TEORI SOSIOLOGI KLASIK

TEORI SOSIOLOGI KLASIK

PENDAHULUAN 

Dalam teori sosiologi klasik akan dibahas latar belakang dr perkembangan teori sosiologi & riwayat hidup dr para tokoh sosiologi klasik serta pemikiran-pemikiran mereka. Berawal dr modul pertama pembahasan akan mengetengahkan materi ihwal teori sosial dlm konteks sosiologi kemudian dilanjutkan dgn materi perihal sejarah teori sosiologi klasik. Sesuai dgn kemajuan masyarakat yg terjadi pada masa ke-20 maka teori sosiologi pun pula mengalami kemajuan, dimana akan dibahas tentang teori sosiologi menjelang kala ke-20 & perkembangannya setelah pertengahan abad ke-20.

Agar kita dapat mengetahui dengan-cara lebih jelas wacana tokoh sosiologi klasik maka akan dihidangkan pembahasan tentang tokoh-tokoh dr teori sosiologi klasik. Pembahasan akan berawal dr Auguste Comte, Hebert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Max Weber, Georg Simmel, Karl Mannheim, Robert Ezra Park, & pula Alfred Schutz . Setiap pembahasan akan diuraikan tentang riwayat hidup masing-masing tokoh, yg kemudian dilanjutkan pula perihal pemikiran teoritis mereka masing-masing.

A. Perkembangan Teori Sosiologi Klasik

Para sosiolog Amerika permulaan beraliran politik liberal & tak konservatif seperti kebanyakan teoritisi Eropa permulaan. Menurut Schwendinger & Schwendinger (1974) menyatakan bahwa teori sosiologi Amerika awal membantu merasionalkan eksploitasi, imperialisme domestik & internasional, serta ketimpangan sosial. Dengan demikian, liberalisme politik sosiolog permulaan ini mengandung implikasi konservatif yg sangat besar.Beberapa faktor yg berperan penting dlm pertumbuhan teori Amerika ialah industrialisasi & urbanisasi. Roescoe Hinkle (1980) & E. Fuhrman (1980) melukiskan beberapa konteks dasar yg mendorong bangunan teori yg menyangkut perubahan sosial budaya. Sementara Arthur Vidich & Stanford Lyman (1985) memperlihatkan besarnya dampak Kristen, khususnya anutan Protestan, terhadap kedatangan sosiologi Amerika. Menurutnya, sosiologi merupakan respon tabiat & intelektual terhadap masalah kehidupan & kepada pemikiran forum & keyakinan orang Amerika Ciri lain sosiologi Amerika awal adaah berpaling dr perspektif historis & searah dgn orientasi positivistik atau “ilmiah”. Sosiolog Amerika lebih condong mengarah pada upaya studi ilmiah kepada proses-proses sosial jangka pendek daripada membuat interpretasi perubahan historis jangka panjang. Kebanyakan teoritisi Eropa menciptakan teori sosiologi, sedangkan teoritisi Amerika mempergunakan landasan teoritis yg sudah disediakan itu.

B. Tokoh-tokoh yg Secara Historis Berpengaruh Terhadap Teori Sosiologi: 

Spencer (1820-1903). Spencer lebih kuat terhadap sosiologi Amerika permulaan dikarenakan Spencer menulis dlm bahasa Inggris, sedangkn teoritisi lain tidak. Selain itu ia menulis dlm pemahaman nonteknis yg menyebabkan karyanya gampang diterima oleh kalangan yg lebih luas. Teorinya bersifat pertanda bagi penduduk yg tengan menjalani proses industrialisasi.

William Graham Sumner (1840-1910). Pada dasarnya ia menganut pemikiran survival of the fittest dlm memahami dunia sosial. Seperti Spencer, ia melihat manusia berjuang melawan lingkungannya & yg paling kuatlah yg akan berhasil menjaga hidupnya. Sistem teoritis ini cocok dgn perkembangan kapitalisme karena menyediakan legitimasi teoritis bagi ketimpangan kekuasaan & kekayaan yg ada.

