Timang-Timang: Lirik Lagu Kenangan Melayu


 saya ini bisa dikategorikan penggemar lagu Timang-Timang: Lirik Lagu Kenangan Melayu


Lirik Lagu Melayu  Kenangan: Timang-Timang

Karya Said Effendy 

Jika harus menggemari lagu atau tembang, aku ini bisa dikategorikan penggemar lagu-lagu lawas. Lagu yg tetap lestari di alur waktu. 

Lagu ini sangat sangat (dua kali sangat) berkesan. Imajinasi aku pribadi terbang ke rumah-rumah panggung akhlak Melayu tempo dahulu. 

Saya menyaksikan seorang gadis cilik duduk di sudut jendela sambil memandangi kolam ikan. Ia menikmati setiap jenak waktu itu. Indah sekali apalagi rintik hujan terus membelai-belai langit. 

Saya merasakan kehangatan kasih sayang Ayah & Bunda. Menatap gadis itu dgn segenap kasih sayang sarat makna. Lagi-lagi, kehangatan turun perlahan ke seisi rumah. 

Dan mujur sekali, gadis itu yakni aku sendiri. 

Setiap kali petang datang, kami akan duduk di beranda. Menikmati kawanan bangau terbang beriring-iringan di kanvas langit yg berwarna keemasan. Bunda akan membawakan secangkir teh hangat. Lalu ia akan bercerita ihwal kisah-kisahnya di Tanah Jawa, negeri asalnya. 

Seiring waktu manakala malam mulai menyelimuti, Bunda selalu memperlihatkan dongeng-dongeng dgn cara bercerita yg amat mempesona. Saya seolah-olah melihat bagaimana kancil melompati buaya atau si kura-kura yg amat pandai bersembunyi di balik lubang. 

Aduhai, mungkin itu sekelumit kemewahan zaman lampau. Kala itu kami cuma ditemani lampu minyak. Bunyi jangkrik. Dan nyanyian hewan malam yg tak pernah aku tahu nama-namaya.  

Belum ada listrik ataupun lampu bercahaya benderang. Di depan rumah kami, bunyi sungai yg pasang menciptakan hatiku meliuk-liuk indah; menjinjing kembara imajinasi ke negeri-negeri yg belum pernah terjamah.  

Dalam dekapan Ibunda, aku selalu merasa bahwa hidup ini adalah limpahan anugerah. 

Suara merdu Ibunda seolah mempunyai aura tertentu yg dengan-cara tiba-tiba menciptakan hati aku bahagia. Tentram. Dan sejahtera.

Lagu Timang-Timang amat menjamah. Berikut yaitu syairnya. 

Timang timang anakku sayang
Buah hati ayahanda seorang
Jangan menangis & jangan merajuk sayang
Tenanglah hening di dlm buian

Betapakah hati kan ria
Ingat kamu begurau & ketawa
Semogalah jauh dr marabahaya sayang
Riang gembira sepanjang masa

( korus )

Setiap waktu ku berdoa
Pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Jika kau sudah akil balig cukup akal
Hidupmu bahagia sentosa

Timang timang anakku sayang
Kasih hati permata ayahanda
Tidurlah tidur pejamkan mata sayang
Esok hari bermain kembali

( solo )

( ulang korus )

Esok hari bermain kembali ( 4X )


Tak disadari, kerinduan itu menyelusup lembut dlm hatiku. Aku rindu padamu, Ibu.

Baca Juga:  100 Kata Mutiara Cinta untuk ibu yang Melahirkan & Membesarkan Kita