Semua Orang Bisa Jatuh Cinta, Tapi Sanggupkah Mencintai

Ya, betapa gampangnya manusia mengucapkan ‘Aku cinta padamu.” Padahal sesungguhnya beliau tak sungguh-sungguh mencintai.

Jatuh cinta itu mudah.

Saat kamu-sekalian kesengsem oleh paras wajahnya, terpukau oleh keindahan pribadinya, ataupun kau-sekalian tak tau dgn karena apakah kau-sekalian merindukan dirinya.

Jatuh cinta itu mudah.

Tatkala detak jantungmu lebih singkat dikala mata beradu pandang dengannya. Atau pikiranmu tak menentu kala bertemudengannya.

Itulah cinta.

 Saat kamu-sekalian terpesona oleh paras wajahnya Semua Orang Bisa Jatuh Cinta, Tapi Sanggupkah Mencintai
Mencintai tidaklah semudah jatuh cinta.

Tetapi hanya sedikit orang yg sanggup menyayangi.

Mencintai ialah menawarkan kebahagiaan untuk dirinya. Memenuhi segenap relung hatinya dgn kedamaian.

Membuat bibirnya tersenyum alasannya seseorang begitu perhatian kepadanya.

Mencintai merupakan mendapatkan sepenuh hati segenap kelebihan yg dimilikinya. Bibirmu memujinya, hatimu mengakuinya, & jiwamu menghormatinya.

Mencintai mempunyai arti menerima dgn lapang hati seluruh kekurangannya; kekurangan yg tak kamu-sekalian senangi…

…kemudian dgn sarat kesabaran kau-sekalian menutupi kekurangannya.

Kekurangannya Adalah Kesempatan Untuk Membuktikan

Bahwa dirimu sungguh-sungguh mengasihi. Engkau menjadikan kekurangan itu sebagai peluang untuk mendidiknya…

…mendidiknya dgn penuh budi.

Sehingga lambat laun ia berganti ke arah yg lebih baik. Dan perlahan-lahan kekurangannya berangsur hilang…

Dan tatkala kau-sekalian melihatnya menjadi langsung yg lebih baik, kau-sekalian menyampaikan padanya, “Betapa gue bahagia mempunyai pasangan hidup sepertimu.”

Engkau Belum Mencintainya Jika…

Engkau belum dibilang mencintai bila hanya menyebabkan dirinya selaku sumber kebahagiaan dirimu sendiri.

Banyak orang yg menyampaikan, “Aku mencintaimu, berkorban untukmu, setia padamu.”

Padahal hakikatnya saat menyampaikan ‘Aku cinta padamu’ kenyataannya ialah ‘Kamu adalah alat untuk membahagiakan diriku.’

Ia mengasihi bukan untuk memberi kebahagiaan, melainkan untuk menemukan kebahagiaan.

Ia cuma ingin mendapatkan kenyamanan, kesenangan, & kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Bukan untuk orang yg dicintainya.

Baca Juga:  SOSIOLOGI GENDER

Maka tidak mengherankan bila ia berpisah, maka patahlah hatinya.

Bukan lantaran kepergian orang yg dicintainya, namun lantaran dia kehilangan alat untuk membahagiakan dirinya.

Maka dr itu…

Sekali lagi kukatakan. Jatuh cinta itu gampang. Namun hanya sedikit orang yg bisa mengasihi.

Bagaimana dgn dirimu, teman. Apakah kamu-sekalian tergolong golongan yg jatuh cinta, ataukah orang yg sungguh-sungguh mencintai?

Maka di pagi yg indah ini, cobalah untuk mencar ilmu menyayangi sepenuh hati.