RIZALHADIZAN.COM, JAKARTA – Nama Brigjen Krishna Murti mungkin sudah tak aneh lagi di telinga sebagian penduduk Indonesia.
Krishna Murti cukup dikenal setelah mempopulerkan jargon ‘Turn Back Crime’ yg trend beberapa waktu silam.
Jenderal yg menjabat selaku Karomisinter Divhubinter Polisi Republik Indonesia dikenal dgn gayanya yg unik & jauh imej menakutkan seorang perwira kepolisian.
Saat perkara yg menjerat Irjen Ferdy Sambo menjadi sentra perhatian, warganet menyenggol Krishna Murti.
Video lawas Ferdy Sambo bareng Brigjen Krishna Murti tatkala keduanya melakukan pertemuan pers pada tahun 2015 silam booming .
Terlihat Ferdy Sambo berada di belakang Krishna Murti dgn keduanya menggunakan seragam Turn Back Crime yg kala itu merupakan seragam khas Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Saat itu Ferdy Sambo masih berpangkat selaku Ajudan Komisaris Besar Polisi sementara Krishna Murti kala itu menjabat selaku Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya atau berpangkat lebih tinggi dr Sambo.
Tujuh tahun berselang, Ferdy Sambo sukses menjangkau pangkat Inspektorat Jenderal (Irjen) atau lebih tinggi satu tingkat dr Krishna Murti yg berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).
Kini Ferdy Sambo malah terkena masalah alasannya perkara pembunuhan Brigadir J.
Terlepas itu, sosok Krishna Murti selalu saja memberikan ilham banyak selalu memberikan quotes yg positif.
Krishna Murti memperlihatkan nasihat soal jabatan, dilansir instagram krishnamurti, Kamis(1/8/2022).
“Yang sedang di atas angin, percayalah bahwa tak selamanya angin itu ada,” tulis instagram krisnamurti_bd91 yg diposting 2 hari lalu.
Menurutnya kalau orang naik daun bisa jatuh.
“Yang sedang naik daun percayalah daun pun bisa rontok, yg sedang dibawah, percayalah kalau dibawah pula bisa tenteram,” tulisnya.
Krishna Murti dlm postingannya menampilkan dirinya keadaan buta.
“Waktu saya melaksanakan pendidikan di MIT Cambridge USA bbrp waktu kemudian, ada materi pembinaan yg menarik,” tulisnya.
Krishna Murti menjajal pembinaan tersebut untuk melihat respek orang orang.
“sepanjang kota dg memakai kacamata yg ditutup sama sekali shg kita tak bisa melihat apapun,” tulisnya.
Ada pelajaran dr Krishna Murti untuk tak merasa andal di bumi.
“Disana saya belajar, bahwa kita tak boleh merasa hebat di bumi ini. Biasa biasa ajalah kita semua saja,” tulisnya.
Komentar bermacam-macam pun menghampiri instagram krishnamurti_bd91.
“Salah satu dr beberapa Jendral Polisi panutan,” tulis instagram riantarto.
“Setuju kandidat Kapolri selalu bersyukur aja diatas langit masih ada langit gitu aja,” tulis instagram lilaibrahim27.
“Maaf pak bagaimana kalau sesudah pensiun bapak bikin grup lawak aja ??habis bapak lucu banget maaf lo pak hanya undangan heheh,” tulis instagram saricity.
“Paaak, gara2 drama korea yg sdg berjalan, yg ga tau akan rampung sprti apa, mmbuat saya tdk yakin lagi dgn poici..rasanya pgn pergi dr negeri wakanda ini & tgl sama thanos aja,” tulis instagram dinakarlina92.
“Ho’oh tenan ndan badan cuma lah daging darah tulang yg di beri Ruh jikalau ruh kembali ke pemilik y tubuh ini akan hancur lebur di lumat tanah tak ada yg kekal di dunia,” tulis instagram deganijodegan.
Jangan Dibanding-Bandingkan
Terkait disalipnya pangkat oleh mantan anak buah Krishna Murti menunjukkan balasan.
Di media umum Instagramnya, Krishna Murti mengunggah video dikala ia sedang berlari di tinggal mitra-kawannya.
Lalu pada cuilan caption, Krishna Murti meminta netizen untuk tak membanding-bandingkan dirinya dgn orang lain.
“Jangan suka membanding-bandingkan dirimu dgn orang lain,” tulis Krishna Murti.
Ia kemudian mengajak netizen untuk senantiasa bersyukur & menikmati apa yg sudah didapatkan dlm hidup.
“Nikmati & syukuri apa yg kita mampu kini.
Sepanjang kita sudah berusaha #kmupdates,” tulis Krishna Murti.
Sosok Krishna Murti
Krishna Murti ialah pria kelahiran Ambon, 15 Januari 1970 & ialah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1991.
Ia memulai kariernya menjadi perwira pertama Polda Jawa Tengah & tahun 1996, Krishna diantarke Bosnia sebagai anggota Polisi Republik Indonesia yg berdinas di jajaran PBB.
Lalu sekembalinya ke Indonesia, Krishna menjadi Kanit Reserse Narkoba di Polwiltabes Surabaya pada 1997.
Pada tahun 2000, Krishna menjadi lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) lalu menjadi Sekretaris Pribadi Kapolda Metro Jaya. Pada tahun 2001, Krishna menjadi Kapolsek Metro Penjaringan pada 2001.
Kariernya pun semakin menanjak, ia menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya pada 2015.
Namanya mencuat tatkala mengatasi masalah besar mirip kejadian bom Sarinah pada 2016.
Krishna ketika itu terlibat baku tembak dgn sekelompok teroris di daerah Sarinah Jakarta Pusat.
Selain kejadian bom Sarinah, namanya pula dikenal publik tatkala menangani masalah kopi maut bersianida Jessica Kumala Wongso pada 2017. (Rizalhadizan Sumsel/Thalia Amanda) (Rizalhadizan Jakarta/Rr Dewi Kartika H)(Rizalhadizan Sumsel/M Fadli Dian Nugraha)