Pengertian Manajemen
Manajemen yakni suatu proses untuk merealisasikan tujuan yg dikehendaki. Manajemen tak hanya dikerjakan oleh suatu perusahaan,namun pula dlm kehidupan sehari-hari mirip mengatur diri sendiri, ekeluarga, kalangan atau organisasi yang lain. Dengan manajemen yg baik makan setiap kegiatan dlm proses meraih tujuan bisa berjalan dengan-cara efektif & efisien. Untuk lebih jelasnya berikut definisi manajemen menurut beberapa ahli:
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2009:2), manjemen adalah ilmu & seni mengendalikan proses pemanfaatan sumberdaya insan & sumber-sumber yang lain dengan-cara efektif & efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut G.R. Terry dlm buku Hasibuan (2009:2):
“mananjemn ialah sutau proses yg khas yg terdiri dr langkah-langkah-langkah-langkah penyusunan rencana, pengorganisasian, pengarahan, & pengendalian yg dilakukan untuk menentukan lewat memanfaatkan sumberdaya insan & sumber-sumber yang lain.”
Selanjutnya menurut Harold Koontz & Cryril O’Donnel dlm buku Hasibuan(2009:3):
“manajemn yaitu usaha mencapai tujuan tertentu lewat kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer menyelenggarakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yg meliputi perencanan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, & pengendalian.”
Ahli lainnya Andrew F Sikula dlm buku Hasibuan, (2009:2) berpendapa:
“management in general refrs to planning, organizing, controlling, staffing, leading,motivating, communicating, and decision making activites performed by any organization in order an efficien creation of some product or service.”
Manajemen kebanyakan dikaitkan dgn kegiatan-acara perencanan,pengorganisasian,pengendalian,penempatan,pengarahan,pemotivasian,komunikasi & pengembilan keputusan yg dilakukan oleh setiap organisasi dgn tujuan untuk mengkoordinasikan aneka macam sumber daya yg dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa dengan-cara efisien.
Berdasarkan definisi yg dikemukakan oleh beberapa hebat diatas maka mampu disimpulkan bahwa administrasi ialah seni dlm ilmu untuk mengatur pemanfaatan sumber daya manusia & sumber daya yang lain dengan-cara efektif & efisien lewat kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan & pengendalian untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
pemahaman Pemasaran
Pemasaran merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu yg bertujuan untuk memberikan keterangan mengenai barang atau jasa dlm kaitannya dgn memuaskan kebutuhan & impian manusia. Inti dr pemasaran yakni mengidentifikasi & memenuhi keperluan manusia & sosial. Berikut adalah pemahaman pemasaran berdasarkan para mahir:
Menurut Philip Kotler & Gary Amstrong (2008:6), pemasaran ialah suatu proses sosial & manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yg mereka perlukan & kehendaki melalui penciptaan & pertukaran nilai dgn yg lain.
Sedangkan berdasarkan American Marketing Association dlm Kotler & Keller (2008:5):
“penjualan adalah suatu fungsi organisasi & serangkaian proses untuk membuat,mengomunikasikan & menyampaikan nilai pada pelanggan & untuk mengelolah kekerabatan pelanggan dgn cara yg menguntungkan organisasi & pemengku kepentingannya”
Ahli yang lain Wilian j. Stanton dlm buku Basu Swastha & Irawan (2005:5) mendefinisikan:
“Pemasaran adalah suatu metode keseluruhan dr kegiatan kegiatan bisnis yg ditunjukan untuk menyiapkan,menentukan harga, mengiklankan, & mendistribusikan barang & jasa yg membuat puas kebutuhan baik pada pembeli yg ada maupun pembeli memiliki potensi.”
Berdasarkan definisi tersebut mampu ditarik kesimpulan bahwa pemasaran ialah serangkaian kegiatan dlm menyiapkan, menetukan harga,mempromosikan & memndistribusikan produk atau jasa melalui pertukaran untuk membuat puas keperluan konsumen.
Konsep-Konsep Pemasaran
Dalam konsep pemasaran terbagi menjadi beberapa konsep yg menerangkan banyak sekali filosofi di dlm ilmu penjualan,. Konsep pemasaran tersebut terdiri dari: konsep buatan, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran penduduk .
Konsep bikinan menegaskan bahwa konsumen akan memilih produk yg tersedia dimana-mana & murah (Philip Kotler, 2007:18). Dalam konsep ini menjelaskan bahwa konsumen sungguh menggemari suatu produk yg mudah di dapatdan harganya relatif murah.
