Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dr kata to manage yg artinya menertibkan. Pengaturan dikerjakan & di atur berdasarkan urutan dr fungsi-fungsi administrasi. Beberapa pengertian administrasi berdasarkan para mahir sebagai berikut:
Manajemen berdasarkan Malayu SP Hasibuan bahwa manajemen yaitu ilmu & seni mengontrol proses pemanfaatan sumber daya manusia & sumber-sumber yang lain dengan-cara efektif & efisien untuk meraih suatu tujuan tertentu.
Sedangkan, menurut Andrew F. Sikula menyatakan:
“Management is general refers to planning, organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, and decision making activities, performed by any organization in order to coordinate the varied resources of the enterprise so as tobring an efficient creation of some product or service”. Maksud dr kutipan tersebut yaitu manajemen kebanyakan dikaitkan dgn kegiatan-kegiatan penyusunan rencana, pengorganisasia, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, & pengambilan keputusan yg dikerjakan oleh setiap organisasi dgn tujuan untuk mengkoordinasikan aneka macam sumber daya yg dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa dengan-cara efisien.
|
Kemudian, menurut GR Terry mengatakan pengertian administrasi bahwa management is a distinct process consisting of rencana, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources. Maksud dr peryataan di atas, manajemen adalah suatu proses yg khas yg terdiri dr tindakan-perbuatan penyusunan rencana, pengorganisasian, pengarahan, & pengendalian yg dilaksanakan untuk menentukan serta meraih sasaran-sasaran yg sudah ditentukan lewat pemanfaatan sumber daya manusia & sumber-sumber yang lain.
Dan, menurut Robbins & Coulter bahwa manajemen yaitu kegiatan kerja yg melibatkan koordinasi & pengawasan terhadap pekerjaan oang lain, sehingga pekerjaan tersebut mampu dituntaskan dengan-cara efisien & efektif.
Makara, dr beberapa pemahaman manajemen di atas mampu ditarik kesimpulan bahwa manajemen ialah ilmu & seni mengatur fungsi-fungsi manajemen (penyusunan rencana, pengorganisasian, & pengendalian) dgn aktivitas kerja yg mempergunakan sumber daya manusia & sumberdaya yang lain untuk mencapai tujuan tertentu dengan-cara efektif & efisien.
Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan kunci untuk kesuksesan bisnis. Pemasaran sungguh mensugesti kehidupan kita saban hari. Kebutuhan konsumen yg makin bermacam-macam membawa keuntungan bagi perusahaan untuk mampu membuat produk barang atau jasa yg mampu memberikan kepuasan bagi konsumen. Dimana peranan pemasaran dlm perusahaan sungguh penting untuk kesuksessan finansial. Ada beberapa pengetian pemasaran, yakni selaku berikut:
Menurut Philip Kotler & Gary Armstrong bahwa penjualan ialah selaku proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi konsumen & membangun relasi yg besar lengan berkuasa dgn pelanggan, dgn tujuan menangkap nilai dr konsumen selaku imbalannya.
Sedangkan, berdasarkan American Marketing Association (AMA) bahwa penjualan yaitu suatu fungsi organisasi & serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, & menyampaikan nilai pada pelanggan & untuk mengorganisir korelasi konsumen dgn cara menguntungkan organisasi & pemangku kepentingannya.
Kemudian, penjualan menurut Maynard and Beckman dlm bukunya Princciples of Marketing menyatakan “Marketing embraces all business activities involved in flow of goods and service from physical production to consumption.” Maksud dr peryataan tersebut yaitu pemasaraan bermakna segala usaha yg meliputi penyaluran barang & jasa dr sektor produksi ke sektor konsumsi.
