Daftar Isi
HUJAN DIBULAN JUNI
Tak ada yg lebih bijak
dari hujan di bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
1.Makna kata “jejak-jejak kaki” pada penggalan puisi diatas yakni……
A. Tapak
B.Perjalanan
C.Pengalaman hidup
D.Langkah-langkah
AYAH
waktu Ayah pergi kerja
saya masih tidur
waktu Ayah pulang kerja
aku susah tidur
waktu hari libur
malah kerja lembur
2.Yang terdapat dlm puisi tersebuta yaitu….
A.sinis
B.Protes
C.Menggurui
D.Menghimbau
BANTU JAWAB BESERTA PENJELASAN NYA TERIMA KASIIH
Jawaban:
1. Makna kata “jejak-jejak kaki” pada puisi tersebut yaitu: C. Pengalaman hidup
2. Makna yg terdapat dlm puisi tersebut adalah: B. Protes
Penjelasan:
1. Makna yg paling mendekati yaitu ‘pengalaman hidup’ sebab malihat dr pilihan jawaban yg lain, pada umumnya memiliki makna sejenis yg mengarah pada arti harfiah (bahu-membahu), sedangkan opsi C mempunyai makna kias yg paling sesuai mewakili makna ‘jejak-jejak kaki’ dlm puisi.
2. Makna dlm puisi kedua mengarah pada nada protes. Hal tersebut mampu dilihat dr bait terakhir dlm puisi yg seolah menyatakan kekesalan sang anak sebab ayahnya tak pernah meluangkan waktu untuknya & selalu memilih bekerja.
BUATLAH DIALOG DARI CERITA FABEL DIBAWAH INI!
Sore itu tiga kelinci kecil, Cici, Pusi, & Upi bermain bareng di kawasan lapang di hutan. Tiba-datang Cici melihat sesuatu tergeletak dlm kemasan plastik.
“Hai Teman-sobat… lihatlah! Cici berteriak sambil menunjuk ke arah bungkusan plastik. “Wah… kuliner sobat-sobat..” teriak Upi.
“Asyik… sore ini kita makan enak..” Pusi bersorak kegirangan.
Cici mengambil kue itu, membuka bungkusnya & tercium aroma harum dr kue itu. Tiba-tiba timbul niat liciknya.
“Ah… kue ini pasti lezat sekali terlebih jika ku makan sendiri tanpa membuatkan dgn mereka”. Gumamnya dlm hati.
“Teman-sobat sepertinya kudapan manis ini bekal pak tukang kayu yg sering ke hutan ini, mungkin ia baru saja kesini & belum pergi terlalu jauh. bagaimana jika kususullkan kue ini, bukankah menolong orang pula perbuatan mulia? Cici meyakinkan temannya.
Raut kecewa tergambar di wajah Upi & Pusi, mereka gagal makan kue yg beraroma yummy itu. Cici berlari menjauhi temannya & menyantap kudapan manis itu sendiri. Tiba-datang…
Bruukk..!!
“Aaahhgg… tolooong…” Cici menjerit keras. Seekor serigala timbul dr balik semak & langsung menerkam tubuh mungil Cici. Cici pun menangis & terus berteriak minta tolong.
“Cici pun memutar otak mencari cara bagaimana biar ia mampu bebas dr cengkeraman serigala itu. Akhirnya ia menerima ide.
“Pak serigala, gue punya dua teman di sana. Bagaimana jika mereka ku jemput ke sini supaya ananda dapat makan lebih banyak lagi”. Cici berusaha mengelabui serigala itu.
“Baiklah, segera panggil mereka namun gue harus ikut di belakangmu.” jawab serigala.
“Pelan-pelan saja ya, jalanmu supaya mereka tak mendengar langkah kakimu. Aku khawatir mereka akan lari cemas.”
Cici pun berlari ke arah sahabat-temannya yg ditinggalkan tadi.
Sementara serigala mengikutinya dgn langkah pelan. Menyadari hal itu Cici berlari sekuat tenaga sambil sesekali memanggil temannya.
