Mencegah kecewa, jangan berharap pada manusia cukup Allah saja.
Kita pasti pernah berharap kepada sesama manusia. Misalnya berharap kenaikan gaji? Berharap promosi jabatan? Berharap dicintai balik?
Namun, apa yang kita rasakan ketika keinginan tersebut tidak terwujud? Atau hanya menjadi lamunan semata? Pastinya kecewa, sedih dan marah kan? Kenapa hal itu bisa terjadi?
Mempunyai harapan dan cita-cita adalah hal yang normal. Namun bila terlalu berharap kepada orang lain, maka kita akan selalu memikirkan itu bahkan sampai terobsesi dan lupa pada kenyataan.
Jika sudah lupa pada kenyataan akan membuat akal sehat kita tertutup. Padahal kenyataan tidak selalu indah. Bisa saja harapan tersebut sirna dan membuat stress dan kecewa.
Lalu sebaiknya apa yang harus dilakukan supaya tidak terlalu berharap pada manusia? supaya mencegah rasa kecewa dan marah? apalagi ketika harapan selama ini tak menjadi kenyataan?
Rasa kecewa muncul apabila menggantungkan harapan yang terlalu tinggi pada orang lain. Padahal orang tersebut adalah manusia biasa yang memiliki kekurangan.
Mereka sama seperti kita, makhluk tak berdaya tak berkekuatan kecuali atas izin Allah SWT. Karena itu mari kita kurangi berharap besar pada orang lain. Cukup Allah saja.
“Berharap kepada manusia” adalah ungkapan yang mengindikasikan bahwa seseorang mengharapkan sesuatu dari orang lain. Ini bisa berupa dukungan, bantuan, atau sesuatu yang lainnya. Namun, seringkali orang merasa kecewa atau kehilangan harapan mereka ketika orang lain tidak dapat memenuhi harapan atau tidak memberikan apa yang diharapkan.
Ada beberapa hal yang perlu diingat ketika seseorang berharap kepada manusia:
- Orang lain tidak selalu dapat memenuhi harapan kita. Mereka mungkin sibuk, tidak memiliki waktu, atau tidak memiliki kemampuan untuk membantu.
- Mengharapkan terlalu banyak dari orang lain dapat menyebabkan kekecewaan dan rasa tidak puas. Lebih baik untuk tidak mengharapkan terlalu banyak dari orang lain dan mencoba untuk mencari solusi sendiri jika memungkinkan.
- Tidak selamanya orang lain akan memberikan apa yang kita harapkan. Mereka mungkin memiliki pendapat yang berbeda atau kepentingan yang tidak sama dengan kita.
- Seringkali lebih baik untuk tidak terlalu bergantung pada orang lain dan belajar untuk mengelola harapan kita sendiri. Ini dapat membantu kita untuk lebih cepat move on dan menemukan solusi lain jika harapan kita tidak terpenuhi.
Baca Juga:
- 46 Kata Kata Pasrah Islami dari Al-Quran dan Para Ulama
- Alquran Diturunkan Selama Berapa Tahun? Pengertian & Fungsi Al-Qur’an
- Jangan Berharap pada Manusia
Simak nasihat-nasihat bijak Sayyidina Ali dan Imam Syafii ini
Sayyidina Ali pernah berkata:
“Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.” (Ali bin Abi Thalib)
Imam Syafi’i berkata:
“Ketika kamu berlebihan berharap pada seseorang, maka Allah akan timpakan padamu pedihnya harapan-harapan kosong. Allah tak suka bila ada yang berharap pada selain Dzat-Nya, Allah menghalangi cita-citanya supaya ia kembali berharap hanya kepada Allah SWT.”
Sebaik-baiknya berharap hanyalah kepada Allah
Ustadz Hanan Attaki Memberikan petuah tentang hal ini
berharap sama Allah
karena berharap sama manusia
emang selalu ada sisi kecewanya
walaupun orang yang kita harapin itu orang baik
bisa aja orang baik itu ngecawain kita bukan karena jahat, tapi karena dia manusia
dia bisa lupa, dia bisa lelah, kadang-kadang juga lagi lemah
sehingga dalam kondisi kayak gitu kita tetep dikecewakan, walaupun dia ga ada niat ngecewain kita
tapi kalau berharapnya ke Allah, harusnya sih ga ada kata menyerah dan menyesal ataupun menderita secara berlebihan
selalu ada “khair” setelahnya
karena ada para sahabat yang ngelamin kayak gitu, disakiti dia selalu bisa keluar ketika melibatkan ALlah SWT
jadi, libatkan Allah dalam segala kondisi
berharap yang terbaik, baca doa musibah, insha Allah diberikan jalan keluar dan ganti yang lebih baik.
Allah berfirman dalam surat Al insyirah ayat 8:
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
“dan hanya kepada Rabb-mu hendaknya kamu berharap”
Pernahkah kita berdoa meminta pada Allah Subhanahu wa Ta’ala?
Allah SWT adalah Rabb sang Pencipta ummat manusia dan seluruh makhluk di dunia ini. Dia Maha Mendengar Doa para hamba-Nya. Dialah Allah Khalik di alam semesta ini.
Apabila seseorang hanya berharap kepada Allah, maka Inshaa Allah apapun hasilnya, kita akan pasrah dan tenang, karena itu sudah kehendak-Nya.
Seseorang akan menyerahkan seluruh urusannya kepada Allah. Sekalipun yang diterima adalah berlawanan dengan apa yang diinginkannya. Jangan berharap pada manusia, cukuplah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahu Alam.