Sahabat pecinta tajwid pada postingan ini akan diuraikan hukum tajwid surat An Nisa ayat 4.
An Nisa artinya Wanita merupakan nama surat dlm Kitab Suci Al Quran urutan nomor ke 4 sesudah surat Ali Imran.
Surat An Nisa terdiri dr 176 ayat, tergolong kedalam surat Madaniyah, alasannya adalah diturunkan di kota Madinah.
Dalam surat An Nisa ayat 4 mampu dilihat perbedaan antara Idzhar Halqi dgn Idzhar Syafawi, serta hukum tajwid yang lain.
Baca Juga:
- √ Tajwid surat An-Nisa ayat 8 lengkap
- √ Tajwid surat An-Nisa ayat 7 lengkap
- Al Quran surat An-Nisa ayat 6 lengkap dengan tajwid dan artinya
- √ Tajwid surat An Nisa ayat 4
- √ Tajwid surat An Nisa ayat 5
- √ Tajwid surat An Nisa ayat 82
- √ Tajwid surat An Nisa ayat 79
- √ Tajwid surat An Nisa ayat 59
- √ Tajwid surat An Nisa ayat 43
- √ Tajwid Surat An Nisa Ayat 1-2
tajwid-surat-An-Nisa-ayat-4 |
Bacaan surat An Nisa ayat 4 & artinya
وَءَاتُوا۟ ٱلنِّسَآءَ صَدُقَٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيٓـًٔا مَّرِيٓـًٔا
wa ātun-nisāa ṣaduqātihinna niḥlah, fa in ṭibna lakum ‘an syai
im min-hu nafsan fa kulụhu hanīam marī
ā
Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.
Hukum tajwid surat An Nisa ayat 4 yakni:
Berikut aturan-hukum tajwid yg terdapat pada bagian surat An-Nisa Ayat 4 tersebut:
- Pada kalimat وَاٰتُوا, hukumnya mad badal. Karena karakter mad (و) bertemu dgn Hamzah dlm satu kalimat. Dibaca 2 harkat.
- Pada kalimat النِّسَاۤءَ, hukumya ada 2. Pertama Alif lam syamsiah karena karakter lam (ل) bertemu dgn huruf syamsiah nun (ن). Kedua, terdapat aturan Mad wajib muttasil, alasannya adalah karakter mad (ا) bertemu dgn Hamzah (ء).
- Pada kalimat صَدُقٰتِهِنَّ tepatnya pada karakter qaf (ق), hukumnya mad asli. Karena terdapat baris yg berharkat Fatah tegak di atas abjad qaf. Panjangnya 1 Alif 2 harkat.
- Pada kalimat صَدُقٰتِهِنَّ نِحْلَةً, yaitu pada karakter nun bertasydid berjumpa dgn nun, maka hukumnya idgham bila ghunnah. Huruf idgam bila ghunnah ada 4, yakni ya (ي), waw(و), mim(م), & nun(ن).
- Pada kalimat نِحْلَةً, yakni pada karakter ta marbutah yg diatasnya terdapat baris 2, maka bila diwakaf cara membacanya, abjad ta (ت) berubah menjadi aksara ha.
- Pada kalimat فَاِنْ طِبْنَ, yakni huruf nun mati bertemu dgn abjad ط, maka hukumnya ikhfa. Cara membacanya dgn mendengungkan selama 3 harkat.
- Pada kalimat طِبْنَ, yaitu pada karakter ba(ب) hukumnya qalqalah sughra (kecil). Cara membacanya dgn memantulkan nya dgn ringan.
- Pada kalimat لَكُمْ عَنْ, tepatnya pada huruf mim mati yg bertemu dgn karakter ain (ع), hukum nya Idzhar Syafawi. Dibaca dgn terang.
- Pada kalimat عَنْ شَيْءٍ, yakni pada abjad nun mati yg berjumpa dgn karakter sya (ش), hukumnya ikhfa. Dibaca dgn mendengungkan selama 3 harkat.
- Pada kalimat شَيْءٍ, hukumnya mad Lin. Karena abjad ya mati atau sukun didahului oleh karakter sya (ش) yg berbaris Fatah. Panjangnya 2 harkat.
- Pada kalimat شَيْءٍ مِّنْهُ, yakni pada karakter Hamzah (ء) bertanwin yg bertemu dgn abjad mim (م) bertasydid, hukumnya idgham biqhunnah.
- Pada kalimat مِّنْهُ, hukumnya Idzhar. Karena abjad nun mati atau sukun bertemu dgn karakter ha (ه).
- Pada kalimat نَفْسًا فَكُلُوْهُ, yaitu tatkala karakter sin (س) bertanwin atau tanwin berjumpa dgn salah satu aksara ikhfa yaitu fa (ف), maka hukumnya ikhfa. Dibaca dgn mendengungkan nya selama 3 harkat.
- Pada kalimat فَكُلُوْهُ, hukumnya mad ashli. Karena aksara lam yg berbaris dzummah bertemu waw sukun. Dibaca dgn memanjangkan selama 1 Alif 2 harkat.
- Pada kalimat هَنِيْۤـًٔا, hukumnya mad wajib muttasil. Karena aksara mad (ى) berjumpa dgn Hamzah dlm satu kalimat. Panjangnya 5 atau 6 harkat.
- Pada kalimat هَنِيْۤـًٔا مَّرِيْۤـًٔا, yakni tatkala tanwin bertemu karakter mim, maka hukumnya idgham biqhunnah. Karena tanwin berjumpa dgn salah satu karakter idgham biqhunnah yaitu mim (م).
- Pada kalimat مَّرِيْۤـًٔا, tepatnya tatkala karakter mad yakni ya (ى) berjumpa dgn Hamzah (ء) dlm satu kalimat, maka hukumnya mad wajib muttasil. Selain itu, pula terdapat aturan lainnya yakni mad iwadh. Dikarenakan huruf Hamzah (ء) yg berharkat atau berbaris tanwin jika di wakaf maka dibaca layaknya satu baris. Panjangnya 2 harkat.
Nah, gampang-mudahan kajian aturan tajwid pada surat An-Nisa Ayat 4 diatas bisa membantu teman kajian dlm memperbaiki bacaan-bacaan Al-Qur’an. Karena, memang membaca Al-Qur’an sesuai dgn ketentuan ilmu tajwid ialah fardhu ain yg perlu diamati & diimplementasikan setiap muslim & muslimah di saat membaca Al-Qur’an.