Dari beberapa pemahaman di atas, dapat disimpulkan bahwa penjualan ialah selaku suatu fungsi & proses perusahaan dlm penyaluran barang & jasadari sektor produksi ke sektor konsumsi & membangun relasi besar lengan berkuasa dgn pelanggan dgn tujuan menciptakan, mengkomunikasikan, & menyampaikan nilai pada pelanggan yg akan memberikan keuntungan bagi perusahaan & pemangku kepentingan perusahaan.
Pengertian Manajemen Pemasaran
Ada beberapa pemahaman pemasaran berdasarkan para ahli, yakni sebagai berikut:Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller bahwa administrasi penjualan (marketing management) selaku seni & ilmu menentukan pasar sasaran & menjangkau, menjaga, serta menumbuhkan, konsumen dgn membuat, menghantarkan, & mengkomunikasikan nilai pelanggan yg unggul.
Sedangkan, menurut Philip Kotler & Gary Armstrong bahwa manajemen penjualan yakni sebagai ilmu & seni menentukan target pasar & membangun hubungan yg menguntungkan dgn sasaran pasar itu.
Dan, administrasi pemasaran berdasarkan Wiliam J. Shultz menyatakan “Marketing management is the planning, direction and controlof the entireactivity of a firm of division of a firm.” Maksud dr peryataan tersebut manajemen penjualan merupakan menyiapkan, pengarahan, & pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan atau potongan dr perusahaan.
Dari beberapa pengertian administrasi penjualan di atas, mampu ditarik kesimpulan bahwa manajemen pemasaran yaitu ilmu & seni memilih pasar sasaran atau target pasar & membangun hubungan dgn sasaran pasar atau meraih, menjaga, serta menumbuhkan, konsumen dgn membuat, menghantarkan, & mengkomunikasikan nilai konsumen yg unggul lewat perencanaan, pengarahan, & pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan atau bagian dr perusahaan
Bauran Pemasaran
Ada beberapa pertimbangan bauran penjualan, yaitu selaku berikut.
Menurut Yazid bahwa bauran penjualan terdiri dr semua variabel yg dikontrol perusahaan dlm komunikasinya dgn & akan digunakan untuk membuat puas konsumen sasaran. Bauran penjualan terdiri dr empat elemen, yakni produk, harga, distribusi, & penawaran khusus. Dengan sejumlah penyesuaian, keempat elemen ini pula penting dlm penjualan jasa. Akan tetapi,dalam penjualan jasa, ada elemen-elemen lain yg bisa dikontrol & dikooordinasikan untuk keperluan komunikasi dgn & membuat puas konsumen jasa. Elemen-elemen tersebut yakni orang (people or particcipant), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik (physical evidence), & proses jasa itu sendiri (process).
Menurut Ujuang Sumarwan bahwa bauran pemasaran atau marketing mix adalah sejumlah alat pemasaran yg sungguh popular yg dibagi kedalam empat golongan yg diketahui dgn nama 4P, yakni product (produk), price (harga), place (tempat/distribution), & promotion (promosi atau komunikasi). Alat pemasaran jasa diketahui dgn 7P (4P+3P) atau 4P yg diperluas. Ke 3P itu yakni people (orang-orang), process (proses), & proof (bukti/bukti fisik).
Sedangkan, menurut Lovelock, Wirtz, & Mussry bahwa bauran pemasaran (marketing mix) untuk produk barang biasanya mengacu pada empat elemen dasar strategis, yaitu produk (product), harga (price), lokasi atau distribusi (place), & promosi (promotion). Akan tetapi empatelemen itu tak cukup menanggulangi gosip yg timbul dlm penjualan jasa, & harus diadaptasi & diperluas. Karena itu bauran penjualan perlu diperluas dgn menambahkan P yg disosialisasikandengan pengiriman jasa, yakni proses (process), lingkungan fisik (physical enviroment), & insan (people).