Lester F. Ward (1841-1913). Ward menerima gagasan bahwa manusia meningkat dr bentuk yg lebih rendah ke statusnya yg mirip sekarang. Ia percaya bahwa masyarakat kuno ditandai oleh kesederhanaan & kemiskinan susila, sedangkan penduduk terbaru lebih kompleks, lebih senang & mendapatkan kebebasan lebih besar. Menurutnya, sosiologi tak cuma bertugas meneliti kehidupan sosial saja, namun harus pula menjadi lmu terapan. Sosiologi terapan ini meliputi kesadaran yg memakai wawasan ilmiah untuk meraih kehidupan masyarakat yg lebih baik.

Thorstein Veblen (1857-1929). Arti penting gagasannya terdapat dlm bukunya yg berjudul The Theory of the Leisure Class (1899/1994) memfokuskan pada konsumsi, bukannya produksi. Jadi karya ini mengantisipasi pergantian dlm teori sosiologi sampaumur ini yg berpindah dr fokus produksi menuju fokus konsumsi.

Aliran ChicagoAlbion Small (1848-1926). Pendiri Jurusan Sosiologi Universitas Chicago tahun 1892. Pendapatnya mengarah pada pandangan bahwa sosiologi harus memusatkan perhatian pada reformasi sosial & persepsi ini digabungkan dgn kepercayaan bahwa sosiologi haruslah senantiasa ilmiah.

W.I. Thomas (1863-1947). Pernyataan utamanya mucul pada tahun 1918 dgn diterbitkannya hasil riset ilmiah bersama Florian Znaniecki berjudul The Polish Peasant in Europe and America. Martin Bulmer melihatnya sebagai studi landmark alasannya hasil studinya itu memindahkan sosiologi dr teori absurd & riset kepustakaan ke studi dunia empiris dgn menggunakan suatu kerangka teoritis. Selain itu terdapat pula pernyataan psikologi sosialnya yg paling terkenal yakni: Bila insan mendefinisikan suasana sebagai kasatmata, maka jadinya adalah aktual. Penekanannya yakni pada arti penting apa yg dipikirkan orang & bagaimana pikirannya itu menghipnotis apa yg mereka lakukan. Sasaran perhatian psikologi sosial mikroskopik ini bertolak belakang dgn target perhatian perspektif struktur sosial & kultural pemikir Eropa seperti Marx, Weber, & Durkheim. Inilah salah satu ciri khas produk teoritis aliran Chicago interaksinisme simbolik.

Baca Juga:  Kumpulan Kata Bijak Motivasi Islami Renungan Hati

Robert Park (1864-1944). Ia menyebarkan minat yg besar dr aliran Chicago kepada ekologi urban. Bersama Ernest W. Burgess, 1921, ia menerbitkan buku didik sosiologi pertama yg berjudul An Introduction to The Science of Sociology.

Charles Horton Cooley (1864-1929). Ia mempelajari ihwal faktor psikologi sosial dr kehidupan sosial. Cooley menggeluti ihwal kesadaran. Yang populer yaitu konsep cermin diri (the looking glass self), yg menyatakan bahwa insan mempunyai kesadaran & kesadaran itu terbentuk dlm interaksi sosial yg berlanjut. Selain itu adalah konsep kelompok primer, yakni kelompok yg relasi antara anggotanya sungguh erat & bertatap muka dlm arti saling mengenal kepribadian masing-masing. Baik Cooley maupun Mead menolak pandangan behavioristik wacana insan, persepsi yg menyatakan manusia (individu) memberikan respon dengan-cara membabi buta & tanpa kesadaran kepada rangsangan dr luar. Ia menganjurkan sosiolog menjajal menempatkan diri di kawasan pemain drama yg diteliti dgn memakai metode introspeksi simpatetik untuk menganalisis kesadaran itu. Sosiologi sebaiknya memusatkan perhatian pada fenomena psikologi sosial seperti kesadaran, tindakan, & interaksi.

