipe Marketing
Pedoman dasarnya adalahs iapa yg ingin maju, terus dapat menyesuaikan diri pada organsiasi yg besar & kecakapannya untuk memainkan peranan yg diharapkan dr padanya ialah modal yg besar & sisi yg penting dr padanya.
e.      Tipe Produktif
Produktif adalah kecakapan seseorang untuk memanfaatkan kekuatan & tenaganya & membuat potensi yg ada padanya, suatu kenyataan. Tipe manajer ini mendidik & membuatkan mereka yg dipimpin, sehingga mereka mampu tumbuh selaku manajer yg baik.
TANYA JAWAB :
1.      Sebutkan definisi-definisi kepemimpinan !
Jawab  :
Banyak definisi kepemimpinan diberikan para ahli, diantaranya :
a.      Kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mem­pengaruhi sikap orang-orang, biar mau bekerja sama menuju pada suatu tujuan tertentu yg mereka harapkan bareng . (Sondang P. Siagian MPA, Ph.D.)
b.      Kepempimpinan ialah kesanggupan dr seseofang untuk mensugesti orang lain, sehingga orang lain itu berperilaku laku sebagaimana dikehendakinya. (Soerjono Soekanto)
c.       Kepemimpinan yakni cara seorang pemimpin yg oleh kata & atau tindakannya mendorong orang-orang untuk mengikutinya dgn suka rela. (Ray­mond J. Burby)
d.      Kepemimpinan adalah proses pengaruh mempe­ngaruhi antar pribadi atau orang dlm suasana ter­tentu lewat proses komunikasi yg terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Pariata Westra, Drs. SH)
e.      Kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk mem­pengaruhi orang-orang guna melakukan pekerjaan sama menuju pada suatu tujuan tertentu yg diinginkan. (Ordway Tead).
2.      Dari definisi-definisi di atas, dapat dimengerti adanya unsur-unsur kepemimpinan.  Sebutkan unsur-unsur kepemimpinan itu !
Jawab :
Unsur-unsur kepemimpinan itu ialah :
a.      Ada orang yg mempengaruhi (pimpinan)
b.      Ada orang yg dipengaruhi (bawahan)
c.       Pengaruh yg diberikan berbentukpengarahan untuk mencapai tujuan tertentu.
3.      Sebutkan kunci kepemimpinan berdasarkan Andrew E. Sikula !
Jawab :
Kunci kepemimpinan adalah :
a.      Bahwa kepemimpinan itu merupakan proses,
b.      Bahwa kepemimpinan itu bermakna mengarahkan orang lain,
c.       Bahwa kepemimpinan itu berarti memimpin orang lain,
d.      Bahwa kepemimpinan itu dijalankan oleh orang ter­tentu untuk mengarahkan & membimbing usaha-perjuangan orang lain dlm mencapai tujuan tertentu.
4.      Dalam mempelajari kepemimpinan, banyak pendekatan yg mampu dipergunakannya. Sebutkan beberapa pendekatan kepemimpinan !
Jawab :
Beberapa pendekatan  kepemimpinan ialah :
a.      Pendekatan tradisional,
b.      Pendekatan berdasar sifat,
c.       Pendekatan perilaku,
d.      Pendekatan aktivitas sosial.
5.      Berilah klarifikasi tentang pendekatan tradisioanal !
Jawab :
Dalam pendekatan tradisioanl, mempelajari kepemim­pinan  melalui  praktek-praktek  pemimpin-pemimpin pada waktu tempo dahulu. Menurut pendekatan ini, me-mimpin mempunyai arti mendikte bawahan atas apa yg dike hendakinya dlm perjuangan mencapi tujuan. Bawahan melaksanakan apa saja yg dikehendaki pimpinannya, bawahan tak berhak untuk menyumbang wangsit-ilham baru, & pula tak memiliki hak untuk menuntut sesuatu.
6.      Berilah klarifikasi wacana pendekatan kepemimpinan berdasar sifat pimpinan !
Jawab :
Pendekatan ini menguraikan kepemimpinan dr sudut sifat atau perangai pribadi dr seorang pemimpin. Pendekatan ini pula beropini bahwa :
a.      Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada bakatnya. :     
b.      Karakter-abjad pemimpin akan diturunkan dalam keluarganya  (akan  terjadi  kepemimpinan  turun-temurun).
c.       Setiap pimpinan tak dijumpai sifatnya yg sama. d. Sifat pimpinan yg berhasil ialah penuh antusiasme, mengenal diri sendiri, Waspada, percaya diri, kokoh, punya rasa bertanggung jawab, & punya rasa humor.