Product (Produk)
Produk jasa terdiri dr produk inti (core produk) & serangkaian elemen komplemen (Supplementary service element). Produk inti (core produk) adalah produk yg menjawab keperluan utama para pelanggan. Sedangkan, serangkayan elemen pemanis (Supplementary service element) yg dengan-cara serentak memperkuat nilai tambah produk yg menolong para pelanggan untuk menggunakan produk inti dengan-cara lebih efektif.
Price (Harga)
Nilai produk, nilai yg menjadi serpihan melekat dlm pembayaran sangat penting bagi kiprah pemasaran dlm mempermudah pertukaran nilai antara perusahaan & para pelanggannya. Strategi harga adalah prosedur finansial dimana pendapatan dihasilkan untuk mengimbangi biaya yg dikeluarkan untuk menyediakan layanan serta menciptakan surplus untuk laba. Disisi lain, para konsumen menyaksikan harga sebagai kepingan kunci dr ongkos yg mesti mereka keluarkan untuk mendapatkan manfaat yg dikehendaki.
Place (Tempat/Distribusi)
Distribusi jasa mungkin melibatkan akses fisik & atau elektronik, tergantung dr sifat jasa tersebut. Distribusi dengan-cara fisik, mirip bank saat ini memperlihatkan opsi jalan masuk distribusi bagi konsumen, yakni datang ke cabang. Distribusi nonfisik memakai jaringan ATM, buka usaha lewat telepon, atau melakukan transaksi lewat inernet.
Promotion (Promosi)
Dalam penawaran khusus, kita mesti katakan pada pelanggan & calon konsumen mengenai produk jasa kita. Tidak ada acara penjualan yg mampu sukses tanpa komunikasi yg efektif. Komponen ini memiliki tiga peran penting: menyediakan informasi & usulan yg dibutuhkan, meyakinkan sasaran pelaanggan akan kebaikan dr suatu merek atau produk, & mendorong mereka untuk mengambil tindakakan dlm suatu waktu tertentu. Di dlm penjualan jasa, banyak komunikasi yg bersifat edukatif, utamanya untuk konsumen baru. Penyedialayanan perlu mengajari pelanggan mengenai faedah dr layanan, dimana & kapan menerimanya, & bagaimana cara berpartisipasi dlm proses pelayanan untuk mendapatkan hasil terbaik. Komunikasi mungkin dihantarkan oleh individu seperti tenaga penjualan (salespeople) & staf lini depan, di situs internet, di layar perlengkapan swalayan (self-service), & lewat rangkaian media iklan. Aktivitas penawaran spesial Yang mungkin melibatkan insentif uang seringkali dirancang untuk menstimulasi pembelian percobaan sehingga mungkin atau untuk mendorong konsumsi tatkala tingkat permintaan rendah.
Jasa bersifat nirwujud (intangible). Karena Jasa nirwujud (intangible) akan sulit bagi pelanggan untuk apalagi dulu menganggap fitur penting & menilai kualitas penyelenggaraannya & sulit bagi para konsumen untuk membayangkan pengalaman sebelum melakukan pembelian & untuk memahami apa yg akan mereka peroleh. Situasi ini mampu bikin pembelian jasa sungguh riskan untuk pelanggan pertama kali (first-time customers) yg tak memiliki pengetahuan sebelumnya wacana jasa tersebut, & kurangnya referensi yg mudah mampu membuat para pelanggan kesulitan membedakan layanan dgn para pesaing lain.
Karena itu kiprah penting komunikasi perusahaan jasa ialah untuk menciptakan keyakinan dlm kapabilitasnya & menekan pengalaman, kepercayaan, & keahlian pegawai perusahaan. Komunikasi sungguh penting untuk mengurangi anggapan resiko pembelian & dokumentasi penyelenggaraan menjelaskan apa yg dikerjakan serta penyebabnya, & memberikan jaminan adalah cara komplemen untuk meyakinkan pelanggan & mengurangi kecemasan.
