Ilmu Tajwid

Silahkan simak √ pemahaman iIlmu Tajwid, √ keutamaan & dalil ihwal ilmu Tajwid serta √ tujuan mencar ilmu ilmu Tajwid berikut ini.


Ilmu yaitu dasar utama, sesudah niat, bagi setiap muslim dlm melaksanakan ibadahnya. Tidak mungkin seorang muslim dapat beribadah dgn baik tanpa adanya ilmu. Baik itu dlm shalat, puasa, zakat, haji, maupun dlm membaca Al-Qur’an.

Pentingnya ilmu dlm tilawah atau membaca Al-Qur’an yaitu kita mengetahui cara membaca setiap ayat dgn benar & tak melaksanakan kesalahan sehingga mengganti arti atau makna dr ayat Al-Qur’an.

Ilmu yg mempelajari tentang tata cara membaca Al-Qur’an dgn baik & benar dikenal dgn nama Ilmu Tajwid.

Sebagaimana kita pahami bahwa membaca Al-Qur’an itu pahalanya dihitung per karakter, tetapi apabila kita salah melafalkan huruf tersebut maka makna kalimat pun berganti. Oleh alasannya itu, sungguh penting untuk kita senantiasa belajar Ilmu Tajwid.

Pengertian Ilmu Tajwid

Pengertian Ilmu Tajwid berasal dr dua kata yaitu Ilmu & Tajwid. Kata ilmu berasal dr Bahasa Arab “ilm” yg bermakna mengerti, mengetahui, atau mengerti sesuatu. Sedangkan kata tajwid pula berasal dr Bahasa Arab “jawwada” yg memiliki arti memperindah atau membaguskan.

Secara istilah, kata tajwid artinya mengucapkan setiap aksara hijaiyah dr kawasan keluarnya karakter (makhraj) disertai dgn sifat-sifatnya.

Sebagai pola sifat hams, jahr, isti’la’, istifal & seterusnya yaitu sifat orisinil yg selalu melekat pada aksara. Atau pula sifat-sifat seperti izhar, idgham, ikhfa’, tafkhim, tarqiq & lain sebagainya yg merupakan sifat yg gres melekat pada abjad.

Baca Juga:  Tuliskan Hukum Bacaan Tajwid Qur’an Surat An-nas Dan Al-falaq

Jadi, pemahaman ilmu tajwid adalah suatu ilmu yg mempelajari cara melafalkan atau mengucapkan huruf-huruf yg terdapat di dlm kitab suci Al-Qur’an dgn sebaik mungkin & tepat.

Ilmu Tajwid Dasar

Ilmu Tajwid Dasar yg perlu kita pelajari meliputi:

  1. Makharijul Huruf (tempat keluarnya huruf)
  2. Shifatul Huruf (cara pengucapan abjad)
  3. Ahkamul Huruf (korelasi antar abjad)
  4. Ahkamul Maddi wal Qasr (panjang & pendek bacaan)
  5. Ahkamul Waqaf wal Ibtida’ (berhenti & mengawali bacaan)
  6. Al-Khat Al-Utsmani (cara menulis Rasm Utsmani)

Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

Mempelajari Ilmu Tajwid dengan-cara teori hukumnya ialah fardhu kifayah. Tetapi, dlm praktek-nya Ilmu Tajwid di dlm membaca Al-Qur’an bagi laki-laki maupun wanita yg sudah mukallaf, hukumnya adalah fardhu ‘ain.

Ketika ada seseorang yg sudah bisa membaca Al-Qur’an dgn baik & benar meskipun ia tak mengerti perumpamaan-ungkapan dlm Ilmu Tajwid, maka gugurlah kewajibannya dlm belajar Ilmu Tajwid.

Hal ini karena sudah ada kaum muslimin lainnya yg mempelajari Ilmu Tajwid.

Berbeda dgn orang yg belum mampu membaca Al-Qur’an sesuai kaidah Ilmu Tajwid. Maka bagi dirinya wajib untuk mempelajari Ilmu Tajwid sehingga ia mampu membaguskan bacaan Al-Qur’annya mirip yg dicontohkan Baginda Nabi Muhammad SAW.