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yg memberikan ciri yg paling bermutu, berprestasi, atau inovatif (Philip Kotler, 2007:18). Hal yg dapat diambil dr konsep ini ialah menyatakan bahwa konsumen sangat respons kepada produk yg menawarkan ciri yg lebih unggul dibandingkan dr pesaingnya.
Konsep penjualan menyampaikan klarifikasi bahwa para konsumen & bisnis, bila ditinggalkan sendiri biasanya tak akan membeli cukup banyak produk-produk organisasi oleh lantaran itu, organisasi mesti melaksanakan perjuangan penjualan & penawaran spesial yg agresif (Philip Kotler, 2007:18). Dalam konsep ini konsumen berpandangan bahwa konsumen akan membeli banyak produk bila produsen mengimbanginya dgn usaha penjualan & perjuangan penawaran khusus yg gencar.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi yg ditetapkan ialah perusahaan tersebut mesti menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dlm membuat, menyerahkan, & mengkomunikasikan nilai konsumen pada pasar sasaran yg terpilih (Philip Kotler, 2007:19). Konsep pemasaran ini berdasar pada empat pilar, yakni: pasar sasaran, keperluan konsumen, pemasaran terpadu, & profitabilitas.
Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen penjualan merupakan salah satu dr kegiatan-kegiatan pokok yg dilaksanakan oleh para usahawan dlm upaya untuk menjaga kelangsungan hidupnya, untuk berkembang & menetapkan keuntungan. Berhasil tidaknya dlm pencapaian tujuan bisnis tergantungpada keahlian mereka dibidang penjualan, buatan, keuangan & bidang yang lain. Berikut ini adalah pemahaman manajemen pemasaran menurut para ahli:
Sodjan Assauri (2007:12) mendefinisikan:
“Manajemen pemasaran dalah kegiatan penganalisisan, perencanaan,pelaksanaan & pengendalian acara-progaram yg dibuat untuk membentuk,membangundan memelihara keutungan dr pertukaran lewat sasaran pasar guna meraih tujuan organisasi (perusahaan) dlm jangka panjang”.
Sedangkan Philip Kotler dlm Basu Swastha & Irawan (2005:7) mendefinisikan:
“manajemn penjualan adalah penganalisan, perencanan, pelaksanaan & pengawasan program-program yg ditunjukan untuk mengadakan petukaran dgn pasar yg dituju dgn maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat bergantung pada penawaran organisasi dlm menyanggupi keperluan & impian pasar tersebut serta menentukan harga, menyelenggarakan komunikasi & distribusi yg efektif untuk memberitahu,mendorong,serta melayani pasar.”
Lalu jago lainnya Philip Kotler & kevin Lane Keller (2008:5) mengemukakan pertimbangan :
“Manajemen penjualan ialah seni & ilmu menentukan pasar sasaran & mendapatkan,menyerahkan & mengomunikasikan nilai konsumen yg unggul.”
Dari usulan para jago diatas maka mampu disimpulkan bahwa manajemen pemasaran yaitu serangakain proses penganalisisaan, perencanan, pelaksanaan & pengawasan acara-acara pemasaran untuk mendapatkan, menjaga, & menumbuhkan konsumen dgn membuat, menyerahkan & mengomunikasikan nilai pelanggan yg unggul guna mencapai tujuan organisasi.
Pengertian kualitas Produk
Kualitas produk merupakan faktor penting yg mensugesti kinerja jangka panjang suatu unit bisnis. Karena mutu merupakan kebijakan untuk meniangkatkan daya saing & harus mampuh memebrikan kepuasan bagi konsumen melebihi atau paling tak sama dgn yg mereka harapkan. Berikut adalah pertimbangan beberapa ahli mengenai mutu produk:
Kotler & Amstrong (2008:272) menjelaskan bahwa “kualitas produk yakni karakteristik produk atau jasa yg tergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen yg dinyatakan atau diimplikasikan.” Sedangkan jurnal slam Nasution (2005:15) menyatakan bahwa “kualitas produk yakni kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk menyanggupi kebutuhan & kepuasan konsumen.”
Ahli yang lain Feignbuam dlm Nasution (2001:16) mengatakan bahwa “suatu produk dapat dikatakan bermutu bila produk tersebut mampu menyampaikan kepuasan pada konsumen, produk yg diinginkan sesuai dngan apa yg diharapkan.”