“Ups…!”, kaki Cici datang-datang terasa ada yg menarik. Ia pun menjerit & bahkan tak berani membuka mata.
“Jangan Pak Serigala… jangan makan aku, ampuni saya..”
“Sst…, ini gue Ci, bukalah matamu, ini Upi & Pusi..”
“Ayo cepat Ci…” dgn rasa kebersamaan mereka pun akhirnya selamat.
Napas mereka tersengal-sengal, keringatnya bercucuran. Cici menangis tesedu-sedu.
“Hik.. hik.. maafkan gue teman-sobat, gue bersalah pada kalian. Aku telah berbohong..” Cici akhirnya menceritakan kejadian yg sebetulnya.
Temannya tak marah terlebih membencinya. Cici pun berjanji tak akan mengulanginya lagi.
“Sudahlah Cici… kami memaafkanmu…” kata Pusi dgn bijak.
“Terimaksih kawan, gue akad tak akan mengulanginya lagi..” jawab Cici dgn tulus.
Salah satu teks yg cukup kerap muncul dlm dunia sastra Indonesia adalah teks dialog. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau yg kerap disebut selaku KBBI, yg dimaksud sebagai obrolan yakni:
1) percakapan (dalam sandiwara, dongeng, & sebagainya);
2) karya tulis yg dihidangkan dlm bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih;
Untuk mampu dikatakan selaku sebuah dialog, suatu kalimat mesti menyanggupi unsur-unsur berikut:
1) Kalimat disampaikan dlm bentuk kalimat eksklusif
2) Dialog melibatkan setidaknya 2 orang
3) Teks obrolan sebagian besar memuat percakapan antara pihak-pihak yg terlibat di dalamnya & sesekali boleh disisipkan keterangan yg sesuai
4) Setiap percakapan yg berjalan diapit oleh tanda kutip ganda.
Dengan menggunakan pendapatini, kakak akan mencoba menciptakan obrolan dr dongeng fabel yg ditawarkan pada soal di atas.
Sore itu tiga kelinci kecil, Cici, Pusi, & Upi bermain bareng di tempat lapang di hutan.
Cici: (sambil menunjuk ke arah bungkusan plastik) “Hai Teman-teman… lihatlah!”
Upi: “Wah… makanan sobat-sobat..”
Pusi: “Asyik… sore ini kita makan enak..”
Cici mengambil kudapan manis itu, membuka bungkusnya & tercium aroma harum dr kue itu. Tiba-datang muncul niat liciknya.
Cici: “Teman-sahabat sepertinya kudapan manis ini bekal pak tukang kayu yg sering ke hutan ini, mungkin ia baru saja kesini & belum pergi terlalu jauh. bagaimana kalau kususulkan kudapan manis ini, bukankah menolong orang pula tindakan mulia?”
Cici lalu berlari menjauhi temannya & menyantap kudapan manis itu sendiri. Tiba-datang, ia terjatuh.
Cici: “Aaahhgg… tolooong…”
Lalu, seekor serigala muncul dr balik semak & pribadi menerkam tubuh mungil Cici. Ia pun mencari cara untuk mampu bebas dr serigala tersebut.
Cici: “Pak serigala, gue punya dua teman di sana. Bagaimana bila mereka ku jemput ke sini supaya ananda mampu makan lebih banyak lagi”
Serigala: “Baiklah, segera panggil mereka tapi gue harus ikut di belakangmu.”
Cici: “Pelan-pelan saja ya, jalanmu supaya mereka tak mendengar langkah kakimu. Aku cemas mereka akan lari cemas.”
Serigala pun mengikuti langkah Cici dgn pelan-pelan. Cici pun mengambil kesempatan & langsung berlari, namun ia merasa ada yg menawan badannya.
Cici: “Jangan Pak Serigala… jangan makan aku, ampuni aku..”
