Isi Puisi Ini Adalah

Daftar Isi

isi puisi ini ialah

Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada letih menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kamu lalui
Langkah itu terus berlangsung untuk putramu
Bintang kecilmu…

Desah mimpimu berlari
memburu bintang
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yg kamu mainkan di bumi
Ini tugas terbaikmu

Dalam lelah kamu rangkai kata bijak untuk kami
Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Mendera doa disetiap detik nafas kami
Ibu… kau berlian dihati kami

Tentang seorang ibu yg tak pernah lelah membimbing & mendoakan puteranya menuju kesuksesan.

imaji puisi ini yakni

Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua mesti kamu lalui
Langkah itu terus berlangsung untuk putramu
Bintang kecilmu…

Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yg kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu

Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami
Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Mendera doa disetiap detik nafas kami
Ibu… kau berlian dihati kami

kasih ibu
smg benar & menolong
jgn lupa FOLLOW gue

– 10. Di Kampung Hijau Rajawali, selain peduli untuk membuat lingkungan hijau oleh tumbuhan,
terlihat pula kesadaran warga yg cukup tinggi untuk andil kepada pengelolaan sampah
dengan bijak. Sebuah sentra pengumpulan sampah ditawarkan di area kampung untuk
memuat aneka sampah rumah tangga. Para ibu-ibu turut andil dgn memisahkan sampah
dapur, kemudian dikumpulkan di sentra bareng dgn sampah kebun. Campuran sampah
dapur & sampah kebun dimasak menjadi kompos. Setiap warga diperbolehkan mengambil
kompos untuk penyubur tumbuhan.
Ide pokok paragraf tersebut ialah …
– 11. Judul & kata kunci pada bacaan di atas yaitu Kampung Rajawali.
Isi bacaan menurut keyword yaitu ….​

Jawaban:

adonan sampah dapur & sampah kebun diolah menjadi kompos. setiap warga di perbolehkan mengambil kompos untuk penyubur flora

Cerpen ke 1 : Ibuku Idolaku

Ibuku Idolaku

Setiap orang pasti mempunyai idola, begitupun dgn aku. Aku pula mempunyai idola seperti yg lainnya. Jika orang lain mengidolakan tokoh-tokoh terkemuka dunia atau para bintang-bintang terkemuka dunia, maka tak halnya denganku. Jika ada yg bertanya siapa idolaku, maka gue akan dgn gembira menjawabnya Ibuku. Tidak, ibuku bukanlah seorang bintang populer dgn kehidupannya yg gemerlap. Ibuku pula bukan orang yg ikut adil dlm pemerintahan negara. Ibuku cuma seorang perempuan biasa. Tetapi gue sungguh mengidolakan ibuku alasannya adalah kata kata & pesan yang tersirat hikmah bijak yg selalu dikatakannya padaku.

Seperti biasa, hari ini gue di ejek lagi oleh sobat temanku karena gue mengidolakan ibuku. Tetapi gue menganggapi mereka dgn hanya seulas senyum, gue tak murka ataupun kesal pada mereka. Aku selalu ingat akan kata-kata bijak ibuku, & gue cuma menganggap mereka sekedar iseng belakang meskipun saban hari mereka terus saja mengejekku. nanti pada alhasil mereka akan letih sendiri alasannya terus mengejekku.

Aku duduk di ruang tengah rumahku yg terbilang mungil, menanti dgn tabah ibuku yg masih berada di dlm kamar. Langit sore ini begitu cerah, secerah hatiku yg telah tak tabah menunggu pesan tersirat-nasihat bijak ibuku. Ya, setiap sore gue memang senantiasa bergairah mendengarkan nasihat-hikmah bijak ibuku. Meski bagi belum dewasa lain aktivitas mirip ini sungguh menjemukan, tetapi tak denganku aktivitas mirip ini sangat menggembirakan & sungguh berfaedah.

“Sheila, bagaimana dgn sahabat-teman di sekolahmu? Apa mereka masih sering mengejekmu kerena ananda mengidolakan ibu?” Ibu mulai duduk disampingku.

“Tentu saja mereka masihmengejekku, bu. Tapi gue sama sekali tak menghiraukan mereka, gue senantiasa ingat perkataan ibu. Biar saja mereka berkata apa, tak perlu dihiraukan, nanti mereka pula letih sendiri alasannya terusmengejekku.” Seulas senyum tipis kuberikan pada ibuku.

“Ibu gembira padamu.”

“Aku pula bangga mempunyai ibu seperti ibu yg tak ada duanya di dunia ini.” Aku memeluk ibuku, kemudian melepaskan pelukanku,”Bu, sore ini ibu akan memperlihatkan kata-kata & pesan tersirat-pesan tersirat bijak ibu kan?”

“Tentu.”