Imam Ibnul Jazari menyampaikan:

“Membaca Al-Qur’an dgn tajwid itu hukumnya wajib, bagi yg tak membacanya dgn tajwid maka ia berdosa, sebab dgn tajwidlah Allah SWT menurunkan Al-Qur’an, & dgn tajwid pula Al-Qur’an hingga pada kita dr Allah SWT.”

Dalil Ilmu Tajwid

Dalil wacana kewajiban membaca Al-Qur’an dgn Ilmu Tajwid adalah sebagai berikut:

1. Firman Allah SWT dlm Surat Al-Muzzammil (QS. 73) ayat 4

وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ…

Artinya:

“…dan bacalah Al-Qur’an itu dgn perlahan-lahan.”

Maksud dr ayat di atas yakni terperinci bahwa Allah SWT memberi perintah pada Nabi Muhammad SAW untuk membaca Al-Qur’an yg diturunkan kepadanya.

Dalam membaca kitab Al-Qur’an diusulkan dgn tartil, perlahan-lahan, atau bertajwid yaitu dgn memperindah pengucapan setiap huruf-nya.

Baca Juga:  Hukum Bacaan Tajwid Pada Surat Al Maidah Ayat 32

2. Hadist Rasulullah SAW

Dari Qatadah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Anas radhiyallahu ‘anhu pernah ditanya:

كَيْفَ كَانَتْ قِرَاءَةُ النَّبِيِّ فَقَالَ كَانَتْ مَدًّا ثُمَّ قَرَأَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ يَمُدُّ بِبِسْمِ اللهِ وَيَمُدُّ بِالرَّحْمَنِ وَيَمُدُّ بِالرَّحِيم

Artinya:

“Bagaimana bacaan Al-Qur’an Nabi SAW?” kemudian ia menjawab, “Nabi membaca dgn madd (panjang).” Lalu Anas r.a. mencontohkan dgn membaca “Bismillaahirrahmaanirrahiim”, Anas r.a. menerangkan, “Nabi SAW membaca panjang bacaan Bismillaah, & membaca panjang bacaan Arrahmaan, & pula membaca panjang bacaan Arrahiim.” (H.R. Bukhari)

Keutamaan Ilmu Tajwid

Karena relevansinya dengan-cara eksklusif dgn Al-Qur’an, hal itu menimbulkan Ilmu Tajwid sungguh mulia. Bahkan untuk mencar ilmu Ilmu Hadis, seorang guru tak akan mengajarkan hadis sebelum muridnya menguasai Ilmu Al-Qur’an.

Diantara fadhilah atau keutamaan Ilmu Tajwid yaitu sebagai berikut:

1. Sebaik-baik muslim adalah yg berguru Al-Qur’an & mengajarkannya.

Sabda Rasulullah SAW:

عَن عُثَمانَ رَضِىَ اللٌهُ عَنهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صٌلَى اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلٌمَ خَيُركُم مَن تَعلٌمَ القُرانَ وَعَلٌمَهَ

Artinya:

Dari Usman r.a. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik ananda adalah orang yg belajar Al-Qur’an & mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

2. Mempelajari Al-Qur’an yaitu sebaik-baik kesibukan

Allah SWT berfirman dlm Hadis Qudsi:

عَن اَبٍي سَعيدٍ رَضَي اللٌهُ عَنهٌ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌه صَلٌى اللٌه عَلَيهٍ وَسَلٌمَ يَقُولُ الرَبُ تَبَاَركَ وَتَعَالى مَن شَغَلَهُ اللُقرُانُ عَن ذَكرِي وَمَسْئلَتيِ اَعطَيتُه اَفضَلَ مَا اُعطِي السْاَئِلينً وَفَضلُ كَلآمِ اللٌه عَلى سَائِرِ الكَلآمِ كَفَضلِ اللٌه عَلى خَلقِه

 (رواه الترمذي)

Artinya:

