RISET PEMASARAN

                                                                         RISET PEMASARAN

Riset penjualan merupakan kegiatan observasi dlm bidang penjualan. Riset penjualan mesti dikerjakan dengan-cara sistematis, yakni mulai dr perumusan dilema, perumusan tujuan dari riset penjualan, pengumpulan data, pengolahan data, hingga interpretasi dr hasil riset pemasaran yang diperoleh. Riset penjualan dikerjakan selaku upaya memberi masukan bagi pihak administrasi. Dengan adanya riset penjualan, pihak administrasi akan mengetahui hal apa saja yg perlu diperbaiki & seni manajemen penjualan apa yg masih konkrit dikerjakan untuk merebut peluang. 
Banyak orang yg seringkali masih rancu dgn perumpamaan riset penjualan. Riset pemasaran (marketing research) seringkali masih disamakan dgn riset pasar (market research), padahal keduanya merupakan ungkapan yg berlawanan. Riset pasar berfokus pada pasar yg sudah ditentukan dengan-cara spesifik. Sementara itu, riset penjualan memiliki arti yg lebih luas. Riset pemasaran tidak cuma terpaku pada aspek pasar atau produk, namun pula mencangkup hal-hal di luar itu. Singkatnya, riset pasar bisa disebut sebagai belahan dari riset pemasaran. 
RISET PEMASARAN MENURUT PARA AHLI
Selain pengertian riset penjualan secara umum, para ahli pun mempunyai pendapatnya sendiri mengenai definisi riset pemasaran.
 Philip Kotler yg dikenal sebagai salah satu guru penjualan dunia mendefinisikan riset penjualan selaku perancangan, pengumpulan, analisis, & pelaporan yg sistematis dr data atau temuan yg relevan dgn suasana penjualan tertentu yg dihadapi oleh perusahaan. 
Robby Susatyo mendefinisikan riset pemasaran selaku suatu identifikasi yg objektif & sistematis, yg dilanjutkan dgn pengumpulan. analisis, & perangkaian keterangan yg bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan yg berkaitan solusi problem & inovasi kesempatan dlm proses pemasaran. .
American Marketing Association (AMA) mendefinisikan riset pemasaran selaku fungsi yg menghubungkan konsumen, konsumen, & masyarakat umum dgn pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi & menentukan potensi & dilema penjualan; merumuskan, menyempurnakan & mengevaluasi tindakan penjualan; mengawasi kinerja penjualan; & menyempurnakan pemahaman mengenai pemasaran selaku suatu proses serta pengertian atas cara-cara yg dapat membuat aktivitas pemasaran lebih efektif. 
FUNGSI RISET PEMASARAN
Riset pemasaran merupakan suatu langkah penting yg harus dilaksanakan oleh perusahaan untuk membantu menyusun penyusunan rencana pemasaran. Program penjualan pada tahun yg gres biasanya turut dipengaruhi oleh hasil riset pemasaran yang dikerjakan perusahaan di tamat tahun. Riset pemasaran dapat diibaratkan selaku mata & indera pendengaran perusahaan untuk mengetahui bagaimana pandangan & harapan konsumen terhadap perusahaan. Riset penjualan memiliki tiga fungsi utama bagi perusahaan, yakni: 
Fungsi riset penjualan yang pertama yaitu :
1.Fungsi  evaluating
Riset penjualan yang dikerjakan untuk fungsi ini biasanya dipakai untuk mengevaluasi program-acara pemasaran yg sudah dilaksanakan sebelumnya. Fungsi evaluating dalam riset pemasaran ini pula termasuk tatkala perusahaan ingin melakukan review terhadap brand positioningdibandingkan dgn produk pesaing. 
2.Fungsi riset pemasaran kedua yaitu understanding.
 Fungsi riset penjualan ini menekankan pada tujuan untuk mengerti konsumen selaku salah satu insight atau masukan yg sangat penting bagi perusahaan. Dengan mengetahui konsumen, perusahaan akan mengenali apa yg menjadi kebutuhan & keluhan konsumen. Dalam menjalankan funsi ini, riset penjualan yang dilakukan biasanya yakni riset yg menggambarkan potret kebiasaan & perilaku konsumen serta cita-cita & unek-unek mereka kepada produk. 
