close

Buatlah Pertanyaan Dan Jawaban Dengan Kata Tanya “apa,mengapa,bagaimana,siapa” Dari Teks Berikut

Daftar Isi

Buatlah pertanyaan & jawaban dgn kata tanya “apa,mengapa,bagaimana,siapa” dr teks berikut

(1) Sudahkah Anda membaca hari ini? Buku apa yg Anda baca? Kita sering mendengar kalimat membaca pangkal pandai. Sudahkah membaca menjadi rutinitas harian kita?
Kalau kita tengok para pendiri bangsa Indonesia, mereka yaitu orang-orang yg gemar membaca. Bung Karno, Bung hatta, Sutan Sjahrir mereka begitu dekt dgn buku. Kedekatan dgn buku menciptakan mereka berwawasan luas & berpikiran besar.

(2) Kita tak mungkin berdiskusi tanpa membaca dahulu sebelumnya. Dengan membaca perdebatan dlm diskusi menjadi lebih berkualitas & tetap relevan dibaca.
Ada kisah betapa dekatnya pendiri bangsa dgn buku. Bung Hatta mengakibatkan buku karangannya, Alam Pikiran Yunani selaku hadiah pengantin untuk isterinya. Seorang penyair dr Padang pernah berkata ihwal Bung Hatta, “Dia orang besar & hidupnya mirip bukuyang tak akan tamat dibaca.”

(3) “Tidak ada orang besar yg tak membaca. Bahkan Firaun pun membaca. Meskipun Firaun dr membaca menjadi tindakan negatif,” ujar Oom Nurohmah, ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Jawa barat, tatkala dijumpai di ruangannya di kantor  Badan Perpustakaan & Arsip kawasan (BAPUSIPDA) jumat (25/5).

(4) Untuk meraih tahap minat baca, orang apalagi dulu melalui tahapan kesanggupan membaca.”Sebelum minat berkembang, kesanggupan membaca dulu yg ditumbuhkan.” Kata Ibu Oom. Karena kesanggupan membaca itu bukan bawaan semenjak lahir maka harus dilatih.

(5) Ada proses yg dilewati untuk mewujudkan keadaan gemar membaca. Proses yg dibina dr lingkungan terkecil. Keluarga merupakan lingkungan terkecil untuk membina & mewujudkan gemar membaca.

(6) “Political will (regulasi) supaya terwujud budaya baca pun sangat penting. Pemerintah lewat kebijakan yg dikeluarkan bisa mendorong ke arah terwujudnya budaya baca.” Kata Oom. Upaya guna mewujudkan budaya baca pada hasilnya menjadi peran bareng , baik itu keluarga, lingkungan sekolah hingga pada pemerintah.

(7) Menurut data UNCEF, minat baca orang Indonesia tergolong rendah. Kalau dipresentasekan ada pada 0,01 pesen. “Artinya di Indonesia  satu buku di baca oleh seribu orang.” Tambah Ibu Oom. tampaknya ini terkait dgn kebiasaan kita yg lebih memilih ke pusat perbelanjaan dibandingkan dengan toko buku atau perpustakaan dikala waktu senggang.

(8) Perkembangan teknologi informasi cukup umur ini, di satu sisi ada peluang & pula bahaya. Peluang untuk kita menerima keterangan sebanyak-banyaknya & seluas-luasnya. Ancaman tatkala digunakan dengan-cara tak bijak & etis. “Kita mesti cerdas informasi pula cerdas media,” ungkap Oom.

(9) “Itu pula pecahan dr membaca. Membaca lingkungan. Tren teknologi ketika ini kita ikuti. Tapi dlm menggunakannya kita mesti bijak & etis. Orang yg bijak & etis pasti akan mampu mempertanggungjawabkan apa yg dilakukannya.”

(10) Informasi pula bisa kita dapatkan di perpustakaan. Melalui buku-buku yg ada di perpustakaan, mengakibatkan keterangan sebagai sumber kekuatan. Karena salah satu fungsi dr perustakaan yakni sebagai fungsi informatif.

(11) Di perpustakaan pula kita bisa belajar. Ada pertandingan dialektika di sana. Lewat buku-buku kita membangun abjad. Buku kerap kita anggap “tidak ramah”. Kita malas berbelanja buku lantaran harganya kelewat mahal. Oleh alasannya adalah itu perpustakaan menjadi penyelesaian bagi mereka yg haus akan ilmu pengetahuan.

(12) Sudah saatnya kita mulai melestarikan budaya membaca. Hari ini banyak cara dikembangkan agar membaca menjadi sesuatu yg menyenangkan. Misalnya, lewat lagu yg menghidupkan gairah untuk membaca. Seperti yg dikerjakan Oom & Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB). Mereka merilis album yg berisi lagu-lagu untuk menumbuhkan semangat membaca. Membaca disajikan dgn se-rekreatif mungkin & tak menjemukan. So, siapa lagi yg menyusul?​

Jawaban:

1. Apa

  • Q : Apa solusi bagi mereka yg haus akan ilmu pengetahuan?
  • A : Perpustakaan yaitu solusi bagi mereka yg jaus akan ilmu pengetahuan

2. Mengapa

  • Q : Mengapa kita harus membaca dulu sebelum berdiskusi?
  • A : Dengan membaca perdebatan dlm diskusi menjadi lebih bermutu & tetap berhubungan

3. Bagaimana

  • Q : Bagaimana cara untuk mencapai tahap minat baca?
  • A : cara Untuk mencapai tahap minat baca, orang terlebih dahulu melalui tahapan kemampuan membaca.”Sebelum minat tumbuh, kesanggupan membaca dahulu yg ditumbuhkan.” Kata Ibu Oom. Karena kemampuan membaca itu bukan bawaan semenjak lahir maka mesti dilatih.

