Daftar Isi
PERIBAHASA #A
PERIBAHASA DENGAN KATA “ABU”
_________________________________________________________
Untuk dibaca: Pantun Lucu Berbalas Lucu Banget Bikin Ngakak
PERIBAHASA DENGAN KATA “ADA”
span>
PERIBAHASA DENGAN KATA “ADU”
PERIBAHASA DENGAN KATA “AIR”
#47. Membuang air yg keruh, mengambil air yg jernih.
Artinya: Memulai penghidupan yg gres yg lebih baik dr pada penghidupan semula.
#49. Pandai berminyak air.
#50. Rasan air ke air, rasan minyak ke minyak.
Artinya: Masing-masing orang mencari kelompok/bangsanya sendiri.
#51. Sumur digali air terbit.
Artinya: Rezeki yg didapat lebih dr pada orang yg dikehendaki.
#52. Sekali air digedang, sekali tepian beranjak.
Artinya: Bila sebuah negeri ganti pemimpinnya, berganti pula peraturannya.
#53. Selama air hilir, selama gagak hitam.
Artinya: Selama-lamanya diingat.
#54. Seperti air pembasuh kaki/tangan.
Artinya: Mendapat hadiah berupa barang murah untuk digunakan sehari-hari.
#55. Seperti air dlm kolam.
Artinya: Orang yg amat hening.
#56. Tak air talang dipancung.
Artinya: Untuk mencapai suatu maksud janganlah jemu melaksanakan segala daya upaya.
#57. Tambah air tambah sagu.
Artinya: Bertambah kerja, bertambah pula upahnya.
#58. Tiada membesarkan air.
Artinya: Tidak dapat menolong keluarga yg dlm kesukaran.
PERIBAHASA DENGAN KATA “AYUN”
Artinya: Baru melaksanakan pekerjaan sudah mendapat halangan, alamat tak baik.
PERIBAHASA DENGAN KATA “AKAL”
#60. Akal akar berpulau tak patah.
Artinya: Orang yg terpelajar tak habis akalnya walaupun ia dlm kesulitan.
#61. Lubuk akal tepian ilmu.
Artinya: Orang akil tempat bertanya segala hal.
PERIBAHASA DENGAN KATA “AKAR”
#62. Kalau cendekia mencecang akar, mati kemudian ke pucuknya.
Artinya: Kalau kepalanya sudah tunduk, pengikutnya/anak buahnya akan menyerah
pula.
#63. Mencabut harus dgn akarnya.
Artinya: Membasmi kejahatan hingga habis.
#64. Jika tak ada rotan, akarpun berkhasiat.
Artinya: Bila tak barang yg baik, yg burukpun memiliki kegunaan pula.
#65. Sudah berurat akar.
PERIBAHASA DENGAN KATA “ALAH”
PERIBAHASA DENGAN KATA “ALAS”
PERIBAHASA DENGAN KATA “ALU”
PERIBAHASA DENGAN KATA “AMPANG”
PERIBAHASA DENGAN KATA “AMPAS”
#73. Ambil sarinya, buang ampasnya.
merugikan orang lain.
PERIBAHASA DENGAN KATA “ANAK”
#74. Anak dipangku dilepaskan, beruk dirimba disusukan.
Artinya: Membereskan perkara orang lain, sedang urusannya sendiri dilupakan.
#75. Anak sebatang kara.
Artinya: Anak yg tak mempunyai sanak saudara.
#76. Anak seorang penaka tidak.
#77. Anak manis, menantu semok.
Artinya: Seseorang yg sedang dlm kebahagiaan atau menemukan keuntungan
yang sangat banyak.
#78. Beranak tiada berbidan.
#79. Kasihkan anak tangan-tangankan, kasihkan bini tinggal-tinggalkan.
Artinya: Jika kita sayang akan anak harus kita marahi jikalau ia bersalah.
#80. Kecil-kecil anak, kalau besar menjadi onak.
Artinya: Waktu masih kecil membuat hati senang, kalau sudah besar menciptakan
kesusahan bagi kedua orang tuanya.
#81. Rusak anak oleh menantu.
Artinya: Orang yg kita kasihi merusak harta benda yg kita berikan kepadanya.