Process (Proses)
Manajer yg pintar tahu bahwa didalam sektor jasa, bagaimana cara melakukan proses-proses pokok sama pentingnya dgn apa yg perusahaan tersebut lakukan. Kaprikornus, menciptakan & menghantarkan elemen produk membutuhkan desain & implementasi proses yg efektif. Rancangan proses yg buruk akan mengakibatkan penghantaran jasa yg lambat, birokratis, & tak efektif yg akan mencampakkan-buang waktu & pengalaman yg mengecewakan. Hal itu pula menyebabkan kesusahan bagi pegawai lini depan untuk melaksanakan tugasnya dgn baik, yg akan menghasilkan produktivitas yg rendah & meningkatnya kemungkinan kegagalan layanan.Beberap jasa memerlukan para konsumen untuk ikut terlibat aktif dlm proesko-produksi atau co-producing, yaitu memproduksi bareng suatu produk jasa.
Physical Evironment (Lingkungan Fisik)
Disektor jasa mewajibkan para konsumen untuk masuk ke dlm pabrik jasa, & kita pula mesti menghabiskan waktu untuk berfikir tentang rancangan lingkungan fisik. Lingkungan fisik diantaranya bangunan, taman, kendaraan, peralatan interior, peralatan, seragam pegawai, tanda, materi cetak, & aneka macam petunjuklain yg memberikan bukti berwujud terhadap kualitas jasa perusahaan, memfasilitasi pelayanan & tutorial pelanggan melalui proses pelayanan.perusahaan jasa mesti mengurus lingkungan fisik dgn seksama, alasannya adalah dapat memberi imbas mendalam terhadap kepuasan konsumen atau pelanggan & produktivitas jasa.
People (Orang-orang)
Jasa akan selalu memerlukan interaksi eksklusif antara para pelanggan & pegawai jasa. Anda niscaya sudah beberapa kali mengamati bahwa perbedaan antara satu penyuplailayanan dgn yg lain terletak pada sikap & keahlian pegawainya. Perusahaan jasa perlu melakukan pekerjaan bersahabat dgn divisi sumber daya manusia (SDM) & memberikan perhatian khusus dlm menentukan, melatih & memotivasi pegawai mereka. Selain mesti mempunyai keahlian teknik yg diperlukan dlm pekerjaan mereka, para pegai ini pula harus mempunyai keahlian antar pribadi (interpersonal skills) & sikap yg positif. Manajer SDM yg befikir strategis akan mengenali bahwa pegawai yg setia, berpengalaman, & termotivasi, yg dapat bekerja sendiri maupun dlm tim merupakan kunci kelebihan kompetitif.
Dari beberapa pengertian di atas, mampu disimpulkan bahwa bauran penjualan yakni sejumlah alat penjualan yg sungguh popular terdiri dr semua variabel yg diatur perusahaan dlm komunikasinya & akan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran yg dibagi kedalam yakni produk (product), harga (price), lokasi atau distribusi (place), & promosi (promotion), & dlm pemasaran jasa, diubahsuaikan & diperluas dgn menyertakan P yg disosialisasikan dgn pengiriman jasa, yakni proses (process), lingkungan fisik (physical enviroment), & insan (people). Sehingga, dlm produk jasa bauran pemasaran terdiri dr 7P tersebut.
Perilaku Konsumen
Ada Beberapa pengaertian perilaku konsumen menurut para mahir, yaitu selaku berikut:
Menurut Kotler & Keller bahwa perilaku konsumen adalah studi ihwal bagaimana individu, kelompok, & organisasi menentukan, berbelanja, & menggunakan, & bagaimana barang, jasa, pandangan baru, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan & keinginan mereka
Sedangkan, menurut Sumarwan menyatakan:
“Perilaku konsumen semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yg mendorong tindakan tersebut pada dikala sebelum berbelanja, tatkala membeli, memakai, menghabiskan produk & jasa sesudah melaksanakan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi”[24].
