Puisi Islami: Cahaya Ilmu
Dari sudut manakah
gue kan secepatnya mulai
menulis bait demi bait
agar tercipta sebuah melodi
yg teramat indah tuk didengar
kadang ilhamku hadir tanpa mau berhenti
kadang hilang ditelan waktu
gue laksana suatu pinsil
potlot kecil berdaun kayu
disitu ada suatu titik hitam
supaya mampu kugunakan untuk merekayasa
suatu maksud
penaku tak akan lapuk disantap usia
karena diciptakan demikian hebatnya
ciptaan yg maha tangguhlagi bijaksana
diriku hanyalah suatu prantara
tiada apa-apa yg kupunya
gue cuma sepenggal
daging ,tulang ,darah & kulit
yg binasa pada waktunya
namun ilmu yg kau hadirkan padaku
tak akan binasa meskipun api yg membakarnya
(Goresan Tinta,Ir.Hoerickie Mashur)