4. Siapa

  • Q : Siapa saja pendiri bangsa Indonesia yg gemar membaca sehingga mereka berwawasan luas & berpikiran besar?
  • A : Bung Karno, Bung hatta, & Sutan Sjahrir

SEMOGAAA MEMBANTUUU!!!

udahh di edit yh bund jawabannyaa!!!

Q : pertanyaan

A : jawabannya

kata bijak dlm bahasa sunda wacana baca buku. Jawaban sebanyak banyaknya. Please ​

Jawaban:

bijak:wijaksana(sundanya ya)

Perhatikan bacaan berikut!

Dalam hal interfensi kepada pendidikan, kebijakan Orba menyerupai dgn kebijakan kolonial. Praktik pendidikan disterilkan dr politik simpel. Kurikulum & buku pelajaran tertentu disusun berdasarkan fersi politik pemerintah.

Penulisan kata interfensi, Praktik, fersi dlm paragraf di atas yg baku yakni ….

a. intervensi, praktik, fersi

b. intervensi, praktek, model

c. interfensi, praktik, versi

d. intervensi, praktik, model

e. interfensi, praktek, fersi

Kata baku yakni kata yg penulisannya sudah mengikuti seluruh kaidah penulisan, termasuk ejaan & tanda baca, dlm Bahasa Indonesia. Dengan demikian, kata baku mampu menghindari terjadinya kesalahpahaman dlm penyampaian keterangan.

Pembahasan

Pada peluang ini, soal meminta kita untuk mencari penulisan kata yg tepat dr interfensi, praktik, & fersi. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Perhatikan bacaan berikut!

Dalam hal interfensi kepada pendidikan, kebijakan Orba mirip dgn kebijakan kolonial. Praktik pendidikan disterilkan dr politik mudah. Kurikulum & buku pelajaran tertentu disusun berdasarkan fersi politik pemerintah.

Penulisan kata interfensi, Praktik, fersi dlm paragraf di atas yg baku yaitu ….

a. intervensi, praktik, fersi

b. intervensi, praktek, model

c. interfensi, praktik, versi

d. intervensi, praktik, model

e. interfensi, praktek, fersi

JAWABAN: D. INTERVENSI, PRAKTIK, VERSI

Pelajari lebih lanjut

Pada bahan ini, ananda dapat belajar perihal kata baku:

https://rizalhadizan.com/tugas/6690111

Detil jawaban

Kelas: IX

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab 11 – Menyunting bermacam-macam teks (kalimat efektif)

Kode kategori: 9.1.11

Kata kunci: kata baku

pada zaman orde baru, kekuasaan begitu terpusat. segala sesuatu ditentukan dr pusat. kepala kepala tempat & birokrasinya nyaris tidak mempunyai krberanian untuk memutuskan kebijakan dengan-cara berdikari, begitu vinca membaca dr suatu buku teks. vinca kemudian menyimpulkan, itu mempunyai arti tujuan utama otonomi daerah yaitu mengalihkan sekaligus membagi sebagian kekuasaan dr pemerintah pusat ke pemerintah daerah. dgn kata lain, desentralisasi kekuasaan. bagaimana kalian menyikapi masalah tersebut? & berilah alasannya!

ya memang seharusnya pemerintah tempat mengelola sendri urusannya karena kenala pemerintah pusat sudah bekerja di pusat jadi untuk apa lagi mengelola pemerintah kawasan yg bisa sendiri mengelola urusannya

 

 

 

 

 

 

1

Membaca ialah jendela dunia. Dengan membaca kita dapat merengkuh dunia. Begitu banyak kata bijak yg menyarankan kita banyak membaca buku. Bukan sekedar membaca facebook atau membaca sms dr banyak sekali ponsel pandai kita. Secara garis besar buku yg kita baca dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni buku ….

 

 

a.

fiksi & nonfiksi

 

b.

fiksi & filosofi

 

c.

nonfiksi & geologi

 

d.

filosofi & geologi

 

 

 

 

 

 

Jawaban:

A. Fiksi dan Nonfiksi.

Membaca ialah jendela dunia . dgn membaca kita mampu merengkuh dunia terlalu banyak kata bijak yg menyarankan kita banyak membaca buka. bukan sekedar membaca facebook atau sms dr aneka macam ponsel pintar kita. Secara garis besar buku yg kita baca dikelompokan menjadi dua serpihan yakni buku fiksi & nonfiksi.

Penjelasan:

Maaf kalau salah

Baca Juga:  9 Kata-Kata Motivasi Bisnis Ingvar Kamprad