Kemudian, berdasarkan AMA (American Marketing Association) menyatakan “Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara kognisi, afeksi, perilaku & lingkungannya dimana insan melakukan kegiatan pertukaran dlm hidup mereka.
Dan, berdasarkan Kotler & Armstrong bahwa sikap konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni aspek budaya, faktor sosial, faktor pribadi, & aspek psikologis.[26] Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai efek yg luas & mendalam pada sikap konsumen. Pemasar harus mengerti kiprah yg dimainkan oleh budaya, subbudaya, & kelas sosial pembeli.
Budaya
Budaya (culture) yakni penyebab harapan & sikap seseorang yg paling dasar. Perilaku insan dipelajari dengan-cara luas. Tumbuh di dlm suatu masyarakat, seorang anak mempelajari nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, & perilaku dr keluarga & institusi penting lainnya.
Subbudaya
Masing-masing budaya mengandung subbudaya (subculture) yg lebih kecil atau kalangan orang yg mengembangkan tata cara nilai berdasarkan pengalaman hidup & suasana yg biasa . Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, golongan ras & daerah geografis.
Kelas Sosial
Kelas sosial (social clas) pembagian penduduk yg reatif permanen & bejenjang dimana anggotanya mengembangkan nilai, minat, & perilaku yg sama. Klas sosial diputuskan tak cuma oleh satu fakor, seperti pendapatan, namun diukur sebagai kombinasi dr pekerjaan, pemasukan, pendidikan, kekayaan, & variabel lain.
Faktor Sosial
Perilaku konsumen pula dipengaruhi aspek-aspek sosial, seperti kalangan kecil, keluarga, & status sosial konsumen.
Kelompok
Perilaku seseorang dipenaruhi oleh banyak kelompok (group) kecil. Kelompok yg mempunyai imbas langsung & tempat dimana seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Sebaliknya, kalangan referensi bertindak sebagai kelompok perbandingan atau titik referensi pribadi (berhadapan) atau tak langsung dlm bentuk sikap atau sikap seseorang.
Keluarga
Anggota keluarhga bisa sangat menghipnotis sikap pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yg terpenting dlm masyarakat, & telah diteliti dengan-cara ekstensif. Pemasar kesengsem pada pada kiprah & dampak suami, istri serta bawah umur dlm pembelian barang & jasa yg berbeda.
Peran & Status
Seorang menjadi anggota banyak golongan–keluarga, klub, & organisasi. Posisi seseorang dlm masing-masing kelompok mampu didefinisikan dlm peran & status. Peran terdiri dr kegiatan yg diharapkan dilaksanakan seseorang sesuai dgn orang-orang disekitarnya. Masing-masing kiprah mmbawa seatus yg mencerminkan nilai umum yg diberikan kepadanya oleh masyarakat. Orang biasanya memilih produk yg sesuai dgn peran & status mereka.
Faktor Pribadi
Keputusan pembelian pula dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, mirip usia & tahap siklus pembeli, pekerjaan situasi ekonomi, pola hidup serta kepribadian & konsep diri.
a.Usia & Tahap Siklus Hidup
Orang mengubah barang & jasa yg mereka beli sepanjang hidup mereka. Selera makan, pakaian, perabot, & reaksi sering berhubungan dgn usia. Pembelian pula dibuat oleh tahap siklus hidup keluarga—tahap-tahap yg dilalui keluarga tatkala mereka menjadi matang dgn brjalannya waktu.
b.Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang & jasa yg mereka beli. Pekerja kerah biru condong membeli busana kerja yg kuat, sementara eksekutif berbelanja busana bisnis.
c. Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang mensugesti pilihan produk. Pemasar barang-barang yg sensitif terhadap pemasukan, memperhatikan pendapatan pribadi, simpanan, & suku bunga. Jika indikator ekonomi menunjukan ressi, pemasar dapat, mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, mereposisi & memutuskan harga kembali.