3.Fungsi riset penjualan ketiga yaitu predicting.
 Fungsi riset pemasaran yang terakhir ini merupakan fungsi yg sebenarnya paling sukar untuk dilakukan. Dunia ini penuh dgn ketidakpastian, sehingga prediksi yg dijalankan dalam riset pemasaran sangatlah beresiko lantaran sifatnya yg sangat relatif. Tatkala sebuah brand ingin membidik pasar baru, maka riset pemasaran senantiasa dijadikan bahan contoh utama. Begitupun tatkala perusahaan ingin menyusun strategi pemasaran gres, riset pemasaran masih menjadi penilaian utama.           
JENIS RISET PEMASARAN
Riset penjualan dapat diklarifikasikan ke dlm tiga golongan menurut maksudnya. Meskipun begitu, kategorisasi ini sebetulnya tak mutlak. Riset penjualan dapat pula dilakuakan dgn bentuk kombinasi dr ketiganya. Ketiga jenis riset penjualan tersebut adalah: 
1.Problem solving research ialah riset penjualan yang diadakan untuk mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan yg sering terjadi dlm pemasaran. Riset pemasaran jenis ini berorientasi pada masa lalu, artinya masalah penjualan yg pernah terjadi diidentifikasi & dievaluasi kembali. Proses identifikasi & evaluasi ini diinginkan akan mampu menolong perusahaan untuk mendapatkan penyelesaian serta menghalangi terulangnya kesalahan di masa depan. 
2.Controlling research yaitu riset pemasaran yang diadakan untuk pengawasan atau pengendalian proses bisnis serta pemasaran yg sedang terjadi. Riset penjualan yang dijalankan dengan-cara reguler akan mampu menjaga kinerja proses bisnis & pemasaran. Harapannya, riset pemasaran yg dilakukan dengan-cara bersiklus akan bisa menciptakanzero deffect dalam perusahaan. 
3.Planning research yaitu riset penjualan yang diadakan untuk mendapatkan keterangan selaku bimbingan dlm menyiapkan kegiatan pemasaran. Sebuah penyusunan rencana bisnis atau penjualan memerlukan keterangan dari riset pemasaran untuk dapat mengukur dengan-cara tepat target serta taktik yg hendak disusun. Tanpa riset pemasaran, maka perencanaan yg disusun bisa jadi tak tepat sasaran & justru memiliki peluang merugikan perusahaan. 
PROSES RISET PEMASARAN
Riset penjualan merupakan sebuah riset yg penting dijalankan untuk menolong perusahaan memahami konsumen & pula pesaingnya. Maka dr itu, penting bagi perusahaan untuk hati-hati dlm melakuakn riset penjualan. Kesalahan yg dilakukan dlm riset penjualan mampu memengaruhi hasil riset yg memiliki efek pada melesetnya perencanaan penjualan. 
Riset pemasaran merupakan riset yg memakai metode sistematik serta objektif. Sistematik & objektif yg dimaksud dlm hal ini yakni riset pemasaran memakai beberapa tahap dgn kesatuan logis sehingga hasil dr riset penjualan dapat diterima & dipahami oleh semua pihak. 
Berikut ini yakni tindakan yg biasa dijalankan dlm riset penjualan. Langkah ini bukanlah tahapan yg mutlak, tetapi hanya selaku kerangka yg dapat memudahkan pelaksanaan riset pemasaran. 
A. Menetapkan Masalah Riset
Beberapa hal yg perlu dikerjakan oleh periset dlm memutuskan masalah riset ialah:
1.      Memperoleh persepsi klien mengenai masalah yg sebenarnya terjadi
2.      Mempertimbangkan sumber & jenis informasi yg bahu-membahu diperlukan oleh klien
3.      Mengkombinasikan masukan keterangan dr pihak klien dgn periset
B. Penentuan Desain Riset
Desain riset akan menggambarkan perencanaan yg akan dilakukan dlm riset & mengacu pada duduk perkara yg telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap inilah periset perlu merinci dgn detil mekanisme yg dibutuhkan untuk memperoleh keterangan yg diperlukan untuk menjawab problem riset & menyediakan informasi yg dibutuhkan bagi pengambilan keputusan. 
