Sampai Saat Ini, Sepertinya Kebijakan Pemerintah Belum Berpihak Pada Rakyat. Masyarakat Meski Berjuang Sendirian Untuk Melanjutkan Kehidupannya. Program-program Yang Mereka Canangkan Masih Jauh Dari Jangkauan Masyarakat Kecil. Mereka Lebih Memikirkan Dampak Politik Dibandingkan Dampak Nyata Yang Bisa Dirasakan Masyarakat Saat Membuat Kebijakan. Memang Sudah Banyak Kebijakan Yang “bernada” Berpihak Pada Rakyat. Namun, Pada Tingkat Realita, Kebijakan Itu Sulit Disentuh Masyarakat.

Daftar Isi

Sampai dikala ini, tampaknya kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Masyarakat meski berjuang sendirian untuk melanjutkan kehidupannya. Program-program yg mereka canangkan masih jauh dr jangkauan penduduk kecil. Mereka lebih mempertimbangkan efek politik dibandingkan pengaruh aktual yg mampu dirasakan masyarakat ketika membuat kebijakan. Memang sudah banyak kebijakan yg “bernada” berpihak pada rakyat. Namun, pada tingkat realita, kebijakan itu sulit disentuh penduduk .

Kesenjangan ekonomi masyarakat masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan tampak nyata apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak kemudian lalang mobil mewah. Sementara di pinggir jalan masih banyak anak yg mengemis & mengamen cuma sekedar untuk menjaga hidup. Padahal, sudah terperinci dlm Undang-undang dasar dibilang bahwa orang miskin & anak terlantar dipelihara negara.

Kekurangberpihakan pemerintah terlihat pula pada belum terjaminnya kesehatan masyarakat di negeri ini. Hal ini begitu terlihat dr seringkalinya menayangkan fenomena seorang pasien ditolak rumah sakit. Ada pula seorang ibu harus merelakan anaknya yg gres saja dilahirkan untuk di tahan tinggal di rumah sakit alasannya adalah tak boleh dibawa pulang. Semua itu terjadi sebab mereka tidak punya ongkos. Program BPJS yg katanya berpihak pada penduduk ternyata tak mampu berbuat apa-apa. Prosedur yg rumit & pelayanan yg kurang “erat” menjadi BPSD jauh dr jangkaun penduduk bawah.

Selain itu, Pendidikan belum bisa terealisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, ongkos itu tersedot habis untuk program-progam yg kurang berpihak pada masyarakat bawah. Biaya sebesar itu lebih banyak dipakai untuk pelatihan, pelatihan & sejenisnya dibanding biaya peningkatan fasilitas pendidikan. Jika pun ada, ongkos itu tak tersalurkan dengan-cara tepat & merata. Hal ini terbukti dgn adanya sekolah yg makin “glamor” fasiltasnya, tetapi di daerah lain masih berbagai sekolah yg keadaannya sungguh memprihatinkan.

Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan aturan. Masyarakat masih sering mendapat perlakuan kurang adil dlm dilema aturan. Seolah-olah aturan hanya berlaku untuk orang kecil. Sementara, kaum menengah & atas mampu “bernegosiasi”. Sepertinya keadilan hukum masih menjadi barang mewah bagi masyarakat bawah.

Dengan demikian, dr beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dlm menciptakan kebijakan yg berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dlm membuat kebijakan yg berpihak pada rakyat daripada demi kemakmuran & kesejahteraan masyarakat dengan-cara faktual.

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan teks eksposisi di atas!

Apa judul yg sempurna untuk teks eksposisi di atas!

Tentukan Pernyataan usulan dlm teks eksposisi di atas

Tentukan argumen-argumen dlm teks eksposisi di atas

Tentukan pernyataan ulang pendapat pada teks eksposisi di atas

Ada berapa konjungsi (kata penghubung) yg ada dlm teks eksposisi di atas? sebutkan!

Sebutkan 4 alasan bahwa kebijakan pemerintah masih belum berpihak pada rakyat!

Abstraksikan (ungkapkan) kembali teks eksposisi di atas dgn bahasamu sendiri!

kebijakan pemerintah yg tak merata

Sampai saat ini, tampaknya kebijakan pemerintah belum berpihak pada rakyat. Masyarakat meski berjuang sendirian untuk melanjutkan kehidupannya. Program-acara yg mereka canangkan masih jauh dr jangkauan masyarakat kecil. Mereka lebih mempertimbangkan imbas politik dibandingkan dampak faktual yg mampu dinikmati penduduk dikala menciptakan kebijakan. Memang sudah banyak kebijakan yg “bernada” berpihak pada rakyat. Namun, pada tingkat realita, kebijakan itu susah disentuh penduduk .

Kesenjangan ekonomi penduduk masih terlihat, bahkan makin melebar. Pemilik modal semakin memperluas kekuatannya. Sementara, kaum miskin makin tergerus oleh jaman. Hal ini akan terlihat aktual apabila kita berada di perempatan kota. Di sana banyak kemudian lalang kendaraan beroda empat glamor. Sementara di pinggir jalan masih banyak anak yg mengemis & mengamen hanya sekedar untuk menjaga hidup. Padahal, sudah terperinci dlm Undang-undang dasar dikatakan bahwa orang miskin & anak terlantar dipelihara negara.

