Arti Yakin, Ainul Yaqin dan Haqqul Yaqin Sepengetuhan Penulis

Arti Yakin

Seseorang yang yakin adalah mereka yang menggunakan akalnya dengan bijak dan merasa dekat dengan Allah SWT. Di tahap ini, manusia masih merasa terlibat dalam segala hal yang dilakukannya, didapatkannya, dan diraihnya. Dalam kitab Al-Hikam karya Syekh Ibnu Atoilah Asyakandari, disebutkan sebagai “syu’aaul bashiirah” atau cahaya akal yang menerangi jalan menuju kebenaran.

Arti Ainul Yaqin

Ainul Yaqin adalah mereka yang menggunakan cahaya ilmu, merasa dirinya hina jika dibandingkan dengan kebesaran Allah Swt. Mereka disebut juga ainul bashiirah, yaitu cahaya ilmu yang membuka jalan menuju kebenaran yang hakiki.

Arti Haqqul Yaqin

Haqqul Yaqin adalah puncak dari keyakinan batin yang paling tinggi, di mana seseorang dapat melihat kebesaran Allah Swt di seluruh alam semesta ini, dan tidak ada yang dapat disamakan dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya.

Haqqul Yaqin juga dikenal sebagai haqqul bashiirah atau cahaya ilahi yang menerangi hati dan pikiran seseorang. Apa pun yang terlihat oleh mata, pada hakikatnya hanya menunjukkan keagungan dan kekuasaan Allah azza wa jalla, Sang Pencipta yang Maha Tinggi dan Mulia. Kekayaan, kekuasaan, dan kemewahan dunia hanya bersifat sementara dan fana, dan suatu saat nanti akan binasa dan lenyap.

Baca Juga:

Sepotong Nasihat

Perkembangan zaman dan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini telah memberikan kemudahan bagi manusia dalam mengakses berbagai fasilitas. Fenomena ini dapat memikat siapa saja untuk menjadi terlalu ambisius dan ingin memiliki segala sesuatu secara berlebihan. Hal ini dapat membuat sifat manusia berubah menjadi materialistik dan individualistik, sehingga banyak yang lupa, pura-pura lupa, atau bahkan dengan sengaja mengabaikan bahwa segala sesuatu hanya terjadi atas kekuasaan dan kehendak Allah Swt.

Baca Juga:  45 Best Spider Man Movie Quotes Full Of Greatest Power

Iman dan taqwa seringkali hanya dianggap sebagai teori yang tercatat dalam warisan Islam, dan seringkali dilupakan untuk diamalkan. Kita lupa bahwa hidup ini pasti akan mengalami perubahan, seperti dari sehat menjadi sakit, dari muda menjadi tua, dan akhirnya dari hidup menjadi mati pada waktu yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

Kita juga seringkali lupa untuk bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt, seperti nikmat sehat, kebersamaan dengan keluarga, udara segar, dan bahkan kemewahan seperti mobil dan rumah. Namun, semua itu hanyalah titipan dari Allah Swt yang harus kita syukuri.

Oleh karena itu, konsep haqqul yaqin harus menjadi puncak yang harus kita capai, yaitu menyadari bahwa sebagai manusia yang lemah, kita hanya bisa mengandalkan pertolongan dari Allah Swt.

Lahaula walaquwata illa billah.