#82. Pandang anak pandang menantu.
Artinya: Mencari menantu harus sepadan.
PERIBAHASA DENGAN KATA “ANJING”
#83. Bagai anjing menyalak di ekor gajah.
Artinya: Si lemah hendak melawan orang berkuasa, pastinya kalah.
#84. Anjing mengulangi bangkai.
Artinya: Mengulangi perbuatan yg tak pantas.
#85. Angin ditepuk menjungkit ekor.
Orang yg tiada berbudi bila dihormati angkuh.
#86. Anjing galak, babi berani.
Sama-sama berani.
#87. Anjing itu meski dirantai dgn rantai emas sekalipun, niscaya berulang
ulang pula ke tempat najis.
Orang yg bertabiat jahat, sekalipun dinasehati atau disenangkan tak akan berubah
kelakuannya.
#88. Bagai anjing beranak enam.
Sangat kurus tubuhnya.
#89. Bagai anjing tersepit pagar.
Orang yg tak pernah tahu membalas budi orang yg menolongnya, malahan
membuat sakit hatinya.
#90. Seperti anjing beroleh bangkai.
Seorang yg rakus dgn mudah mendapatkan suatu benda.
#91. Seperti anjing berebut tulang.
Orang yg tamak dlm perebutan mencari rezeki.
#92. Seperti anjing bercawat ekor.
Orang yg pergi alasannya adalah malu.
#93. Seperti anjing dgn kucing.
Tidak pernah rukun.
#94. Seperti anjing kepala busuk.
Orang yg dikenal jahat, kemanapun ia pergi & dimanapu ia berada tentu akan
selalu dihinakan orang.
#95. Seperti anjing terpanggang ekor.
Mendapat kesusahan yg teramat sangat sehingga tak karuan tingkahnya.
#96. Seperti disalah anjing bertuah.
Tidak dapat ditangguhkan/ditangguhkan lagi.
ANJUNG
______________________________________________________________
#97. Sudah dianjung, diantakan (dihempaskan)
Sudah diangkat dihina pula.
ANTAH
_______________________________________________________________
#98. Antah berkumpul dgn antah, beras bareng beras.
Setiap orang selalu mencari orang yg sederajat.
#99. Dipilih antah satu-satu.
Dipilih atau diperiksa dgn seksama.
#100. Tidak tahu antah terkunyah.
Tidak merasa melakukan sesuatu yg tak patut.
#101. Tiada berpisah antah & beras.
Tiada tentu musuh atau kawan.
#102. Disisih sebagai antah.
Tidak boleh ikut campur.
ANTAN
______________________________________________________________
#103. Antan patah lesung hilang.
Tertimpa aneka macam musibah atau kemalangan.
#104. Seperti antan pencungkil duri.
Melakukan hal yg tidak berguna.
#105. Datang tak berjemput, pulang tak berantar.
Tidak diperlakukan sebagaimana mestinya.
#106. Dekat tak tercapai, jauh tak antara.
Sesuatu yg erat tetapi tak bisa diambil karena tiada upaya.
ASAP
______________________________________________________________
#107. Bagai api dgn asap.
Persahabatan yg sungguh erat.
#108. Bersuluh menjumput api.
Bertanya sesuatu yg sudah dikenali.
#109. Kalau tak api masakan ada asap.
Perbuatan asap karenanya tersiar juga.
#110. Meletakan api di bubungan.
Sengaja mencari bahaya.
#111. Seperti api dlm sekam.
Hal-hal yg tak baik yg tak terlihat .
#112. Seperti api makan lalang kering, tiada mampu dipadamkan lagi.
Orang yg lemah tak berdaya menolak bencana yg menimpanya.
APUNG
______________________________________________________________
#113. Terapung sama hanyut, terendam sama lembap.
Sehidup semati, senasib sepenanggungan.
#114. Terapung tak hanyut, terendam tak berair.
Belum tentu kesudahannya.
ARA
_____________________________________________________________
#115. Menantikan ara tak bergetah.
Mengharapkan sesuatu yg tak mungkin tercukupi.
#116. Searah bertukar jalan.
Sama maksudtnya tetapi berlainan cara mencapainya.