Berdasarkan pendapat diatas maka mampu ditarik kesimpulan bahwa mutu produk ialah kesanggupan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya yg menyanggupi atau melebihi harapa untuk membuat puas kebutuhan atau keinginan baik dinyatakan maupun tersirat.
Dimensi Kualitas Produk
Menurut Davit Garvin dlm buku Total Quality Management Vincent Gaspersz (2001:37), yg menyatakan terdapat 8 dimensi yg menentukan karakteristik produk yakni:
1) Performance (Performasi)
Performance berafiliasi dgn faktor funfsional dr peoduk itu sendiri & merupakan karakterist utama yg diperhitungkan konsumen tatkala membeli suatu produk.
2) Feature (Fitur)
Merupakan faktor kedua dr performasi yg memperbesar fungsi dasar,berkaitan dgn pilihan-opsi & pengenmabngannya.
3) Reliability (keadalan)
Berkaitan dgn probabilitas atau kemungkinan suatu produk melaksanankan fungsinya dengan-cara berhasil dlm periode tertentu & dlm kondisi tertentu.
4) Conformance (konformasi)
berhubungan dgn tingkat kesesuaian produk kepada spesifikasi ysng sudah ditetapkan sebelumnya berdasarkan impian konsumen. Konformasi mereflesikan derajat dimana karakteristik desain produk & karakteristik operasi memenuhi standar yg telah ditetapkan.
5) Durability ( Daya tahan)
Durability merupakan ukuran masa pakai suatu produk.
Durability berkaitan dgn daya tahan produk.
6) Serviceability (kemampuan pelayanan)
Merupakan karakteristik yg berkaitan dgn kecepatan, keramahan, atau kesopanan, kompetensi, kemuduahan serta akurasi dlm perbaikan.
7) Aestic (Estetika)
Merupakan karakteristik yg bersifat subyektif sehingga berkaitan dgn pertimbangan pribadi & refleksi dr preferensi atau opsi individual.estetika suatu produk lebih banyak berhubungan dgn perasaan pribadi.
8) Perceived Quality (mutu yg dirasakan)
Elemen ini bersifat subyektif berkaitan dgn komsumsi produk itu. Seperti meningkatkan harga diri ,reputasi & lain-lain.
Pengertian Advertising ( iklan)
Periklanan merupakan sarana perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dan selaku alat pesaingan dgn perusahan lain dlm upaya mendapat perhatian & kesan dr pasar sasaran.
Periklanan Menurut Kotler (2005:277),yakni
“iklan yaitu segala bentuk presentasi non pribadi & promosi ilham,barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yg mesti dibayar”.
Definisi periklanan menurut Djaslim Saladin (2006:183),yaitu
“periklanan (advertising) yakni suatu bentuk penyuguhan yg sifatnya non personal & fromosi pandangan baru, barang atau jasa yg dibayarkan oleh sponsor”.
Sedangkan berdasarkan Fandy Tjiptono (2008:226) periklanan adalah “komunikasi tidak langsung, yg didasari pada keterangan perihal kelebihan suatu produk, yg disusun sedemikian rupa sehingga menjadikan rasa menggembirakan yg akan mengubah fatwa seseorang untuk melaksanakan pembelian”.
Dari definisi-definisi diatas mampu ditarik kesimpulan bahwa periklanan merupakan keunggulan suatu produk,, yg disususn sedemikian rupa sehingga menjadikan rasa menggembirakan yg akan mengganti pemikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
Ciri-Ciri khas iklan
Ciri-Ciri khas periklanan menurut Fandy Tjiptono (2008:226) yaitu:
1. Public Presentation (penghidangan dimuka biasa )
Maksudnya iklan merupakan sarana komunikasi yg bersifat biasa .
2. Pervasivenes (penyerahan menyeluruh)
Maksudnya iklan medium yg diserap dengan-cara menyeluruh & memungkinkan perusahaan untuk mengulangi persaingnya dengan-cara berulang.
3. Expressiveness (daya ungkap yg kuat)
4. Impersonality (kurang berkepribadian)
Maksudnya periklanan senantiasa bersifat biasa ,daya menyakinkan & mengungkap masi kurang.