Dari Abi Sa’id r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman, barangsiapa yg direpotkan oleh Al-Qur’an dlm berdzikir terhadap-Ku & memohon kepada-Ku, maka akan Aku berikan sesuatu yg lebih utama kepadanya dibandingkan dengan yg Aku berikan pada orang-orang yg telah meminta kepada-Ku. Dan keutamaan Kalam Allah SWT di atas seluruh perkataan  seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (HR. Tirmidzi)

3. Akan ditemani oleh malaikat mulia

Nabi Muhammad SAW bersabda:

Baca Juga:  Sebutkan Hukum Tajwid Dalam Surat An-nur Ayat 2

عَن عَائِشَةَ رَضي اللٌهُ عَنهاَ قَالَتُ:قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌي اللٌهُ عَلَيهِ وَ سَلٌم الَماهر باِلقُرانِ مَعَ السَفَرَةَ الكِرَامِ الَبَرَرَةِ وَاٌلَذِي يَقُراٌ القُرانَ وَيَتَتَعتَعُ فِيه وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَه اَجَران (رواه البخارى)

Artinya:

Dari ‘Aisyah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja yg jago dlm Al-Qur’an maka akan bersama malaikat pencatat yg mulia lagi benar, & semua orang yg terbata-bata dlm membaca Al-Qur’an sedang ia susah payah mempelajarinya, baginya dua kali pahala.” (HR. Bukhari).

Tujuan Belajar Ilmu Tajwid    

Memperbagus bacaan Al-Qur’an merupakan tujuan utama seseorang belajar Ilmu Tajwid. Dengan mengetahui cara pengucapan yg benar, kita akan terhindar dr kesalahan dlm membaca Al-Qur’an.

Secara tak eksklusif kita pula sudah menyingkir dari perbuatan dosa sebab salah membaca berarti mengganti makna ayat-ayat Al-Qur’an.

Kesalahan dlm membaca Al-Qur’an disebut dgn perumpamaan Allahnu, dibagi menjadi 2 yakni:

1. Allahnul Jaliyyu

Kesalahan dlm membaca Al-Qur’an yg dapat mengganti arti maupun tidak, mirip ‘ain dibaca hamzah, atau mengganti harakat. Kesalahan ini apabila dilakukan dgn sengaja, maka hukumnya haram.

2. Allahnul Khafiyyu

Kesalahan dlm membaca Al-Qur’an tetapi tak sampai merubah arti, mirip kurang panjang dlm membaca mad wajib muttashil, atau kurang lama dlm membaca ghunnah. Kesalahan ini apabila disengaja maka hukumnya makruh.

Tingkatan Membaca Al-Qur’an

Menurut Ulama’ Qiroat, ada 4 tingkatan bacaan yg diakui dlm membaca Al-Qur’an, yakni selaku berikut:

1. At-Tahqiq

Membaca Al-Qur’an dgn sungguh lambat serta menerapkan tajwidnya, umumnya digunakan untuk mengajarkan Al-Qur’an dgn tepat

2. At-Tartil

Membaca Al-Qur’an dgn lambat & menerapkan tajwidnya, merupakan pertengahan antara At-Tahqiq (sangat lambat) & At-Tadwir (sedang). Cara membaca ini ialah yg paling baik, alasannya adalah sesuai dgn bacaan Al-Qur’an pada dikala diturunkan.

3. At-Tadwir

Membaca Al-Qur’an dgn tempo yg sedang, tak terlalu cepat & tak terlalu lambat tetapi masih menerapkan ilmu tajwid. Merupakan pertengahan antara Al-Hadr (cepat) & At-Tartil (lambat).

4. Al-Hadr

Membaca Al-Qur’an dgn tingkatan kecepatan tertinggi tetapi tetap menerapkan kaidah tajwid-nya.

Baca pula :

Demikian ulasan mengenai pemahaman & keutamaan ilmu Tajwid. Dengan mengetahui ilmu tajwid yg benar, maka Anda akan dapat membaca Al-Alquran dgn benar juga.