Upi & Pusi: “Sst…, ini gue Ci, bukalah matamu, ini Upi & Pusi.. Ayo cepat Ci…”
Cici: “Hik.. hik.. maafkan gue sahabat-sahabat, gue bersalah pada kalian. Aku telah berbohong..”
Pusi: “Sudahlah Cici… kami memaafkanmu…”
Cici: “Terimaksih mitra, gue komitmen tak akan mengulanginya lagi..”
Contoh lain yg mampu ananda pelajari wacana obrolan mampu ananda dapatkan pada halaman berikut:
https://rizalhadizan.com/tugas/999830
Simpulan:
Untuk mampu dikatakan selaku sebuah dialog, suatu kalimat mesti menyanggupi unsur-unsur berikut:
1) Kalimat disampaikan dlm bentuk kalimat pribadi
2) Dialog melibatkan setidaknya 2 orang
3) Teks obrolan sebagian besar menampung percakapan antara pihak-pihak yg terlibat di dalamnya & sesekali boleh disisipkan informasi yg sesuai
4) Setiap percakapan yg berlangsung diapit oleh tanda kutip ganda.
Kelas: IX
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kategori: Drama
Kata kunci: dialog, kalimat pribadi
Poinnya 50 lho! Please ya bantuin! Buat besok nihh!! Klo yg gk tau jgn asal²an jawab! Yang jawabannya paling cepat & benar akan diseleksi sbg jawaban terbaik dehh
Cici & Serigala
Karya Lilik Choir
Sore itu tiga kelinci kecil, Cici, Pusi, & Upi bermain bareng di tempat lapang di hutan. Tiba-datang Cici menyaksikan sesuatu tergeletak dlm kemasan plastik.
“Hai Teman-teman… lihatlah! Cici berteriak sambil menunjuk ke arah bungkusan plastik. “Wah… kuliner teman-sahabat..” teriak Upi.
“Asyik… sore ini kita makan enak..” Pusi bersorak kegirangan.
Cici mengambil kue itu, membuka bungkusnya & tercium aroma harum dr kue itu. Tiba-tiba timbul niat liciknya.
“Ah… kue ini niscaya lezat sekali terlebih jika ku makan sendiri tanpa mengembangkan dgn mereka”. Gumamnya dlm hati.
“Teman-sahabat tampaknya kudapan manis ini bekal pak tukang kayu yg sering ke hutan ini, mungkin ia baru saja kesini & belum pergi terlalu jauh. bagaimana jika kususullkan kudapan manis ini, bukankah menolong orang pula tindakan mulia? Cici meyakinkan temannya.
Raut kecewa tergambar di wajah Upi & Pusi, mereka gagal makan kudapan manis yg beraroma enak itu. Cici berlari menjauhi temannya & memakan kue itu sendiri. Tiba-tiba…
Bruukk..!!
“Aaahhgg… tolooong…” Cici menjerit keras. Seekor serigala timbul dr balik semak & langsung menerkam tubuh mungil Cici. Cici pun menangis & terus berteriak minta tolong.
“Cici pun memutar otak mencari cara bagaimana semoga ia mampu bebas dr cengkeraman serigala itu. Akhirnya ia mendapatkan ide.
“Pak serigala, gue punya dua teman di sana. Bagaimana kalau mereka ku jemput ke sini supaya ananda dapat makan lebih banyak lagi”. Cici berupaya memperdaya serigala itu.
“Baiklah, segera panggil mereka tapi gue mesti ikut di belakangmu.” jawab serigala.
“Pelan-pelan saja ya, jalanmu supaya mereka tak mendengar langkah kakimu. Aku khawatir mereka akan lari panik.”
Cici pun berlari ke arah sobat-temannya yg ditinggalkan tadi.
Sementara serigala mengikutinya dgn langkah pelan. Menyadari hal itu Cici berlari sekuat tenaga sambil sesekali mengundang temannya.
“Ups…!”, kaki Cici datang-datang terasa ada yg menarik. Ia pun menjerit & bahkan tak berani membuka mata.
