Itulah sebait pantun galau. Galau memang sedang ngetrend, cieleh ngetrend.
Memang kata-kata galau baru booming di kurun 2000-an. Semacam perasaan resah. Misalnya resah apakah harus makan sambel apa makan terasi.
Bisa pula sebentuk perasaan cemas. Misalnya lagi nulis, tiba-tiba ketakutan jangan-jangan tinta ballpointnya habis.
Itu gres dua bentuk galau.
Ada pula yg galau malam minggu. Biasanya tatkala malam minggu datang, ia mulai gelagapan. Itulah tipe yg malam mingguannya ama tembok.
Sedih memang! Tapi apa daya status jomblo masih setia melekat erat tak gampang dilepaskan.
Orang yg kaya gitu mesti dibantu. Minimal sesekali klik “LIKE” kalo ia update status.
Penyebab galau yg paling banyak ialah patah hati. Alias putus cinta. Kalau lo semua sudah masuk tingkat ini, bolehlah merasa sedih.
Dan pantunseribu akan menghadiahi dengan kata-kata galau karena cinta.
Daftar Isi
Kata Galau Puitis Pelipur Lara
Cinta Tak Harus Memiliki
Bila memang cinta tak harus mempunyai, kenapa gue tak pernah rela atas kepergianmu? Mungkin itu hanyalah kata-kata bohong, sekedar untuk menghibur hati yg luka.
Bagaimana tak galau sedangkan ada cinta yg tak berbalas di dlm sana?
Balaslah cintaku. Rasakan kasih sayangku. Nanti ananda mengerti arti kedatangan diriku.
Mengapa ananda memilih ia yg justru menyusahkan dirimu? Ada diriku yg senantiasa memberi perhatian nrimo untukmu.
Bersamanya mungkin ananda bisa mendapatkan keelokan. Tapi itu cuma sementara.
Bersamaku ananda mendapatkan kasih sayang. Dan itu untuk selamanya.
Cinta memang aneh. Apalagi cinta segitiga. Aku mencintai kau. Kamu menyayangi beliau. Dan ia mencintaiku.
Meskipun cinta ini begitu mendalam, gue takut mengatakannya. Cinta yg terpendam ini begitu menyiksa. Akankah kau menerimaku seandainya gue mengatakan yg sebenarnya.
Malam menangis sendiri. Alangkah pedihnya mengenang cinta yg tak hingga, yg terpendam, & tak terbalas ini.
Mungkinkah gelapnya hati ini akan hilang seiring pagi yg menjelang? Lelah hati ini mengkhawatirkan cinta yg tak kunjung memberi rasa bahagia.
Yang terucap hanyalah kata galau lantaran cinta. Yang terasa hanyalah kesedihan.
Mengapa ada orang yg tak pernah mengerti arti dr suatu perhatian? Perhatian yakni cinta.
Malam-malam penuh rindu.
Dalam kesendirian kubayangkan bahwa kamu-sekalian di sini bersamaku. Memberiku seulas senyuman yg menghangatkan jiwa.
Masih terkenang bayangan itu. Saat kau gandeng tanganku di kaki gunung. Kita berlangsung di pematang sawah.
Betapa sederhananya sebuah kebahagiaan. Tatkala dua manusia dilanda api asmara.
Ingin kuulangi lagi masa-masa indah itu. Hanya bersamamu.
Cinta Yang Terpendam•*¨*•♫♪。 ✿*
Debur ombak memecah pantai. Suaranya amat merdu.
Di watu karang ini gue duduk. Termenung mengenangkan kisah kasih yg tak sampai.
Belum lagi kuungkapkan rasa cinta ini, kulihat dirimu berlangsung bersamanya.
Betapa bahagianya wajahmu. Senyumanmu tak henti-hentinya terhias. Tawamu begitu ikhlas.
Apakah kamu-sekalian begitu bahagianya bersamanya?
Aku tak tahu apa yg mesti kulakukan? Apakah mesti kuungkapkan cinta yg terpendam ini? Ataukah cintaku berjumpa dgn kekecewaan?
Masihku kusimpan cinta terpendam ini. Belum lagi kuberani mengungkapkan, kamu-sekalian telah menutup peluang itu.
Di karang ini kududuk seorang diri. Pantai ini terasa begitu sunyi.
Hanya kata kata galau yg bisa kutuliskan. Sedih hati ini lantaran harapan tak tercapai.
Dimanakah hendak kulimpahkan perasaan galau ini? Pada syair, puisi, ataukah sekedar kata-kata sedih?
Alangkah sedihnya tatkala patah hati. Seperti seekor merpati yg patah salah satu sayapnya. Ia menatap keindahan langit. Tak bisa bermain di sana.
Begitulah diriku.
Kulihat betapa indahnya rayuan cinta. Namun gue cuma terpekur sendiri di sini. Seorang diri….
Kapankah pertemuan itu terjadi? Tatkala kau-sekalian kembali & kusambut dirimu sepenuh jiwa.
Meskipun hati ini senang, pastilah lebih senang saat menjalani hidup bareng -sama.
Telah kutabahkan hati setabah-tabahnya. Menantimu mirip seorang terdakwa yg menunggu keputusan hakim.
Hati ini tetap setia. Harapanku, kita akan hidup senang dikala bersama kelak.
Saat berkata-kata, cuma kata-kata sedih yg terucap. Saat menulis, hanya goresan pena galau yg tertuang.
Kesendirian ini begitu menyiksa hati seorang perindu seperti diriku.
Untuk siapakah pengorbanan ini bila bukan untukmu? Untuk siapakah kesetiaan ini, kecuali cuma untukmu.
Tiada yg mengawalkecuali sepi. Kurajut hari-hari seorang diri.
Kekasihku…
Kudoakan mudah-mudahan kamu-sekalian lekas pulang. Membawa segunung cinta untukku.
Andai saja kita mirip mereka: hidup bareng dgn bahagia.
Apapun yg terjadi, cintaku tak pernah berubah.
Kuhadiahkan kesetiaan ini untuk satu-satunya cintaku, yakni kamu.
Kata Galau Putus Cinta
Putusnya tiada bisa disambung. Pecahnya tak mampu diperbaiki. Begitulah kugambarkan putusnya tali ikatan cinta di antara dirimu & diriku.
Seandainya waktu dapat diputar ulang, tak akan kulakukan kesalahan itu.
Maafkanlah diri ini. Kusadari bahwa telah kusia-siakan dirimu selama ini. Kusadari pula bahwa hanya engkaulah satu-satunya orang yg lapang dada mencintaiku.
Penyesalan memang tak pernah di permulaan….
Perpisahan ini telah memperlihatkan betapa besarnya cintaku padamu.
Aku berharap dgn perpisahan ini terputus cintaku terhadap segala keburukan.
Tak selamanya putus cinta kejelekan. Mungkin saja putus cinta merupakan awal dr terbukanya pintu-pintu kebaikan.
Segala bentuk cinta yg hadir sebelum pernikahan yaitu cinta imitasi. Ia cuma merupakan syahwat duniawi.
Kupahami cinta ini memang sudah rampung. Lagi pula memang harus berakhir.
Tetapi air mata ini menangis. Perasaan ini galau & semrawut.
Betapa rapuhnya diri ini…
Bila ananda bertanya, apakah gue sedih karena putus cinta, kujawab bukan. Kesedihan ini disebabkan karena perginya mata air kebahagiaanku, yaitu kamu.
Tahukah engkau,
masih terukir namamu dlm kenanganku.
Cemburu itu tanda sayang.
Bukan murka. Sekedar cemburu karena kelakuannya.
Jujur aja gue cemburu. Meskipun ananda menganggapnya sekedar sahabat biasa. Tapi menurutku ia mulai berlebihan.
Susah diucapin. Sulit dijelasin. Cuman bisa dirasain. #Cemburu
Masih sering cemburu menyaksikan ananda berdua bahagia bersamanya.
Bukan berarti gue tak sayang. Cemburu ini ialah sedikit kemarahan lantaran ananda tidak ingin mengerti.
Gue cemburu lo godain cewek lain.
Mengertikah engkau, ada gue di sini….
Ada air mata yg membasahi pipi. Memendam rasa ini begitu menyiksa.
Rasa itu tak berhak ada dlm diriku. Bukankah kamu-sekalian kini milik orang lain?
Galaunya hati ini, tetapi ananda tak mengerti.. Sakitnya hati ini… Kau cuekin gue begini…
Bosan rasanya menuliskan kata galau lantaran cinta. Tapi ananda selalu membuatku galau.
Mungkinkah kisah dahulu dapat terulang kembali? Saat ananda memperhatikanku setiap waktu.
Seperti ia hanya mengamati kesenangannya sendiri. Lupa apa kalau ada gue di sini?
Cinta digantung, bikin galau. Dicueikin, bikin marah. Diduain, jadi cemburu.
Apapun yg terjadi, kutabahkan hati ini. Semoga semuanya dapat selsai dgn indah.
Segalanya bisa berubah. Apalagi hatimu. Cinta bisa pudar. Kasih sayang bisa berkurang. Aku siap menghadapi segala yg terjadi.
Jangankan rindu, bertanya kabar saja ananda jarang sekali. Bagaimana cinta ini bisa bertahan jika ananda senantiasa begitu?
Lelah rasanya menahan cemburu. Galau cinta ini. Apa yg mesti kulakukan untuk kembali ke masa indah mirip dahulu?
Kau patahkan hati ini. Pedih rasanya…
Hanya ingin menangis… Knapa ada orang yg tega membiarkanku begini. Padahal katanya cinta.
Tak pernah terbayangkan, kata-kata galau lantaran cinta ialah kata yg sering kuucapkan tamat-akhir ini. Apakah semua ini lantaran gue terlalu cinta padamu?
Kumpulan Kata Galau Sedih
Mengapa gue tak bisa mendapatkan dirimu? Dan kenapa kau harus jatuh cinta pada sahabatku. Cinta segitiga ini begitu mengenaskan.
Telah kuberikan semuanya. Kukorbankan banyak hal untuk dirimu. Kini gue menyadari, yg kualami hanyalah cinta bertepuk sebelah tangan.
Mengapa kau memberi kesempatan jika hari ini memberikan ketidakpuasan.
Aku tak apa-apa. Hanya galau lantaran cinta & rindu.
Apa yg harus kita kerjakan tatkala sama-sama jatuh cinta. Lalu cinta itu tak direstui. Haruskah gue bertahan ataukah kulepaskan dirimu…
Jangankan memadu cinta, mengharapkanmu saja sudah tak boleh. Cinta ini sudah terlarang. Engkau bahagia bersamanya di sana.
Biarlah gue sedih sendiri di sini.
Kusangka ada rasa yg bersemayam di hatimu. Ternyata gue salah selama ini.
Betapa sedih dikala kutahu cinta tak berbalas menjadi kisah hidupku.
Seandainya bantal ini mampu mendengar, pastilah ia mendengar setiap kata-kataku. Kata galau putus cinta yg menjamah hati.
Dan kamu, kenapa ananda mencampakan cinta yg pernah bersemi indah itu? Adakah yg lebih baik untukmu selain diriku?
Beginikah rasanya memiliki cinta yg terpendam?
Ingin menyatakan, namun malu. Ingin membiarkannya, tetapi begitu kuat menaburkan rindu.
Cintaku ditolak. Malu banget!
Malam minggu sudah galau. Galau karena tak ada yg bisa kulakukan, kecuali ngobrol sama tembok.
Pengen nanya sama Om Mario Teguh, “Obat galau yg bagus merk apa ya?”
Tak kenapa kau pergi. Kudoakan agar kau bahagia. Sementara biarkan gue menangis.
Tak dapat kutahan kepergianmu. Jangan pernah ada keterpaksaan dlm cinta ini.
Mimpiku menikah denganmu. Mnjadi pengantin tercantik untuk dirimu. Menemani setiap detik yg kau jalani… Itu mimpi. Benar-benar cuma mimpi…
Amat besar kasih sayang ini. Oleh karena itu besar pula rasa sakitnya dikala putus cinta darimu.
Mungkinkah kau masih merindukan diriku? Mengenang kembali masa-masa indah dahulu saat kau & gue duduk di pelaminan.
Siapa sangka ikatan ini balasannya harus selsai menyakitkan? Padahal dulu kita bertemu & sama-sama jatuh cinta.
Mungkin kita kurang berakal memelihara cinta itu. Ya semua itu salah kita berdua.
Sedih hati ini. Ingin kumenangis. Betapa indahnya kenangan di antara kita.
Mengapa kau nyalakan api asmara? Kalau risikonya kau pula yg padamkan.
Kecewa hati ini, kenapa kau campakan rasa rinduku?
Hilanglah sudah segala rasaku padamu…
Engkau yg kusayang, khianati diriku. Sia-sialah kutaburkan kasihku selama ini.
Biarpun tornado datang menghantam, gue kan tegap bangkit. Kutabahkan jiwaku, demi keutuhan cinta kita berdua.
Namun bila memang kau sudah tak cinta, mesti bagaimana? Tak mungkin lagi kupertahankan keutuhan cinta.
Rindukah kau padaku: duduk berdua di tepi pantai biru.
Kau bercerita ihwal masa depan indah, masa depan kau-sekalian & aku.
Di mana janjimu dulu, bahwa kau akan membahagiakan diriku?
Di mana sumpahmu itu, bahwa setia dirimu untuk diriku?
Apakah semua ucapan itu cuma untuk menyakiti diriku?
Sayap-sayap cinta ini patah berkeping-keping. Menjadi dongeng sedih dlm hidupku. Kata-kata indahmu, tak sanggup lagi menyembuhkan kecewa jiwaku.
Mengapa dulu… Kau bermanis kata. Bak pujangga merayu diriku.
Rasa cintaku pupus hapus bagaikan debu diterbangkan angin ribut…
Benarkah kisah cintaku lebih pahit dr empedu?
Kutahu siapa engkau… Cintamu berlumuran kedustaan…
Lebih baik saja kusendiri begini. Daripada terus menerus sakit hati. Cukuplah hingga di sini.
Tak mungkin kau peroleh apa yg kau cari. Cinta hanya bisa ditemukan dikala kau mau memberikannya dgn ikhlas pada kekasihmu…
Sungguh pahit janjimu itu …
Tidak gue menyesali putus cinta darimu…
Bibir siapa yg dahulu berkata untuk setia selamanya? Siapa pula yg kini berdusta…
Aku hanyalah manusia yg begitu lemah. Meskipun begitu, tak akan kumengemis cinta padamu.
Biarlah segalanya berakhir.
Aku akan melangkah ke depan. Menyongsong masa depan yg cerah.
Sedangkan ingatan itu hanyalah masa lalu yg sudah terkubur jauh di sana.
— Betapa banyaknya yg kutuliskan untuk kata galau cinta sedih lantaran patah hati. Semoga bisa menjadi pelipur lara & sedih —