Kekurangberpihakan pemerintah terlihat pula pada belum terjaminnya kesehatan penduduk di negeri ini. Hal ini begitu terlihat dr seringkalinya menayangkan fenomena seorang pasien ditolak rumah sakit. Ada pula seorang ibu mesti merelakan anaknya yg baru saja dilahirkan untuk di tahan tinggal di rumah sakit karena tak boleh dibawa pulang. Semua itu terjadi karena mereka tidak mempunyai ongkos. Program BPJS yg katanya berpihak pada penduduk ternyata tak mampu berbuat apa-apa. Prosedur yg rumit & pelayanan yg kurang “bersahabat” menjadi BPSD jauh dr jangkaun masyarakat bawah.

Selain itu, Pendidikan belum bisa terealisasaikan. Memang, anggaran APBN sebesar 20 % untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya, ongkos itu tersedot habis untuk program-progam yg kurang berpihak pada masyarakat bawah. Biaya sebesar itu lebih banyak digunakan untuk pelatihan, pembinaan & sejenisnya dibanding biaya kenaikan fasilitas pendidikan. Jika pun ada, ongkos itu tak tersalurkan dengan-cara sempurna & merata. Hal ini terbukti dgn adanya sekolah yg kian “mewah” fasiltasnya, namun di tempat lain masih berbagai sekolah yg keadaannya sungguh memprihatinkan.

Tidak cukup itu, Pemerintah masih belum berani menjamin keadilan hukum. Masyarakat masih sering mendapat perlakuan kurang adil dlm duduk perkara hukum. Seolah-olah hukum hanya berlaku untuk orang kecil. Sementara, kaum menengah & atas mampu “bernegosiasi”. Sepertinya keadilan aturan masih menjadi barang mewah bagi masyarakat bawah.

Dengan demikian, dr beberapa alasan di atas menunjukkan bahwa pemerintah masih setengah hati dlm menciptakan kebijakan yg berpihak pada rakyat. Mereka lebih berorientasi politik dlm membuat kebijakan yg berpihak pada rakyat dibandingkan dengan demi kemakmuran & kemakmuran masyarakat dengan-cara konkret.

Bagaimana mencari thesis,alasan,penegasan ulang dlm teks eksposisi di atas ini .?

1. TESIS- umumnya berada di paragraf pertama
2.ARGUMENTASI-lazimnya di paragraf 2-seterusnya
3.PENEGASAN ULANG-umumnya di paragraf terakhir

jadi, paragraf 1 diatas yakni TESIS
paragraf 2-5 diatas adalah ARGUMENTASI
paragraf 6(terakhir) diatas ialah penegasan ulang

makasih
semoga membantu

kata kata bijak buat sahabat atau teman untuk perpisahan​

GOOD BYE MY FRIEND I LOVE YOU

sebutkan kata kata bijak untuk kawan dekat??????

gampang-mudahan persahabat kita sampe tua,bagaimana pula sampe cucu kita pada tau bila kita sahabatan sekian lamanya.

Diceritakan suatu hari ada dua sahabat berangkat untuk menangkap ikan, salah satu dr mereka menerima ikan yg besar, kemudian ia memasukkannya ke dlm kantongnya, ia lalu bangkit hendak pulang, salah satu sahabatnya lagi berkata: “Mau kemana?” teman dekat tadi menjawab: “Mau pulang ke tempat tinggal, gue sudah menangkap ikan yg sungguh besar, itu sudah cukup bagiku”, sahabat yg satunya lagi membalas: “Tunggulah, tangkap ikan lagi! biar menangkap ikan yg lebih besar seukuranku”, sahabat tadi mengajukan pertanyaan: “Kenapa gue harus melaksanakan itu?”, kawan dekat satunya lagi menjawab: “Supaya kau menghasilkan harta yg banyak”, kawan dekat tadi bertanya “Kenapa gue mesti melakukan itu?”, kawan dekat satunya lagi menjawab: “Supaya kau dapat menyimpan duit yg banyak di bank”, kawan dekat tadi bertanya: “Kenapa gue harus melaksanakan itu?, Sahabat satunya lagi menjawab: “Agar kaya”, teman dekat tadi bertanya lagi: “Dan apa yg akan gue lakukan dgn kekayaan?”, kawan dekat satunya lagi menjawab: “Suatu hari tatkala kamu tumbuh besar kau mampu menikmati waktu bareng anak-anak & isterimu”, teman dekat yg bijak tadi membalas: “Itulah yg gue lakukan sekarang, gue tidak mau menundanya sampai gue bau tanah & menyia-nyiakan umurku!”,

apa pesan yang tersirat dr cerita yg di atas?​

Hikmah dr kisah diatas ialah

Kita harus mempergunakan waktu kita dgn sebaik-baiknya selagi masih ada waktu

klarifikasi :

dari isi dialog dlm teks tersebut kita dapat simpulkan bahwa tokoh “teman dekat” menghalau tokoh “aku” untuk pulang sehabis mendapat tangkapan ikan yg cukup besar, ia mengajak untuk terus mencari hasil tangkapan yg lebih besar & lebih besar lagi, maknanya kita harus memanfaatkan apa yg kita bisa kerjakan disisa waktu produktif kita dgn semaksimal mungkin yg mana akan menjadi bekal atau persiapan kita menghadapi masa yg akan datang

mudah-mudahan menolong

Baca Juga:  Kacang Lupa Kulitnya