George Herbert Mead (1863-1931). Pemikiran Mead perlu dilihat dlm konteks behaviorisme psikologi perihal pemusatan perhatian pada bintang film & perilakunya. Setelah ajal Mead & pindahnya Park, mulai memudar Sosiologi Chicago. Selain itu, sekelompok wanita pula membentuk organisasi reformasi sosial serta berbagi teori sosiologi rintisan. Diantara perempuan itu yakni Jane Adams (1860-1935), C. P. Gilman (1860-1935), A. J. Cooper (1858-1964), Ida W. Barnett (1862-1931), Marianne Weber (1870-1954) & B.P. Webb (1858-1943). Ciri-ciri utama teori mereka yg sebagian dapat menerangkan bahwa teori itu mereka kemukakan dlm rangka upaya membangun sosiologi profesional. Karena pertumbuhan disiplin sosiologi meminggirkan sosiolog & teoritisi sosiologi wanita, metode riset mereka sering dipadukan dgn praktik yg mereka kerjakan sendiri, & acara para wanita itu dijadikan selaku alasan untuk menetapkan mereka selaku bukan sosiolog.

W.E.B. Du Bois (1868-1963) & Teori Ras. Ia tertarik pada ilham-inspirasi abstrak demi melayani hak-hak sipil, terutama untuk orang-orang Afrika Amerika. Studinya, The Philadelphia Negro (1899/1996), terhadap tujuh distrik di Philadelphia & terkenal sebagai etnografi rintisan. Teorinya yg populer The Soul of Black Folk serta veil (selubung) yg membuat separasi yg jelas antara orang Afrika-Amerika & kulit putih. Selain itu teori kesadaran ganda (double conciousness), perasaan akan ke-dua-an� atau perasaan di pihak Afrika-Amerika yg melihat & mengukur diri sendiri lewat mata orang lain.


C. Teori Sosiologi Hingga Pertengahan Abad 20 Pitirim Sorokin (1889-1968). 

Ia mendirikan jurusan sosiologi di Harvard & mengangkat Talcot Parsons selaku pelatih sosiologi. Talcot Parsons (1902-1979). Pada tahun 1937, ia menerbitkan buku yg berjudul The Structure of Social Action. Buku ini penting alasannya adalah: pertama, memperkenalkan teori-teori besar Eropa ke golongan luas di Amerika. Kedua, Ia memusatkan perhatian pada karya Durkheim, Weber,dan Pareto. Ketiga, menjadi tonggak penyusunan teori sosiologi selaku kegiatan sosiologi yg penting & sah. Keempat, Ia menekankan penyusunan teori sosiologi khusus yg sudah besar lengan berkuasa besar kepada sosiologi. Ia lebih memusatkan perhatianpada tata cara sosial & fungsionalis struktural. Kekuatannya terletak pada kekerabatan antara struktur sosial berskala besar & pranata sosial. Buku yang lain berjudul The Social System (1951), berfokus pada struktur penduduk & pada antarhubungan aneka macam struktur itu. Perubahan dipandang selaku proses yg terencana & Parsons akhirnya mendapatkan pemikiran neorevolusioner wacana perubahan sosial.

George Homans (1910-1989). Ia mencetuskan teori Pareto & kemudian dijadikan buku yg bejudul An Introduction to Pareto (ditulis bareng Charles Curtis) tahun 1934. Selain itu, ia mengemukakan teori behaviorisme psikologi. Berdasarkan perspektif ini, ia membangun teori pertukaran.Di sini Harvard & produk teoritis utamanya, fungsionalisme struktural, menjadi secara umum dikuasai dlm sosiologi di akhir tahun 1930-an & menggantikan aliran Chicago & interaksionisme simbolik.