7.      Berilah klarifikasi perihal pendekatan sikap !
Jawab :
Menurut pendekatan ini, kesuksesan pemimpin sangat dipengaruhi oleh:
a.      Sifat dr pemimpin
b.      Karakter dr pengikut
c.       Sifat-sifat pekerjaan yg dilaksanakan
d.      Struktur & sifat organisasi .
e.      Sifat-sifat lingkungannya. 
Dasar persepsi ini yaitu bahwa kepemimpinan itu sebenarnya merapakan sesuatu yg dapat dipelajari & tak lantaran pembawaan sejak lahir. Pendekatan ini mengisyaratkan akan kepemimpinan yg baik, yakni :
a.      Pemimpin haras mengawali lebih dahulu & membimbing bawahannya
b.      Memberi perintah yg akan dilaksanakan bawahan
c.       Mempergunakan  terusan  yang  sudah  ditetapkan dalam kelompoknya
d.      Mengenal dgn baik mentaati segala peraturan dan kebiasaan dlm kelompoknya
e.      Mempertahankan disiplin
f.        Mendengarkan apa yg dikatakan bawahannya
g.      Tanggap akan kebutuhan bawahan
h.      Membantu bawahan.
8.      Berilah penjelasan wacana pendekatan aktivitas sosial !
Jawab :
Pendekatan ini didasarkan pada pendapatan bahwa gejala kepemimpinan selalu terdapat dlm penduduk .
Dalam masyarakat, kepemimpinan selalu melibatkan seseorang atau beberapa orang dgn kelompok yang dibentuk untuk suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan kenyataan ini, maka pendekatan kegiatan sosial, lebih menekankan pada sifat hubungan antar pemimpin & yg dipimpin.
9.      Apa yg dimaksud dgn tipe atau gaya kepemimpinan itu ?
Jawab :
Tipe atau gaya kepemimpinan ialah pola tingkah laku yg dirancang untuk mengintegrasikan tujuan orga-nisasi & tujuan individu untuk mencapai tujuan bersama.      
10.  Ada berapa macam tipe atau gaya kepemimpinan ini ?
Jawab :
Ada beberapa yakni :
a.      Tipe atau gaya kepemimpinan otokratis.
b.      Tipe atau gaya kepemimpinan militeristis.
c.       Tipe atau gaya kepemimpinan paternalistis.
d.      Tipe atau gaya kepemimpinan kharismatis
e.      Tipe atau gaya kepemimpinan demokratis.
11.  Berilah penjelasan tentang gaya kepemimpinan otokratis !
Jawab :
Pimpinan otokrat senantiasa berpendapat bahwa ditangannyalah sentra segala kegiatan. Pimpinan dgn gaya ini, senantiasa memerintah, mendikte & bawahan harus melakukan peran sesuai dgn kehendak sang pimpinan. Adapun ciri-ciri kepemimpinan otokrat adalah :
a.      Menganggap organisasi
b.      Mengidentifikasikan tujuan organisasi dgn tujuan pribadi.
c.       Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
d.      Tidak mau mendapatkan usulan, kritik & pendapat bawahan, karena mereka ini berasumsi bahwa bawahan itu bodoh & hanya mengancam kedudukan saja.
e.      Terlalu bergantung pada kekuasaan formal.
f.        Pendapat yg digunakan selalu mengandung unsur paksaan, ancaman & bersifat primitif.
g.      Tidak memberikan infonnasi yg bermakna terhadap bawahan.
h.      Bersikap menjauhi kelompok.
12.  Berilah penjelasan wacana gaya kepemimpinan militeristis !
Ciri-ciri pimpinan yg memakai gaya kepemimpinan militeristis yaitu :
a.      Menggerakan bawahan dgn tata cara komando.
b.      Menggerakan bawahan senantiasa ditentukan oleh pangkat & jabatannya.
c.       Menyukai formalitas yg berlebihan.
d.      Menuntut bawahan untuk berdisiplin tinggi, ketat, kaku.
e.      Sukar menerima kritikan & bawahan.
f.        Menggemari upacara-upacara untuk banyak sekali kondisi.
