Bacaan Dzikir Ayat Kursi & Al Muawwidzatain, Waktu Tempat Terbaik Dilaksanakannya

RizalHadizan.com – Hari Jumat merupakan waktu terbaik bagi seluruh umat muslim memanjatkan doa & dzikir pada Allah SWT. Dikutip dr penjelasan Ustadz Khasan Ubaidillah; hari Jumat menjadi hari yg istimewa dibandingkan hari-hari yang lain. Hari Jumat disebut selaku hari yg agung, atau hari yg mulia.

Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa hari Jumat dianggap penting & mulia bagi umat Islam, alasannya adalah terdapat beberapa insiden penting dlm Islam yg terjadi pada hari Jumat. Maka hari Jumat ini dimaknai sebagai hari sayyidul ayyam, atau rajanya hari dibanding hari-hari yang lain.

Terdapat beberapa amalan-amalan utama yg baik dilaksanakan di hari Jumat seperti memperbanyak berdoa & berdzikir. Ada dua bacaan doa dzikir yg baik dibaca & diamalkan pada Jumat Sore, yakni Ayat Kursi dan Al Muawwidzatain atau surat Al-Falaq & An-Nas.

Bacaan Ayat Kursi Dikutip dr quran.kemenag.go.id:

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ 

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm

Artinya: Allah, tak ada ilahi selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengelola (makhluk-Nya), tak mengantuk & tak tidur. Milik-Nya apa yg ada di langit & apa yg ada di bumi. Tidak ada yg dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. ia mengetahui apa yg di hadapan mereka & apa yg di belakang mereka, & mereka tak mengenali sesuatu apa pun ihwal ilmu-Nya melainkan apa yg ia harapkan. Kursi-Nya meliputi langit & bumi. Dan ia tak merasa berat memelihara keduanya, & ia Mahatinggi, Mahabesar.

Baca Juga:

Baca Juga:  Orang yang Meriwayatkan Hadits Disebut Rawi

Bacaan Al Muawwidzatain Dikutip dr quran.kemenag.go.id:

> Al-Falaq:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

Qul audzubirobbil falaq

Katakanlah, “Aku berlindung pada Tuhan yg menguasai subuh (fajar),

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

Min syarrima kholaq

dari kejahatan (makhluk yang) ia ciptakan,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

Wamin syarri ghosikin idza waqab

dan dr kejahatan malam apabila sudah gelap gulita,

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

Wamin syarrinnaffasatifil uqod

dan dr kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yg meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ 

Wamin syarri hasidin idza hasad

dan dr kejahatan orang yg dengki apabila ia dengki.

> An-Nas:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ 

Qul a’uzu birabbin naas

Katakanlah, “Aku berlindung pada Tuhannya insan,

مَلِكِ النَّاسِۙ

Malikin naas

Raja manusia,

اِلٰهِ النَّاسِۙ 

Ilaahin naas

sembahan manusia,

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

Min sharril was waasil khannaas

dari kejahatan (bisikan) setan yg bersembunyi,

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ 

Al lazii yuwas wisu fii suduurin naas

yang membisikkan (kejahatan) ke dlm dada manusia,

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ 

Minal jinnati wan naas

dari (kalangan) jin & insan.”

Kiat atau petunjuk sebelum berdoa dan dzikir

Berdoa yakni memohon atau meminta pertolongan pada Allah SWT, tetapi bukan berarti hanya orang yg terkena petaka saja yg patut memanjatkan doa. Sebagai seorang Muslim kita layak berdoa walaupun dlm kondisi sehat.

Dikutip dr buku doa Sehari-hari oleh Dirjen Bima Islam, doa merupakan komponen yg paling esensial dlm ibadah. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW “Doa itu ibadah” & “Tiada sesuatu yg paling mulia dlm pandangan Allah, selain dr berdoa terhadap-Nya, sedang kita dlm keadaan lapang”.

Agar doa yg kita panjatkan dapat dikabulkan oleh Allah SWT, maka di dlm berdoa kita harus mengamati hal-hal pokok sebelum doa kita panjatkan. Ada pun hal-hal yg perlu diperhatikan sebelum berdoa diantaranya:

  • metode
  • waktu
  • kawasan berdoa
Baca Juga:  Doa Santri untuk Kyai

Tata Cara Berdoa

1. Menghadap kiblat

Hal ini menurut suatu hadis “Rasulullah tiba ketempat wuquf di Arafah & ia menghadap kiblat kemudian terus-menerus berdoa sehingga karam matahari”

2. Membaca hamdalah atau pujian, istighfar, & shalawat

Seorang Sahabat Nabi berkata: “Ketika Nabi Muhammad saw duduk di masjid, tiba-tiba datang seorang pria masuk, lalu ia shalat.

Setelah selesai membaca doa, ‘Allahummaghfirlii warhamnii’, maka waktu itu Rasulullah pun berkata: wahai kawan, kau-sekalian terburu-buru.

Jika Engkau shalat, duduklah dahulu kemudian bacalah puji-pujian pada Allah.

Karena ia yg memiliki pujian itu, kemudian kamu-sekalian baca shalawat kepadaku kemudian baru berdoa.

Kemudian tiba seorang yg lain setelah shalat ia memuji Allah & membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW & setelah itu Nabi bersabda: Berdoalah akan dipenuhi.

3. Dengan suara lembut & rasa takut

Firman Allah SWT yg berbunyi, “Berserulah (Berdoa) pada Tuhanmu dgn merendahkan diri & suara yg lembut. Sesungguhnya Allah tak menyukai orang-orang yg melebihi batas. Dan janganlah kamu-sekalian berbuat kerusakan di Bumi sesudah (Allah SWT ) memperbaikinya, & berdoalah terhadap-Nya dgn rasa takut (tidak diterima) & harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat bersahabat pada orang-orang yg berbuat baik.” (Q.S. AI A’raf: 55-56).

4. Yakin akan dipenuhi

Di dlm berdoa, kita harus percaya & berprasangka baik pada Allah, mirip hadis berikut ini: “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Aku akan mengikuti praduga hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa jika ia berdoa kepadaKu”.

Waktu yg terbaik untuk berdoa

Tempat-tempat yg baik untuk berdoa

1. Di depan & di dlm Kabah

2. Di masjid Rasulullah SAW

3. Di belakang makam N abi Ibrahim AS

4. Di atas bukit Safa & Marwah

5. Di Arafah, di Muzalifah, di Mina & di sisi jamarat yg ketiga

6. Di kawasan-kawasan yg mulia lainnya mirip masjid atau musala.