Herbert Blumer (1900-1987). Ia menciptakan ungkapan symbolic interactionism pada tahun 1937.Pada tahun 1900-an sampai 1930-an teori Marxian berkembang, dibarengi kemunculan aliran kritis atau aliran Frankfurt. Teori kritis memadukan pemikiran Marx & Weber yg menciprakan perumpamaan Marxisme Weberian. Aliran ini menggunakan teknik observasi ilmiah yg dikembangkan oleh sosiolog Amerika untuk meriset problem minat kepada pemikiran Marxis. Teoritisi kritis berupaya menyatukan teori yg berorientasi Freudian dgn pemikiran Marx & Weber di tingkat sosialdan kultural.

Baca Juga:  Kata-kata galau lucu kadang bikin baper dan menyentuh hati

Karl Manheim (1893-1947). Ia populer alasannya adalah membedakan antara dua metode pemikiran “ ideologi & utopia. Ideologi adalah metode ide yg menjajal menyembunyikan & melestarikan keadaan kini dgn menginterpretasikannya dr sudut pandang masa kemudian. Sebaliknya, utopia adalah metode ide yg mencoba melebihi keadaan kini dgn memusatkan perhatian pada masa tiba.Teori Sosiologi dr Pertengahan Abad 20Era 1940-an & 1950-an ialah tahun paradoks antara puncak dominasi & awal kemerosotan fungsionalisme struktural.

George Huaco (1986) mengaitkan pertumbuhan & kemerosotan fungsionalisme struktural dgn posisi masyarakat Amerika dlm tatanan dunia.

Wright Mills (1916-1962). Ia mempublikasikan dua karya utama: pertama, White Collar yakni pekerja berkerah putih. Kedua, The Power Elite (1956) merupakan buku yg memperlihatkan betapa Amerika didominasi oleh sekelompok kecil pengusaha, politisi & pimpinan prajurit. Selain itu, ia menerbitkan buku yg berjudul The Sosiological Imagination (1959). Buku ini mengandung kritikan keras Mills kepada Parsons & kepada praktik teori besarnya.

Dahrendorf . Karya utamanya Class and Class Conflict in Indutrial Society (1959) besar lengan berkuasa dlm teori pertentangan sebab banyak menggunakan nalar struktural-fungsional yg memang sesuai dgn akal sosiolog aliran utama.

George Homans (1910-1989). Lahirnya teori pertukaran & ia memakai pendekatan behaviorisme paikologi Skinner. Ia menerbitkan buku Social Behavior: Its Elementary Forms. Menurutnya jantung sosiologi terletak dlm studi interaksi & perilaku perorangan. Perhatian utamanya lebih tertuju pada pola-pola penguatan (reinforcement), sejarah imbalan (reward), & ongkos (cost) yg menimbulkan orang melakukan apa-apa yg mereka kerjakan.

Erving Goffman (1922-1982). Pernyataan paling populer Goffman tentang teori dramaturgis berupa buku Presentation of Self in Everiday Life, diterbitkan tahun 1959. Menurutnya interaksi dilihat sangat rapuh, dipertahankan oleh kinerja sosial. Kinerja sosial yg buruk atau berantakan merupakan ancaman besar terhadap interaksi sosial sebagaimana yg terjadi pada pentasteater.

