RIZALHADIZAN.COM – Berikut bacaan surat Al-Qiyamah ayat 1-40, lengkap dgn goresan pena arab, latin, & terjemahan.
Surat Al-Qiyamah ialah surat ke-75 dlm al-Qur’an.
Al-Qiyamah terdiri dr 40 ayat, & termasuk kalangan surah Makkiyah.
Surat tersebut diturunkan setelah surah Al-Qari’ah.
Kata Al-Qiyamah diambil dr perkataan Al-Qiyamah yg terdapat pada ayat pertama surat ini.
Berikut bacaan surat Al-Qiyamah ayat 1-40 dikutip dr quran.kemenag.go.id:
Surat Al-Qiyamah ayat 1-40
لَآ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ – ١
1. lā uqsimu biyaumil-qiyāmah
Artinya: Aku bersumpah dgn hari Kiamat,
وَلَآ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ – ٢
2. wa lā uqsimu bin-nafsil-lawwāmah
Artinya: & gue bersumpah demi jiwa yg selalu menyesali (dirinya sendiri).
اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗ – ٣
3. a yaḥsabul-insānu allan najma’a ‘iẓāmah
Artinya: Apakah insan menduga bahwa Kami tak akan menghimpun (kembali) tulang-belulangnya?
بَلٰى قَادِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ – ٤
4. balā qādirīna ‘alā an nusawwiya banānah
Artinya: (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dgn tepat.
بَلْ يُرِيْدُ الْاِنْسَانُ لِيَفْجُرَ اَمَامَهٗۚ – ٥
5. bal yurīdul-insānu liyafjura amāmah
Artinya: Tetapi insan hendak bikin maksiat terus-menerus.
يَسْـَٔلُ اَيَّانَ يَوْمُ الْقِيٰمَةِۗ – ٦
6. yas`alu ayyāna yaumul-qiyāmah
Artinya: ia mengajukan pertanyaan, “Kapankah hari Kiamat itu?”
فَاِذَا بَرِقَ الْبَصَرُۙ – ٧
7. fa iżā bariqal-baṣar
Artinya: Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),
وَخَسَفَ الْقَمَرُۙ – ٨
8. wa khasafal-qamar
Artinya: & bulan pun sudah hilang cahayanya,
وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُۙ – ٩
9. wa jumi’asy-syamsu wal-qamar
Artinya: lalu matahari & bulan dikumpulkan,
يَقُوْلُ الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍ اَيْنَ الْمَفَرُّۚ – ١٠
10. yaqụlul-insānu yauma`iżin ainal-mafarr
Artinya: pada hari itu manusia berkata, “Ke mana daerah lari?”
كَلَّا لَا وَزَرَۗ – ١١
11. kallā lā wazar
Artinya: Tidak! Tidak ada kawasan berlindung!
اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمُسْتَقَرُّۗ – ١٢
12. ilā rabbika yauma`iżinil-mustaqarr
Artinya: Hanya pada Tuhanmu daerah kembali pada hari itu.
يُنَبَّؤُا الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍۢ بِمَا قَدَّمَ وَاَخَّرَۗ – ١٣
13. yunabba`ul-insānu yauma`iżim bimā qaddama wa akhkhar
Artinya: Pada hari itu diberitakan pada manusia apa yg telah dikerjakannya & apa yg dilalaikannya.
بَلِ الْاِنْسَانُ عَلٰى نَفْسِهٖ بَصِيْرَةٌۙ – ١٤
14. balil-insānu ‘alā nafsihī baṣīrah
Artinya: Bahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri,
وَّلَوْ اَلْقٰى مَعَاذِيْرَهٗۗ – ١٥
15. walau alqā ma’āżīrah
Artinya: & meskipun ia mengemukakan argumentasi-alasannya.
لَا تُحَرِّكْ بِهٖ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهٖۗ – ١٦
16. lā tuḥarrik bihī lisānaka lita’jala bih
Artinya: Jangan kamu-sekalian (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur’an) alasannya hendak cepat-cepat (menguasai)nya.
اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗ ۚ – ١٧
17. inna ‘alainā jam’ahụ wa qur`ānah
Artinya: Sesungguhnya Kami yg akan mengumpulkannya (di dadamu) & membacakannya.
فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗ ۚ – ١٨
18. fa iżā qara`nāhu fattabi’ qur`ānah
Artinya: Apabila Kami sudah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهٗ ۗ – ١٩
19. ṡumma inna ‘alainā bayānah
Artinya: Kemudian bekerjsama Kami yg akan menjelaskannya.
كَلَّا بَلْ تُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَۙ – ٢٠
20. kallā bal tuḥibbụnal-‘ājilah
Artinya: Tidak! Bahkan ananda mencintai kehidupan dunia,
وَتَذَرُوْنَ الْاٰخِرَةَۗ – ٢١
21. wa tażarụnal-ākhirah
Artinya: & mengabaikan (kehidupan) alam baka.
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاضِرَةٌۙ – ٢٢
22. wujụhuy yauma`iżin nāḍirah
Artinya: Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri,
اِلٰى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ ۚ – ٢٣
23. ilā rabbihā nāẓirah
Artinya: menatap Tuhannya.
وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍۢ بَاسِرَةٌۙ – ٢٤
24. wa wujụhuy yauma`iżim bāsirah
Artinya: Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,
تَظُنُّ اَنْ يُّفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ ۗ – ٢٥
25. taẓunnu ay yuf’ala bihā fāqirah
Artinya: mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yg sangat dahsyat.
كَلَّآ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙ – ٢٦
26. kallā iżā balagatit-tarāqī
Artinya: Tidak! Apabila (nyawa) telah sampai ke kerongkongan,
وَقِيْلَ مَنْ ۜرَاقٍۙ – ٢٧
27. wa qīla man rāq
Artinya: & dikatakan (kepadanya), “Siapa yg dapat menyembuhkan?”
وَّظَنَّ اَنَّهُ الْفِرَاقُۙ – ٢٨
28. wa ẓanna annahul-firāq
Artinya: Dan ia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia),
وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙ – ٢٩
29. waltaffatis-sāqu bis-sāq
Artinya: & bertaut betis (kiri) dgn betis (kanan),
اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمَسَاقُ ۗ ࣖ – ٣٠
30. ilā rabbika yauma`iżinil-masāq
Artinya: pada Tuhanmulah pada hari itu ananda dihalau.
فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلّٰىۙ – ٣١
31. fa lā ṣaddaqa wa lā ṣallā
Artinya: Karena ia (dahulu) tak ingin membenarkan (Al-Qur’an & Rasul) & tidak mau melaksanakan salat,
وَلٰكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۙ – ٣٢
32. wa lāking każżaba wa tawallā
Artinya: namun justru ia mendustakan (Rasul) & berpaling (dari kebenaran),
ثُمَّ ذَهَبَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ يَتَمَطّٰىۗ – ٣٣
33. ṡumma żahaba ilā ahlihī yatamaṭṭā
Artinya: kemudian ia pergi pada keluarganya dgn arogan.
اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۙ – ٣٤
34. aulā laka fa aulā
Artinya: Celakalah kau! Maka celakalah!
ثُمَّ اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۗ – ٣٥
35. ṡumma aulā laka fa aulā
Artinya: Sekali lagi, celakalah ananda (insan)! Maka celakalah!
اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَنْ يُّتْرَكَ سُدًىۗ – ٣٦
36. a yaḥsabul-insānu ay yutraka sudā
Artinya: Apakah insan mengira, ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?
اَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّنْ مَّنِيٍّ يُّمْنٰى – ٣٧
37. a lam yaku nuṭfatam mim maniyyiy yumnā
Artinya: Bukankah ia mulanya hanya setetes mani yg ditumpahkan (ke dlm rahim),
ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙ – ٣٨
38. ṡumma kāna ‘alaqatan fa khalaqa fa sawwā
Artinya: kemudian (mani itu) menjadi sesuatu yg menempel, lalu Allah menciptakannya & menyempurnakannya,
فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۗ – ٣٩
39. fa ja’ala min-huz-zaujainiż-żakara wal-unṡā
Artinya: lalu ia menjadikan darinya sepasang pria & perempuan.
اَلَيْسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰى ࣖ – ٤٠
40. a laisa żālika biqādirin ‘alā ay yuḥyiyal-mautā
Artinya: Bukankah (Allah yg berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?
(Rizalhadizan.com/Arkan)
Berita lainnya seputar bacaan doa