Terdapat tiga jenis rancangan riset, yakni:
1. Eksploratori
Tujuan utama riset yakni untuk memperoleh persepsi yg mendalam & menyeluruh mengenai dilema yg bantu-membantu dihadapi perusahaan. Kaprikornus informasi yg dicari sekedar untuk mengenali permasalahan dasar.
2. Deskriptif
Tujuan utama riset yaitu untuk menggambarkan sesuatu
3. Kausal
Tujuan utama riset yakni untuk menandakan korelasi karena balasan atau hubungan menghipnotis & dipengaruhi dr variabel-variabel yg diteliti
C. Metode Pengumpulan Data (Primer atau Sekunder)
Data primer adalah data orisinil yg dikumpulkan eksklusif oleh periset untukmenjawab masalah risetnya dengan-cara khusus. 
Cara menghimpun data primer yaitu dengan:
1.      Wawancara
2.      Focus group discussion
3.      Teknik proyeksi
4.      Survei
5.      Observasi
6.      Eksperimen
Data sekunder ialah data yg sudah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri. Artinya, periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut (kadang sudah berbentuk informasi) ke pihak lain yg telah mengumpulkannnya di lapangan. 
D. Penentuan Desain Pertanyaan, Skala & Alat Analisis
Pada tahap ini periset perlu melakukan tiga kegiatan selaku berikut:
1.      Merancang pertanyaan atau kuesioner yg akan ditanyakan pada pihak yg disurvey. Pertanyaan dlm kuesioner mampu bersifat terbuka ataupun tertutup
2.      Merancang skala penilaian hasil kuesioner
3.      Merancang alat analisis yg akan digunakan dlm menilai kuesioner
E. Menentukan Metode Pengambilan Sampel Dari Populasi yg Diteliti 
F. Penulisan & Penyampaian Proposal Riset. 
Pada tahap ini periset menyiapkan dokumentasi yg berisi:
1.      Ringkasan direktur yg menyampaikan poin utama yg akan dijalankan dlm riset
2.      Latar belakang duduk perkara
3.      Penentuan dilema & tujuan riset
4.      Pendekatan kepada permasalahan dgn menampilkan literatur, teori atau pendekatan yg akan digunakan selaku rujukan riset
5.      Desain riset yg mencakup jenis data yg akan dikumpulkan & metode yg digunakan untuk menghimpun data
6.      Analisis data dgn menguraikan cara menginterpretasikan data yg akan dianalisa
7.      Pelaporan yg akan dihasilkan dr riset tersebut
8.      Waktu & biaya riset
9.      Lampiran-lampiran yg diharapkan dlm riset, contohnya: format kuesioner
G. Pengumpulan Data 
H. Pengeditan, Pengkodean, & Penginputan Data 
I. Analisis & Penginterpretasian Hasil Riset 
J. Penulisan & Penyampaian Laporan Akhir
Sistem Riset Pemasaran
Diposkan pada Oktober 21, 2013 oleh jakariya1234
Tugas periset pemasarana yaitu menciptakan pendangan terhadapa sikap & prilaku pembeliaan konsumen. Pemahaman atau ide pemasaran (marketing insight) memperlihatkan keterangan diagnostik wacana bagaimana & kenapa kita meneliti pengaruh tertentu dipasar, & apa arti hal tersebut bagi pemasar.
 Riset pemasaran (market research) sebagai perencangan, pengumpulan, analisis & pelaporan dara sistematis serta temuan yg berhubungan terhadap situasi pemasarab tertentu yg dihadapi perusahaan.
Perusahaan riset penjualan dapat dibagi dlm tiga katagori :
1.      Perusahaan riset yg terindikasi dgn jasa : Peusahaan ini menghimpun keterangan konsumen & perdagangan, yg mereka jual untuk mendapatkan imbalan. Ex. Nielsen Media Research
2.      Perusahaan riset pemasaran sesuai pesanan : Perusahaan ini diperkerjaakan untuk melaksanakan proyek khusus. Mereka mendesain studi & melaporkan temuan.