#117. Berarak tak berlari.
Melakukan sesuatu sebagaimana mestinya.
PERIBAHASA DENGAN KATA ” ARANG”
_____________________________________________________________
#118. Menghapus arang di tampang.
Menghilangkan malu.
#119. Tercoreng arang di dahi.
Mendapat malu.
#120. Terpijak arang hitam tampak.
Orang yg berbuat jahat pasti akan mendapat halangan.
PERIBAHASA DENGAN KATA “ASAL”
______________________________________________________________
#121. Asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan.
Tabit orang yg tak akan berganti.
#122. Usul membuktikan asal.
Kelakuan (budi bahasa) orang menunjukan asal keturunannya.
PERIBAHASA DENGAN KATA “ASAM”
_______________________________________________________________
#123. Garam di maritim asam digunung, bertemu dlm belanga.
Laki-laki & perempuan kalau sudah jodoh berjumpa juga.
#124. Kelihatan asam kelatnya.
Kelihatan sifat-sifatnya yg kurang baik.
#125. Sudah seasam segaramnya.
Sudah tak ada celanya (tentang pekerjaan, perbuatan)
#126. Tahu asam garamnya.
Tahu seluk beluknya (baik buruknya)
PERIBAHASA DENGAN KATA “ASAP”
_______________________________________________________________
#127. Belum dipanjat asap kemenyan.
Belum kawin.
#128. Dari asa nasi saja.
Mengakukan milik (kepunyaan orang lain).
#129. Menggantang asap, mengukir langit.
Melakukan perbuatan sia-sia atau berangan-angan yg hampa belaka.
ASING
_______________________________________________________________
#130. Asing lubuk, aneh ikannya.
Lain kawasan, lain adatnya.
#131. Asing maksud, aneh hingga.
Tidak sesuai dgn yg diharapkan.
#132. Atap rumbia perabung upih.
Barang yg baik bercampur dgn barang yg jelek.
#133. Aur ditanam, betung berkembang.
Mendapat untung (laba) yg banyak.
#134. Seperti aur dgn rebung.
Sangat karib tentang persahabatannya.
#135. Seperti aur dgn tebing.
Saling menolong, tunjang menunjang.
#136. Awak yg payah membelah ruyung, orang lain mendapat sagunya.
Kita yg bersusah payang, orang lain yg mendapat keuntungan.
#137. Awak yg tiada akil menari, dikatakan lantai berjungkat.
Untuk menutupi kesalahannya, dicari alasan pada orang lain.
PERIBAHASA DENGAN KATA “AYAM”
_______________________________________________________________
#138. Ayam bertelur di atas padi.
Hidup dlm kesenangan & kemewahan.
#139. Ayam bertelur di padi mati kelaparan.
Selalu kekurangan meskipun berpenghasilan besar.
#140. Ayam berkokok, hari siang.
Sudah ada tanda yg tentu.
#141. Ayam ditambat disambar elang.
Malang sekali, bernasib jelek.
#142. Ayam beroga itu kalau diberi makan di pinggan emas sekalipun,
ke hutan pula perginya.
Betapapun senangnya & bahagianya di perantauan, negeri asal kita tak
gampang dilupakan.
#143. Ayam hitam melayang malam, hingga ke rimba dalam, bertali ijuk
bertambang tanduk.
Sukar ketahuan (tentang kasus atau sebagainya).
#144. Ayam itik raja pada tempatnya.
Setiap orang berkuasa di lingkungan atau tempatnya.
#145. Ayam putih melayang siang, hinggap di kayu merasi, bertali benang
bertambah tulang.
Praktis tertangkap tangan.
#146. Bagai ayam dikonsumsi tungau.
Tidak sehat badannya, lagi kurus & pucat wajahnya.
#147. Menerka ayam di dlm telur.
Menentukan sesuatu yg mustahil ditentukan.
#148. Seperti anak ayam kehilangan induk.
Menderita kesusahan sebab kehilangan pemimpinnya.
#149. Seperti musang berbulu ayam.
Pura-pura berbuat baik untuk menyembunyikan kesalahannya.
PERIBAHASA #B
PERIBAHASA DENGAN KATA “BABI”
#150. Babi merasa gulai.