d.Gaya Hidup
Gaya hidup (lifestyle) yaitu teladan hidup seseorang yg di ekspresikan dlm keadaan psikografisnya. Gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi AIO utama pelanggan—activities/kegiatan (pekerjaan, kegemaran, belanja, olah raga, acara sosial), interest/minat (makanan, busana, keluarga, reaksi), & opinion/pendapat (ihwal diri mereka, persoalan sosial, bisnis, produk). Gaya hidup menangkap sesuatu yg lebih dr sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan prifil seluruh perbuatan & interaksi seseorang di dunia. Jika gunakan dengan-cara cermat, konsep gaya hidup dapat menolong pemasar mengetahui nilai konsumen yg berubah & bagaimana gaya hidup menghipnotis sikap pembelian.
e.Kepribadian & Konsep Diri
Kepribadian setiap orang yg berbeda-beda mempengaruhi perilaku pembelinya. Kepribadian (personality) mengacu pada karakteristik psikologi unik yg menyebabkan tanggapanyg relatif konsisten & bertahan usang terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian biasanya digambarkan dlm karakteristik sikap mirip kepercayaan diri, dominisi, kemampuan bersosialisasi, otonomi, cara menjaga diri, mengikuti keadaan, & sifat garang.Kepribadian dapat dipakai untuk menganalisis perilaku untuk produk atau merek tertentu.
Faktor Psikologis
Selanjutnya opsi seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama: motivasi,persepsi, pembelajaran, serta keyaakinan & sikap.
a.Motivasi
Kebutuhan psikologis, muncul dr kebutuhan akan legalisasi, penghargaan, atau rasa mempunyai. Kebutuhan menjadi menjadi motif tatkala keperluan itu meraih intensitas yg kuat. Motif (motive) atau dorongan yakni kebutuhan dgn tekanan besar lengan berkuasa yg mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Teori Feud menyatakan bahwa keputusan pembelian sesorang dipengaruhi oleh motif bawah sadar yg bahkan tak dipahami sepenuhnya oleh pembeli.
b.Persepsi
Persepsi (perception) ialah proses dimana orang menentukan, mengatur, & menginterprestasikan informasi untuk membentuk citra dunia yg berarti. Orang dapat membentuk persepsi yg berlainan dr rangsangan yg sama sebab tiga proses perseptual. (hubungan dgn rangsangan sensorik): atensi pilih-pilih, distorsi pilih-pilih, & retensi selektif.
c.Pembelajaran
Pembelajaran (learning) menggambarkan perubahan dlm sikap seseorang yg timbul dr pengalaman. Ahli teori pembelajaran mengatakan bahwa perilaku insan yg paling utama yakni mencar ilmu. Pembelajaran terjadi lewat interaksi dorongan (drives), rangsangan, menunjukan, respons, & penguatan (reinforcoment).
d.Keyakinan & Sikap
Keyakinan & sikap mempengaruhi sikap pembelian. Keyakinan (belief) yaitu pemikiran deskriptif yg dimiliki seseorang ihwal sesuatu. Keyakinan isa menurut pada wawasan nyata, pendapat, atau doktrin & biasa membawa muatan emosi atau tidak. Orang mempunyai sikap menyangkut agama, politik, pakaian, musik, masakan,dan hampir semua hal lainnya. Sikap (attitude) menggambarkan penilaian, perasaan & tendensi, yg relatif konsisten dr seseorang terhadap suatu objek atau ide.Sikap menempatkan orang kedalam suatu kerangka pikiran untuk menyukai atau tak menyukai sesuatu, untuk bergerak menuju atau meninggalkan sesuatu.
Dari beberapa usulan mengenai perilaku konsumen di atas, mampu disimpulkan bahwa sikap konsumen yakni studi wacana bagaimana individu, golongan, & organisasi menentukan, membeli, & menggunakan, & bagaimana barang, jasa, inspirasi, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan & harapan mereka, yg dipengaruhi oleh beberapa aspek (aspek budaya, aspek sosial, faktor pribadi, & faktor psikologis) dlm mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum berbelanja, tatkala berbelanja, menggunakan, menghabiskan produk & jasa setelah melakukan kegiatan evaluasi.
