close

ANALISA KASUS PENGANTAR MANAJEMEN

Kasus (1)

Analisa  kasus   :   Perusahaan National  Group
Situasi : Sutomo Gunarso, Sri Hartati, Sidharta & Richard-Simorangkir, seluruhnya karyawan National Group, sedang mengikuti pelatihan tata kelola selama 3 hari. Sidharta akan diangkat sebagai manajer lazim divisi elektronik untuk industri, & akan diumumkan beberapa hari lagi. Sidharta harus menentukan seorang tangan kanan manajer umum & sudah memutuskan pilihannya pada Tomo, Sri, atau Ri­chard. Calon-kandidat tersebut masing-masing mempunyai latar belakang yg berlawanan.
Sri seorang insinyur teknik industri. la telah melupakan 2½ tahun di serpihan design, 1½  tahun sebagai supervisor di pengendalian mutu, & 1 tahun selaku kepala potongan teknik produk.
Tom spesialis matematika & fisika. Selama tahun ia menjabat manajer divisi penjualan, & semenjak 9 bulan yg lalu ia menjadi manajer produk untuk perlengkapan listrik kecil. pengalaman sebelumnya sebagai anggota angkatan darat & 2 tahun sebagai tenaga wiraniaga perusahaan komputer.
Richard pula seorang sarjana & sebelum menjadi kepala belahan penelitian & pengembangan ia adalah trainee di serpihan pen­jualan.
Masalah : Sidharta mesti memastikan siapa yg pantas menja­di asistennya, dgn melihat beberapa tolok ukur umum : pelatihan & wawasan dlm bidang teknik, kepribadian, potensi untuk berkembang, & kesanggupan menimpin. sampai dikala ini Sidharta meli­hat mereka mempunyai kwalitas yg sama, & ia belum mempunyai penilaian yg lebih khusus terhadap salah satu dr mereka.
Jawaban untuk pertanyaan kasus
1.      Faktor-faktor apa  yang  mesti dipertimbangkan Sidharta tatkala menentukan mana dr ketiga manajer tersebut yg layak menjadi asistennya ?
Jawab :
Sidharta harus mempertimbangkan paling sedikit 4 hal utama se­belum memilih seseorang menjadi asistennya, yaitu : sifat pekerjaan, peluang untuk meningkat ; kemampuan untuk menyatu dgn gaya Sidharta & pertimbangan akan siapa yg mempunyai potensi & kwalitas terbaik untuk bisa menduduki posisi manajer puncak.
Sifat pekerjaan akan menentukan keahlian apa yg harus dimiliki oleh ajun Sidharta supaya bisa menjalankan pekerjaan tersebut. Seorang asisten yg tak bisa mengerjakan pe­kerjaan tersebut akan tak ada gunanya.
Orang yg terpilih mesti bisa berkembang dlm posisi tangan kanan. Seorang asisten perlu mempelajari semua yg harus di ketahui dlm posisi yg gres tersebut & pula mesti terus menerus menyesuaikan diri   dengan  tantangan-tantangan  gres.
Persamaan gaya (style) merupakan aspek yg penting, bukan saja supaya Sidharta & asistennya bisa bekerja sama, namun pula agar pasangan tersebut berfungsi sebagai suatu kesatuan (entity) yg homogen & tak akan memperlihatkan hal-hal yg berlawanan pada bawahannya, asisten tersebut akan merupakan pengganti (extention) Sidharta.
Akhirnya, apabila orang terpilih tersebut tak bisa untuk meraih manajemen puncak, maka tak akan ada gunanya untuk menunjuk ia selaku ajun manajer umum. Orang tersebut mungkin bisa bekerja baik selaku manajer sebuah area fungsional atau selaku manajer menengah, namun tidaklah baik untuk memberinya cita-cita bahwa ia bisa mencapai posisi manajemen puncak. Selain itu, pengangkatannya sebagai tangan kanan manajer biasa akan menghalangi yg lain yg lebih berbakat untuk maju.
2.      Apakah kekurangan & keunggulan dr masing-masing individu se­bagai bawahan ?
Jawab :
Kelebihan Sri yaitu akademis & pengalamannya. Kelemahannya ialah alasannya sebahagian besar latar belakangnya dr bidang teknik, selaku teladan. ia nampaknya melihat suatu perkara bi­sa dipecahkan lewat suatu reorganisasi yg agak mekanis.
Kelebihan Richard terletak pada pembinaan teknik dan    pekerjaannya di observasi & pengembangan. Dari pemecahan problem masalah  tsb ia membuktikan kemampuan untuk melakukan  analisa keuangan & panciangannya yg tajam kepada nilai  pelaksanaan antar eksklusif dlm organisasi. Kelemahannya yaitu bahwa, nyaris   semua pengalaman praktisnya berada di observasi & pengembangan & dlm pemecahan persoalan tsb ia percaya suatu team kerja administrator akan bisa menjernihkan problem buatan. Pandangannya nampak  lebih bersifat jangka panjang  daripada  jangka pendek atau menengah.
Kelebihan Tom ialah training tekniknya & latar belakangnya yg lebih luas dlm pemasaran, tata kelola penjualan , & sekarang manajemen produk. la melihat perkara tersebut dr sudut pandangan riset operasional dgn suatu tujuan untuk meluruskan & meningkatkan buatan, dgn kepercayaan bahwa hal tersebut akan memecahkan duduk perkara-dilema yang lain. la tak menimbang-nimbang fasilitas -sarana jangka panjang, yg merupakan ke­lemahan dr beberapa manajer tingkat tinggi.
