Contoh Pantun Jenaka
Malaysia termasuk daerah persebaran Bangsa Melayu. Maka tak aneh bila pantun menjadi salah satu kekayaan budaya di Malaysia.
Tak ada perbedaan pantun Malaysia dgn pantun Melayu yang lain mirip di Brunei maupun di Indonesia. Begitu pula kita melihat kesamaan antara busana adat & tarian di Melayu Malaysia & Indonesia.
Menengok sejarah masa kemudian, Malaysia & Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah, terutama dlm sejarah kerajaan-kerajaan Melayu.
Hanya saja sebab pertumbuhan politik & sebagainya, sekarang Bangsa Melayu terkotak-kotak dlm daerah politis yg berlainan-beda.
Di bawah ini kami suguhkan acuan pantun jenaka dr Negeri Malaysia.
Pantun merupakan seni warisan Melayu yg disampaikan dengan-cara mulut daripada satu generasi pada generasi yg selanjutnya. Anak-anak muda perlu mengekalkan seni warisan ini agar tak pupus ditelan zaman.
Pantun Lucu Jenaka. Sebuah pantun yg di dalamnya mengandungi kata kata lucu & bertujuan semata-mata untuk menghibur bagi yg menyimak , sehingga tak ada kesan serius & pantun ini pula bisa dijadikan sebagai perumpamaan kata kata sindiran yg dilandasi dgn sarat keakraban bukan saling menyakiti alasannya sesuai namanya ‘Jenaka’ yg berarti lucu atau perjuangan yg mengundang orang lain mampu tertawa dgn kata kata lucu yg ada di dalamnya.
Burung kakak bau tanah
hinggap di rumah sewa
nenek sudah tua
Atok sayang hingga hujung nyawa
Dalam sawah padi dituaikan
Menari gaya bentuk tempua
Salam ukhwah diri hulurkan
Dari saya untuk semua
Pulau Pandan jauh ke tengah
Gunung Daik bercabang tiga
Kerja sedikit termengah-mengah
Ada hati nak kahwin tiga?
Burung kakak tua
Hinggap di jendela
Nenek telah bau tanah
Atok tetap cinta
Di tengah hutan macan mengaum
Rusa & kancil terus berlari
Malaysia negara berbilang kaum
Rakyat hidup kondusif & harmoni
Buah cempedak di luar pagar
Ambil galah tolong jolokkan
Kamu budak sedang mencar ilmu
bercouple-couple tolong jauhkan
Sungguh bertuah Bilal b Rabah
Terpegun manusia mendengar azannya
Sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah
Nabi Muhammad adalah RasulNya
Pohon cemara rendang tersusun,
pohon melati tumbuh berbaris
jangan suka duduk mengelamun,
yang pergi usah di tangis.
Burung bangau di pinggir kali,
itek berenang berkawan kawan,
sobat sejati payah di cari,
sobat ketawa berkoyan koyan.
Cantik sangat sulaman baldu,
di buat baju kurung sepasang,
hendak ku tanya terasa aib,
hati di dlm berdenyut kencang
Budak budak bermain rakit,
rakit hanyut arah ke hulu,
bila dekat hatiku sakit,
bila jauh terasa rindu
Minah mat saleh makan pakai tangan,
makan nasi berlauk budu,
kirim jangan pesan pun jangan,
biarkan daku menanggung rindu.
Duduk berkumpul di atas tangga,
sambil menunggu waktu berbuka,
memang sudah takdir yg Esa,
jodohmu dengannya tidaklah usang..
Kalau suka katakan suka,
tidak hamba ternanti hampa,
diri di lupa sekelip mata,
dikau membina istana bahagia.
Pergi ke pasar bersama cik gayah,
hendak membeli juadah berbuka,
membina cinta punyalah payah,
diri di lupa sekelip mata.
Pagi-pagi murid berbaris
Mata sepet nampak sebaris
Kasut emas milik Rodriguez
Gigi emas milik Suarez
Di kaunter tiket perkenalan bermula,
pandang memandang hati tertawan,
sakitnya hati tak terkira,
gadis setiawan pula yg beliau berkenan
Kalau sakit janganlah moyok
Tempat yg sakit ditampal koyok
Janganlah kita puasa yg yok
Pagi- pagi dah buka periuk