3.      Perusahaan riset penjualan seorang ahli lini : Perusahaan ini memperlihatkan layanan riset yg terspesialisasi. Contoh terbaiknya yakni perusahaan layanan lapangan, yg memasarkan jasa wawancara di lapngan pada perusahaan lai.
-perusahaan riset penjualan terbagi ke dlm tiga kelompok berikut ini :
1.       Perusahaan riset jasa-sindikasi. Perusahaan ini menghimpun keterangan perdagangan & konsumen yg kemudian dijual dgn memungut duit jasa. Contoh : Nielsen Media Research, SAMI/Burke
2.       Perusahaan riset penjualan sesuai pesanan. Perusahaan-perusahaan ini dipakai untuk menjalankan proyek riset pemasaran khusus. Mereka mendesain penelitian & melaporkan hasil-hasil temuannya.
3.       Perusahaan riset pemasaran lini-terspesialisasi. Perusahaan ini memberikan jasa riset yg terspesialisasi. Contoh terbaik adalah perusahaan jasa lapangan yg menjual jasa wawancara di lapangan pada perusahaan lain.
Perusahaan-perusahaan kecil dapat menyewa jasa perusahaan riset pemasaran atau melaksanakan riset dgn cara yg inovatif & ongkos yg terjangkau seperi berikut ini :
1.       Menugaskan mahasiswa atau dosen sekolah tinggi tinggi untuk merancang & menjalankan proyek riset pemasaran.
2.       Menggunakan internet.
3.       Mengamati para pesaing.
B.         Proses Riset Pemasaran
1.    Mendefinisikan masalah, Alternatif keputusan, & Tujuan riset.
Manajer  Pemasaran mesti berhati-hati biar tak mendefinisikan suatu problem terlalu luas atau terlalu sempit bagi periset pemasaran. Untuk menolong mempertimbangkan perancangan riset tersebut, manajemen mesti lebih dulu menyatakan dengan-cara jelas keputusan yg mungkin dihadapi & kemudian berpikir ke belakang.
2.    Menyusun Rencana riset
Tahap kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yg paling efisien untuk menghimpun informasi yg diperlukan. Manajer pemasaran tersebut perlu mengetahui ongkos renacan riset tersebut sebelum menyetujuinya. Perancangan planning riset memerlukan keputusan perihal sumber data, pendekatan riset, instrument riset, rencana pengambilan sampel, & metode kontak.
·         Sumber Data. Periset mampu mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data Sekunder adalah data yg dikumpulkan untuk maksud lain & data itu sudah ada di tempat tertentu. Data primer adalah data segar yg dikumpulkan untuk maksud tertentu atau untuk proyek riset tertentu. Para periset biasanya mengawali penelitian mereka dgn mengkaji data sekunder untuk menyaksikan apakah duduk perkara mereka dapat terselesaikan sebagian atau seluruhnya tanpa pengumpulan data primer yg memerlukan biaya tinggi. Data sekunder menjadi titik permulaan riset & memperlihatkan kelebihan lantaran biayanya murah & tersedia secepatnya.
·         Pendekatan Riset. Data primer mampu dikumpulkan dgn empat cara yaitu :
      Riset Observasi (Observation Research). Data segar dikumpulkan dgn mengamati para pelaku & kondisi yg berkaitan.
      Riset Kelompok (Focus Group Research). Kelompok focus ialah kumpulan dr enam hingga sepuluh orang yg diseleksi dengan-cara cermat menurut pertimbangan demografik, psikografik tertentu, atau pertimbangan & bareng -sama membicarakan banyak sekali topic kepentingan.
      Riset Survei (Survey Research). Perusahaan mengadakan survey untuk mempelajari wawasan, kepercayaan, preferensi, & kepuasan orang, serta mengukur besarannya dlm populasi dengan-cara lazim.
      Data Perilaku (Behavioral Data). Para pelanggan meninggalkan jejak sikap pembelian mereka pada data pelarikan di toko (in store scanning data), pembelian melalui catalog, & basis data konsumen.
     Riset Eksperimen (Experimental Research). Riset yg paling sahih dengan-cara ilmiah yaitu riset eksperimen, yg tujuannya adalah menangkap kekerabatan karena akhir dgn menetralisir penjelasan yg semrawut perihal hasil pengamatan.