Alfred Schutz (1899-1959). Ia memusatkan perhatian pada cara orang mengerti kesadaran orang lain sementara mereka hidup dlm aliran kesadaran mereka sendiri. Ia pula memakai perspektif intersubjektivitas dlm pemahaman lebih luas untuk memahami kehidupan sosial, khususnya mengenai ciri sosial wawasan. Secara keseluruhan Schutz memusatkan perhatian pada relasi dialektika antara cara individu membangun realitas sosial & realitas kultural yg mereka warisi dr para pendahulu mereka dlm dunia sosial.Bila para sosiolog fenomenologi cenderung memusatkan perhatian pada apa yg dipikirkan orang, sosiolog etnometodologi mencurahkan perhatian pada studi terinci ihwal percakapan orang. Etnometodologi intinya ialah studi tentang kumpulan wawasan berdasarkan pikiran sehat & rangkaian mekanisme & pertimbangan (metode) yg dapat dipahami anggota masyarakat biasa & yg mereka jadikan selaku landasan untuk bertindak.Akhir 1960-an ditandai pertumbuhan teori Marxian dlm teori sosiologi Amerika. Dan berawal di penghujung 1970-an, timbul teori baru yg menantang teori sosiologi yg sudah mapan “ & bahkan menantang sosiologi Marxian sendiri. Cabang pemikiran sosial radikal terakhir inilah yg dimaksud dgn teori feminis kontemporer. Teori feminis melihat dunia dr sudut pandang perempuan untuk mendapatkan cara yg signifikan, namun tak diakui dimana aktivitas wanita “ yg disubordinasikan berdasarkan jender & dipengaruhi oleh banyak sekali praktik stratifikasi seperti kelas, ras, umur, heteroseksual yg dipaksakan, & ketimpangan geososial “ menolong membuat dunia. Teori ini berinteraksi dgn pertumbuhan aliran post-strukturalis & post-modern. Tatkala strukturalisme berkembang di dlm sosiologi, di luar sosiologi meningkat pula post-strukturalisme.

Michael Foucault (1926-1984). Ia memusatkan perhatian pada struktur, tetapi kemudian ia beralih keluar struktur, memusatkan perhatian pada kekuasaan & relasi antara pengetahuan & kekuasaan.

Perkembangan Terkini dlm Teori Sosiologi

Banyak karya dlm teori sosiologi Amerika yg memusatkan perhatian pada korelasi antara teori-teori mikro & makro serta menyatukan antara aneka macam tingkat analisis.
Ada empat tingkatan utama analisis sosial yg harus diterangkan berdasarkan cara yg terintegrasi: subjektivitas makro, objektivitas makro, subjektivitas mikro, & objektivitas mikro.Sejalan dgn pertumbuhan minat terhadap analisis integrasi mikro-makro di Amerika, di Eropa orang memusatkan perhatian pada analisis integrasi biro-struktur. Ada empat upaya analisis utama dlm teori sosial Eropa masa sekarang yg mampu dihimpun:

  • Teori strukturisasi Anthony Gidden (1984), menyaksikan biro & struktur selaku dualitas, artinya keduanya dapat dipisahkan satu sama lain. 
  • Margaret Archer (1982) menolak pertimbangan yg menyatakan distributor & struktur mampu dipandang sebagai dualitas, namun lebih melihatnya selaku dualisme. 
  • Piere Bourdieu dlm bukunya, persoalan distributor-struktur diterjemahkan menjadi pemusatan perhatian terhadap hubungan antara habitus & bidang atau lapangan (field). 
  • Jurgen Habermas menerangkan persoalan agen-struktur di bawah judul kolonisasi kehidupan-dunia.Gerakan di atas membuka jalan untuk gerakan lebih luas menuju sintesis teoritis yg dimulai sekitar awal tahun 1990-an. Terdapat dua aspek khusus karya sistesis baru dlm teori sosiologi. Pertama, sintesis yg sungguh luas & tak terbatas pada upaya sintesis yg terpisah. Kedua, sintesis yg bermaksud menyintesiskan pemikiran teoritisi yg relatif sempit & tak berbagi teori sintesis besar yg meliputi semua teori sosiologi.Semua teoritisi klasik besar (Max, Weber, Durkheim, & Simmel) memikirkan dunia terbaru. 
  • Anthony Giddens menggunakan perumpamaan seperti modernitas radikal atau tinggi. Ia menyaksikan modernitas sekarang selaku juggernaut yg lepas kontrol. 
  • Menurut Ulrich Beck (1992), modernitas yg baru muncul ini paling tepat dilukiskan selaku penduduk berisiko. 
  • Jurgen Habermas melihat modernitas selaku proyek yg belum selesai. Sedangkan post-modernitas yaitu sejarah baru yg dianggp sudah menggantikan era terbaru atau modernitas. 
Baca Juga:  Kamu Imut - Pantun Lucu Alfi Yusri N Lubis

