Pantun Cinta : Patah Hati

Patah Hati

Jatuh cinta tak mengapa. Cinta yakni anugerah. Jatuh cinta bermekar rasa. Jangan takut jatuh patah. 

Bila patah hati, usah berduka usah bermuram durja. Dunia ini sementara. Begitu pula dgn segenap lara. 

Patah hati membuat luka. Biar luka tersimpan di sana. Agar kau-sekalian selalu terkenang. Bahwa kau-sekalian besar lengan berkuasa tak tertentang. 

Putus cinta memanglah sakit. Tapi tak usah kamu-sekalian menjerit. Bila dunia tak selamanya. Bersabar itu lebih utama.

Pantun cinta untukmu semua. Berbagi kisah menyebarkan cerita. Pantun cinta tak senantiasa berkisah. Tentang cinta yg senantiasa indah.

Pantun Cinta Patah Hati

Kelingking lentik telunjuk lentik
Yang lentik itu tampakgayanya
Duduk anggun berdiri cantik
Aduhai anak siapakah dia?

Anak kelabang di pohon bakau
Tak takut duri tak takut onak
Sejak abang berjumpa engkau
Tidur tak nyenyak makan tak enak

Malam-malam berlayang-layang
Putus tali tak kelihatan
Siang malam terbayang-bayang
Gadis manis sang pujaan

Ada sajak berirama
Enak sangat dibacanya
Sejak cintaku kau terima
Rasanya bahagia tujuh dunia

Kain batik di atas karang
karang ditabur banyak beras
Demi adik cantikku seorang
Rela abang perjuangan

Badan haus minum yg hangat
Minum sedikit hilang dahaga
Biar harus bersimbah keringat
Demi adik hatiku bahagia

Beli pisau di Palembang
Pisau terbakar di api arang
Jangan resah jangan ragu-ragu
Cintaku ini untukmu seorang

Dua buku terkena tinta
Tinta tertimpa cahaya silau
Bukan gue tak cinta
Tuk hidup baik ku pergi merantau

Inikah namanya pohon randu
Tanam berbaris di ujung hulu
Beginikah rasanya rindu
Bagai terhiris pisau sembilu

Randu di alam memanglah randu
Bukan pualam bukanlah watu
Siang kurindu malam kurindu
Mogalah kita mampu bersatu

Takut mati jangan diperturutkan
Hidup berani penuh keperkasaan
Hendak hati bermesraan
Apa daya jarak berjauhan

Lading diasah di atas perak
Ubi diparut untuk jamu
Meski terpisah oleh jarak
Tak kan surut cintaku kepadamu

Buah delima sedang diramu
Campur dgn air tebu
Makin lama tak berjumpa
Makin cintaku ini menggebu-gebu

Jangan pernah bermain dadu
Nanti nasib menjadi malang
Tak besar lengan berkuasa menahan rindu
Abang pulang untukmu sayang

Angin menerpa daun ilalalang
Hari larut kian sepi

Jika siang terbayang-bayang
Bila malam termimpi-mimpi

Biduk alit membawa adik
Adik riang bermain kuku
Duduk cantik berdiri elok
Hati si elok rupanya miliku

Daun bidara daun pinang
Dekat bakau akrab karang
Ingin segera gue meminang
takut kau-sekalian diambil orang

Tabuh gendang selayang pandang
Untuk sang raja Tulang Bawang
Kupandang-pandang makin sayang
Ingin meminang tidak memiliki duit

Bayang-bayang menimpa loyang
Loyang jatuh menimpa arang
Siang kusayang malam kusayang
yang disayang diambil orang

Badan kurus tinggal tulang
Coba memakan nasi serantang
Nasib badan amat malang
pada gadis pujaan tak bisa datang

Mangga gedong mangga kweni
Diambil oleh para dayang
Bagaimana nasibku ini
Pujaan hilang ingatanku melayang 🙁

Bambu betung ujungnya diraut
Hinggap ke ujung burung kerukut
Ingin tenggelamkan diri ke bahari
Apa daya gue takut

Cantik sungguh burung punai
Cantik itu pada sayapnya
Kalau gue lompat ke sungai
Aku takut dgn buaya

Pergi ke Arab menunggang onta
Lewatnya jalan tanpa rawa
Tak kenapa putus cinta
Asal jangan putus nyawa

 Pantun Cinta : Patah Hati
Pantun Cinta Patah Hati