3.      Training perhiasan apa yg mesti diberikan pada orang yg terpilih menjadi asistennya? Dan training apa yg mesti diberikan pada yg lain?
Jawab :
Ini merupakan problem yg penting. Haruskah orang yg terpilih dibantu untuk menjadi orang yg serba bisa (genelarist) , atau apakah mesti keunggulan-kelebihan utamanya dikembangkan lebih lanjut ?
Jawaban   terhadap   hal   ini   akan menunjukkan   jawaban  terhadap pertanyaan masalah tersebut.
Apa yang  diinginkan oleh orang  tersebut  dalam perencanaan karirnya harus  juga dipertimbangkan, Apabila individu   tersebut  tetap ingin di litbang selamanya maka akan sedikit sekali manfaatnya untuk memberinya pembinaan lebih lanjut dlm manajemen penjualan.
Untuk memberi gambaran yg lebih jelas terhadap dilema yg muncul dlm pertanyaan 2 & 3,Sidharta bisa membuat sebuah grid dgn peranan manajer Mintzberg dan/atau keempat fungsi manajer (perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan & pengendalian) pada satu sumbu & calon-calon tsb pada sumbu   lainnya.
Keahlian-keahlian yg mereka miliki bisa ditandai, & kekurangan-kekurangannya bisa dibiarkan kosong. Dengan demikian   akan menjadi lebih jelas siapa yg paling berkwalitas kini  dan  hal-hal apa yang  perlu diperbaiki, tergantung pada apakah Sidharta  ingin melatih asistennya untuk cuma pekerjaan tsb atau  untuk  posisi tata kelola yang  lebih biasa .
4.      Bagaimana Sidharta harus mempertimbangkan prioritas – prioritas utama dlm pekerjaannya yg gres ?
Jawab :
Jika mungkin Sidharta mesti menerima dr manajer sebelumnya  apa  yang  dianggapnya  selaku masalah utama dalam  posisi tsb.     Sidharta kemudian pula mesti memutuskan sesuai interpretasinya   tentang persepsi-pandangan manajer  tersebut. Apakah problem-problem  ini masih  cukup  valid dari  sudut persepsi Sidharta  ?     Sekali masalahnya bisa  diketemukan,  prioritas bisa disusun. Jika  Sidharta melakukan  hal, ini   sebelum menentukan asisten, akan menjadi   jelas siapa yg harus dipilih.
5.      Informasi pemanis apa ihwal  Sidharta yang   ingin  anda pahami untuk menolong anda menentukan siapa yg harus ia pilih selaku asisten ?
              Jawab :
  Sidharta, sebagai huruf, tak ditonjolkan dlm masalah ini. Kita cuma tahu ia kepala pecahan keuangan sebuah divisi dgn masa kerja 15 tahun.  Ia mengepalai divisi-divisi;  ia seorang-perencana jangka panjang & andal seni manajemen & menyampaikan ia akan senang melakukan pekerjaan dgn siapapun dr ketiga kandidat tersebut. Kita tak mengenali apa kelamahan-kelemahannya & kita tak cukup mengenali wacana gaya manajemennya, pelatihan, atau latar belakangnya. Apabila kita bisa mengisi kekosongan-kekosongan ini kita bisa lebih baik memilih asistennya.
   6.Mana dr ketiga manajer tsb berdasarkan anda yg merupakan pembantu yg paling baik tatkala ia mulai melakukan pekerjaan ? Manakah super visor yg terbaik setelah promosi yg pertama ? Menurut anda siapakah yg bisa menjadi manajer menengah yg terbaik ? Siapakah yg paling potensial untuk manajemen puncak ?
Jawab :
Sebahagian besar balasan untuk hal ini yaitu merupakan pertimbangan & perkiraan jadi hanya berdasarkan pada logika & fakta-fakta yg ada. Misalnya, Tom mungkin merupakan pembantu terbaik tatkala ia mulai kerja alasannya adalah pengalaman sebelumnya. Apabila pengalaman ini tak dipertimbangkan, Sri bisa dipilih sebab pembinaan akademisnya.
Secara mutlak tak ada yg kita pahami ihwal performa karakterkarakter tsb sebagai supervisor garis pertama kecuali bahwa mereka bekerja cukup baik untuk menerima pro­mosi lainnya.
Sebagai manajer menengah, Tom tampaknya mempunyai pengalaman yg terluas & kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Sri memiliki persepsi yg luas namun pengalamannya seluruhnya untuk tujuan teknik bisnis. Pengalaman Richar terbatas pada penelitian & pengembangan, & pandangannya nampak­nya terlalu bersifat jangka panjang.
Pengalaman Tom menjadikan ia mempunyai potensi tinggi untuk manajemen meskipun ia mesti mencar ilmu untuk berpikir sedikit lebih abstrak & untuk merencanakan dalan seni manajemen jangka panjang. Richard butuh untuk membuatkan dirinya sendiri dlm pandangannya ihwal perusahaan & dlm pengalaman & pandangan (exposure) aktualnya pada hal-hal tata kelola fungsional.
Sri menerima pengalaman & wawasan & berbagi sebuah kepekaan untuk perencanaan jangka panjang. Tom mungkin bisa menanjak lebih cepat, namun Sri mungkin bisa melebihi Tom & Richard selama berkenaan dgn pertumbuhan jang­ka panjang.
Baca Juga:  3. Jelaskan Tipe Bisnis Berdasarkan Kegiatannya