Daftar Isi
Bacalah teks bacaan berikut!
Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya selaku pengganti. “Aku sudah terlalu bau tanah, saatnya gue turun tahta, ananda pantas mengambil alih gue alasannya ananda mempunyai sikap yg bijak & tanggung jawab,”kata Prabu Tapa.Purbasari memiliki abang yg berjulukan Purbararang.Ia tak baiklah adiknya diangkat mengambil alih ayahnya.”Aku putri sulung sebaiknya Ayahanda menentukan gue selaku penggantinya,”gerutu Purbararang pada tunangannya yg berjulukan Indrajaya.Kemarahannya yg sudah memuncak membuanya ingin mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memantrai Purbasari.Nenek sihir itu memantrai Purbasari, sehingga saat itu pula datang datang kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam.
Tuliskan komentar yg sesuai dgn isi teks tersebut!
JAWAB;
jangan alasannya adalah mengambil alih tahta,berpikir untuk mencelakan saudaranya sendiri
cerpen: ke tempat tinggal presiden
Adik perempuanku senantiasa mencar ilmu dgn bersungguh-sungguh. Ingin berjumpa Presiden, katanya. Walaupun gres kelas III SD, setiap gue berdiri pagi buta untuk berguru, Adik ngotot ingin berguru juga. Tatkala gue tak membangunkan alasannya tak tega mengusik tidur pulasnya, Adik malah marah besar bahkan disertai isak tangis. Entah apa motifnya. Karena ingin menyaingiku atau mungkin kata-kata Ayah yg telah memacu semangatnya.
Waktu itu, satu tahun yg lalu dikala Ayah gres pulang kerja. Seperti biasa, Ibu, Aku & Adik menunggu Ayah tercinta di ruang tengah sambil nonton TV bersama. Saat Ayah memasuki ruangan, kami menyambut dgn bergantian menceritakan apa yg kami lakukan seharian itu.
“Yah… tadi Kakak ketemu Bapak gubernur, Kakak pula bisa salim* sama foto-foto…” Senyum gembira Ayah membuatku yg meskipun sudah memasuki kelas I SMA, kian manja.
“Eh iya, Kakak menang apa?” Tanya Ayah ramah.
“Lomba Karya Tulis Ilmiah, Yah… Tingkat Provinsi… Seneng deh mampu ngobrol sama Bapak Gubernur pribadi, nggak hanya lihat dr TV…” Jawabku ria.
“Wah, Kakak memang juara, hebat!” Puji dr Ayah.
“Adik pula bisa kan, Yah? Ketemu Bapak Presiden malahan!” Celetukan Adik sering membuatku geli.
“Mimpi…” Gurauku menarik hati Adik.
“Siapa bilang. Adik mampu kok. Orang lazimmenegur sapa sebab apa? Karena kenal kan? Begitu pula dgn Presiden. Adik bisa bertemu dgn Presiden, kalau Presiden mengenal Adik. Presiden akan mengenal Adik, kalau Adik memperkenalkan diri. Karena itu, Adik harus berguru dgn bersungguh-sungguh. Supaya bisa mengenalkan diri ke Presiden melalui prestasi-prestasi yg berhasil Adik raih. Oke, Sayang…” Sambil mengelus rambut Adik, Ayah selalu mampu menjawab pertanyaan Adik dgn bijak.
Sejak malam itu, perubahan Adik sungguh drastis. Semakin giat berguru. Semangatnya begitu menggebu sampai menciptakan Ibu khawatir. Hem, bertemu presiden? Mungkin tak ya? Untuk bertemu Walikota yg tetangga satu perumahan saja susahnya minta ampun, apalagi berjumpa Presiden…
Tapi, kata mengalah tak tersirat sedikitpun di muka Adik. Adik tetap berguru & berguru. Nilai akademiknya pun melonjak. Bakat menjadi mayoret drum grup band di SDnya pula terasah dgn baik. Berbagai kejuaraan mulai dr lomba antar sekolah, karnaval 17 Agustus, peringatan HUT kota, hingga HUT Bhayangkara disabet grupnya. Adik berambisi mencetak prestasi yg membuat Presiden menoleh padanya.
Melihat kesungguhan Adik, Ayah mempunyai planning. Liburan sekolah kali ini, keluarga kami pergi ke suatu tempat yg Ayah rahasiakan. Di sepanjang jalan, Adik memandangi pepohonan yg bergerak berlawanan arah malalui beling kendaraan beroda empat hasil jerih payah Ayah. Adik nampak heran, kemana kendaraan beroda empat yg dikendarai Ayah ini akan berhenti.
“Kita mau kemana sih, Yah?” Di puncak keingin tahuannya, Adik bertanya.
“Ke rumah Presiden” Jawab ayah singkat.
“Yang bener, Yah?” Timpalku tak percaya.
“Lho, masak bohong?” Ayah balik Tanya untuk meyakinkan.
“Horreee…” Sorak Adik bahagia.
Akhirnya kami hingga di daerah tujuan. Banyak dipajang foto, semerbak bau bunga & kerumunan orang, niscaya itu kesan pertama Adik. Ayah mengajak kami duduk, kemudian dua buku kecil dipindah tangankan kepadaku & Adik. Ayah mencium kening kami berdua, membuat rasa sayangku semakin melimpah. Tak usang sesudah itu, Ayah membelai rambut Adik.