Teori sosial post-terbaru adalah cara berpikir baru wacana post-modernitas; dunia sudah demikian berlainan sehingga memerlukan cara berpikir yg sama sekali baru. Teori-teori yg Perlu Diperhatikan di Awal Abad 21 ”Teori Sosial Multikultural”.Karakteristik teori multikultural adalah:

  • Penolakan kepada teori universalistik yg cenderung mendukung pihak yg kuat; teori multikultural berupaya memberdayakan pihak yg lemah. 
  • Teori multikultural menjajal menjadi inklusif, memperlihatkan teori atas nama kelompok-kelompok lemah. Teoritisi multikultural tak bebas nilai; mereka sering menyusun teori atas nama pihak lemah & melakukan pekerjaan di dunia sosial untuk mengubah struktur sosial, kultur & kesempatan untuk individu. 
  • Teoritisi multikultural tak hanya berupaya mengusik dunia sosial namun pula dunia intelektual; mereka mencoba membuatnya lebih terbuka & bermacam-macam. 
  • Tidak ada perjuangan untuk menawan garis yg terang antara teori & tipe narasi lainnya. 
  • Teori multikultural sangat kritis; kritik itu yakni kritik kepada diri & kritik kepada teoritisi lain serta kepada dunia sosial. 
  • Teoritisi multikultural mengakui bahwa karya mereka dibatasi oleh sejarah tertentu, konteks kultural & sosial tertentu, dimana mereka pernah hidup dlm konteks tersebut. 

Teori Sosial Post-Modern 

Teori ini condong mendefinisikan penduduk post-terbaru sebagai masyarakat konsumen, dgn balasan bahwa konsumsi memainkan kiprah penting dlm teori itu.
Teori Konsumsi 
Terdapat kenaikan dlm karya teoritis perihal konsumsi. Sebagai contoh karya teoritis yg didasarkan pada setting dimana kita mengonsumsi, misalnya Consuming Places (Urry, 1995), Enchanting a Disechanted World: Revolutionizing the Means of Consumption (Humphery, 1998). 
Teori Aktor-Jaringan 
Teori ini sungguh dipengaruhi oleh strukturalisme & post-strukturalisme.Teori Globalisasi,Teori ini timbul alasannya adalah semakin mengglobalnya dunia sosial.Makara, alasannya adalah dunia sosial (dan intelektual) terus-menerus berubah, kita mampu mengantisipasi aliran perkembangan teori baru yg didesain untuk menerangkan & menanggulangi perubahan-perubahan tersebut. 

KESIMPULAN 

Amerika permulaan menolong merasionalkan eksploitasi, imperialisme domestik & internasional, serta ketimpangan sosial. Dengan demikian, liberalisme politik sosiolog awal ini mengandung implikasi konservatif yg sangat besar. Beberapa faktor yg berperan penting dlm kemajuan teori Amerika yakni industrialisasi & urbanisasi. Roescoe Hinkle (1980) & E. Fuhrman (1980) melukiskan beberapa konteks dasar yg mendorong bangunan teori yg menyangkut perubahan sosial budaya. Sasaran perhatian psikologi sosial mikroskopik ini bertolak belakang dgn sasaran perhatian perspektif struktur sosial & kultural pemikir Eropa seperti Marx, Weber, & Durkheim. Inilah salah satu ciri khas produk teoritis aliran Chicago interaksinisme simbolik.

Daftar Pustaka

Robert, M.Z., Lawang, (Pen). (1986). Teori Sosiologi Klasik & Modern jilid I & II. Judul asli: Sociological Poloma, Margaret M. (1984). Sosiologi Kontemporer, 4. Jakarta: Rajawali. Robert, M.Z., Lawang. (1986). Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi. Jakarta: Penerbit Karunika Universitas Terbuka. Sunarto, Kamanto. (1993). Pengantar Sosiologi: 1. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Read more: #ixzz4WBPQvi2K