Pantun Nasehat
Salah satu bentuk sastra indah di tanah nusantara yakni pantun. Pantun sastrawi memperlihatkan betapa bangsa ini mempunyai filosofi hidup & kebijaksanaan.
Orang bentan menciptakan sawah
Dipagar dgn pandan berduri
Tuan nasib sangat bertuah,
pelanduk tiba menyerah diri.Layang-layang terbang ke Aceh,
Terbang ke perdu makan padi.
Seorang sayang seorang kasih,
Bagai hempedu lekat di hati.
Dari Johor Ke Majapahit,
Nampak berlawanan pulau Pandan.
Sudah mansyur nama yg baik ,
Tambah pula bertuah badan.Bila hingga ke maritim gading,
Belokkan perahu mencari selat.
Bila berselisih dlm berunding,
Eloklah balik pada etika.Ikan sepat lemak rasanya,
Lebih lemak dr gelama.
Pisang sesikat digulai sebelanga,
Tanda mufakat bersama-sama.
Kalau berlaku salah sengketa,
suami isteri bantah membantah.
Duduk berunding lapangkan dada,
Tenangkan hati panjangkan kira-kira.Pucuk putat warnanya merah,
Bila dikirai terbang melayang.
Duduk mufakat mengandung tuah,
sengketa usai dendam pun usai.Kelapa gading buahnya banyak,
Lebat berjuai di pangkal pelepah.
Bila berunding sesama bijak,
Kusut selesai sengketa pun sudah.Kalau ke teluk pergi memukat,
Tali temali kita kokohkan.
Kalau duduk mencari mufakat,
Iri & dengki kita jauhkan.
Besarlah buah kelapa gading,
Dikerat tandan beri bertali.
Besarlah tuah duduk berunding,
Mufakat mampu kerja menjadi.
Orang Cina memasarkan daging,
Daging dijual berpikul pikul.
Kalau ringan sama dijinjing,
Kalau berat sama dipikul.Laut pasang air melimpah,
Rumah dipantai tiangnya lembap.
Hati gajah sama dilapah,
Hati bakteri sama dicecah.
Burung serindit sama bernyanyi,
Sambil hinggap didahan bau tanah.
Bila dicubit paha kiri,
Paha kanan terasa jua.