Benar kata orang. Masa-masa remaja adalah masa yg paling indah. Apalagi mengenang kisah di waktu Sekolah Menengan Atas.
Tatkala itu kita baru saja memasuki babak baru.
Kita meninggalkan masa kanak-kanak & mulai memasuki masa sampaumur. Apalagi menjelang lulus sekolah, sangat berbeda bila dibandingkan tatkala gres masuk.
Hari ini, entah kenapa saya kangen banget dgn waktu sekolah dulu.
Dan inilah yg paling saya senangi tatkala masa sekolah Sekolah Menengan Atas.
Daftar Isi
BAHAGIA BERTEMU HARI SENIN
Senin adalah hari yg paling saya sukai. Kalau sobat-sahabat ingin libur lebih lama, justru saya ingin segera menemui hari Senin.
Ada semacam kebahagiaan tatkala memasuki hari Senin.
Kebahagiaan itu berasal dr kebahagiaan saya untuk memasuki kelas, belajar, berjumpa sahabat, & segala hal yg berhubungan dgn sekolah.
Bagi saya…
Kebahagiaan semacam itu merupakan satu anugerah besar. Karena pada waktu yg serentak, banyak teman-sahabat yg mesti berjuang keras melawan rasa malas.
Saya sungguh bersemangat untuk belajar.
Senang mempelajari hal-hal yg baru. Saking senangnya belajar, saya hampir menghabiskan seluruh buku bacaan baik yg di rumah maupun di sekolah.
Bukan habis dikonsumsi ya! Tapi habis dibaca.
BAHAGIA BERTEMU SI DOI
Ngomongin kangen sekolah, tak afdol bila tak membahas si doi.
Masa SMA yakni masa permulaan bertemu dgn debar-debar cinta. Letak keindahannya bukan alasannya adalah kita mendapatkan si dia…
…tetapi karena di masa itu, kita membicarakan cinta sekaligus membicarakan masa depan.
Apa saja yg harus kita lakukan tatkala lulus? Apakah kita bisa menggapai impian?
Jangan hingga diri ini tak mampu membahagiakan orang yg dicintai. Mencintainya yakni memberi kebahagiaan.
Nah, sebab itulah…
…gita cinta sewaktu sekolah Sekolah Menengan Atas adalah gita cinta yg paling mesra.
Saya tak terlalu memperdulikan apakah saya mendapatkan cinta, melainkan apakah saya mampu menggapai harapan.
Sebab dgn tergapainya keinginan, mungkin akan lebih mudah menenteng cinta itu menuju telaga kebahagiaan….
KANGEN GURU YANG BAIK HATI
Ada seorang guru yg bikin kangen sekolah. Kangen untuk mencar ilmu.
Beliau yakni guru bahasa Inggris. Kita semuanya sangat menyayangi dia. Bahkan sahabat yg paling badung, paling nakal, paling sulit dikontrol -pun…. sungguh menghormati dia.
Beliau memiliki hati yg sangat penyayang.
Seringkali membawakan kuliner untuk kami.
Beliau pula yaitu orang yg paling pintar mendengarkan ganjalan kami. Ada salah seorang sahabat yg tak pernah masuk sekolah 1 bulan lamanya…
Sering kena damprat oleh para guru.
Dicap selaku anak paling buandel.
Suatu hari, ia bercerita apa yg terjadi dgn keluarganya. Ia menceritakannya pada guru yg baik hati ini. Dan kami mendengarkannya…
… Mulailah ia bercerita.
Bahwa ayahnya sudah tak memperhatikan dirinya. Bukan dirinya saja, namun pula 4 adiknya.
Maka di rumah ia menjadi abang sekaligus orang renta. Ia mesti mendidik seluruh adik-adiknya.
Dari situlah ia harus menanggung beban. Sehingga melampiaskannya di sekolah.
Dari situ pula kami tahu bahwa ada kalanya seseorang terlihat tak baik di luar, sebab bekerjsama ia menanggung beban yg berat di dalam.
Mulai detik itu kami menyadari bahwa selama ini kami cuma memvonisnya sebagai anak yg tak baik.
Tetapi kami tak pernah ingin tahu kenapa ia begitu.
Itulah beberapa argumentasi kenapa saya kangen sekolah Sekolah Menengan Atas. Tulisan ini hanya salah satu cara untuk menguraikan kenangan yg berkelindan dlm perasaan.
Kadang saya menuliskannya lewat pantun atau puisi.