18 Kata-Kata Mutiara Soekarno, Cocok Untuk Update Sosmed Ketika Hut Ke-78 Republik Indonesia

18 Kata-kata Mutiara Soekarno, Cocok untuk Update Sosmed saat HUT ke-75 Republik Indonesia

RIZALHADIZAN.COM – Berikut 18 quotes terbaik yg berasal dr Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Ir. Soekarno yg bertajuk kebangsaan.

Kutipan-kutipan ini cocok diantarkan selaku pesan atau update status sosial media (sosmed) saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia (RI).

Berikut kumpulan quotes Soekarno, dilansir Rizalhadizannews.com dr laman goodreads.com:

1. “Bangsa yg besar yaitu bangsa yg menghargai jasa pahlawannya.”

2. “This country, the Republic of Indonesia, does not belong to any group, nor to any religion, nor to any ethnic group, nor to any group with customs and traditions, but the property of all of us from Sabang to Merauke!”

3. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, & menggelorakan samudera supaya tak jadi bangsa yg hidup hanya dr 2 ½ sen sehari. Bangsa yg jerih payah, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yg rela menderita demi pembelian cita-cita”

4. “Bebek berlangsung berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian.”
(Indonesia Menggugat: Pidato Pembelaan Bung Karno di Muka Hakim Kolonial)

Soekarno
Soekarno (Foto/net)

5. “I hate imperialism. I detest colonialism. And I fear the consequences of their last bitter struggle for life. We are determined, that our nation, and the world as a whole, shall not be the play thing of one small corner of the world”

6. “Apa yg sudah disepakati dengan-cara politik, jangan pernah diperdebatkan dengan-cara estetis.”

7. “Learning without thinking is useless, but thinking without learning is very dangerous! ” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

8. “Apabila dlm diri seseorang masih ada rasa malu & takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut ialah tak akan bertemunya ia dgn kemajuan selangkah pun.”

Baca Juga:  Quote Motivasi Pasrah Pada Hubungan

9. “Insinyur (Sarjana) yg melakukan pekerjaan pada orang lain itu (masuk dlm kalangan) proletar. Karena ia menjual tenaganya (kepada orang lain) & alat alat bikinan yg ia gunakan untuk bekerja bukan menjadi hak miliknya.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

Baca: 40 Ucapan Hari Kemerdekaan ke-75 RI, Cocok untuk Status WhatsApp, Instagram, sampai Facebook

10. “l’exploitation de l’home par ‘ihomme.”

11. “Nasionalis yg sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dr nasionalisme barat akan namun muncul dr rasa tjinta akan insan & kemanusiaan” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

12. “Kalau perempuan itu baik, maka jayalah negara. Tetapi kalau wanita itu buruk, maka runtuhlah negara.”

13. “Jang pertama-tama menjebabkan kolonisasi jalah selamanja kekurangan bekal-hidup dlm tanah-airnja sendiri, begitulah Dietrich Schafer berkata. Kekurangan rezeki, itulah jang mendjadi sebab rakjat-rakjat itu mendjajag negeri-negeri, dimana mereka bisa mendapat rezeki itu. Itulah pula jang membikin “ontvoogding”-nja negeri-negeri djadjahan oleh negeri-negeri jang mendjadjahnja itu, sebagai suatu barang jang sukar dipertjajainja. Orang tak akan gampang-gampang melepaskan bakul-nasinja, djika pelepasan bakul itu menghadirkan matinja!”
(Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

14. “Jang mendatangkan pemberontakan-pemberontakan itu biasanja potongan-bagian jang terketjil, & belahan-cuilan jang terketjil sekali.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

15. “Dalam tahun 1882 Ernest Renan sudah membuka pendapatnja ihwal faham “bangsa” itu. “Bangsa” itu menurut pudjangga ini ada suatu njawa, suatu azas-nalar, jang terdjadi dr dua hal: pertama-tama rakjat itu dulunja harus bahu-membahu mendjalani suatu riwayat; kedua rakjat itu kini harus mempunjai kemauan, keinginan hidup mendjadi satu. Bukannja djenis (ras), bukannja pula batasan negeri jang mendjadikan “bangsa” itu.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

Baca Juga:  Pantun Lucu Tua-Tua Keladi

16. “Bangsa itu yaitu suatu persatuan perangai jang terdjadi dr persatuan hal-ichwal jang sudah didjalani oleh rakjat itu.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

17. “Nasionalisme itu jalah suatu itikad; suatu keinsyafan rakjat bahwa rakjat itu ada satu kelompok, satu “bangsa”!”  (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

18. “Bahwa jang menjebabkan kolonisasi itu bukanlah harapan pada kemasjhuran, bukan harapan melihat dunia-ajaib, bukan keinginan merdeka, & bukan pula oleh karena negeri rakjat jang mendjalankan kolonisasi itu ada terlampau sesak oleh banjaknja penduduk, sebagai jang telah diadjarkan oleh Gustav Klemm, akan tetapi asalnja kolonisasi ijalah teristimewa soal rezeki.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

Hari Kemerdekaan RI 2020 di Tengah Pandemi Covid-19

Sepeda Element yg dipakai Presiden Jokowi.
Sepeda Element yg digunakan Presiden Jokowi. (Instagram/jokowi/elementbikeid)

Hari Kemerdekaan RI 2020 kali ini begitu berbeda dgn waktu-waktu sebelumnya.

Kali ini, HUT RI bertepatan dgn adanya pandemi virus corona (covid-19).

Untuk itu, pihak istana resmi meluncurkan situs “Pandang Istana” dengan-cara virtual, yg merupakan situs resmi pemerintah yg digunakan selaku akses registrasi bagi masyarakat yg ingin mengikuti upacara HUT ke-75 RI. 

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan, upacara yg biasanya digelar dengan-cara fisik pada 17 Agustus tiap tahunnya di Istana Negara tersebut, kini bakal dikerjakan dengan-cara virtual untuk pertama kalinya.

Dilansir dr Kompas.com, pemicunya tak lain yakni wabah Covid-19 yg belum kunjung mereda.

“Berbeda dgn tahun-tahun lalu, kali ini Bapak/Ibu kami undang untuk mengikuti HUT ke-75 RI tahun ini melalui virtual,” kata Heru di sebuah video Youtube yg diunggah di kanal Sekretariat Presiden.

Nah, penduduk yg ingin ikut serta dlm upacara virtual tersebut dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu di situs Pandang Istana yg bisa dikunjungi di tautan berikut.

Baca Juga:  Kata Kata Motivasi Pasrah Pada Cinta

Link >>>

(Rizalhadizanews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Bill Clinten)