“Sayang, disini raga soseorang yg dulu pernah menjadi Presiden dimakamkan. Adik harusnya senang mampu berkunjung ke rumah terakhirnya & mampu mendo’akannya. Ayah senang tahu Adik belajarnya sungguh-sungguh, namun kalau berlebihan pula tak baik. Adik mengetahui kan?” Pelan-pelan Ayah menjelaskan tujuannya.
Anggukan Adik menjawab pertanyaan Ayah. Bersama-sama, kami membuka buku Yasin & Tahlil yg Ayah berikan. Ayah memimpin kami berdo’a. Ibu, Aku, & Adik dgn khusyu’ mendo’akan mantan Presiden yg pernah berjasa untuk negeri ini.
Sesampainya kembali di kendaraan beroda empat, Adik menghampiri Ayah.
“Jadi baru bisa ke tempat tinggal Presiden kalau Presidennya sudah wafat ya, Ayah?” Kali ini Ayah resah menjawab pertanyaan polos Adikku.
7. Pada cerpen pastikan unsur instrinsik yaitu
1. tema
2. latar
3. sudut pandang
4. tokoh & perwatakan
5. nilai
6. pesan moral
7. argument untuk cerpen
Jawaban:
tema: ke rumah presiden
latar: Di Rumah
tokoh & watak: ria (kakak): baik
adik: percaya diri & bersungguh-sungguh
ayah: bijak & penyemangat
pesan moral: kita harus senantiasa rajin belajar
klo ada jawaban yg saya ilangin maaf soalnya saya tak bisa menjawab masih kelas 4
1) Bacalah teks bacaan berikut!
Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasar, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu
tua, saatnya gue turun tahta, ananda layak mengambil alih gue sebab ananda memiliki perilaku yang
bijak & tanggung jawab,” kata Prabu Tapa. Purbasari mempunyai abang yg berjulukan Purbararang.
la tak oke adiknya diangkat menggantikan ayahnya. “Aku putri sulung semestinya Ayahanda
menentukan gue selaku penggantinya.” gerutu Purbararang pada tunangannya yg berjulukan
Indrajaya. Kemarahannya yg sudah memuncak membuatnya ingin mencelakakan adiknya, la
menemui seorang nenek sihir untuk memantral Purbasari. Nenek sihir itu memantrai Purbasari,
sehingga saat itu pula datang-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam.
Tuliskan komentar yg sesuai dgn isi teks tersebut!
Jawab:
Jawaban: komentar yaitu suatu kritikan & nasehat
Penjelasan:jadi, jawabannya menurut AQ sih… Purbabararang sangatlah jahat, ia sampai mencelakakan adiknya purbasari alasannya adalah untuk menerima tahta. Ia pula tak baiklah saat ayahnya menunjuk Purbasari sebagai pewaris tahta. Dan jadinya purbabararang meminta pemberian pada nenek sihir, balasannya kulit Purbasari menjadi totol totol hitam. Kita boleh tak suka orang lain. Tpi, jangan sampai mencelakakan nya
Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya selaku pengganti. “ Aku sudah terlalu renta, saatnya gue turun tahta, ananda patut menggantikan gue alasannya adalah ananda mempunyai perilaku yg bijak & tanggung jawab,” kata Prabu Tapa. Purbasari mempunyai abang yg berjulukan Purbararang. Ia tak oke adiknya diangkat menggantikan ayah mereka. “Aku putri sulung, seharusnya ayahanda menentukan gue sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yg bernama Indrajaya. Kemarahannya yg sudah memuncak membuatnya ia ingin mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterahi Purbasari sehingga dikala itu pula tiba-datang kulit Purbasari menjadi bertutul-tutul hitam. Komentar yg tepat terhadap isi teks di atas ialah … *
A. Seharusnya seorang ayah tak pilih kasih pada anak-anaknya.
B. Seharusnya seorang abang memiliki sifat bijak & sayang pada adiknya.
C. Seharusnya Purbararang tak bercerita pada tunangannya, Indrajaya.
D. SeharusnyaPurbasari tak pergi ke hutan, tetapi tetap berada di istana.
Jawaban:
B. Seharusnya seorang abang memiliki sifat bijak & sayang pada adiknya.
Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah
terlalu tua, saatnya gue turun tahta, ananda pantas menggantikan gue sebab ananda mempunyai
sikap yg bijak & tanggung jawab,” kata Prabu Tapa Agung Purbasari memiliki abang yang
berjulukan Purbararang, la tak baiklah adiknya diangkat mengambil alih ayah mereka. “Aku putri
sulung, semestinya ayahanda memilih gue sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang terhadap
tunangannya yg berjulukan Indrajaya. Kemarahannya yg sudah memuncak menjadikannya
ingin mencelakakan adiknya, la menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari
Nenek sihir itu memanterai Purbasari, sehingga dikala itu pula tiba-datang kulit Purbasari menjadi
bertotol-totol hitam.
Apakah komentar yg sesuai dgn isi teks tersebut?!
Pendapat saya: sesuai hukum dr dari dulu, seharusnya Purbararang, selaku anak sulung, ialah pengganti Prabu Tapa Agung. Tetapi bila memang berdasarkan Prabu Tapa Agung Purbasarilah yg pantas menggantikannya Purvararang tak boleh mencelakai Purbasari.