Di Daerah Ombilin Dan Sawahlunto Banyak Menghasilkan

di daerah ombilin & Sawahlunto banyak menghasilkan

kerikil bara
(Sumatra Barat)

ombilin & Sawahlunto merupakan kawasan penghasil

sawahlunto penghasil batu bara
ombilin penghasil ikan bilis

Ombilin & sawahlunto merupakan daerah penghasil

sawahlunto penghasil kerikil bara, ombilin penghasil ikan bilis

Di daerah Ombilin & Sawahlunto banyak menciptakan?

kota Sawahlunto banyak menghasilkan Batu Bara.

ombilin & sawahlunto merupakan daerah penghasil

ombilij & sawahlunto merupakan tempat penghasil tambang yaitu watu bara

Baca Juga:  Hati Yang Para Menerimanya. Kalangan Dalam Menyatakan Pendapat Dan Perasaannya, Seperti Ketika Berdemonstrasi Ataupun Rapat-rapat Umum. Kata-kata Mereka Kasar Alati Bertendensi Menyerang. Tentu Saja, Hal Itu Sangat Menggores Gejala Yang Sama Terlihat Pula Pada Penggunaan Bahasa Oleh Pemerintah. Tanggapan-tanggapan Mereka Terdengar Pedas, Vulgar, Dan Politisi Kita, Misalnya Ketika Melontarkan Kritik Terhadap Kebijakan Beberapa Di Antaranya Cenderung Provokatif. Padahal Sebelumnya, Pada Zaman Pemerintahan Orde Baru, Pemakaian Bahasa Dibingkai Secara Santun Lewat Pemilihan Kata Yang Dihaluskan Maknanya (epimistis). Kita Pun Tentu Gelisah Sebagai Orang Tua. Kita Sering Menyaksikan Agama. Kebiasaan Berbahasa Anak-anak Dan Para Remaja Yang Kasar Denga: Dibumbui Sebutan-sebutan Antarsesama Yang Sangat Miris Untuk Didengar Fenomena Tersebut Menunjukkan Adanya Penurunan Standar Moral Dan Tata Nilai Yang Berlaku Dalam Masyarakat Itu. Ketidaksantunan Berkaitan Pula Dengan Rendahnya Penghayatan Masyarakat Terhadap Budayanya Sebab Kesantunan Berbahasa Itu Tidak Hanya Berkaitan Dengan Ketepatan Dalam Pemilikan Kata Ataupun Kalimat. Kesantunan Itu Berkaitar: Pula Dengan Adat Pergaulan Yang Berlaku Dalam Masyarakat Itu. Penvebab Utamanya Adalah Perkembangan Masyarakat Yang Sudah Tidak Menghiraukan Perubahan Nilai-nilai Kesantunan Dan Tata Krama Dalam Suatu Masyarakat. Misalnya, Kesantunan (tata Krama) Yang Berlaku Pada Zaman Kerajaan Yang Berbeda Dengan Yang Berlangsung Pada Masa Kemerdekaan Dan Pada Masa Kini. Kesantunan Juga Berkaitan Dengan Tempat: Nilai-nilai Kesantunan Di Kantor Berbeda Dengan Di Pasar, Di Terminal, Dan Di Rumah. Pergaulan Global Dan Pertukaran Informasi Juga Membawa Pengaruh Pada Pergeseran Budaya, Khususnya Berkaitan Dengan Nilai-nilai Kesantunan Itu. Fenomena Demikian Menyebabkan Para Remaja Dan Anggota Masyarakat Lainnya Gamang Dalam Berbahasa. Pada Akhirnya Mereka Memiliki Kaidah Berbahasa Yang Mereka Anggap Bergengsi, Tanpa Mengindahkan Kaidah Bahasa Yang Sesungguhnya. Sejalan Dengan Perubahan Waktu Dan Tantangan Global, Banyak Hambatan Dalam Upaya Pembelajaran Tata Krama Berbahasa. Misalnya, Tayangas Televisi Yang Bertolak Belakang Dengan Prinsip Tata Kehidupan Dan Tata Krama Orang Timur. Sementara Itu, Sekolah Juga Kurang Memperhatikan Kesantunan Berbahasa Dan Lebih Mengutamakan Kualitas Otak Siswa Dalam Penguasaan Iptek.