 Instrumen Riset. Para periset pemasaran mempunyai tiga instrument riset utama dlm rangka menghimpun data primer, yakni :
      Kuesionar. Terdiri dr sekumpulan pertanyaan yg disuguhkan pada para responden. Karena fleksibilitasnya, kuesioner merupakan instrument yg paling kerap dipakai dlm pengumpulan data primer.
      Ukuran Kualitatif. Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif untuk mengukur opini konsumen lantaran tindakan konsumen tak senantiasa cocok dgn jawaban mereka terhadap pertanyaan survey.
      Perkakas Mekanis. Jarang digunakan dlm riset pemasaran. Sebagai contoh, galvanometers mengukur minat atau emosi yg muncul sehabis menyaksikan iklan atau gambar tertentu. Teknologi sudah mengambil alih catatan harian yg digunakan para penerima dlm survey media.
·         Rencana Pengambilan Sampel. Setelah menentukan pendekatan & instrument riset, periset penjualan mesti mendesain planning pengambilan sampel yg memerlukan tiga keputusan berikut, yakni :
     Unit pengambilan sampel: siapa yg mesti disurvei ?
      Ukuran sampel: berapa orang yg harus disurvei ?
      Prosedur pengambilan sampel: bagaimana cara memilih responden ?
·         Metode Kontak. Periset pemasaran mesti memastikan bagaimana cara menelepon subjek, apakah melalui surat, telepon, bertemu muka, atau wawancara online.
3.    Mengumpulkan Informasi
Tahap pengumpulan data lazimnya merupakan tahap yg paling mahal & paling kerap terjadi kesalahan. Dalam perkara survey, contohnya, terdapat empat masalah utama. Sebagian responden mungkin sedang tak ada dirumah & harus dihubungi lagi atau diganti responden lain. Responden lain mungkin menolak untuk bekerja sama. Juga ada responden yg menawarkan jawaban bias atau tak jujur. Yang terakhir, beberapa pewawancara sering kali pula bersikap bias atau tak jujur.
4.    Menganalisis Informasi
Langkah selanjutnya dlm proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-temuan yg berkhasiat dr data yg dikumpulkan. Peneliti membuat tabulasi & distribusi frekuensinya. Rata-rata & ukuran dispersi dijumlah untuk variabel-variabel utama. Peneliti pula akan memutuskan sejumlah tekhnik statistik & versi keputusan yg lebih canggih dgn impian mampu memperoleh temuan pelengkap.
5.     Menyajikan Hasil Temuan
Sebagai langkah riset pemasaran yg terakhir, para peneliti menyajikan temuan-temuan mereka. Peneliti mesti menghidangkan temuan-temuan mereka yg berhubungan dgn keputusan pemasaran utama yg dihadapi administrasi.
6.    Mengambil Keputusan
Para manajer yg menyelenggarakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu bahwa temuan-temuan itu dapat mengalami banyak sekali kesesatan. Sejumlah organisasi yg sedang bertumbuh menggunakan satu system santunan keputusan pemasaran untuk menolong para manajer penjualan mereka mengambil satu keputusan yg lebih baik.
C.         Mengatasi Hambatan Penggunaan Riset Pemasaran
1.    Konsepsi riset pemasaran yg sempit
2.    Periset penjualan yg tak cakap
3.    Kurang baik dlm menempatkan dilema
4.    Hasil temuan riset pemasaran yg terlambat & kerap kali salah
5.    Perbedaan kepribadian & penyajian  
D.        Mengukur Produktivitas
Satu tugas penting riset penjualan yakni menganggap efisiensi & efektifitas kegiatan pemasaran. Pemasar makin bertanggung jawab atas investasi mereka & harus mampu menilai pengeluaran & meminta kesepakatan dr manajemen senior. Riset penjualan mampu menolong mengarahkan keperluan akan akuntabilitas yg semakin meningkat ini. Dua pendekatan yg saling melengkapi untuk mengukur produktivitas pemasaran yaitu :
1.    Matriks Pemasaran
Pemasar memakai banyak sekali ukuran untuk menganggap imbas pemasaran. Matriks penjualan yaitu perangkat ukuran yg menolong perusahaan menjumlah, membandingkan, & menginterpretasikan kinerja pemasaran mereka. Matriks ini dapat digunakan oleh manajer merek untuk mendesain acara pemasaran & oleh para manajemen senior untuk menentukan alokasi keuangan. Banyak matriks pemasaran  bekerjasama dgn keprihatinan tingkat pelanggan mirip sikap & sikap mereka; yg lain berhubungan dgn keprihatinan tingkat merek mirip pangsa pasar, harga premium relative, atau kesanggupan menghasilkan keuntungan.