Fungsi iklan
Dalam penjualan fungsi iklan ialah untuk memperkuat dorongan keperluan & harapan konsumen kepada suatu produk untuk meraih pemenuhan kepuasannya agar iklan berhasil meransang tindakan pembelian, berdasarkan Djayakusumah (1982:60) setidaknya harus menyanggupi persyaratan AIDA yakni:
Attention : mengandung daya tarik
Interest : mengandung perhatian & minat
Desire : memunculkan impian untuk menjajal atau memiliki
action : mengarah langkah-langkah untuk berbelanja
Media iklan
Adapun media atau alat periklanan dlm melaksanakan penawaran khusus yg dikelompokan oleh Fandy Tjiptono (2008:243),Sebagai berikut:
1. Media Cetak, yaitu media yg statis & memprioritaskan pesan-pesan dgn sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dlm tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak terdiri atas:
a. Surat Kabar
b. Majalah
c. Tabloid, selebaran, selebaran, & lain-lain
2. Media Elektronik, yakni media dgn teknologi elektronik & cuma bisa digunakan bila ada jasa tranmisi siaran.Jenis-jenis media elektronik antara lain:
a. Televisi
b. Radio
3. Media Luar Ruang, yakni media iklan biasanya berukuran besar yg dipasang ditempat-daerah terbuka mirip dipinggir jalan, dipusat kramaian atau tempat-daerah khusus lainnya.Jenis-jenis media luar ruang mencakup billboard, buklet, poster, baleho, spanduk, umbul-umbul, balon raksasa & lain-lain.
Tujuan Advertising
Menurut Kotler & Armstrong (2008:151), tujuan periklanan adalah tugas komunikasi spesifik yg diraih dgn pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu yg tertentu.
Manajemen penjualan harus bikin empat keputusan paling penting tatkala mengembangkan program periklanan: memutuskan tujuan periklanan, memutuskan budget periklanan, membuatkan taktik periklanan (keputusan pesan & keputusan media), & menganalisa kampanye periklanan. Menetapkan Tujuan Iklan
Langkah pertama ialah menetapkan tujuan periklanan. Tujuan-tujuan ini harus didasarkan pada keputusan masa lalu tentang sasaran, positioning, & bauran pemasaran, yg mendefinisikan tugas yg harus dilaksanakan iklan dlm acara penjualan total.
Tujuan periklanan bisa digolongkan menurut tujuan utama-apakah tujuannya memberitahukan, membujuk, atau mengingatkan.
2. Menetapkan Anggaran iklan
Setelah menetapkan tujuan periklanannya, berikutnya perusahaan memutuskan anggaran periklanan (advertising budget) untuk masing-masing produk. Anggaran iklan ialah duit & sumber daya lain yg dialokasikan untuk program periklanan suatu produk atau perusahaan.
3. Mengembangkan Strategi Periklanan
Strategi periklanan adalah taktik dimana perusahaan meraih tujuan iklannya. Strategi periklanan terdiri dr dua elemen utama : membuat pesan periklanan & memilih media periklanan. Tidak peduli seberapa besar anggarannya, iklan cuma bisa berhasil jikalau mempesona perhatian & berkomunikasi dgn baik. Langkah-langkah utama dlm seleksi media iklan (advertising media) yakni : memutuskan jangkauan, frekuensi, & pengaruh ; menentukan jenis media utama; memilahwahana medi tertentu; & menentukan penetapan waktu media.
4. Mengevaluasi Efektivitas Iklan & Tingkat Pengembalian Investasi Periklanan
Tingkat pengembalian investasi periklanan adalah tingkat pengembalian bersih investasi periklanan dibagi oleh ongkos investasi periklanan. Pengiklan harus menganalisa dua jenis hasil iklan dengan-cara teratut: dampak komunikasi & imbas penjualan & laba.
Dimensi iklan
Menurut M.Suyanto (2005:113),iklan mempunyai seni manajemen yg mesti diperhatikan yaitu: Daya Tarik,Gaya Hidup,Logo,Simbol & Format.
1. Daya tarik
daya tikar pada periklanan yg baik berfokus pada suatu tawaran penjualan inti penampilan iklan memiliki pesona yg sungguh besar lengan berkuasa bagi konsumen untuk memperhatikan iklan. Untuk menentukan daya tarik mana yg mempunyai tingkat kesuksesan paling tinggi kepada sasaran sasaran kita mesti melakukan riset analisis.
2. Gaya Hidup
salah satu gaya dasar yg paling banyak dipakai dlm meng hukuman pesan yaitu memasarkan eksklusif atas pesan actual, pola hidup sering digunakan bareng pesona yg memfokuskan pesan pada produk dn jasa, pola hidup sering digunakan bersma pesona yg memfokuskan pesan pada produk atau jasa & faedah atau atribut spesifiknya.
