Puisi karya A.M. Dg. Mijala & A.M Thahir
sumber: Buku Pujangga Baru
Ini acuan puisi usang. Amat sederhana namun indah. Disusun dr makna. Menjadi madah wakili jiwa.
Tiap baris tiap perkataan, tiap bait tiap rangkapan, pada rima & suku kata, tercermin dongeng dr negeri perasaan.
Ini hikayat para buruh. Tentang hidup penuh peluh. Bekerja tiada mengeluh. Yang mengeluh istri di belakang.
Puisi lama ini amat lucu. Kisahnya terangkai kata bersahaja. Tetapi ada murung. Di sebalik kata-katanya yg jenaka.
Kadang menitik air mata. Ingin menyebarkan sesama insan. Sebab itu gue terus melakukan pekerjaan . Setiap rezeki kuais jua.
Buruh
Duduklah hadapi meja
tulis buku banyak ragam
kopi masuk gula keluar
kapok dibeli koprah di jua.Semenjak pagi telah begitu
hingga petang gres berhenti
lelah penat tak terasa
demikian asik menulis harta.
Bukan harta punya sendiri
hanya harta punya majikan
harta sendiri hanya tenaga
tenaga badan & pikiran.Kapan pulang terasa penat
Istri di rumahpun dapat kerja …
Habis bulan terima gaji
Debet kredit di hitung ulang
Sekali ini harta sendiri
Membuat sakit kepala kepala pening.Masuk kiri keluar kanan
Setimbang tak mana berat
Berat di kiri ada tabungan
Berat di kanan keluh kesah
Bulan masuk tahun pergi
Nasib buruh tak berganti
Siang-siang tangan saratPulang balik tangan kosong
Istri di rumah setia terus
Senang susah sama dipikul.