·         Mengukur kinerja planning pemasaran. Manajer dapat menggunakan empat alat untuk menyelidiki kinerja planning, yaitu :
·         Analisis Penjualan. Terdiri dr pengukuran & penilaian penjualan yg sesungguhnya dlm kaitannya dgn sasaran. Ada dua alat khusus yg dipakai, yaitu Analisis selisih-penjualan & Analisis mikro-penjualan.
·         Analisis Pangsa Pasar. Penjualan perusahaan tak mengungkapkan seberapa baik kinerja perusahaan tersebut dibandingkan dgn pesaing. Diukur dgn tiga cara yaitu Keseluruhan Pangsa Pasar, Pangsa Pasar yg Dilayani, & Pangsa Pasar Relatif.
·         Analisis Biaya atas Penjualan Pemasaran. Pengendalian rencana tahun meminta kepastian bahwa perusahaan tersebut tak mengeluarkan biaya yg terlalu banyak untuk meraih sasaran penjualan. Rasio utama yg harus diamati yakni ongkos terhadap penjualan penjualan (marketing expense-to-sales).
·         Analisis Keuangan. Rasio ongkos atas penjualan semestinya dianalisis dlm kerangka kerja keuangan menyeluruh untuk menentukan bagaimana & dimana perusahaan tersebut menghasilkan uangnya. Pemasar makin banyak menggunakan analisis keuangan untuk mendapatkan taktik yg menguntungkandi luar kenaikan penjualan.
·         Analisis Profitabilitas. Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dr analisis keuangan yg lebih mendalam, akan mengukur profitabilitas dr produk, teritori, golongan konsumen, segmen, saluran jualan , & ukuran pemasaran mereka. Informasi ini dapat membantu manajemen menentukan apakah ada produk atau aktivitas penjualan yg harus diperluas, dikurangi, atau dihilangkan.
·         Analisis Profitabilitas-Pemasaran. Langkah-langkah dlm analisis profitabilitas penjualan yakni :
1.       Mengidentifikasikan Biaya Fungsional
2.       Membebankan Biaya Fungsional pada Entitas Pemasaran
3.       Menyiapkan Laporan Laba-Rugi untuk masing-masing Entitas Pemasaran
2.    Pembentukan Bauran Pemasaran
Akuntabilitas penjualan pula mempunyai arti bahwa para pemasar mampu lebih sempurna mengestimasikan imbas dr investasi pemasaran yg berbeda. Model bauran pemasaran menganalisis data dr berbagai sumber, seperti data pemindai pengecer, data pengantaran perusahaan, penetapan harga, media, & data pengeluaran penawaran khusus untuk mengerti lebih tepat efek-efek dr kegiatan pemasaran khusus.
E.         Peramalan & Pengukuran Permintaan
Salah satu alasan utama perusahaan melakukan riset penjualan adalah untuk mengidentifikasi potensi pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur & memperkirakan pengukuran ukuran, kemajuan, & potensi laba tiap-tiap peluang pasar. Ramalan penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk menghimpun yg diperlukan untuk investasi & operasi; oleh belahan produksi untuk menetapkan tingkat kapasitas & buatan; oleh departemen pembelian untuk memperoleh jumlah perlengkapan yg tepat; & oleh potongan sumber daya manusia untuk memperkerjakan jumlah pekerja yg diperlukan.
