Cermati Daftar Pustaka Berikut!

Cermati daftar pustaka berikut!
Liye, Tere. 2014, Rindu, Jakarta: Republika.
Perbaikan tanda baca pada daftar pustaka tersebut yaitu …
A. Liye, Tere, 2014, Rindu, Jakarta: Republika.
B. Liye, Tere. 2014. Rindu, Jakarta; Republika.
C. Liye, Tere. 2014. Rindu. Jakarta: Republika.
D. Liye. Tere. 2014. Rindu. Jakarta: Republika.
E. Liye, Tere. 2014. Rindu, Jakarta: Republika.​

Jawaban:

C

Penjelasan:

Karena nama pengarang semestinya dibalik, setelah itu tanda titik, tahun terbit, judul buku, daerah terbit, & penerbit.

Berikan teladan resensi novel tere liye rindu – Rizalhadizan

Jawaban:

Judul novel     : Rindu


Pengarang      : Darwis Tere Liye


Penerbit         : Republika


Tahun terbit  : 2014


Tebal buku     : 544 halaman


Sinopsis


“Apalah arti mempunyai, tatkala diri kami sendiri bukanlah milik kami?


Apalah arti kehilangan, tatkala kami menangis terluka atas perasaan yg semestinya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yg sebaiknya suci & tak menuntut apapun?


Wahai, bukankah banyak kerinduan ketika kami hendak melupakan? Dan tak terbilang harapan melupakan saat kami dlm rindu? Hingga rindu & melalaikan jaraknya setipis benang saja.”


Novel ini bercerita wacana perjalanan panjang suatu kerinduan. Perjalanan kerinduan yg menjinjing banyak hal yg terbeban di hati. Mulai dr bagaimana ia menghadapi perjalanan dgn penuh dosa di masa kemudian. Lalu seseorang yg melakukan perjalanannya dgn penuh kebencian. Ada punya ia yg kehilangan cintanya menjadi alasannya kenapa ia melaksanakan perjalanan ini.

Baca Juga:  Berisi Quotes Atau Kata Bijak Dari Pahlawan/tokoh Penting Di Indonesia​


Cerita berlatar waktu pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Yakni pada masa tatkala Belanda masih menduduki Indonesia. Pada masa itu, pemerintah Hindia Belanda menunjukkan layanan perjalanan haji untuk rakyat pribumi yg mempunyai cukup uang. Perjalanan dilakukan lewat bahari yakni memakai kapal uap besar yg merupakan kemajuan teknologi angkutantercanggih pada masa itu. Salah satu kapal yg beroperasi untuk melaksanakan perjalanan haji ini adalah Blitar Holland. Di kapal besar inilah segala kisahnya dimulai.


Tere Leye meracik cerita dgn begitu menarik. Belum lagi dgn nuansa latar yg berbeda seperti kehidupan di atas kapal uap besar. Di atas kapal pula terjadi interaksi sosial antar penumpang kapal. Juga terdapat kemudahan-akomodasi umum mirip kantin, masjid, & tukang jahit kapal.


Diceritakan mengenai keluarga Daeng Andipati yg terdiri orang bau tanah, seorang pembantu rumah tangga, serta dua anak yg mengikut perjalanan haji ini, yakni Anna & Elisa. Mereka menjalani lamanya waktu perjalanan haji dgn riang bangga. Seakan tak pernah mengerti ihwal apa yg terpendam di hati Daeng, ayah mereka.


Ada pula tokoh yg berjulukan Ambo Uleng. ia yaitu seorang pelaut. Hampir seluruh hidupnya dihabiskan di atas lautan. Ambo Uleng rupanya menuruni sifat ayahnya yg seorang pelaut juga. Ia menaiki kapal Blitar Holland tak dgn tujuan apapun. Tidak untuk melakukan pekerjaan , mengumpulkan uang, atau apapun. Ia hanya ingin pergi sejauh-jauhnya meninggalkan tanah Makassar yg ia jalani lewat kisah pilunya.


Di sisi lain, ada seorang keturunan Cina. Ia sering mengajari ngaji belum dewasa di mushola kapal sepanjang perjalanan haji. Anak-anak biasa memanggilnya Bonda Upe. Bonda Upe ini rupanya sedang memendam masa lalunya sebelum memeluk Islam. Hingga tiap malam ia selalu menangisi dosa-dosanya yg dahulu.

Baca Juga:  Bagaimana Setiap Insan Seharusnya Menyikapi Rasa Syukur Itu Sendiri? Secara Dari Yang Sudah Banyak Terjadi Di Masyarakat, Hanya Dari Perkataan Saja ‘syukur’ Itu, Tetapi Selalu Merasa Kurang Dalam Hatinya​


Dari sini pula diceritakan Gurutta Ahmad Karaeng, ulama tersohor asal Makassar yg mengikuti perjalanan haji. Beliau berkala melaksanakan solat berjamaah bersama penumpang lain. Secepat itu pula Gurutta meminta izin pada kapten untuk menyelenggarakan pengajian di atas kapal. Beliau yakni sosok yg selalu menawarkan balasan terbaik atas pertanyaan orang-orang. Namun ternyata ia sendiri telah memendam lama sebuah pertanyaan yg tak mampu seorang pun menjawab


Kelebihan & kekurangan buku


Adapun kelebihan buku ini ialah alur ceritanya yg begitu menawan & mengalir untuk dibaca. Juga menghidangkan nuansa latar yg berbeda. Yakni kejadian kehidupan yg terjadi di atas kapal ibarat kapal uap besar itu ialah sebuah kampung. Sedang kelemahan buku ini terletak pada sampul buku yg kurang begitu menawan. Tidak sebanding dgn isinya yg begitu menawan untuk dibaca.