Menyama-nyamai orang besar (kaya).
#151. Kalau sorok lebih dahulu daripada tokok, tak mati babi.
Kalau lagak atau bual yg didahulukan, maksud tak akan tercapai.
#152. Badak makan anak.
Ayah mencampakkan anaknya sebab takut akan binasa kebesarannya (pada raja-raja
zaman dahulu).
#153. Seperti kulit badak.
Tidak punya perasaan.
#154. Badan dapat dimiliki, hati tak dapat dimiliki.
Orang yg selalu menuruti perintah, tapi dlm hatinya melawan.
#155. Hancur tubuh di kandung tanah, budi baik dikenang juga.
Budi bahasa yg baik tak gampang dilupakan orang.
#156. Beroleh badar ditimbahkan.
Mendpat keuntungan yg tida disangka-sangka.
#157. Kalau arif menggulai, badar jadi tenggiri.
Kalau arif mengatur, barang yg kurang baikpun menjadi bagus.
#158. Besar kayu besar bahannya.
Jika penghasilan besar, pengeluaran besar.
#159. Bahasa menerangkan bangsa.
Budi bahasa, perangai, & tutur kata menerangkan sifat & tabiat seseorang.
#160. Memikul dibahu, menjunjung di kepala.
Mengerjakan sesuatu menurut aturan.
#161. Tangan mencencang, bahu memikul.
Siapa yg salah mesti mendapat eksekusi.
#162. Bajak patah banting terambau.
Menderita kecelakaan bertimpa-timpa.
#163. Bajak senantiasa di tanah lembut.
Orang yg selalu menderita yaitu orang yg lemah.
#164. Bajak sudah terdorong ke bancah.
Sudah kadung tak dapat kembali.
#165. Dahulu bajak dibandingkan dengan jawi.
Sesuatu yg layak didahulukan, dikebelangkankan/Tidak berdasarkan aturan biasanya.
#166. Baji dahan membelah dahan.
Memboroskan harta tuannya.
#167. Bersua baji dgn matan, tahan baji oleh kelidai.
Keras berani musuh keras berani pula.
#168. Bagai menggunakan baju pinjaman.
Tingkah laris yg dibentuk-buat sehingga terlihat canggung.
#169. Bagai melulus baju sempit, bagai terbuang ke sisiran.
Seseorang yg senang sebab terlepas dr kesusahan.
#170. Baju indah dr balai, tiba dirumah menyarungkan.
Hukuman sudah diputuskan & tak boleh dibanding lagi.
#171. Jangan mengukur baju orang di badan sendiri.
Jangan mengukur orang lain dgn kejahatan & kebaikan kita sendiri.
#172. Mencabik baju di dada.
Menceritakan malu sendiri pada orang lain.
#173. Mengukur baju di badan sendiri.
Menentuan baik & buruk menurut perasaan sendiri.
#174. Bakarlah air ambilah abunya.
Menghendaki sesuatu yg mustahil kita peroleh.
#175. Dibakar tak hangus, direndam tak basah.
Sangat kikir, sangat kuasa.
#176. Bagai kebakaran jenggot.
Bingung tak karuan.
#177. Terbakar kampung kelihatan asap, terbakar hati siapa tahu.
Biasanya jarang sekali orang memperhatikan kesulitan orang lain.
#178. Bala lalu dibawa singgah.
Sengaja mencari kesulitan atau kecelakaan.
#179. Bagai balam dgn ketitir.
Perihal orang yg senantiasa bertengkar, masing-masing membanggakan dirinya sendiri.
#180. Ibarat seekor balam, mata terlepas tubuh terkurung.
Ibarat perempuan pingitan.
#181. Memikat balam dgn balam.
Mendapat sesuatu dgn sebangsanya.
#182. Alang berjawab, tepuk berbalas.
Baik dibalas baik, jahat dibalas dgn jahat.
#183. Balik belakang lain bicara.
Tidak teguh memegang komitmen.
#184. Tersembunyi di balik kata.
Mempunyai maksud lain dr apa yg dibilang.
Aduh kecapekan pula nulisnya… mending baca dulu pantun cinta romantis banget.