3. Slogan
slogan atau themeline atau tagline yg terutang dlm pesan iklan televise merupakan permulaan dr kesuksesan periklanan slogan menjadi pernyataan standar yg mudah diterima (di ingat) dibenak & menawan perhatian.slogan memfunyai dua fungsi utama, yaitu untuk menjaga keberlangsungan serangkaian iklan dlm kampanye untuk menyederhanakan sebuah strategi pesan iklan pada pernyataan positioning agar menjadi ringkas mampu di ulang, mempesona perhatian & mudah, kata biasa mendengar kiasan“gambar berupa seribu kata”sebaliknya slogan berlaku “kata (slogan) merupakan seribu gambar “
4. Logo
logo merupakan suatu identitas merek yg mengomunikasikan dengan-cara luas ihwal produk, pelayanan,dan organisasi dgn cepat.logo harus terlihat terang gampang diingat,warna yg mempesona,logo bukan sekedar suatu label tetapi dapat menampilkan pesan kualitas & semangat produk melalui periklanan.
5. Simbol
simbol gambar biasanya disebut lambing & tak bisa diucap,lambing merek bisa disusun dr abjad,angka,gambar,foto & warna dlm penyuguhan simbol harus terperinci terlihat.keunikan simbol bentuk kemasan atau desain bentuk produk membuka potensi untuk registrasi dengan-cara legal barang yg tak punya simbol pembeda dinamai produk generik.
6. Format
format dlm tayangan iklan dimedia televise bunyikan pengaturan & audio pengaturan & audio menciptakan tayangan iklan yg menarik hati pemirsah pengaturan memiliki trik khusus untuk membuat iklan televise selain mampu di dengar & dilihat audiopun memiliki peranan besar dlm tayangan iklan.
pengertian merk awereness ( kesadaran merek)
Brand Awareness (kesadaran merek), sebagai salah satu dimensi fundamental dr ekuitas merek, sering dianggap sebagai prasyarat dr keputusan pembelian konsumen, karena merupakan faktor utama termasuk merek pada keputusan pembelian.
Menurut Andi (2009:165) merk awareness (kesadaran merek) adalah kemampuan konsumen untuk mengetahui atau mengenang kembali sebuah merek & mengkaitkannya dgn satu kategori produk tertentu. Dengan demikian, seorang konsumen yg memiliki kesadaran terhadap suatu merek akan dengan-cara otomatis mampu menguraikan elemen-elemen merek tanpa mesti dibantu.
Brand dikembangkan tak hanya lewat iklan, yg tak terhitung jumlahnya dimedia massa, atau dgn konfigurasi product, price, place, & promotion. Yang terpenting yakni merk dikenalkan melalui penerapan strategy, tactic, & value yang sempurna-kreatifitas dlm menentukan segmentasi & strategi, pengembangan diferensiasi yg besar lengan berkuasa.
Menurut Aaker (1991) dlm Tjiptono (2005:40), kesadaan merek ialah kemampuan konsumen untuk mengetahui atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan serpihan dr kategori produk terentu.
Sedangkan menurut Durianto dkk dlm kartono (2007:15), kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang kandidat pembeli untuk mengetahui, mengenang kembali suatu merek sebagai cuilan dr suatu kategori produk tertentu. Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang kandidat pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali suatu merek sebagi belahan dr suatu kategori produk tertentu.
Secara singkat, Aaker (1991) menggambarkan level kesadaran konsumen kepada merek dlm bentuk.
Empat tingkatan Brand Awareness (kesadaran merek) yg berlainan yaitu selaku berikut:
1. Unaware of Brand (tidak sadar merek)
Tingkat paling rendah dlm piramida merk awareness. Level ini tergolong merek yg tetap tak diketahui walaupun sudah dilakukan pengingatan kembali lewat derma.
2. Brand Recognized (pengenalan merek)
Tingkat minimal brand awareness. Level ini meliputi merek produk yg diketahui konsumen sehabis pengingatan kembali lewat tunjangan.
3. Brand Recall (mengingatan kembali)
Level pengingatan merek tanpa derma (unaided recall). Level ini merefleksikan merek-merek yg mampu diingat konsumen dgn baik tanpa pinjaman.