“Jangan Pak Serigala… jangan makan aku, ampuni aku..”
“Sst…, ini gue Ci, bukalah matamu, ini Upi & Pusi..”
“Ayo cepat Ci…” dgn rasa kebersamaan mereka pun hasilnya selamat.
Napas mereka tersengal-sengal, keringatnya bercucuran. Cici menangis tesedu-sedu.
“Hik.. hik.. maafkan gue sobat-sahabat, gue bersalah pada kalian. Aku telah berbohong..” Cici risikonya menceritakan insiden yg bergotong-royong.
Temannya tak marah apalagi membencinya. Cici pun berjanji tak akan mengulanginya lagi.
“Sudahlah Cici… kami memaafkanmu…” kata Pusi dgn bijak.
“Terimaksih mitra, gue kesepakatan tak akan mengulanginya lagi..” jawab Cici dgn tulus.
Pertanyaannya
1. Tandai pada teksnya belahan² mana saja struktur teksnya? (Orientasi, Komplikasi, Resolusi, & Koda)
2. Tuliskan cara masing² pengembangannnya.
3. Nilai budpekerti yg ada pada teks tersebut.
1.orientasi →sore itu…… (hingga) aroma harum dr kue itu.
komplikasi→datang tiba timbul niat liciknya ….. (hingga)dengan rasa kebersamaan jadinya mereka pun selamat
resolusi→napas mereka tersengal sengal …. (sampai)cici jadinya menceritakan insiden yg bekerjsama.
koda→temannya tak murka …. (sampai) jawab cici dgn lapang dada.
2.pengembangan deduktif-induktif
3.nilai moral : mencar ilmu lah untung senantiasa jujur & sportif dgn semua orang
Poinnya udh banyak nih ! Please bantuin ya! Buat besok nihh!! Klo yg gk tau jgn asal²an jawab! Yang jawabannya paling cepat & benar akan dipilih sbg jawaban terbaik dehh
Cici & Serigala
Karya Lilik Choir
Sore itu tiga kelinci kecil, Cici, Pusi, & Upi bermain bersama di daerah lapang di hutan. Tiba-datang Cici menyaksikan sesuatu tergeletak dlm kemasan plastik.
“Hai Teman-teman… lihatlah! Cici berteriak sambil menunjuk ke arah bungkusan plastik. “Wah… kuliner teman-sobat..” teriak Upi.
“Asyik… sore ini kita makan enak..” Pusi bersorak kegirangan.
Cici mengambil kue itu, membuka bungkusnya & tercium aroma harum dr kudapan manis itu. Tiba-datang timbul niat liciknya.
“Ah… kudapan manis ini pasti lezat sekali terlebih jikalau ku makan sendiri tanpa membuatkan dgn mereka”. Gumamnya dlm hati.
“Teman-sobat tampaknya kudapan manis ini bekal pak tukang kayu yg sering ke hutan ini, mungkin ia gres saja kesini & belum pergi terlalu jauh. bagaimana kalau kususullkan kue ini, bukankah menolong orang pula tindakan mulia? Cici meyakinkan temannya.
Raut kecewa tergambar di wajah Upi & Pusi, mereka gagal makan kudapan manis yg beraroma enak itu. Cici berlari menjauhi temannya & menyantap kue itu sendiri. Tiba-tiba…
Bruukk..!!
“Aaahhgg… tolooong…” Cici menjerit keras.
Seekor serigala muncul dr balik semak & eksklusif menerkam tubuh mungil Cici. Cici pun menangis & terus berteriak minta tolong. “Cici pun memutar otak mencari cara bagaimana supaya ia bisa bebas dr cengkeraman serigala itu. Akhirnya ia mendapatkan ilham.
“Pak serigala, gue punya dua sobat di sana. Bagaimana jika mereka ku jemput ke sini supaya ananda dapat makan lebih banyak lagi”. Cici berusaha memperdaya serigala itu.