Kemudian gue menyimak dgn sungguh antusias setiap kata yg meluncur dr bibir merah ibuku. Aku heran dgn ibuku, kenapa dia tak menjadi seorang motivator saja? Aku yakin, jikalau ibuku menjadi seorang motivator pasti kata-kata bijak dia akan lebih berguna lagi untuk orang diluar sana yg tak memahami akan arti kehidupan yg sebenarnya.

Hari ini gue berangkat ke sekolah dgn lebih ceria daripada kemarin-kemarin. Karena apa? Karena hari ini ibuku akan mengisi program di sekolahku sebagai seorang motivator. Aku yg mengusulkannya pada sekolah, alasannya gue ingin sahabat-teman yg mengejekku mampu menyaksikan dgn mata kepala mereka sendiri jikalau ibuku layak disandingkan dgn tokoh-tokoh ternama & tak kalah hebatnya dgn motivator-motivator yg sudah mempunyai nama.

“Hei, Sheila. Kami ingin meminta maaf padamu & menarik kata-kata kami yg kemarin-kemarin. Kamu benar, ibumu memang mahir & layak untuk diidolakan.” Teman-temanku berkumpul mengelilingiku & meminta maaf padaku. Aku senang alhasil mereka sadar akan kesalahan mereka.

“Tanpa kalian meminta maafpun, gue sudah apalagi dahulu memaafkan kalian. Bagaimana rasanya meminta maaf pada orang lain? Sulit bukan?” Aku menaikkan sebelah alisku,

“Iya, sulit.” Sahut mereka.

“Lebih sulit lagi memaafkan seseorang.” Tambahku singkat.

“Yasudah, kami pulang dahulu ya!”

Sepeninggal mereka, gue berlari kecil menuju ibuku. Aku melingkarkan kedua tanganku di pinggang ibuku, memeluknya dgn bersahabat. Lalu mengerling kearah ibuku.

“Aku besar hati pada ibu.” Aku berbisik pelan di pendengaran kanan ibuku.

“Ibu pula bangga padamu, sepertinya ananda menuruni talenta ibu.”

“Buah jatuh tak jauh dr pohonnya, iya kan bu?

” Aku terkikik pelan.

“Iya, ayo kita pulang. Ibu akan masak kuliner kesukaanmu hari ini.

” Ibu menggandeng tanganku.

“Benarkah? Wah, gue jadi lapar & tak tabah mengkonsumsi masakan lezat ibu.”

Jika ada yg bertanya siapa idolaku dikala remaja nanti, gue akan tetap & terus menjawabnya dgn ‘ibuku’. Meskipun ibuku sudah tak ada lagi, tetapi kata-kata & hikmah-hikmah bijak beliau akan selalu menempel akrab di kepalaku hingga tamat hayatku nanti.

TAMAT

soal

1.Mecari 2 kalimat tunggal !

a.

b.

2.Mencari 2 kalimat beragam !

a.

b.

tunggal
Aku duduk di ruang tengah rumahku
Aku jadi lapar
majemuk
– Tetapi gue sangat mengidolakan ibuku sebab kata kata & pesan yang tersirat hikmah bijak yg selalu dikatakannya padaku.

– Aku senantiasa ingat akan kata-kata bijak ibuku, &
saya hanya menilai mereka sekedar iseng belakang meskipun setiap hari
mereka terus saja mengejekku

maaf ya kalo salah 🙂

Menumbuhkan Budaya Literasi ugas yg – Bacalah cerita berikut dgn saksama! Mencari Biji Sesawi dlm Duka untuk membangkitkan anakmu kembali kembali anaknya mati. Orang bijak itu berkata, Jika Anda mampu membawakan saya biji Seorang ibu tiba pada orang bijak & memohon apakah ada cara untuk menghidupkan sesawi & setiap rumah yg belum pernah berduka, maka kita akan menggunakannya berhasil & ia kembali pada orang bijak & berkata, “Aku mengetahui sekarang, kematian Mendengar hal tersebut ibu tersebut mencari ke setiap rumah, saban hari akan namun tak Jika kita tak memiliki argumentasi yg baik untuk berduka, maka kita mesti bersukacita. mereka yg menderita hanya dapat menyimpan kesusahan. Keluar dr kesusahan hanya ada pada mereka yg mampu mengatasinya dgn berpengaruh, & Sumber: berbagiceritainspirasi.blogspot.com ada di setiap keluarga & akhirnya setiap kita pun akan menuju pada kematian.” Nilai moral apa yg terkandung dlm kisah di atas? Jelaskan di depan kelas dgn terperinci Pengembangan karakter d​

Jawaban:

setiap kehidupan niscaya akan ada kematian

Penjelasan:

maaf kak bila salah boleh jadiin jawabannya tercerdas engga KK yg baik kalau engga mau jg engga apa kok

Baca Juga:  SOSIOLOGI GENDER 4