4. Top of Mind (puncak asumsi)
Level ini meliputi merek yg disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yg pertama kali muncul dlm benak konsumen, atau merek tersebut merupakan merek utama dr berbagai merek yg ada dlm benak seorang konsumen.
Menurut Susanto & Wijanarko (2004), dlm menghadapi kompetisi yg ketat, merek yg besar lengan berkuasa merupakan suatu pembeda yg terperinci, bernilai, & berkelanjutan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan & sungguh menolong dlm strategi pemasaran.
Memiliki merk awareness (kesadaran merek) yg tinggi tentu saja menjadi idaman semua merek karena akan memperkuat eksistensi merek dimata pelanggan. Beberapa keuntungan yg dapat diperoleh oleh merek dgn keberadaan tinggi:
a. Menjadi sumber pengembangan asosiasi: merek yg memiliki tingkat kesadaran tinggi memungkinkan pengembangan banyak sekali asosiasi dengan-cara lebih gampang dikarenakan telah dikenal baik oleh pelanggan.
b. Familiar: kesadaran merek akan mendorong rasa suka konsumen akan merek. Mereka akan sangat dekat, bahkan menjadi “evangelist”dalam acara sehari-hari.
c. Menimbulkan akad: kesadaran merek yg tinggi memungkinkan keberadaan merek dgn gampang dideteksi oleh konsumen, sehingga akan mendorong komitmen mereka dlm pembelian. Hal tersebut terjadi karena merek dipromosikan dengan-cara luas, dapat dipercaya yg telah teruji oleh waktu, jaringan distribusi yg luas serta administrasi merek yg dikontrol dgn baik.
d. Selalu diperhitungkan: pelanggan akan selalu memikirkan nama-nama merek top of mind sebelum memastikan berbelanja produk tertentu, walaupun fakta memperlihatkan bahwa tak semua merek yg menempati top of mind juga diminati pelanggan.
Penelitian yg dijalankan oleh Lecturer PhD Ovidiu I. Moisescu menyebutkan bahwa kesadaran merek, sebagai salah satu dasar dimensi ekuitas merek, merupakan prasyarat untuk keberhasilan baik untuk barang tahan usang & untuk merek barang tak tahan lama. Kesadaran merek merupakan faktor utama untuk dimasukkan dlm pertimbangan proses keputusan pembelian yg ditetapkan, lantaran sebagian besar konsumen lebih memilih berbelanja merek yg mereka pahami (merek yg mereka kenal atau, paling tak mereka sudah mendengar). Pengaruh kesadaran merek dinikmati konsumen lewat penilaian risiko & mereka percaya diri dlm keputusan, baik dlm hal barang-barang tahan usang maupun tak tahan usang. Dan berdasarkan hasil penelitian yg sudah dijalankan terbukti bahwa risiko yg dicicipi terkait untuk membeli suatu merek tanpa dibantu kesadaran mampu dianggap sama tinggi, tak peduli usia, pendidikan, pendapatan atau gender konsumen.
Dari definisi para andal mengenai brand awareness dapat ditarik kesimpulan bahwa merk awareness merupakan tujuan biasa komunikasi penjualan, adanya brand awareness yang tinggi dibutuhkan kapanpun kebutuhan klasifikasi muncul, brand tersebut akan muncul kembali dr ingatan consume brandn yg berikutnya dijadikan pertimbangan selaku alternatif dlm melaksanakan keputusan pembelian. Brand awareness memperlihatkan wawasan konsumen terhadap eksistensi suatu merk dibenak konsumen.
Dimensi brand awereness
Menurut David A. Aaker dlm ujang sumarwan (2011:222), dimensi untuk mengukur merk awareness (kesadaran merek) antara lain:
1. Brand recognition (pengenalan brand) yaitu tingkat minimal brand awareness ,dimana pengenalan suatu merek timbul lagi sesudah dilaksanakan pengingatan kembali lewat pinjaman (aided recall).
2. Brand Recall (pengingatan kembali merek) yaitu pengingatan kembali merek tanpa santunan (unaided recall).
3. Top of Mind (puncak fikiran) yakni merek yg disebut pertama kali oleh konsumen atau yg pertama kali muncul dlm benak konsumen, atau merek tersebut merupakan merek utama dr aneka macam merek yg ada dlm benak seorang konsumen.
Dominat Brand (satu-satunya merek yg dikenang) adalah merek satu-satunya yg dikenang oleh konsumen. Merek tersebut merupakan merek langganan yg tak bisa digantikan.