Kata Kata Galau Puitis

Kata-kata galau yg puitis ini betul-betul ditulis waktu galau. Tatkala hati ini diguncangkan oleh rasa cemas, tidak yakin, takut, resah, kacau, gelisah, resah…

Padahal hidup ini begitu singkat. Akan lebih cepat lagi jikalau dijalani dgn kegelisahan.

Seharusnya hidup ini dipenuhi dgn kebahagiaan. Namun jika harus merasakan kegelisahan, itupun sebetulnya wajar.

Kehidupan ini memang sarat dgn warna-warni. Kadang hitam kadang putih. Kadang cerah, tetapi lain kali mampu saja mendung.

Oleh karena itu nikmati saja. Menurut orang-orang bijak, kita membutuhkan api untuk memahami artinya hambar.

Kita diberi peperangan agar berguru menghargai kedamaian. Maka kita pula memerlukan kekhawatiran untuk merindukan kedamaian.

Di bawah ini yakni kata-kata mutiara galau puitis.

Sedih Ini Karena Cinta

Untukmu yg pernah hadir dlm hidupku…

Mungkin ini bukan yg terakhir kutuliskan kisah cinta ini. Sebuah kisah yg begitu menggetarkan dada.

Aku menyadari,
Seharusnya gue tak pernah mencintaimu. Atau setidaknya diriku sanggup mengatur rasa ini. Sebuah rasa yg membuatku senang sekaligus lara.

Aku selalu mengajukan pertanyaan
Mengapa mesti diriku yg jatuh cinta padamu kalau pada akibatnya cinta itu cuma berujung luka.

Mengapa gue harus bertemu kalau hasilnya perpisahan yg menyakitkan menjadi selesai ceritanya?

Tapi akibatnya gue berguru,
Bahwa cinta bukanlah senantiasa ihwal api asmara, bunga-bunga, atau taman sarat keceriaan. Bukan itu.

Cinta kadangkala tiba cuma sekedar menunjukkan sepucuk pendidikan. Bisa wacana keteguhan, keikhlasan, penerimaan, kekuatan, bahkan ketabahan hati.

Dan pendidikan itu bisa saja merupakan persiapan untuk kedatangan amuk angin kencang kehidupan.

Atau untuk menurunkan kebahagiaan yg lebih besar bagi diriku di masa depan. Ya mampu saja begitu.

Baca Juga:  Apa Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

Kuakui..
Aku memang patah hati sebab cinta ini. Sedih sebab perpisahan ini. Menderita karena cinta yg tak menyatu.

Namun secepatnya sesudah itu gue mampu berbahagia.

Mungkin ini yaitu cara Tuhan untuk menjagaku dr ketergelinciran. Agar tetap sebagai bunga yg berseri, mekar, & bacin.

Pada saatnya nanti, cinta itupun akan kembali bersemi. Tidak mirip ini. Tetapi cinta yg bersemi dgn cara yg diridhai oleh-Nya.

Putus Cinta Ini Memang Menyakitkan 

Mohon maaf untuk kata-kata galau ini.

Aku tak mau menuliskannya. Hanya saja perasaan ini begitu bergejolak.

Bila saja tak kuungkapkan, bagaimana beban ini dapat lepas dr pundakku?

Aku tahu,
Aku sudah salah dgn jatuh cinta padamu.

Cinta bukanlah sekedar rasa yg mesti diturutkan. Ia adalah perihal kehidupan, masa depan, serta kebahagiaan.

Bukan hanya perihal kau & aku. Ini tentang kita, perihal bawah umur yg kelak membutuhkan perlindungan serta cinta kasih.

Putus cinta ini memang menyakitkan. Namun mungkin saja bila dilanjutkan dapat lebih sakit.

Itulah sedikit curahan hati yg terangkai menjadi kata galau nan puitis.