·      Ukuran Permintaan Pasar
Masing-masing ukuran ajakan menyanggupi tujuan tertentu. Perusahaan mungkin memperkirakan ajakan jangka pendek produk tertentu dgn tujuan untuk pemesanan bahan mentah, penyusunan rencana buatan, & peminjaman uang tunai. Para peramal pula tergantung pada jenis pasar mana yg dipertimbangkan. Ada banyak cara produktif untuk menguraikan pasar :
·         Pasar Potensial yakni sekumpulan konsumen yg menyatakan level minat yg mencukupi atas anjuran pasar tertentu.
·         Pasar yg Tersedia yakni sekumpulan konsumen yg mempunyai minat, pendapatan & susukan kepada ajuan pasar tertentu.
·         Pasar Sasaran yaitu bagian dr pasar tersedia yg memenuhi syarat & sudah diputuskan oelh perusahaan untuk dimasuki.
·         Pasar yg Tertembus yakni sekumpulan konsumen yg sudah membeli produk perusahaan.
·    
  Pengukuran permintaan
·         Permintaan Pasar yakni volume total yg akan dibeli oleh golongan pelanggan tertentu di wilayah geografis tertentu, pada periode waktu tertentu, di lingkungan pemasaran tertentu, & dgn acara penjualan tertentu. Adalah penting untuk menekankan bahwa fungsi usul pasar bukanlah citra usul pasar alternative dr waktu ke waktu, melainkan kurva memperlihatkan ramalan seruan pasar modern akhir dr aneka macam alternative level perjuangan penjualan industri yg mungkin dlm periode terkini.
·         Ramalan Pasar hanya satu level pengeluaran penjualan industry yg betul-betul akan terjadi. Permintaan pasar pada level itu disebut ramalan pasar.
·         Potensi Pasar ialah batas yg didekati oleh seruan pasar tatkala pengeluaran pemasaran industry mendekati tak terhingga, untuk lingkungan pemasaran yg sudah tertentu.
·         Permintaan Perusahaan yaitu estimasi pangsa usul pasar perusahaan tersebut pada sejumlah level alternative perjuangan penjualan perusahaan pada periode waktu yg sudah tertentu.
·         Ramalan Penjualan Perusahaan ialah level penjualan perusahaan yg diinginkan, yakni yg dihitung berdasarkan rencana penjualan yg dipilih & lingkungan pemasaran yg diasumsikan.
·         Potensi Penjualan Perusahaan yakni batas penjualan yg didekati oleh permintaan perusahaan tatkala usaha penjualan perusahaan itu meningkat jika dibandingkan dgn para pesaingnya.
·   
                    Mengestimasi Permintaan Terkini
·         Potensi Pasar Total yaitu jumlah penjualan maksimum yg mungkin tersedia bagi seluruh perusahaan pada industry tertentu selama periode yg sudah tertentu, bila sudah dimengerti level usaha penjualan industry & kondisi lingkungannya.
·         Potensi Pasar Wilayah adalah estimasi potensi pasar sejumlah kota, Negara penggalan, & Negara yg berlawanan-beda. Ada dua metode utama yg dipakai untuk menganggap potensi pasar wilayah, yaitu metode pembentukan pasar (market-buildup method) & metode indeks banyak factor (multiple-factor index method).
·         Penjualan Industri & Pangsa Pasar mengidentifikasi para pesaingnya & mengestimasi penjualan mereka.
·    
  Mengestimasi Permintaan yg akan datang
·         Survey Maksud Pembeli adalah seni untuk mengestimasi apa yg mungkin dilaksanakan pembeli dlm kondisi tertentu. Karena sikap pembeli sungguh penting, maka mereka mesti disurvei apalagi dulu.
·         Gabungan Pendapat Tenaga Penjual yakni masing-masing tenaga penjual mengestimasi jumlah masing-masing produk perusahaan yg akan dibeli oleh masing-masing pembeli yg sudah ada & calon pembeli.

                         Pendapat Pakar, Perusahaan pula dapat memperoleh ramalan dr para spesialis, 
                            yang    meliputi dealer, distributor, penyuplai, konsultan pemasaran, dan
                            perkumpulan      perdagangan. Perusahaan peralatan besar menyurvei para dealer 
                            dengan-cara periodic untuk menciptakan ramalan jangka pendek.   

Baca Juga:  Pantun SMS Anak Muda