“Baiklah, secepatnya panggil mereka tapi gue mesti ikut di belakangmu.” jawab serigala.
“Pelan-pelan saja ya, jalanmu supaya mereka tak mendengar langkah kakimu. Aku khawatir mereka akan lari ketakutan.” Cici pun berlari ke arah sahabat-temannya yg ditinggalkan tadi. Sementara serigala mengikutinya dgn langkah pelan.
Menyadari hal itu Cici berlari sekuat tenaga sambil sesekali memanggil temannya.
“Ups…!”, kaki Cici datang-tiba terasa ada yg mempesona. Ia pun menjerit & bahkan tak berani membuka mata. “Jangan Pak Serigala… jangan makan aku, ampuni aku..”
“Sst…, ini gue Ci, bukalah matamu, ini Upi & Pusi..” “Ayo cepat Ci…” dgn rasa kebersamaan mereka pun akhirnya selamat. Napas mereka tersengal-sengal, keringatnya bercucuran. Cici menangis tesedu-sedu.
“Hik.. hik.. maafkan gue sahabat-sobat, gue bersalah pada kalian. Aku sudah berbohong..” Cici karenanya menceritakan kejadian yg bekerjsama.
Temannya tak murka terlebih membencinya. Cici pun berjanji tak akan mengulanginya lagi. “Sudahlah Cici… kami memaafkanmu…” kata Pusi dgn bijak.
“Terimaksih mitra, gue janji tak akan mengulanginya lagi..” jawab Cici dgn ikhlas
PERTANYAAN:
1. apa yg ananda kerjakan jikalau menjadi Cici?
2.Apa yg ananda kerjakan jika menjadi Upi & pusi?
3. apa latar atau setting dongeng tersebut?
4. tulislah alur dongeng & ide pokok pada dongeng tersebut
5. susunlah hal-hal penting yg sudah ananda catat menjadi kalimat-kalimat yg padu
Jawaban:
1. tak akan berbohong
2. menolong cici
3.hutan
4.temannya tak marah meskipun cici sudah berbohong
5.tak mauberbohong, ingin menolong
CERITA PERTAMANYA ADA DI FOTO YA:)
TOLONG DI BUATKAN MENJADI KESIMPULAN!!
“Pak serigala, gue punya dua sahabat di sana. Bagaimana bila mereka ku
jemput ke sini supaya ananda dapat makan lebih banyak lagi”. Cici berupaya
memperdaya serigala itu.
“Baiklah, segera panggil mereka tapi gue harus ikut di belakangmu.” jawab
serigala.
“Pelan-pelan saja ya, jalanmu supaya mereka tak mendengar langkah
kakimu. Aku khawatir mereka akan lari cemas.
Cici pun berlari ke arah sahabat-temannya yg ditinggalkan tadi.
Sementara serigala mengikutinya dgn langkah pelan. Menyadari hal itu
Cici berlari sekuat tenaga sambil sesekali mengundang temannya.
“Ups…!”, kaki Cici datang-datang terasa ada yg menarik. Ia pun menjerit dan
bahkan tak berani membuka mata.
“Jangan Pak Serigala… jangan makan saya, ampuni saya.”
“Sst…, ini gue Ci, bukalah matamu, ini Upi & Pusi.
“Ayo cepat Ci…” dgn rasa kebersamaan mereka pun kesannya selamat.
Napas mereka tersengal-sengal, keringatnya bercucuran. Cici menangis
tesedu-sedu.
“Hik.. hik.. maafkan gue teman-sobat, gue bersalah pada kalian. Aku
sudah berbohong..” Cici jadinya menceritakan kejadian yg sesungguhnya.
Temannya tak marah terlebih membencinya. Cici pun berjanji tak akan
mengulanginya lagi.
“Sudahlah Cici… kami memaafkanmu…” kata Pusi dgn bijak.
“Terimaksih kawan, gue janji tak akan mengulanginya lagi.” jawab Cici
dengan nrimo.
Diadaptasi dr Lilikchoir89.blogspot.com