Pantun Cinta Apel
Pohon randu berkembang di kota
Taman kota pun terhiasi
Rindu di dada tiada terkira
Karena menanti pujaan hati
Terbang burung menuju kandang
Karena perut sudah terisi
Abang jadi tak berani tiba
Karena bapakmu galak sekali
Saat petang cahaya meremang
Waktu itu dikatakan senja
Kalau kakak benar-benar sayang
Kenapa takut pada kandidat mertua
Buku dinamakan pustaka
Butuh duit janganlah mencuri
Bukannya kakak takut mertua
Tapi abang tak ingin dimaki-maki
Kena paku ban mesti ditambal
Jangan sampai dibawa di jalan
Walau ayahku berkumis tebal
Tapi ayahku bukanlah macan