13.  Berilah penjelasan  mengenai gaya kepemimpinan paterna listik !
Pimpinan paternalistis  selalu  beranggapan  bawahan yaitu seorang yg belum dewasa. Jadi pimpinan mesti senantiasa merencanakan segala sesuatunya untuk bawahan ini.
Ciri-ciri kepemimpinan ini yakni :
a.      Beranggapan bahwa bawahan ialah insan yang belum sampaumur.
b.      Bersikap sangat melindungi bawahan.
c.       Jarang memberi peluang pada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, berinisiatif & berbagi daya kreasinya.
d.      Bersikap maha tahu.


14.  Berilah penjelasan mengenai gaya kepemimpinan kharismatis !
Jawab :
Pimpinan kharismatis adalah pimpinan yg karena sifat-sifat pribadinya yg iuar biasa menurut persepsi pengikut-pengikutnya, maka ia didudukkan menjadi pimpinannya. Kehadiran pimpinan di tengah-tengah pengikutnya, akan menimbulkan daya tarik, (pola : Khomaeni),
15.  Berilah klarifikasi mengenai gaya kepemimpinan demokratis !
Jawab :
Pemimpin yg demokratis, yaitu pemimpin yg bersedia menerima saran-nasehat dr bawahan & selalu memberi potensi   bawahan  untuk berkonsultasi. Adapun  ciri-ciri  kepemimpinan   yang   demokratis   yaitu :
a.      Memandang insan yakni makhluk yg termulia di dunia.
b.      Mensinkronisasikan tujuan organisasi dgn tu­juan pribadi.
c.       Mengutamakan kerjasama dlm mencapai tujuan.
d.      Memberikan kebebasan pada bawahan untuk berbuat.
e.      Selalu berusaha berbagi pribadinya selaku pimpinan.
16.  Jelaskan perbedaan pemahaman pimpinan & manajer ?.
Jawab :
Perbedaannya :  
Pimpinan lebih berfungsi untuk mengurus sumber daya  manusia saja, sedangkan manajer, disamping mengurus sumber daya manusia, pula mengorganisir sumber daya lain maupun sumber dana guna meraih tujuan organisasi dengan-cara efektif & efisien.
17.  Dari pemahaman ini seorang pimpinan atau seorang manajer mampu diidentifikasikan menjadi tiga macam, apa saja ?
Jawab :
Tiga macam pembagian terstruktur mengenai sifat pimpinan atau manajer yakni : .                  
a.      Pimpinan yg bukan manajer 
b.      Pimpinan yg sekaligus manajer
c.       Manajer yg bukan pimpinan
18.  Seorang pemimpin atau seorang manajer, dilahirkan ataukah dibentuk?
Jawab :
Ada dua pandangan wacana hal ini. Dahulu orang beropini bahwa seorang pemimpin atau seorang ma­najer adalah dilahirkan, artinya sungguh tergantung pada talenta bawaan semenjak dilahkkan, Namun dgn kemajuan teknologi & ilmu pengetahuan,  seorang pemimpin atau seorang manajer dapat dibuat atau dilatih
19.  Seorang pemimpin atau manajer yg sukses sungguh diputuskan oleh beberapa faktor.
Sebutkan faktor-faktor tersebut.!!
Jawab :
Menurut Ralph Stogdill :
a.      Intelegensia & kesarjanaan
b.      Kondisi pisiknya
c.       Kepribadiannya
d.      Status sosial & pengalamannya
e.      Berorientasi pada tugas/pekerjaan
Menurut Edwin Ghiselli :
Unsur penting :
a.      Kemampuan menetapkan
b.      Kapasitas intelektualnya
c.       Orientasi pada prestasi kerja
d.      Keinginan untuk aktualisasi
e.      Percaya diri
f.        Kemampuan tata kelola dlm membangun tim
Unsur yg cukup penting :
a.      Kemampuan menciptakan kerjasama
b.      Semangat kerja & inisiatifnya
c.       Jumlah dana pengembangannya
d.      Keamanan kerjanya
e.      Kematangan pribadinya
Unsur kurang penting :
Jenis kelamin tak banyak kuat pada keberhasilannya.
20.  Sebutkan pedoman yg biasa dianut di Indonesia
Jawab :
Pedomannya :
Asah, asih, asuh.
Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayai.