RIZALHADIZAN.COM – Hari ini, Kamis (21/4/2022) kita memperingati Hari Kartini.
Kartini ialah tokoh pendekar nasional perempuan yg sungguh terkenal dgn emansipasinya.
“Habis Gelap Terbitlah Terang” yakni kata-kata bijak dr RA Kartini yg paling terkenal.
Berikut kumpulan kata-kata bijak RA Kartini:
1. Gadis yg pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tak akan sanggup lagi hidup di dlm dunia nenek moyangnya.
2. Kita mampu menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi perempuan sepenuhnya
3. Bahwa kebahagiaan perempuan yg paling tinggi, semenjak berabad-periode yg lalu bahkan pula hingga dikala ini yakni hidup selaras bersama laki-laki.
4. Rampaslah semua harta benda saya, asalkan jangan pena saya.
5. Bila orang hendak sungguh-sungguh meningkatkan peradaban, maka kecerdasan anggapan & pertumbuhan budi mesti sama-sama dimajukan.
6. Adalah suatu pertolongan & pinjaman besar sekali bagi orang laki-laki jika perempuan berbudi tinggi & berilmu.
7. Simpati itu bagi kami merupakan kepuasan, kekuatan, pemberian, kegembiraan, & hiburan.
8. Dan terhadap pendidikan itu janganlah hanya logika yg dipertajam, tetapi budi pun harus dipertinggi.
9. Banyak emansipasi wanita bukanlah untuk persamaan derajat, emansipasi yaitu pembuktian diri yg sebanding antara raga yg tangguh, namun hati senantiasa patuh. Emansipasi ada penerimaan. Penerimaan diri bahwa setiap tempat ada empu yg dikodratkan & dipantaskan.
10. Marilah wahai perempuan, gadis. Bangkitlah, marilah kita berjabatan tangan & bareng -sama bekerja mengganti keadaan yg tak terderita ini.
11. Dalam tangan anaklah terletak masa depan & dlm tangan ibulah tergenggam anak yg merupakan masa depan itu.
12. Kami insan, mirip halnya orang pria. Aduh, berilah izin untuk membuktikannya. Lepaskan belenggu saya! Izinkan saya berbuat & saya akan memperlihatkan, bahwa saya insan. Manusia mirip laki-laki.
13. Kecerdasan otak saja tak berarti segala-galanya. Harus ada pula kecerdasan lain yg lebih tinggi, yg dekat berhubungan dgn orang lain untuk mengantakan orang ke arah yg ditujunya. Di samping otak, pula hati harus dibimbing, kalau tak demikian peradaban tinggal permukaannya saja.
14. Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika kamu-sekalian sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah mampu kau-sekalian tolong orang lain.
15. Jika kita tak mencari pengetahuan, maka hidup kita tak akan senang & kehidupan kita akan kian mundur.
16. Karena bila taraf hidup kesenian suatu bangsa tinggi, maka budi bangsa itu sendiri yaitu suatu puisi.
17. Habis gelap terbitlah jelas.
18. Jangan kau katakan saya tak mampu, tetapi katakan saya mau.
19. Pergilah, bekerjalah untuk merealisasikan cita-citamu. Bekerjalah untuk kebahagiaan ribuan orang-orang tertindas oleh hukum yg lalim dgn paham yg keliru perihal benar & salah, ihwal baik & jahat. Pergilah, pergilah, tanggunglah derita & berjuanglah tetapi bekerjalah untuk sesuatu yg kekal.
20. Percayalah akan masa depan.
21. Bagaimanapun jalannya, sekali-kali jangan lelah untuk berusaha gigih membela semua yg baik.
22. Kami yakin, apabila seseorang berani mengawali, banyak yg akan mengikuti.
23. Kita harus hidup bareng -sama & untuk semua insan. Tujuan hidup kita ialah membuat hidup lebih indah.
24. Kita berharap untuk dicintai–bukan ditakuti.
25. Tiada hal yg lebih indah selain mampu menerbitkan senyum di wajah mereka yg kita cinta.
26. Saat suatu kekerabatan selsai, bukan memiliki arti orang berhenti saling menyayangi. Mereka cuma berhenti saling menyakiti.
27. Betapa ganjil sudah ajaibnya rasa kasih sayang itu: tidak mau dipaksa, tak ingin diikat dimana pun juga. Datang tanpa dipanggil, tak disangka-sangka. Dan dgn sepatah kata saja, tetapi sepatah kata yg menjenguk jauh ke dlm kehidupan batin masing-masing. Jauh mengikat dua jiwa yg hingga kini belum mengenal dgn ikatan-ikatan akrab!
28. Maksud Tuhan terhadap kita yaitu baik. Hidup ini diberikan pada kita selaku rahmat & tak sebagai beban, kita insan sendiri umumnya menjadikannya jadi kesengsaraan & penderitaan.
29. Ingin benar saya memakai gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah.
30 Harta paling suci di dunia merupakan hati pria yg luhur.
31. Banyak hal yg bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yg sungguh-sungguh mampu menjatuhkanmu ialah sikapmu sendiri.
32. Jangan mengeluhkan hal-hal jelek yg datang dlm hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yg membiarkannya tiba.
33. Teruslah berkhayal, teruslah berimajinasi , bermimpilah selama kau-sekalian mampu bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yg bekerjsama kejam.
34. Terkadang, kesulitan mesti ananda rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yg sempurna datang kepadamu.”
35. Jangan pernah menyerah jika ananda masih ingin menjajal . Jangan biarkan penyesalan tiba lantaran ananda selangkah lagi untuk menang.”
Sejarah Hari Kartini
Wanita kelahiran 21 April 1879 ini lahir dlm sebuah keluarga darah biru di Jepara, Jawa Tengah.
Dikutip dr laman Kemdikbud, Kartini mempunyai nama lengkap Raden Adjeng Kartini Djojo Adhiningrat.
Ia lahir dr perkawinan antara Raden Mas Adipati Ario Sosronigrat dgn M.A Ngasirah.
Sebagai seorang yg lahir di keluarga ningrat, Kartini berhak mendapatkan pendidikan.
Lalu ia disekolahkan di Europese lagere School atau ELS oleh ayahnya.
Di sekolah tersebut, Kartini belajar bahasa Belanda.
Disebabkan kebiasaan tatkala itu, anak perempuan mesti tinggal di rumah untuk “dipingit”, maka Kartini cuma bersekolah hingga usia 12 tahun.
Selama tinggal di rumah, Kartini berguru sendiri & mulai menulis surat-surat pada sobat korespondensinya yg kebanyakan berasal dr Belanda.
Salah satunya adalah Rosa Abendanon yg banyak mendukungnya.
Dari Abendanon, Kartini mulai sering membaca buku-buku & koran Eropa yg menyulut api gres di dlm hati Kartini, yaitu perihal perkembangan berpikir perempuan Eropa.
Ketertarikannya dlm membaca kemudian membuat dia mempunyai pengetahuan yg cukup luas soal ilmu pengetahun & kebudayaan.
Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi yg ketika itu berada pada status sosial yg amat rendah.
Pada 12 November 1903, Kartini disuruh oleh orang tuanya untuk menikah dgn KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, seorang Bupati Rembang yg sudah memiliki tiga istri.
Dalam pernikahannya, Kartini cuma mempunyai seorang anak yg diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat yg lahir pada 13 September 1904.
Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini mengembuskan napas terakhirnya pada usia 25 tahun & dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Berkat kegigihan RA Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912 & kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, & daerah yang lain.
Nama sekolah tersebut yaitu Sekolah Kartini.
Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh politik Etis.
Adapun Hari Kartini ditetapkan oleh Presiden Soekarno lewat instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964, pada 2 Mei 1964, yg berisi penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Soekarno pula menetapkan hari lahir Kartini, 21 April, diperingati selaku Hari Kartini hingga kini.
Berita Terkait Hari Kartini
(Rizalhadizannews.com/Widya) (RizalhadizanJogja.com/Bunga Kartika)