Jelaskan keunggulan & kekurangan teks ulasan novel rindu karya Tere Liye​

Jawaban:

C.     Kelebihan & Kekurangan Novel “Rindu” Tere Liye

1.      Kelebihan Novel “Rindu” Tere Liye

a.      Kisah yg dituturkan dgn memakai gaya bahasa kekinian, menciptakan novel yg berlatar jaman penjajahan ini tak kaku. “ Selalu menyakitkan dikala kita tidak senang sesuatu. Apalagi jikalau itu ternyata tidak senang orang yg semestinya kita sayangi…… (hal 372)”

b.      Pembaca dibentuk terhanyut sampai lupa kalau ini kisah sebelum perang dunia kedua. Seperti pecahan kisah ketika Mbah Kakung hendak melamar Mbah Putri , “ Bapak gue punya cinta yg besar , cuma itu yg bisa kujanjikan. Dengan cinta gue memastikan putri Bapak bahagia selama-lamaya.” ( halaman 207 ). Ditengah kemelut peperangan yg sedang terjadi masih terselip kisah cinta klasik yg sungguh menghanyutkan pembaca.

c.       Berbagai macam ilmu wawasan yg disampaikan didalam novel, membuat pembaca terkagum – takjub atas kepintaran penulisnya. “ Bapak Soerjaningrat sedang mengajari belum dewasa pelajaran berhitung ,” Bibi sedang mabuk maritim. Ia resah sekali , bisa berhitung dgn baik. Ia gres saja berbelanja 1/3 kg beras ,,,,,,,,,,” (hal 280) pola yg dipakai pun berasal dr keseharian anak-anak selama perjalanan di kapal ini sehingga bawah umur dgn gampang bisa menangkap. Begitu luar biasanya penulis mampu menceritakan kisahnya dgn sarat dedikasi dlm berbagai ilmu.

Baca Juga:  Pantun Melayu - Pantun Melayu Serawak

d.      Walau alur ceritanya mundur, sang penulis tetap pintar mengemas dialog & menenteng pembaca ke rasa penasaran yg luar biasa. Pembaca sengaja dipermainkan emosinya supaya tetap ingin tau, & terus bersabar menanti pertanyaan – pertanyaan itu tiba. “Kemana Ambo Uleng setelah 36 jam menghilang …………(hal 245)

2.      Kelemahan Novel “Rindu” Tere Liye

a.       Halaman 170 & 171 klarifikasi dgn bentuk tanda baca dlm kurung  terhadap keterangan bangunan Outstadt & Nederlandsch Indishe Spoorweg Maatschappij pada masa sekarang, bantu-membantu tidaklah perlu. Cukup dibuatkan dlm bentuk catatan kaki saja. Karena ini akan mengusik setting kisah.

b.      Terlalu berlebihan menggambarkan khayalan seorang anak kecil berumur sembilan tahun.  Seperti terdapat pada hal 76 “Anna bahkan sempat berpikir , jangan-jangan cuaca jelek ini pula lantaran ada penumpang yg berbuat kesalahan. Dan terlalu berlebihan menggambarkan kisah cinta kakek-nenek yg menciptakan pembaca bertanya ‘Apa benar ada kisah cinta seromantis itu di jaman itu ?’.  “ Sejak gue menikah , hidupku tak memiliki pertanyaan lagi Gurutta. Aku sudah memiliki semua tanggapan buat apa mengajukan pertanyaan lagi? Aku menghabiskan waktu dgn niscaya. Aku bersyukur atas setiap takdir yg ku terima.” ( halaman 468 ) Bagaimana bisa manusia hidup tanpa mempunyai pertanyaan & harapan , dlm kenyataannya itulah hakikat manusia itu sendiri.

c.       Kemudian untuk goresan pena masih ada beberapa typo disana – sini, penulisan abjad ganda, atau bahkan salah nulis tahun. Mungkin editornya terlalu letih. Di cetakan pertama pada halaman 322 tertulis 12 Oktober 2013, Tanggal 12 Desember 2013 , pukul dua siang. Kapal Blitar Holland melanjutkan perjalanan …… ( hal 322). Seharusnya bukan 2013 lantaran kisah ini merupakan kisah dr zaman penjajahan.

mudah-mudahan membantu 😀

novel “rindu” karya Darwis Tere Liye termasuk jenis buku?​

Jawaban:

Termasuk novel sejarah

Dari novel rindu tere liye. berisi perihal apakah buku tersebut?mengapa? Tolong dijawab ya ​

novel tere liye RINDU.. berisikan ihwal lima kisah dlm suatu perjalanan panjang kerinduan.