Pengambilan Keputusan Pembelian
Ada beberapa pengertian keputusan konsumen menururt para mahir, yakni selaku berikut.
Menurut Schiffman & Kanuk (1994) dlm buku Perilaku Konsumen (Ujang Sumarwan 2004:289) menyatakan “Keputusan selaku penyeleksian suatu perbuatan dr dua atau lebih opsi alternatif”.
Sedangkan, berdasarkan Supranto & Limakrisna bahwa pembuatan keputusan konsumen bekerjsama merupakan suatu aliran interaksi (stream interaction) antara faktor lingkungan, kognitif & tindakan perilaku.dan, menurut Kotler & Keller bahwa proses keputusan pembelian konsumen lewat lima tahap yakni pengenalan dilema, pencarian informasi, penilaian alternatif, kepututusan pembelian & sikap pascapembelian. Jelas proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian konkret & mempunyai konsekuensi dlm waktu usang setelahnya.
Dalam kepputusan pembelian produk konsumen tak senantiasa melalui lima tahap tersebut di atas. Berikut penjelassan mengenai lima tahap proses keputusan pembelian konsumen tersebut:
1.Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai tatkala pembeli menyadari suatu dilema atau kebutuhan yg dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal & rangsangan eksternal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang naik ketingkat maksimum & menjadi dorongan.
2.Pencarian Informasi
Konsumen yg terangsang kebutuhannya terdorong mencari informasi. Kita dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan dgn pencarian. Keadaan penelusuran yg lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap keterangan wacana suatu produk. Pada tingkat selanjutnya, seseorang mampu memasuki pencarian informasi aktif. Pencarian keterangan aktif yaitu dgn mencari materi bacaan, menelpon sobat, melakukan kegiatan online, & mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut.
Sumber Informasi konsumen dibagi menjadi empat golongan yaitu sebagai berikut:
a.Pribadi, yakni keluarga, sahabat tetangga, & rekan.
b.Komersial, yakni iklan situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, & performa.
c.Publik, yaitu media masa, organisasi pemeringkat konsumen.
d.Eksperimental, yakni penanganan, pemeriksaan, pengunaan produk.
1.Evaluasi Alternatif
Setelah konsumen mencari keterangan, selanjutnya konsumen menevaluasi informasi tersebut & memberikan nilai. Ada beberapa proses yg membentuk penilaian konsumen dengan-cara sadar & rasional.Beberapa konsep dasar yg akan membantu mengerti proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah keperluan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dr penyelesaian produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai kelompok atribut dgn banyak sekali kemampuan untuk menghantarkan manfaat yg dibutuhkan untuk membuat puas kebutuhanAtribut minat pembeli bervariasi sesuai produk.
2.Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk referensi antar merek dlm kumpulan pilihan. Konsumen pula mungkin membentuk maksud untuk membeli merek yg paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen mampu membentuk lima subkeputusan, yakni merek, penyalur, kuantitas, waktu, & metode pembayaran.
3.Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian, konsumen akan merasakan terpenuhinya keinginan atau tak terpenuhinya impian (merasa puas atau merasa tak puas) atas produk yg dibeli.
Dari beberapa pengertian keputusan pembelian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan sebagai penyeleksian suatu perbuatan dr dua atau lebih opsi alternatif dr suatu aliran interaksi (stream interaction) antara aspek lingkungan, kognitif & tindakan perilaku dgn lewat lima tahap proses, yakni pengenalan masalah, penelusuran informasi, evaluasi alternatif, kepututusan pembelian & perilaku pascapembelian. Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian konkret & mempunyai konsekuensi dlm waktu usang setelahnya.
|